10 Pemain yang Belum Pernah Mendapat Ballon d'Or, Meski Dinilai Pantas

Gregorius Devanda

Editor:

  • Penghargaan Ballon d'Or kembali dilangsungkan setelah tahun lalu ditiadakan.
  • Upacara penghargaan Ballon d'Or 2021 dilangsungkan pada Senin (29/11/2021) malam waktu setempat.
  • Berikut ini merupakan 10 pemain yang belum pernah meraih gelar Ballon d'Or, meskipun dinilai pantas.

SKOR.id - Penghargaan Ballon d'Or akan kembali dilangsungkan pada tahun ini setelah tahun lalu ditiadakan.

Terdapat 30 nominasi pemain yang akan memperebutkan gelar Ballon d'Or 2021 pada Senin (29/11/2021) malam waktu setempat.

Pada waktu yang bersamaan juga akan diberikan penyerahan Trofi Lev Yashine untuk kiper terbaik pada tahun ini.

Penyerahan penghargaan Ballon d'Or akan diberikan di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis.

Penyerahan Ballon d'Or akan selalu dinantikan karena memberikan hal-hal yang mengejutkan. Ada beberapa pemain yang tidak terduga dapat meraih penghargaan individu paling bergengsi tersebut.

Akan tetapi, ada pula pemain yang diharapkan mendapatkannya justru tidak mendapat kesempatan.

Berikut ini merupakan 10 pemain yang belum pernah meraih gelar Ballon d'Or, meskipun dinilai pantas:

1. Xavi Hernandez

Legenda Barcelona, Xavi Hernandez, merupakan pemain penting bagi timnya. Apalagi di era kepelatihan Pep Guardiola.

Sebagai playmaker, Xavi dinilai sebagai salah satu gelandang terbaik yang dimiliki oleh Blaugrana. Ia telah mencatatkan 767 pertandingan dengan mencetak 85 gol dan 185 assist untuk Barcelona.

Xavi juga telah meraih gelar Liga Champions (4), Liga Spanyol (8), Copa del Rey (3), Piala Super Spanyol (8), Piala Dunia Antarklub (2), Piala Super UEFA (2).

Penampilannya yang impresif di klub membuat Xavi menjadi langganan di timnas Spanyol. Dirinya berhasil membawa La Furia Roja menjuarai Piala Eropa (2) dan Piala Dunia (1).

Sayang, Xavi tidak tampil terlalu menonjol meskipun kehadirannya di lapangan sangat penting. Ia tiga kali menempati posisi ketiga nominas Ballon d'Or pada tahun 2009, 2010, dan 2011.

2. Francesco Totti

Francesco Totti mendidkasikan seluruh kariernya hanya bermain untuk satu klub, yaitu AS Roma. Ia bermain dari tahun 1993 hingga tahun 2017.

Totti telah bermain 785 kali untuk AS Roma dengan mencetak 307 gol dan 186 assist.

Pria asal Italia tersebut kini menjadi pencetak gol kedua terbanyak sepanjang sejarah Liga Italia (250). Hal tersebut membuat banyak orang menilai Totti layak mendapat gelar Ballon d'Or.

Totti bahkan pernah membantu timnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Sayang, ia kalah bersaing dengan pemain-pemain lain dari klub yang lebih besar.

3. Roberto Carlos

Legenda Real Madrid, Roberto Carlos, juga menjadi salah satu pemain yang belum pernah meraih Ballon d'Or. Padahal penampilannya selalu mengesankan di lapangan.

Salah satu alasan Carlos belum meraih gelar individu paling bergengsi tersebut adalah posisinya sebagai bek. 

Pemain Brasil tersebut pernah sekali menempati posisi kedua dalam perebutan Ballon d'Or. Ia kalah dari rekan senegaranya, Ronaldo Nazario pada tahun 2002.

Pada saat yang bersamaan Carlos dan Ronaldo membantu timnas Brasil memenangkan Piala Dunia 2002.

Sebagai bek kiri, Carlos memiliki kontribusi tinggi dalam penyerangan. Ia mencetak 70 gol dan 90 assist bersama Los Blancos.

4. Andrea Pirlo

Legenda Italia, Andrea Pirlo, menjadi salah satu gelandang terbaik di eranya. Pirlo mulai dikenal sejak ia memenangkan banyak gelar bersama AC Milan.

Ia pernah menjuarai Liga Champions (2), Liga Italia (2), Coppa Italia (1), Piala Super Italia (1), Piala Dunia Antarklub (1), serta Piala Super UEFA (2). Pirlo bergabung I Rossonerri selama 11 tahun dan memperkuat Juventus sejak tahun 2011.

Pirlo juga menjadi pemain penting bagi timnas Italia. Buktinya, ia menjuarai Piala Dunia 2006.

Sayang, Pirlo belum pernah masuk perolehan tiga besar dalam penghargaan Ballon d'Or.

5. Steven Gerrard

Mantan gelandang Liverpool, Steven Gerrard, juga belum pernah meraih gelar Ballon d'Or. Padahal penampilannya untuk klub sangatlah menonjol.

Ia kalah bersaing dengan bintang pesepakbola lain yang bersinar di lini depan. Gerrard pernah satu kali menempati posisi ketiga dalam perolehan voting Ballon d'Or 2005.

