Antonio Conte Larang Pemain Tottenham Hotspur Makan Mayones dan Saus Tomat

Antonio Conte dikabarkan tidak puas dengan kondisi fisik para pemain setibanya di Tottenham Hotspur.
Pelatih berkebangsaan Italia ini siap membuat perubahan dalam menyusun menu makanan tim.
Mayones dan saus tomat akan ditiadakan di meja makan Tottenham Hotspur.

SKOR.id - Pelatih anyar Tottenham Hotspur, Antonio Conte, terus membuat gebrakan. Terkini manajer berpaspor Italia tersebut membuat aturan tak biasa, termasuk melarang penggunaan saus tomat dan mayones.

Antonio Conte kabarnya tak terkesan dengan kondisi para pemain sejak kedatangannya di London utara.

Mantan pelatih Inter Milan tersebut tak mau membuang waktu untuk membuat perubahan dari segi nutrisi demi membuat para pemain berada dalam kondisi lebih baik.

Menurut sejumlah kabar, Antonio Conte telah membahas masalah ini dan memberi tahu sejumlah pemain tim utama mengalami kelebihan berat badan dan harus mengurangi beberapa jenis makanan.

Di antara yang dienyahkan dari menu makanan Tottenham Hotspur adalah saus tomat dan mayones. Selain itu, mereka juga tak diperkenankan makan sandwich dan makanan berat lainnya.

Para pemain akan didorong untuk makan lebih banyak buah, tapi lebih sedikit jus buah.

Bahan lain yang akan dikurangi jumlahnya adalah mentega dan minyak yang digunakan untuk menyiapkan makanan di dapur klub.

Dan untuk menjaga kekompakan tim, mereka juga harus makan siang bersama sebagai satu kelompok.

“Saya harus jujur. Kami perlu mengubah banyak hal,” ujar Antonio Conte setelah hasil imbang melawan Everton, Minggu (7/11/2021),

“Setiap pemain harus bekerja untuk meningkatkan kondisi fisik agar bisa masuk ke ide sepak bola saya.”

Eks juru taktik Juventus dan Chelsea ini lalu menambahkan, “Mereka perlu meningkatkan kapasitas untuk menderita.”

Selain soal menu makanan, Antonio Conte juga memberikan penekanan besar soal peningkatan taktik dalam pelatihan, sebagaimana dilaporkan Athletic.

Dia memberikan sesi latihan lebih lama. Dalam sesi latihan ala Conte, dia tidak hanya menuntut pemain secara fisik tapi juga menyampaikan ide-idenya dan meningkatkan pemahaman mereka mengenai situasi di lapangan.

Pelatih 52 tahun tersebut menggunakan video rekaman untuk menganalisis taktik permainan, termasuk rekaman pertandingan setelah kemenangan atas Vitesse di ajang Europa Conference League.