7 Petarung UFC yang Juara dalam Dua Kelas Berbeda

Aprelia Wulansari

Editor:

  • UFC pertama kali dibentuk pada 1993 dan ajang pertarungan mixed martial arts (MMA) itu menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
  • Sejak 1993, hanya tujuh petarung yang pernah meraih gelar juara dalam dua kelas yang berbeda.
  • Randy Couture, BJ Penn, Conor McGregor, Georges St-Pierre, Daniel Cormier, Amanda Nunes, dan Henry Cejudo adalah tujuh petarung tersebut.

SKOR.id - Menjadi petarung mixed martial arts (MMA) dalam kompetisi UFC diperlukan kecepatan, kekuatan, dan konsistensi, untuk bisa menjadi juara.

Sejak UFC dibentuk pada 1993, banyak sekali petarung yang telah menjadi juara.

Namun, tak banyak petarung UFC yang bisa merasakan juara dalam dua kelas (divisi) yang berbeda.

Hingga saat ini, hanya tujuh petarung UFC yang bisa menjadi juara dalam dua kelas berbeda.



Berikut tujuh petarung UFC yang juara dalam dua kelas berbeda.

1. Randy Couture

Gelar Pertama: Kelas Heavyweight (93,4-120,2 kg)

Gelar Kedua: Kelas Light Heavyweight (84-93 kg)



Randy Couture meraih gelar juara dunia UFC kelas heavyweight pertama kalinya pada 21 Desember 1997 ketika dia mengalahkan Maurice Smith dalam UFC Japan di Yokohama, Jepang.

Randy Couture yang merupakan mantan pegulat nasional Amerika Serikat (AS) itu berhasil mempertahankan gelar juara dunia UFC kelas heavyweight tiga kali.

Pada 2003, Randy Couture yang kini berusia 57 tahun itu turun ke kelas light heavyweight.

Mantan petarung yang juga menjadi bintang film ini menang dalam debutnya dalam kelas baru.

Dalam UFC 43, aktor yang tampil dalam film The Expendables 1-3 itu mengalahkan Chuck Liddell pada 6 Juni 2003 di Las Vegas, Nevada, AS.

Kemenangan itu membuat Couture menjadi juara interim kelas light heavyweight.

Pada UFC 44 di Las Vegas, Couture mengalahkan Tito Ortiz pada 26 September 2003 yang sekaligus memastikan dirinya sebagai juara kelas light heavyweight.

Sepanjang kariernya dalam UFC, Couture yang merupakan mantan sersan US Army ini mengoleksi tiga kali juara kelas heavyweight, dua kali juara kelas light heavyweight, dan satu juara interim kelas light heavyweight.

Enam gelar juara itu ditambah dengan gelar juara UFC 13 bertajuk Heavyweight Tournament yang dikoleksi mantan petarung berjuluk The Natural ini.

Dua gelar dari dua kelas berbeda ini sekaligus menjadikan mantan petarung bernama lengkap Randall Duane Couture ini menjadi orang pertama yang bisa menjadi juara UFC dalam dua kelas berbeda.



2. BJ Penn

Gelar Pertama: Kelas Welterweight (71-77 kg)

Gelar Kedua: Kelas Lightweight (66-70 kg)

Nama BJ Penn sudah sangat populer bagi para penggemar MMA. Ya, laki-laki bernama asli Jay Dee Penn III adalah salah satu wajah UFC pada awal 2000an.

Memiliki serangan agresif dan fisik yang baik serta merupakan petarung penjelajah yang kerap berpindah kelas, BJ Penn adalah salah satu petarung MMA terbaik yang pernah ada.

BJ Penn menjadi juara dunia UFC kelas welterweight dalam debutnya di kelas tersebut pada UFC 46.

Dalam UFC 46, BJ Penn mengalahkan Matt Hughes melalui rear naked choke di Las Vegas, AS, 31 Januari 2004.

Lalu, gelar kelas berbeda diraih BJ Penn yang merupakan petarung AS ini melalui kelas lightweight.

Ya, BJ Penn yang memiliki julukan The Prodigy ini mengalahkan Joe Stevenson dalam UFC 80 di Newcastle, Inggris, 19 Januari 2008, melalui rear naked choke.

Kala itu, petarung yang kini berusia 41 tahun ini meraih gelar juara UFC kelas lighweight yang sekaligus menjadikan dia orang kedua yang bisa juara dalam dua kelas berbeda setelah Randy Couture.



3. Conor McGregor

Gelar Pertama: Kelas Featherweight (61-66 kg)

Gelar Kedua: Kelas Lightweight (66-70 kg)

Petarung UFC ketiga yang berhasil meraih dua gelar juara kelas berbeda adalah Conor McGregor.

Petarung asal Irlandia ini menjadi juara dunia UFC kelas featherweight pada UFC 194 ketika mengalahkan Jose Aldo.

Pertarungan Conor McGregor vs Jose Aldo yang digelar di Las Vegas, 12 Desember 2015, itu berlangsung sangat cepat. Hanya 13 detik dan Jose Aldo langsung dikalahkan KO.

Gelar kedua Conor McGregor adalah dalam kelas lightweight.

The Notorious memastikan gelar juara dunia UFC kelas lightweight setelah mengalahkan Eddie Alvarez dalam UFC 205 di New York, 12 November 2016.

Hasil ini membuat Conor McGregor yang saat ini berusia 32 tahun itu menjadi petarung UFC pertama yang bisa meraih dua gelar juara dalam saat yang bersamaan.



4. Georges St-Pierre

Gelar Pertama: Kelas Welterweight (71-77 kg)

Gelar Kedua: Kelas Middleweight (77-84 kg)

Georges St-Pierre adalah petarung asal Kanada yang pensiun pada 2017.

Namun, kiprah Georges St-Pierre dalam octagon UFC sudah tak perlu diragukan. Ya, dia adalah salah satu petarung terbaik UFC dan telah masuk dalam Hall of Fame UFC pada awal tahun ini.

Georges St-Pierre menjadi juara kelas welterweight pertama kali pada 18 November 2006 di Sacramento, AS, dalam UFC 65.

Kala itu, St-Pierre mengalahkan Matt Hughes melalui TKO.

Namun, GSP, julukan St-Pierre, kehilangan gelar itu setahun berikutnya setelah dikalahkan Matt Serra.

Kekalahan ini sekaligus menjadi kekalahan kedua dan terakhir sepanjang karier St-Pierre.

Dari 28 kali pertarungan, GSP menang 26 kali dan hanya dua kali kalah. Kekalahan pertama dari Matt Hughes dan kedua dari Matt Serra.

Pada 19 April 2008, St-Pierre kembali merebut gelar juara kelas welterweight setelah mengalahkan Matt Serra dalam UFC 83 di Montreal, Kanada.

Petarung yang kini berusia 39 tahun itu berhasil mempertahankan gelar juara dunia UFC kelas welterweight miliknya sebanyak sembilan kali.

Setelah itu, laki-laki yang tampil dalam film Captain America: The Winter Soldier itu memilih rehat dari UFC pada 2013.

St-Pierre kembali ke octagon pada 2017 dan naik kelas ke kelas middleweight.

Dalam UFC 217, St-Pierre meraih gelar juara kelas middleweight setelah mengalahkan Michael Bisping dalam laga yang digelar di New York, 4 November 2017.

Setelah itu, St-Pierre mengumunkan pensiun. Kabarnya, dia bakal kembali untuk melawan Khabib Nurmagomedov.



5. Daniel Cormier

Gelar Pertama: Kelas Light Heavyweight (84-93 kg)

Gelar Kedua: Kelas Heavyweight (93,4-120,2 kg)

Daniel Cormier memastikan diri sebagai juara dunia UFC kelas light heavyweight ketika menang dalam UFC 187.

