SKOR.id - Pembalap tim Prima Pramac Racing, Jorge Martin, makin dekat dengan gelar juara dunia MotoGP 2024 yang tinggal menyisakan dua seri.Jorge Martin bahkan berpeluang mengunci predikat juara dunia kala MotoGP Malaysia 2024 bergulir akhir pekan ini (1–3 November) di Sirkuit Sepang.Saat ini, Jorge Martin berada di puncak klasemen MotoGP 2024 dengan koleksi 453 poin dari 18 seri yang sudah berlangsung.Pembalap berjuluk Martinator tersebut unggul 17 angka atas rival terdekatnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), yang juga merupakan juara dunia MotoGP 2022 dan 2023.Dalam kompetisi MotoGP 2024, seorang rider memungkinkan dapat tambahan maksimal 37 poin dalam satu seri dengan memenangi sesi sprint race (12 poin) dan main race (25 poin).Akan tetapi, Jorge Martin membutuhkan keunggulan minimal 38 poin jika ingin mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024 di Malaysia.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBsTJ1YIMOA"></oembed></figure>Hal itu terjadi lantaran Martin baru mengantongi tiga kemenangan (main race) sepanjang musim ini dan sudah dipastikan kalah head-to-head dengan Bagnaia yang punya sembilan kemenangan.Jumlah kemenangan memang jadi hal penting untuk menentukan posisi pembalap di klasemen saat terjadi situasi "deadlock".Sebab, jika ada dua pembalap atau lebih memiliki poin yang sama maka peringkat di antara mereka bakal ditentukan dengan membandingkan hasil terbaiknya dalam sesi main race.Ketentuan itulah yang membuat Martin harus unggul minimal 38 poin atas Bagnaia jika ingin mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024 di Malaysia akhir pekan nanti.Jika syarat di atas tak tercapai, maka kans Bagnaia masih terbuka dan duel perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024 berlanjut ke seri pamungkas yang akan dihelat di Valencia, Spanyol.Skenario Jorge Martin Kunci Gelar Juara Dunia di MalaysiaSaat ini, Jorge Martin memiliki keunggulan 17 poin atas Francesco Bagnaia sehingga secara matematis punya kans untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024 di Sirkuit Sepang, Malaysia.Martin harus meraih 21 poin lebih banyak ketimbang Bagnaia dalam dua sesi balapan yang digelar akhir pekan ini untuk memenuhi syarat yang sudah dijelaskan di atas.Akan tetapi, kemungkinan Martinator jadi juara dunia musim ini paling cepat terwujud ketika sesi balapan utama MotoGP Malaysia 2024 digelar Minggu (3/11/2024).Pasalnya, seorang pembalap hanya memungkinkan dapat tambahan 12 poin dengan memenangi sesi sprint yang dihelat sehari sebelum balapan utama digulirkan.Jika Jorge Martin memenangi sesi sprint MotoGP Malaysia 2024 dan Francesco Bagnaia gagal finis, maka jarak di antara keduanya menjadi 29 poin.Meski demikian, hasil sesi sprint MotoGP Malaysia 2024 yang akan digelar Sabtu (2/11/2024) tetap penting bagi kedua pembalap.Jika Jorge Martin finis dengan posisi lebih baik, maka keunggulannya atas sang rival makin melebar dan otomatis memperbesar peluangnya jadi juara dunia MotoGP 2024.Sebaliknya, asa Francesco Bagnaia untuk jadi juara dunia MotoGP 2024 akan tetap terjaga jika dirinya bisa memangkas jarak poin dari Jorge Martin.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jorge Martin berpeluang mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024 akhir pekan ini saat seri ke-19 diselenggarakan di Malaysia.

