Wanita Ini Selamat dari Kanker, Kaki Diamputasi, lalu Pecahkan Rekor Dunia 104 Maraton dalam 104 Hari

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Pada usia 26, Jacky Hunt-Broersma didiagnosis kanker Sarkoma Erwin dan kehilangan satu kakinya.
  • Tapi wanita kelahiran Afrika Selatan ini memutuskan untuk tidak menyerah.
  • Targetnya adalah melakukan 102 maraton dalam 102 hari berturut-turut dan dia sudah melampaui 104.

SKOR.id - Kisah ini begitu menginspirasi. Sepanjang waktu, di seluruh dunia, setiap orang harus menghadapi berbagai jenis kesulitan.

Tak ada pengecualian, semua harus berhadapan langsung dengan sesuatu yang tak terduga yang menguji keberanian mereka.

Respons terhadap konflik-konflik tersebut berbeda-beda, tetapi ketika sebuah cerita seperti kisah Jacky Hunt-Broersma muncul, semua hati yang mendengarnya akan tergerak.

Jacky lahir dan besar di Afrika Selatan, tetapi kemudian pindah ke Amerika Serikat (AS).

Saat dewasa, dia didiagnosis menderita Sarkoma Erwin, kanker yang umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Untungnya itu terdeteksi tepat waktu, tapi pada usia 26, kakinya terpaksa harus diamputasi dari bagian lutut.

Waktu itu, Jacky tidak membayangkan bahwa 20 tahun kemudian dia akan menjadi wanita yang memegang rekor lari dunia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jacky Hunt-Broersma (@ncrunnerjacky)

Pukulan keras seperti itu biasanya dapat membuat seseorang menyerah tapi Jacky akhirnya menjadikannya bagian dari sumber kekuatannya. Dengan kaki prostesis karbon yang kuat, tapi ringan, wanita itu mulai berlari secara sistematis pada 2016.

Dia beralih dari 5K pada awal-awal ke lari jarak jauh, setengah maraton, lalu maraton dan akhirnya ultramaraton, sebuah tantangan besar mengingat balapan terakhir itu tidak dilakukan di permukaan datar tetapi di alam, di mana keterampilan teknis serta daya tahan sangat diperlukan.

Jacky menjalani balapan penting dan berpartisipasi dalam tantangan besar di ultramaraton yang kesulitannya begitu besar untuk semua jenis atlet, termasuk TransRockies Mountain Race di mana dia menjadi atlet amputasi pertama yang menyelesaikan ultramaraton itu.

Tahun 2020, dengan pandemi dan tidak ada balapan, Jacky menjadi amputee athlete (atlet amputasi) pertama yang mampu menyelesaikan lari 100 mil di treadmill, dan dia melakukannya dalam waktu kurang dari 24 jam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jacky Hunt-Broersma (@ncrunnerjacky)

Bertekad untuk tidak berhenti, dia lalu mencari tujuan baru dan dengan demikian tiba pada Januari 2022 dengan tantangan baru: dia bertaruh untuk memecahkan rekor dunia, rekor maraton dengan jumlah terbesar dalam beberapa hari berturut-turut yang dilakukan seorang wanita.

Tujuan Jacky sangat jelas: untuk mencapainya, ia harus berlari 102 maraton dalam 102 hari.

Dia memulainya pada bulan Januari dengan tantangan ini, berlari di tempat dia tinggal, kota Phoenix, di Arizona, terkadang di luar ruangan, terkadang di treadmill.

Dia berbagi pengalamannya di Instagram:@ncrunnerjacky, dan Twitter @NCrunnerjacky.

Kisahnya mulai viral dan dunia semakin mengenalnya. Saat rekor semakin dekat, segalanya menjadi lebih menarik. Dia mengunggah foto maratonnya, poster yang menunjukkan nomornya dan tidak pernah kehilangan selera humornya. Upaya manusia super yang Jacky lakukan dihargai dengan setiap maraton baru yang diselesaikan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jacky Hunt-Broersma (@ncrunnerjacky)

Dalam perjalanannya yang panjang, dia berlari dalam Boston Marathon yang legendaris. Itu adalah maratonnya yang ke-93, tanpa diragukan lagi menjadi dorongan besar untuk terus melaju.

Jacky membuat podium dalam kategorinya, datang ketiga sebagai atlet diamputasi. Dan, dia adalah satu-satunya orang di antara lebih dari tiga puluh ribu peserta lari yang telah berlari 92 maraton selama 92 hari sebelumnya.

Tidak ada maraton yang lebih penting dari Boston dan dorongan emosional yang dirasakan oleh Jacky di sana membuat perbedaan untuk tahap akhir.

Jacky menarik lebih banyak perhatian, media dunia mulai meliput beritanya. Awalnya terasa sulit ketika seseorang mengikutinya, tetapi seiring waktu, semua orang menontonnya.

Tentu saja, mencapai jenis tujuan ini bukan untuk semua orang dan membutuhkan kondisi dan genetika yang luar biasa. Jacky menceritakan betapa sulitnya kadang-kadang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jacky Hunt-Broersma (@ncrunnerjacky)

"Sekitar maraton ke-50, saya bangun dan berpikir: 'Mengapa Anda tidak berhenti sekarang? Lima puluh sudah cukup dan semua orang akan terkesan. Saya harus mengingatkan diri sendiri: tak ada yang salah secara fisik, ada tujuan yang lebih besar dan saya bisa mencapai garis finis jika saya berusaha.”