Dalam laga yang digelar di Las Vegas, 23 Mei 2015, Daniel Cormier mengalahkan Anthony Johnson.

Pindah ke kelas heavyweight, Daniel Cormier tampil dalam UFC 226 melawan Stipe Miocic.

Daniel Cormier menang melalui KO dalam laga yang digelar di Las Vegas, 7 Juli 2018.

Gelar juara ini sekaligus menjadikan Daniel Cormier sebagai orang kedua yang bisa meraih dua gelar juara kelas berbeda dalam waktu bersamaan.

Orang pertama adalah Conor McGregor.



6. Amanda Nunes

Gelar Pertama: Kelas Bantamweight (57,2-61,2 kg)

Gelar Kedua: Kelas Featherweight (61,2-65,8 kg)

Amanda Nunes adalah salah satu petarung putri terbaik UFC.

Saat ini, Amanda Nunes adalah nomor satu dalam ranking pound-for-pound putri UFC.

Petarung asal Brasil yang dijuluki The Lioness ini adalah juara kelas bantamweight dalam UFC 200 setelah mengalahkan Miesha Tate.

Dalam laga yang digelar pada 9 Juli 2016 di Las Vegas, Amanda Nunes menang melalui submission pada ronde pertama.

Nunes mempertahankan gelar juara kelas bantamweight tiga kali.

Lalu, Nunes pindah ke kelas featherweight dan menang dalam UFC 232 saat mengalahkan Cris Cyborg pada 29 Desember 2018.

Nunes pun meraih gelar juara dunia UFC kelas featherweight.

Nunes yang kini berusia 32 tahun itu pun menjadi petarung UFC pertama yang bisa mempertahankan titel juara dua kelas berbeda.

Nunes juga menjadi petarung UFC ketiga yang bisa meraih gelar juara dua kelas berbeda dalam waktu bersamaan setelah Conor McGregor dan Daniel Cormier.



7. Henry Cejudo

Gelar Pertama: Kelas Flyweight (53-57 kg)

Gelar Kedua: Kelas Bantamweight (57-61 kg)

Henry Cejudo yang juga dikenal dengan julukan Triple C adalah salah satu petarung UFC yang memiliki karakter kuat di dalam dan di luar octagon.

Kerap menyatakan trash talk, Henry Cejudo adalah salah satu petarung yang sangat menghibur.

Agresivitas dan kekuatan yang dimiliki peraih emas Olimpiade 2008 kelas 55 kg gulat gaya bebas ini sangat luar biasa.

Henry Cejudo menjadi juara dunia UFC kelas flyweight dalam UFC 227.

Kala itu, Henry Cejudo mengalahkan Demetrious Johnson dalam laga yang digelar di Los Angeles, 4 Agustus 2018.

Pada UFC 238, Cejudo pindah ke kelas bantamweight dan memenangi laga tersebut dengan mengalahkan Marlon Moraes.

Setelah tampil dalam UFC 249, Cejudo memutuskan pensiun dan gelar juara kelas bantamweight kosong hingga saat ini.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita UFC Lainnya: 

Duel Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje Munculkan Dilema

Kembali Latihan, Khabib Nurmagomedov Tepis Rumor Pensiun

Source: Newsday.com

RELATED STORIES

Menangi UFC Fight Night 176, Alistair Overeem Ingin Segera Bertarung Lagi

Menangi UFC Fight Night 176, Alistair Overeem Ingin Segera Bertarung Lagi

Petarung veteran Alistair Overeem kian dekat dengan duel perebutan gelar kelas berat UFC usai menang TKO atas Augusto Sakai.

Usai Menang atas Tyron Woodley, Colby Covington Incar Nick Diaz

Nick Diaz menjadi ambisi Colby Ciovington sejak lama dan sangat berharap bisa menghadapinya pada 2021.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

yolla yuliana jakarta electric pln

Other Sports

Dipercaya Jadi Kapten Jakarta Electric PLN, Yolla Yuliana Siap Berbagi Pengalaman

Kapten Jakarta Electric PLN, Yolla Yuliana, ingin bantu mengasah mental para juniornya untuk bersaing di Proliga 2024.