MotoGP

Syarat Jorge Martin Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2024 di Malaysia Akhir Pekan Ini

SKOR.id - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) masih punya kans jadi juara dunia MotoGP 2024 sekaligus mengukir three-peat melanjutkan kesuksesan yang diraihnya pada musim 2022 dan 2023.Akan tetapi, Francesco Bagnaia harus berjuang keras untuk mewujudkannya karena saat ini masih berada di peringkat dua klasemen MotoGP 2024 yang tinggal menyisakan dua seri.Pembalap asal Turin, Italia itu tercatat memiliki 436 poin atau tertinggal 17 angka dari sang pimpinan klasemen, Jorge Martin (Prima Pramac Racing).Jika menilik dari jumlah kemenangan yang diukir sepanjang musim ini, Francesco Bagnaia sejatinya unggul jauh atas Jorge Martin.Bagnaia sembilan kali menang di sesi balapan utama dan lima kali di sprint. Sedangkan Martin "hanya" tiga kali menang di sesi balapan utama dan enam kali finis terdepan saat sprint.Faktor konsistensi penampilan jadi salah satu penyebab yang membuat Bagnaia masih tertinggal meski punya jumlah kemenangan lebih banyak ketimbang Martin.Sepanjang musim ini, Bagnaia gagal finis di tiga balapan utama dan empat sprint sedangkan Martin hanya gagal mendapat poin gagal finis di dua sesi balapan utama dan satu sprint.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBsTJ1YIMOA"></oembed></figure>Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, pun merasa "gatal" melihat Francesco Bagnaia tak ada di puncak klasemen meski punya kemenangan lebih banyak ketimbang Jorge Martin.Oleh karena itu, Davide Tardozzi mengingatkan Francesco Bagnaia untuk menjaga konsistens dan meminimalisasi error jika ingin bisa merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2024.“Apa yang membuat saya sedikit terganggu adalah Pecco sudah memenangi setengah dari total balapan utama yang sudah digelar (sembilan dari 18) dan masih berada di peringkat dua klasemen,” tuturnya.“Ini adalah sesuatu yang membuat kami harus berhenti sejenak dan memikirkannya. Kami membuat terlalu banyak kesalahan saat balapan dan itu tak boleh terjadi lagi dalam waktu dekat.”“Namun, punya pembalap yang bisa memenangi separuh dari total balapan yang sudah digelar adalah sesuatu yang istimewa,” Tardozzi melanjutkan.“Pecco tengah membuat sejarah. Saat ini, dia sudah melewati pencapaian pembalap hebat seperti Casey Stoner. Jadi, terima kasih Pecco!”Lebih lanjut, Davide Tardozzi turut menyoroti Jorge Martin yang dinilainya sudah lebih dewasa ketimbang musim lalu kala berebut gelar juara dengan Francesco Bagnaia.Dalam beberapa kesempatan, Jorge Martin kerap tak memaksakan diri untuk meraih kemenangan karena memperhitungkan posisinya di klasemen MotoGP 2024.“Setelah kalah dalam perebutan gelar juara musim lalu, Jorge memahami bahwa dirinya butuh bantuan dari sisi emosional,” kata Tardozzi.“Saya rasa dia telah membuat perkembangan besar dari level mental pada musim dingin lalu dan mampu menunjukkannya dalam latihan.”“Jadi, bukan kebetulan dia &nbsp;bisa jadi pimpinan klasemen karena dia kini lebih tenang, sesuatu yang tak ditunjukkannya tahun lalu,” Davide Tardozzi memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Manajer Ducati, Davide Tardozzi, gatal melihat Francesco Bagnaia tak ada di puncak klasemen MotoGP 2024 meski sering menang.