Dia mengakui bahwa tiap lari, sekitar kilometer 37, kekuatannya akan berkurang, kekuatan mentalnya diuji. Senjata rahasianya adalah putrinya, yang pada kilometer terakhir itu mendorongnya dan berlari di sampingnya. Kekuatan ekstra itu membuat perbedaan besar.

Sepanjang jalan Jacky mengumpulkan uang untuk membantu atlet lainnya yang diamputasi. Sejauh ini telah mencapai $90.000, yang akan mengubah kehidupan banyak orang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jacky Hunt-Broersma (@ncrunnerjacky)

Tetapi yang lebih kuat adalah perubahan pola pikir yang dapat terjadi pada atlet lain, bukan hanya yang diamputasi, tetapi semua pelari pada umumnya.

"Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa tidak peduli siapa Anda, Anda dapat melakukan hal-hal sulit."

Apa yang dikatakan Jacky, tentu saja, adalah pelajaran yang jauh melampaui lari. Dia sendiri menyimpulkan: "Apa pun yang Anda hadapi dalam hidup Anda, Anda dapat mengatasinya dengan kerja keras dan pola pikir yang kuat."

Tak mudah membangun kekuatan itu, tidak mudah melakukan kerja keras. Tetapi membaca cerita Jacky tidak mungkin untuk tidak merasa tergerak dan termotivasi pada saat yang bersamaan. Dia membuat rekor untuk pelari wanita lainnya dalam sejarah dan sangat sedikit yang berhasil melakukan hal seperti itu.

Dalam 104 maratonnya, Jacky telah meningkatkan kesadaran tentang perjuangan melawan kanker maupun tentang atlet yang diamputasi.

Rekornya mungkin akan segera pecah atau dalam waktu yang lama, tetapi pesannya yang kuat tetap ada, Anda tidak harus menyerah dalam menghadapi kesulitan.

Ada ungkapan miliknya yang Jacky bagikan di jaringannya yang merangkum perjuangannya dengan sempurna: "Anda tidak harus menjadi hebat untuk memulai, Anda harus memulai untuk menjadi hebat."***

Baca Berita Olahraga Lainnya:

Arjen Robben Jajal Maraton 42 Kilometer, Raih Finis dalam Waktu Tiga Jam

Cerita 4 Aktor Korea Ikut Maraton di Italia, Rela Hindari Ramyeon

Kiat Erling Haaland Membentuk Tubuh, dari Maraton hingga Datangi Pusat Olahraga di Qatar

Source: Infobae

RELATED STORIES

Aditya, dari Diklat Persib Menembus Piala Dunia bersama Timnas Amputasi Indonesia

Aditya, dari Diklat Persib Menembus Piala Dunia bersama Timnas Amputasi Indonesia

Kapten timnas sepak bola amputasi Indonesia untuk Piala Dunia, Aditya adalah alumni Dklat Persib.

Bayu Guntoro: Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia siap Tembus Final Piala Dunia

Bayu Guntoro: Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia siap Tembus Final Piala Dunia

Pelatih timnas sepak bola amputasi Indonesia punya target membawa anak asuhnya ke final Piala Dunia Amputasi 2022.

Aturan Beda dari Kiper untuk Sepak Bola Amputasi dan Asa Fredo Dimas Saputro

Aturan Beda dari Kiper untuk Sepak Bola Amputasi dan Asa Fredo Dimas Saputro

Fredo Dimas Saputro menjelaskan aturan untuk kiper dalam sepak bola amputasi.

Kado Kemerdekaan dari Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia yang Lolos ke Piala Dunia

Timnas sepak bola amputasi Indonesia lolos ke Piala Dunia 2022 jadi salah satu kado indah Dirgahayu Indonesia ke-77.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain Timnas U-17 Indonesia, Fadly Alberto. (Foto: Dok. Timnas Indonesia/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

FIFA Soroti Kualitas Penyerang Timnas U-17 Indonesia Fadly Alberto

FIFA menilai Fadly Alberto menjadi salah satu talenta dari Asia yang bakal bersinar di Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 08:39

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 08:11

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

PSSI Cari Pelatih Anyar Timnas Indonesia untuk Jangka Panjang

Vivin Cahyani Sungkono mengungkapkan PSSI kini lebih dulu fokus untuk mendukung Timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 07:58

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

Rekap Hasil FFWS Global Finals 2025 Pekan Pertama, RRQ di Papan Atas

Beda RRQ beda pula nasib dari EVOS Divine yang harus berjuang lebih keras lagi setelah hanya menempati peringkat ke-13.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 06:37

M7 World Championship, Jakarta. (Moonton)

Esports

M7 World Championship Bakal Gunakan Dua Venue Ini

MPL Arena dan Tenis Indoor Senayan akan menjadi venue M7 World Championship, Jakarta.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 05:42

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:43

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:38

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 03:33

Laga AC Milan vs AS Roma di Liga Italia. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

Liga Italia

5 Fakta Kemenangan AC Milan Lawan AS Roma di Liga Italia

AC Milan berhasil menang tipis lawan AS Roma di Liga Italia, berikut ini fakta-fakta laga tersebut.

Thoriq Az Zuhri | 02 Nov, 23:04

ONIC Esports (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

2 Tim yang Bisa Kalahkan ONIC di MPL Indonesia Season 16

Di MPL Indonesia Season 16, hanya ada dua tim yang bisa mengalahkan ONIC. Siapa saja mereka?

Thoriq Az Zuhri | 02 Nov, 22:50

Load More Articles