Teguh Kurniawan | 23 Apr, 18:24

Jakarta Livin Mandiri

Other Sports

Proliga 2024: Daftar Pemain Jakarta Livin Mandiri, Pendatang Baru dengan Skuad Muda

Tim voli putri pendatang baru Jakarta Livin Mandiri turut meramaikan kompetisi Proliga 2024 dengan bermodal skuad muda.

Doddy Wiratama | 23 Apr, 16:15

Poster film Copa 71 dan tim wanita Prancis saat tiba di Meksiko untuk turun di Piala Dunia Wanita 1971 yang tidak pernah direstui FIFA. (Dede Mauladi/Skor.id)

Culture

Copa 71, Kisah Para Pesepak Bola Wanita Mencari Penghargaan

Film Copa 71 mengeksplorasi sejarah luar biasa dari Piala Dunia Wanita yang tidak pernah diakui FIFA dan federasi sepak bola hampir di seluruh dunia.

Tri Cahyo Nugroho | 23 Apr, 16:00

Adidas AE1 Low dikenakan guard Minnesota Timberwolves Anthony Edwards untuk kali pertama saat menghadapi Phoenix Suns. (Dede Mauladi/Skor.id)

Culture

Anthony Edwards Pamerkan Adidas AE1 Low

Sepatu khas Anthony Edwards, Adidas AE1, kini sudah memiliki versi kerah rendah.

Tri Cahyo Nugroho | 23 Apr, 15:49

persebaya vs bali united

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persebaya vs Bali United di Liga 1 2023-2024

Duel Persebaya Surabaya kontra Bali United membuka pekan ke-33 Liga 1 2023-2024, Rabu (24/4/2024) sore.

Teguh Kurniawan | 23 Apr, 15:38

Armed Angels telah bekerja sama dengan salah satu tim Liga Jerman, FC Koln, untuk koleksi fesyen. (Dede Mauladi/Skor.id)

Culture

Armed Angels Gandeng FC Koln untuk Koleksi Fesyen Unik

Mantan bintang Timnas Jerman Lukas Podolski dipercaya memimpin kampanye koleksi Armed Angels x FC Koln ini.

Tri Cahyo Nugroho | 23 Apr, 15:30

Alumni Liga TopSkor. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga TopSkor

Menilik Statistik Alumni Liga TopSkor di Fase Grup Piala Asia U-23 2024

Total terdapat tujuh alumni Liga TopSkor yang berada di dalam skuad Timnas U-23 Indonesia pada ajang Piala Asia U-23 2024.

Sumargo Pangestu | 23 Apr, 15:06

Persik Kediri vs PSS Sleman di laga pekan ke-33 Liga 1 2023-2024. (Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persik Kediri vs PSS Sleman di Liga 1 2023-2024

Pekan ke-33 Liga 1 2023-2024 akan dibuka pertandingan Persik Kediri menghadapi PSS Sleman, Rabu (23/4/2024).

Nizar Galang | 23 Apr, 14:28

Selai kacang mengandung kalsium, magnesium, folat, dan hingga sodium (Hendy Andika/Skor.id).

All Culture

Pilihan Selai Kacang Paling Menyehatkan Menurut Para Ahli Diet

Selai kacang baik bila dikonsumsi dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang dan bergizi.

Kunta Bayu Waskita | 23 Apr, 14:03

Jakarta Electric PLN

Other Sports

Jakarta Electric PLN Resmi Perkenalkan Tim, Bertekad Tembus Final Four Proliga 2024

Tim voli putri Jakarta Electric PLN secara resmi mengumumkan skuad sekaligus identitas baru untuk Proliga 2024.

Teguh Kurniawan | 23 Apr, 14:00

Load More Articles