SKOR.id – Marc Marquez pulang dari MotoGP Prancis, akhir pekan ini, dengan senyum. Pembalap Gresini Racing itu berhasil mengoleksi total 29 poin dari Sirkuit Bugatti, Le Mans, seusai finis di posisi kedua masing-masing di sprint (9 poin) pada Sabtu (12/5/2024) dan Grand Prix (20) yang digelar Minggu (13/5/2024).
Marquez menorehkan catatan khusus pada balapan utama, Minggu, dengan melewati juara dunia MotoGP dua musim terakhir Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) di lap terakhir (27).
Dengan tambahan 29 poin dari putaran kelima Kejuaraan Dunia MotoGP 2024, Marquez kini berada di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan 89 poin. Ia tertinggal hanya dua poin dari Bagnaia di posisi kedua dan 40 poin dari Jorge Martin (Prima Pramac Racing) di puncak.
Setelah balapan di Le Mans, Marquez menjelaskan balapan sejatinya sangat berat baginya karena ia hanya start dari grid ke-13.
“Lihatlah berapa banyak yang telah melakukannya dari posisi ke-13 namun mampu finis kedua di MotoGP saat ini. Saya tidak akan membohongi Anda, sulit untuk menyalip,” ucap juara dunia delapan kali – enam di antaranya MotoGP (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) – tersebut.
“Tetapi memang benar di sprint saya menekankan dengan mengatakan bahwa bagi saya kecepatan lebih penting daripada (posisi) start. Mengapa? Karena kecepatan itulah yang menentukan panjang balapan nantinya.”
Marquez mengaku, melakukan start yang baik seperti di sprint bergantung pada banyak faktor. Saat balapan utama, Marquez mengakui dirinya tidak sebaik saat sprint.
“Dari hasil sprint, bagi saya yang paling penting adalah kecepatan karena itu memberi saya ketenangan pikiran sepanjang balapan, untuk melaju sedikit demi sedikit, demi mendekati pembalap ketiga,” tutur Marquez.
Sejak lap 10 sampai 17, tiga posisi terdepan ditempati para pengguna Ducati Desmosedici GP, yakni Bagnaia, Martin, dan Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team).
Marquez sendiri berada di posisi ke-6 pada lap 10 untuk kemudian naik ke P5 sejak lap 11 sampai 13. Ia lalu naik ke P4 di lap 14 dengan melibas Maverick Vinales (Aprilia Racing). Di lap 18, Marquez berhasil melewati Di Giannantonio untuk P3. Namun saat itu Marquez tertinggal hingga 2,247 detik dari Bagnaia yang masih memimpin.
Pada lap 21, Martin berhasil melewati Bagnaia sementara Marquez masih tertahan di P3 tetapi gapnya tinggal 0,693 detik dari Martinator. Setelah itu, ketiga pembalap terlihat sangat dekat dengan gap terbesar hanya 0,798 detik.
“Itulah mengapa saya senang bertarung dengan dua pembalap jagoan Ducati,” ujar Marquez menggambarkan ketatnya duel melawan Martin dan Bagnaia.
“Di lap terakhir, saya berharap Bagnaia akan menyerang Martin karena saya melihatnya sangat agresif di Jerez. Saya kira dia akan melakukannya lagi di Le Mans karena dia punya akselerasi. Namun, saya melihat dia tidak menyerangnya.
“Karena itulah saya berani untuk mencoba melewatinya. Keluar dari tikungan delapan dengan sangat baik ternyata tidak cukup baik untuk menyerang. Tetapi ketika saya melihat dia juga tidak bertahan, saya menyerang.”
Melihat lima balapan yang sudah digelar, utamanya dua terakhir saat mampu naik podium kedua di Jerez dan Le Mans, rasanya kemenangan pertama Marquez bersama Ducati tinggal menunggu waktu. Akankah itu terjadi di MotoGP Catalunya di Montmelo, 26 Mei 2024 nanti?
“Montmelo, harus saya akui ini adalah sirkuit terburuk sepanjang sejarah saya di MotoGP, meskipun dengan motor ini saya tidak mengesampingkan (peluang) apa pun. Tentu saja, jika kami terus bekerja dengan cara yang sama, saya yakin kemenangan pertama akan datang,” kata Marquez.
“Intinya, kemenangan pertama bisa datang. Tetapi untuk bertarung dengan kedua pembalap terbaik Ducati tersebut, Anda harus sempurna di semua area.
“Misalnya, kesalahan yang kami buat pada hari Jumat bisa diselamatkan, seperti yang kami lakukan di akhir pekan ini. Tetapi Anda tentu tidak boleh melakukannya setiap akhir pekan.
“Kami harus mewaspadai hal ini karena keduanya (Martin dan Bagnaia) sejauh ini tidak pernah gagal di kualifikasi sehingga mereka selalu start di dua baris pertama.”