Buru Gelar Juara MotoGP 2024, Francesco Bagnaia Diminta untuk Kurangi Error

SKOR.id - Pertamina Enduro VR46 Racing Team akhirnya menunjuk Andrea Iannone sebagai pengganti Fabio Di Giannantonio untuk tampil di MotoGP Malaysia 2024 akhir pekan ini.Sebelumnya, sejumlah nama muncul sebagai calon pengganti Fabio Di Giannantonio yang telah memutuskan absen di MotoGP Malaysia dan Valencia 2024 alias dua seri terakhir musim ini.Langkah tersebut diambil agar Fabio Di Giannantonio bisa segera menjalani operasi bahu kirinya yang cedera imbas insiden dalam sesi latihan MotoGP Austria 2024 pada Agustus lalu.Dengan demikian, rider 26 tahun asal Italia itu diharapkan bisa lebih cepat pulih sehingga siap kembali beraksi kala MotoGP 2025 digulirkan awal tahun depan.Sementara itu, Pertamina Enduro VR46 Racing Team menunjuk Andrea Iannone sebagai pengganti Fabio Di Giannantonio atas pertimbangan pengalaman sang pembalap.Pada musim ini, Andrea Iannone tampil di ajang WSBK 2024 dengan memperkuat Team GoEleven yang menggunakan motor Panigale V4 R buatan Ducati.Rider 35 tahun asal Italia itu sebelumnya pernah mentas di MotoGP selama tujuh musim (2013–2019) dengan memperkuat tiga pabrikan berbeda, yakni Ducati, Suzuki, dan Aprilia.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBqhYPEsLtA"></oembed></figure>WSBK 2024 sendiri sudah menggelar seri terakhirnya di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 18–20 Oktober lalu sehingga memungkinkan Andrea Iannone tampil di MotoGP 2024.Andrea Iannone menutup musim dengan bertengger di peringkat delapan klasemen berkat torehan 231 poin dan lima kali naik podium.“Andrea telah terbukti berada dalam kondisi baik. Dia menuntaskan kompetisi WSBK dengan baik dan dia selalu dekat dengan Ducati,” kata Alessio Salucci selaku direktur tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team.“Selain itu, dia merupakan teman dekat dari keluarga VR46 maupun Vale (Valentino Rossi) secara personal.”“Kami sangat senang menyambutnya di Pertamina Enduro VR46 Racing Team dan tak sabar melihatnya kembali mengendarai motor MotoGP,” Alessio Salucci melanjutkan.Andrea Iannone pun tak kalah antusias menyambut momen comeback-nya di pentas MotoGP setelah terakhir kali tampil di musim 2019 bersama Aprilia.Apalagi rider berjuluk The Maniac itu bakal kembali dengan menunggangi motor Desmosedici GP buatan Ducati, pabrikan terbaik di MotoGP pada saat ini.Akan tetapi, Iannone sadar bahwa dirinya perlu waktu untuk beradaptasi dengan motor MotoGP yang jauh lebih canggih dibanding WSBK.