Sayang, pada saat itu pria asal Inggris tersebut kalah dari Ronaldinho dari Barcelona.

Padahal pada tahun 2005 menjadi salah satu puncak karier Gerrard yang sukses menjuarai Liga Champions dan Piala Super UEFA bersama The Reds.

6. Alessandro del Piero

Penyerang asal Italia, Alessandro del Piero, juga belum pernah mencicipi gelar Ballon d'Or. Ia sempat menempati peringkat keempat pada tahun 1995.

Sayang, pada era Del Piero muncul banyak bintang sepak bola, seperti George Weah dan Ronaldo Nazario. Hal tersebut yang membuatnya gagal bersaing.

Karier Del Piero berada di puncak saat bersama Juventus dengan memenangkan gelar Liga Italia (6), Liga Champions (1), Coppa Italia (1), Piala Super Italia (4), Piala Interkontinetal (1), dan Piala Super UEFA.

Selain itu, ia membantu timnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006.

7. Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp menjadi salah satu penyerang paling mematikan pada eranya. Tetapi hal tersebut tidak cukup bagi Bergkamp untuk meraih Ballon d'Or.

Karier Bergkamp berada di atas saat memperkuat Arsenal. Ia mencatatkan 410 pertandingan dengan mencetak 113 gol dan 98 assist.

Pemain asal Belanda tersebut hanya masuk peringkat ketiga perebutan Ballon d'Or 1992 dan kedua pada tahun 1993.

Bersama The Gunners, Bergkamp telah mengoleksi gelar Liga Inggris (3), Piala FA (4), dan Community Shield (3).

8. Paolo Maldini

Legenda AC Milan dan timnas Italia, Paolo Maldini, juga belum pernah meraih gelar Ballon d'Or. Pemain yang berposisi bek kiri tersebut bermain untuk I Rossonerri pada tahun 1985 hingga 2009.

Maldini total sudah mengumpulkan 26 gelar sejak berseragam AC Milan. Sayang, itu tidak cukup untuk membuatnya meraih Ballon d'Or.

Pada tahun 1994, Maldini hanya menempati posisi ketiga. Posisinya yang menjadi pemain bertahan dinilai menjadi salah satu alasan ia gagal bersaing meraih Ballon d'Or.

9. Franco Baresi

Franco Baresi juga menjadi salah satu bek terbaik pada eranya. Sepanjang kariernya, Baresi hanya memperkuat AC Milan (dari tahun 1977 hingga 1997).

Baresi pernah menempati urutan kedua dalam perebutan Ballon d'Or 1989. Pada saat itu ia hanya kalah dari rekan satu timnya, yaitu Marco van Basten.

Pemain yang berposisi sebagai bek tersebut juga menjadi andalan timnas Italia. Ia menjuarai Piala Dunia 1982 bersama Gli Azzurri.

10. Ferenc Puskas

Legenda Real Madrid, Ferenc Puskas, sering dianggap sebagai penyerang terbaik sepanjang masa. Ia berseragam Los Blancos dari tahun 1958 hingga 1966.

Puskas bermain 266 kali bersama Real Madrid dengan torehan 199 gol.

Sayang, ia hanya finis sekali di posisi kedua pada perebutan Ballon d'Or 1960. Sejak itu, ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk bersaing.

Bersama timnas Hungaria, Puskas telah mencetak 84 gol dari 85 pertandingan. 

Sebagai penghormatan atas karier Puskas di sepak bola, namanya digunakan untuk pemberian penghargaan gol terbaik, yakni Puskas Award.

Berita Ballon d'Or lainnya:

Sama-Sama Prestisius, Ini Perbedaan Ballon d'Or dan The Best FIFA

Mengupas Kedekatan dan Kutukan Pemain Terbaik Piala Dunia di Penghargaan Ballon d'Or

Source: 90minPlanet Sports

RELATED STORIES

5 Dunkers Terbaik NBA Sepanjang Masa, Vince Carter Nomor 1

5 Dunkers Terbaik NBA Sepanjang Masa, Vince Carter Nomor 1

Vince Carter merupakan Dunkers terbaik sepanjang sejarah NBA. Ia bahkan mengalahkan Michael Jordan dan LeBron James

Rincian Harga dan Material Trofi Ballon d'Or 2021

Rincian Harga dan Material Trofi Ballon d'Or 2021

Berikut ini adalah rincian harga dan bahan baku trofi Ballon d'Or 2021.

8 Pemain yang Memenangkan "Tiga" Gelar Ballon d'Or, Ada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

8 Pemain yang Memenangkan "Tiga" Gelar Ballon d'Or, Ada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

Ada delapan pemain yang pernah merasakan posisi pertama, kedua, dan ketiga, dalam gelaran Ballon d'Or.

10 Nomine Ballon d'Or yang Terlupakan

10 Nomine Ballon d'Or yang Terlupakan

Sejak pertama kali diumumkan pada 1956, ada 19 negara berbeda yang memenangi Ballon d'Or.

3 Kriteria Penilaian Ballon d'Or

3 Kriteria Penilaian Ballon d'Or

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan pemenang penghargaan Ballon d'Or.

Ketika Ibunda Cristiano Ronaldo Tuding Ada Mafia dalam Pemilihan Ballon d'Or

Ibunda Cristiano Ronaldo pernah menuduh keterlibatan mafia dalam pemilihan pemenang Ballon d'Or.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles