3 Team Order Paling Kontroversial di F1, Lebih Dramatis Dibanding GP Sao Paulo 2022

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor:

  • F1 GP Sao Paulo 2022 meninggalkan drama di lintasan yang melibatkan empat pembalap dari dua tim.
  • Keempatnya adalah duo Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Peres, serta pembalap Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr.
  • Namun, Drama F1 GP Sao Paulo 2022 tak ada apa-apanya dibandingkan 3 team order kontroversial di lintasan F1 ini.

SKOR.id - F1 GP Sao Paulo 2022 meninggalkan drama, dan kali ini Ferrari dan Red Bull Racing menjadi tokoh utamanya.

Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, menyuarakan rasa frustrasinya karena tidak diizinkan 'melewati' Carlos Sainz Jr di Sirkuit Interlagos, Senin (14/11/2022) dini hari WIB.

Ya, Leclerc sempat meminta Sainz untuk mengalah dan memberikan podium ketiga. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh para engineer Ferrari.

Setelah balapan, drama soal team order ini diklarifikasi oleh para pembalap. Leclerc mengejar posisi kedua di klasemen pembalap tahun ini, dia meminta Sainz berganti posisi untuk memberinya poin ekstra. Itu adalah skenario yang telah dibahas dan disetujui dalam briefing strategi pagi ini, tetapi pada akhirnya Ferrari tidak menjalankannya.

Drama serupa terjadi di Red Bull Racing. Team order bermula saat Max Verstappen yang berada di posisi keenam, diminta timnya untuk memberikan posisi tersebut kepada rekannya, Sergio Perez.

Namun, keinginan tersebut ditolak oleh juara dunia F1 2022 tersebut. Alhasil, dirinya tetap finis keenam dan Sergio Perez berada di urutan ketujuh balapan.  

Team order di Sao Paulo meninggalkan kontroversi pada akhir seri F1 musim ini. Namun, bagaimana jika dibandingkan dengan 3 team order yang tak kalah kontroversial dalam sejarah F1 sebelumnya. Berikut ulasan Skor Indonesia:

F1 GP Malaysia 2013: Sebastian Vettel Salip Mark Webber

Mark Webber marah kepada rekan setimnya, Sebastian Vettel, akibat team order di F1 GP Malaysia 2013 yang diabaikan.

Vettel dengan sengaja melanggar perintah tim langsung untuk mempertahankan posisi di belakang pembalap Webber.

Kedua pembalap sempat bersitegang sebelumnya, terutama di F1 GP Turki 2010. Bos tim Red Bull, Christian Horner, ingin menghindari insiden serupa di musim terseb.

Namun, Vettel tidak melihatnya seperti masalah dan melewati Webber adalah keputusan yang sadar ia lakukan.

Vettel sempat meminta maaf setelah balapan dengan mengatakan bahwa itu mencurangi Webber. Tetapi, kemudian permintaan maaf tersebut ditarik kembali dengan mengatakan bahwa dia dalam balapan, siapa lebih cepat maka ia yang akan menang.

F1 GP Austria 2002 Michael Schumacher dan Rubens Barrichello "Sama-sama Juara 1"

Strategi team order yang paling terang-terangan dalam sejarah F1 terjadi pada GP Austria musim 2002.

Pembalap Ferrari, Rubens Barrichello, melakoni balapan yang luar biasa dan sedang melaju menuju finis pertama.

Performa dan kecepatannya saat itu terbilang istimewa, sampai ia diperintahkan untuk membiarkan Michael Schumacher menyalipnya.

Alasan para engineer melakukan "strategi"tersebut adalah agar ia bisa mengumpulkan poin maksimal dalam memperebutkan gelar juara dunia.

Barrichello lalu melambat untuk membiarkan Schumacher lewat di lap terakhir. Imbasnya, Ia dicemooh penonton hingga sepanjang upacara podium.

Tak kalah kontroversial, Schumacher mengizinkan Barrichello naik ke podium teratas dan bahkan memberinya trofi pemenang.

Akibatnya, Barrichello, Schumacher, dan Ferrari didenda satu juta dolar AS karena tidak mematuhi Pasal 170 Peraturan F1 tentang upacara podium.

Setelah insiden tersebut, FIA melarang penggunaan team order untuk mempengaruhi hasil balapan.

F1 GP San Marino 1982: ''Pengkhianatan'' Didier Pironi atas Gilles Villeneuve

Insiden team order pada F1 GP San Marino disebut sebagai "penyebab" tragedi naas yang dialami mantan pembalap Ferrari, Gilles Villeneuve.

Villeneuve merasa ditipu rekan setimnya di Ferrari, Didier Pironi, yang merebut podium tertinggi di fdase terakhir balapan.

Pironi sebenarnya diinstruksikan tim untuk tak menyalip Villeneuve. Namun sang pembalap menentang perintah tim dan menyalipnya di lap terakhir. Didier Pironi pun memenangkan F1 GP San Marino 1982.