“MotoGP punya motor berteknologi canggih dan performa tertinggi. Saya terhormat karena mereka mempertimbangkan saya (sebagai pengganti Fabio Di Giannantonio),” katanya.“Tantangannya tentu akan terasa gila, kompleks, dan penting karena saya sudah tak mengendarai motor kategori ini selama bertahun-tahun.”Malaysia Warnai Turun-Naik Karier The ManiacMomentum comeback Andrea Iannone ke ajang MotoGP yang bakal terjadi di Sirkuit Sepang, Malaysia akhir pekan ini menghadirkan fakta menarik tersendiri.Sebab, The Maniac sebelumnya gagal menjalani tes doping yang diambil di tengah gelaran MotoGP Malaysia 2019 dan diungkap sebulan setelahnya.Kala itu, sampel urine milik Andrea Iannone diketahui mengandung zat terlarang bernama drostanolone yang masuk dalam jenis steroid anabolik.FIM pun menjatuhkan hukuman skors selama 18 bulan kepada Iannone serta mendiskualifikasi hasil balapannya pada MotoGP Malaysia dan Valencia 2019 di mana dirinya gagal finis karena crash.<div class="raw-html-embed"><a id="enB-uWo6ThVtlA_XrmTTDw" class="gie-slideshow" href="http://www.gettyimages.com/detail/1063872242" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'enB-uWo6ThVtlA_XrmTTDw',sig:'ysViwtoDWlFF-GXjMktCkEQi66mx8frHGhyyznlFqK4=',w:'594px',h:'410px',items:'1063872242,1179699048',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div>Iannone pun sempat membantah bahwa dirinya sengaja menggunakan zat doping yang terlarang untuk atlet tersebut.&nbsp;Ia berkilah bahwa zat tersebut bisa muncul di sampel urine miliknya karena konsumsi daging berlebihan selama berada di Malaysia.Setelah itu, Iannone sempat mengajukan banding tetapi CAS pada akhirnya menolak dan justru sejalan dengan WADA untuk menambah durasi hukuman menjadi empat tahun.Masa hukuman The Maniac sendiri dihitung sejak 17 Desember 2019 atau saat hasil tes urine sang pembalap diungkap ke publik.Usai menuntaskan masa hukumannya, Andrea Iannone menata ulang kariernya sebagai pembalap dengan tampil di ajang WSBK 2024.Ia pun langsung membuat gebrakan kala finis ketiga dalam sesi balapan pertama seri pembuka WSBK 2024 yang berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Australia.Iannone Andrea Iannone bahkan tampil relatif stabil dengan lima kali naik podium termasuk saat memenangi balapan pertama pada seri ke-10 yang berlangsung di MotorLand Aragon, Spanyol.Performa stabil itulah yang pada akhirnya mengantar Andrea Iannone kembali ke pentas MotoGP dengan menjadi pengganti Fabio Di Giannantonio di Malaysia akhir pekan ini.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pertamina Enduro VR46 Racing Team tunjuk Andrea Iannone sebagai pengganti Fabio Di Giannantonio di MotoGP Malaysia 2024.

