SKOR.id - Sebanyak 18 klub yang berlaga di Liga 1 2024-2025 dipastikan lolos lisensi klub profesional. Hal itu diumumkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komite Lisensi Klub independen di kantor PT LIB, Jakarta, Rabu (7/5/2025) pagi WIB.
Dalam paparannya itu, dari 18 klub Liga 1 yang lolos lisensi klub profesional, tapi hanya enam tim yang bisa main di kompetisi AFC Champions League (ACL) 2 maupun Elite musim 2025-2026. Keenam klub itu adalah PSS Sleman, Borneo FC, Persib Bandung, Persita Tangerang, Persik Kediri, dan Dewa United.
Namun begitu, seluruh klub Liga 1 yang lolos lisensi klub profesional ini bisa bermain di AFC Challenge League musim depan. Tentunya, itu juga tergantung dengan kuota yang diberikan oleh AFC berdasarkan ranking kompetisi Indonesia di Asia.
Nah, berdasarkan ranking kompetisi, Indonesia hanya mendapatkan masing-masing satu jatah untuk play-off ACL 2 dan AFC Challenge League 2025-2026.
Seperti diketahui, untuk jatah play-off ACL 2 akan diberikan kepada juara Liga 1 2024-2025, yaitu Persib Bandung. Sedangkan untuk play-off AFC Challenge League musim depan bakal diberikan kepada peringkat kedua Liga 1 musim ini, yang mana masih diperebutkan tiga tim yaitu Dewa United, Persebaya Surabaya, dan Malut United.
“Jadi perlu dibedakan, ada lisensi yang untuk AFC Champions League, yang mana hanya enam tim yang lolos. Lalu berdasarkan arahan AFC, untuk persyaratan lisensi klub profesional Liga 1, itu sama persis dengan AFC Challenge League di mana 18 klub lolos semua dan itu rekor sejak 2008 (diterapkan lisensi klub profesional),” ucap Asep Saputra, Direktur Operasional PT LIB.
Ketua Komite Lisensi Klub, Essy Asiah, mengungkapkan penilaian dari lisensi klub profesional ini berdasarkan lima aspek yaitu sporting, infrastruktur, personel dan administrasi, legal, dan finansial.
Essy pun menjelaskan, proses penilaian lisensi ini pun sudah dilakukan sejak November 2024, diikuti adanya workshop kepada klub-klub Liga 1 dan Liga 2 pada 14-15 Desember 2024, hingga para klub itu diberikan kesempatan melengkapi persyaratan sampai 30 April 2025.
“Kami juga melakukan pendampingan terhadap klub-klub itu selama proses ini. Mereka kami kasih ruang untuk bertanya atau melakukan apa yang harus mereka kerjakan,” ucap Essy Asiah.
“Jadi, dari lima aspek yang tadi disebutkan ada poin-poin yang harus dipenuhi yang terbagi dalam kategori A yaitu wajib dipenuhi, kategori B dia masih memenuhi tapi ada sedikit pengurangan, dan kategori C. Jadi itu yang kami nilai. Untuk auditnya (terkait finansial) itu berdasarkan hingga data 31 Desember 2024,” tambahnya.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan 12 klub Liga 1 yang tidak lolos lisensi ACL sudah tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan perbaikan. Sehingga mereka dipastikan tidak bisa ikut ACL dan hanya sebatas boleh berkiprah di AFC Challenge League.
“Tapi status lolosnya, 18 klub ini lolos (untuk Liga 1). AFC sudah mengunci datanya saat dikirim kemarin, yang mana data itu yang akan dijadikan acuan,” ucap Ferry Paulus.
“Kemudian 12 klub ini PR (pekerjaan rumah) kami untuk kesiapan musim depan. Harapannya, musim depan enggak lagi 12 klub yang tidak lolos, syukur-syukur lolos semua untuk ACL. Dari hasil penilaian, yang kurang dari 12 klub ini rata-rata kaitannya dengan status pelatih kiper dan pelatih fisik. Hal ini pula yang kami komunikasikan ke PSSI, dan akan dibuat regulasinya pada musim depan,” jelas Ferry Paulus.