Gilles Villeneuve pun disebut bersumpah tidak akan pernah berbicara dengan rekannya lagi.

Lalu, dua minggu kemudian, Villeneuve yang masih marah mengalami insiden yang meregang nyawanya. Melakoni kualifikasi GP Belgia 1982, Villeneuve mencoba untuk mengalahkan waktu rekan setimnya dan lalu terlibat insiden.

Berita Formula 1 Lainnya:

Max Verstappen Jadi Athlete of the Year, Penggemar F1 Pertanyakan Kelakuannya

Sebastian Vettel Ungkap 'Suara' yang Memintanya Pensiun dari F1

Belum Terima, Lewis Hamilton Sebut Kekalahan dari Max Verstappen di F1 2021 Hasil Manipulasi


Source: Skor.id

RELATED STORIES

Terdepak dari F1, Mick Schumacher Belum Tentukan Masa Depan

Terdepak dari F1, Mick Schumacher Belum Tentukan Masa Depan

Mick Schumacher akan lebih dulu fokus mengumpulkan poin di seri pamungkas, F1 GP Abu Dhabi 2022, akhir pekan ini.

Pembalap F1 Makan Malam Spesial Bersama untuk Tandai Akhir Karier Sebastian Vettel

Pembalap F1 Makan Malam Spesial Bersama untuk Tandai Akhir Karier Sebastian Vettel

Para pembalap Formula Satu (F1) berkumpul untuk makan malam spesial di Abu Dhabi untuk merayakan pencapaian karier Sebastian Vettel, yang akan pensiun usai final musim akhir pekan ini.

Carlos Sainz Jr Klaim Beberapa Pembalap F1 Sengaja Crash demi Ganggu Rival

Pembalap F1 Ferrari Carlos Sainz Jr mengeklaim beberapa pembalap sengaja crash untuk menjegal rival mereka.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Prime Kumite Championship, ajang bela diri profesional karate di Indonesia yang melebarkan cabang olahraga bela dirinya untuk penyelenggaraan edisi ketiga pada 2026. (Logo: Instagram Prime Kumite Championship/Grafis: Skor.id)

Other Sports

Prime Kumite Championship 3 Resmi Diumumkan, Terbuka untuk Penantang Aziz Calim

Prime Kumite Championship 3 berlangsung pada 1 Februari 2026 di Jakarta dengan berbagai pembaharuan.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 02:49

Bologna FC akan tampil perdana di Piala Super Italia. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga Italia

Tantang Inter Milan, Jadi Laga Perdana Bologna di Piala Super Italia

Pelatih Bologna, Vincenzo Italiano, waspadai Inter Milan di laga Piala Super Italia.

Pradipta Indra Kumara | 19 Dec, 02:39

Nathan Tjoe-A-On (Willem II Tilburg).

National

Klub Nathan Tjoe-A-On dan Mauro Zijlstra Beda Nasib di Piala Belanda

Klub Nathan Tjoe-A-On, Willem II Tilburg, kalah telak di ajang Piala Belanda, sedangkan Klub Mauro Zijlstra, FC Volendam, memetik kemenangan.

Pradipta Indra Kumara | 19 Dec, 01:10

David Neres, pemain andalan Antonio Conte di Napoli. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

David Neres Cetak Gol Langka usai Bobol Gawang AC Milan

David Neres cetak gol langka usai cetak gol di laga PIala Super Italia antara Napoli vs AC Milan.

Pradipta Indra Kumara | 18 Dec, 23:25

Profil klub Liga Italia 2025-2026, Fiorentina. (Jovi Arnanda/Skor.id)

World

Tumbang di UEFA Conference League, Fiorentina Hanya Menang Sekali dalam 10 Laga Terahir

Fiorentina kalah di UEFA Conference League, hanya sekali menang dalam 10 laga terakhir di berbagai kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 18 Dec, 22:38

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 21:02

bwf wtf 2025

Badminton

Tiga Wakil Sudah Tereliminasi, Indonesia Terancam Gagal Total di BWF World Tour Finals 2025

Hanya dua ganda putra Indonesia yang masih berpeluang lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2025.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 20:54

Timnas futsal Thailand vs Timnas futsal Indonesia pada futsal putra SEA Games 2025 di Thailand pada 19 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Thailand vs Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025

Laga pada Jumat (19/12/2025) malam ini sekaligus jadi penentu perebutan medali emas futsal putra SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 15:52

Cabor Esports di SEA Games 2025. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

SEA Games 2025: Indonesia Tambah Perak dan Perunggu dari Free Fire

Indonesia gagal meraih medali emas dan hanya berhasil meraih medali perak dan perunggu di nomor free fire cabor esports.

Gangga Basudewa | 18 Dec, 15:36

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Target 80 Medali Emas di SEA Games 2025 Tercapai, Menpora Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Para Atlet

SEA Games 2025 masih tersisa beberapa hari, kontingen Indonesia sudah berhasil memenuhi target awal yang dicanangkan.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 15:20

Load More Articles