Andrea Iannone Comeback di MotoGP Malaysia 2024, Negeri Jiran Warnai Turun-Naik Karier The Maniac

SKOR.id - Kans Enea Bastianini (Ducati Lenovo) untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2024 resmi tertutup menyusul hasil tak maksimal yang didapat di Thailand akhir pekan lalu.Dalam MotoGP Thailand 2024, Enea Bastianini yang start kedua sempat menunjukkan performa impresif dengan memenangi sesi sprint yang digelar Sabtu (26/10/2024).Sayang, Enea Bastianini gagal mengulang penampilan apiknya di Sirkuit Buriram dalam sesi balapan utama yang dihelat sehari kemudian.Juara dunia Moto2 2020 tersebut mendapatkan start tak sempurna hingga akhirnya hanya mampu finis di peringkat 14.“Sejujurnya, saya tak tahu apa yang terjadi saat start karena saya kehilangan banyak posisi,” Bastianini mengomentari start buruknya di balapan utama MotoGP Thailand 2024.“Ketika keluar dari tikungan pertama dan melaju di trek lurus, saya merasa motor saya seolah-olah kehilangan 30 tenaga kuda.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBoI08cSG3O"></oembed></figure>“Saya memulai lomba tanpa memakai perangkat start depan karena tim saya mengatakan untuk lebih baik tak menggunakannya karena bisa spin (karena kondisi trek basah),” ia melanjutkan.“Namun, para pembalap yang memulai lomba dengan perangkat start depan justru tampil jauh lebih kompetitif ketimbang saya.”Setelah mendapat start tak sempurna, Bastianini sempat memperbaiki penampilannya hingga bertengger di peringkat tujuh. Namun, ia kemudian mengalami crash sebelum finis ke-14.Dengan demikian, Bastianini secara total mendapat14 poin tambahan dari Negeri Gajah Putih yang membuatnya masih tertahan di peringkat empat klasemen MotoGP 2024 dengan 345 poin.Kans rider asal Italia itu untuk jadi juara dunia MotoGP 2024 pun resmi tertutup lantaran sudah tertinggal 108 angka dari sang pemuncak klasemen, Jorge Martin (Prima Pramac Racing).Pasalnya, musim 2024 tinggal menyisakan dua seri hanya memungkinkan seorang pembalap dapat tambahan maksimal 74 poin jika mampu memenangi empat sesi balapan tersisa.Secara matematis, perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024 kini tinggal menyisakan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).Jorge Martin berada di puncak klasemen MotoGP 2024 dengan koleksi 453 poin atau unggul 17 angka atas Francesco Bagnaia.Walaupun Francesco Bagnaia merupakan rekan setimnya di Ducati Lenovo, Enea Bastianini mengaku belum akan memberi bantuan secara langsung di atas lintasan.Enea Bastianini masih ingin berjuang untuk dirinya sendiri agar bisa finis ketiga di klasemen MotoGP 2024 yang saat ini diduduki oleh Marc Marquez (Gresini Racing).Hingga seri ke-18, Marc Marquez yang tahun depan bakal jadi rekan setim anyar Francesco Bagnaia sudah mengumpulkan 356 poin atau unggul 11 angka atas Enea Bastianini.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBlvOWVSd4r"></oembed></figure>“Tidak, ini belum waktunya. Saya masih ingin menang juga di GP Malaysia,” ujar Bastianini yang musim depan memperkuat Red Bull KTM Tech3.Meski demikian, Bastianini mengaku tetap akan membantu Bagnaia di luar lintasan balap seperti yang sudah dilakukannya selama ini.“Sekarang, perebutan gelar juara dunia secara matematis tinggal menyisakan Martin dan Pecco. Bagnaia hari ini telah menunjukkan potensi yang luar biasa,” kata Bastianini.“Saya pun berbicara dengannya sebelum balapan dan dia sebenarnya merasa tak terlalu optimistis dengan balapannya.”“Dalam sesi warm up, saya dan dia tampil tak cepat. Namun, pada akhirnya kami bisa tampil kompetitif saat balapan,” The Beast melanjutkan.“Dia sedikit lebih beruntung karena start dari peringkat pertama sehingga lebih mudah. Dia pun terus memacu motornya hingga menang, sekarang jaraknya tinggal 17 poin (antara Martin dan Pecco).”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Enea Bastianini belum mau membantu Francesco Bagnaia yang tengah bersaing dengan Jorge Martin untuk juara dunia MotoGP 2024.

Enea Bastianini Belum Mau Bantu Francesco Bagnaia Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2024

Kompetisi MotoGP 2024 dijadwalkan menggelar 42 sesi balapan dalam 21 seri yang berlangsung selama delapan bulan.

Update MotoGP 2024: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

SKOR.id - Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) berhasil memenangi sesi balapan utama MotoGP Thailand 2024 yang baru saja tuntas dihelat pada Minggu (27/10/2024).Memulai lomba dari pole position, Francesco Bagnaia sejatinya mendapat start kurang mulus di atas lintasan Sirkuit Buriram, Thailand yang basah karena guyuran hujan beberapa saat sebelumnya.Juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu bahkan sempat melorot beberapa posisi sebelum keluar dari tikungan pertama dengan menduduki peringkat dua di belakang, Jorge Martin (Prima Pramac Racing).Francesco Bagnaia pun sempat berduel alot dengan Jorge Martin yang merupakan pesaing utamanya dalam memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2024.Namun, Jorge Martin masih mampu mengatasi tekanan tersebut bahkan mulai membuka jarak dengan Francesco Bagnaia usai membukukan fastest lap.Memasuki lap kelima, momentum mendadak berubah setelah Martin melebar di tikungan ketiga sehingga membuatnya kehilangan posisi terdepan usai disalip Bagnaia.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">MARTIN WIDE!!! ⚠️ The 89 is the first to blink! 🤯<a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/beQfbG5V5e">pic.twitter.com/beQfbG5V5e</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1850450216056480063?ref_src=twsrc%5Etfw">October 27, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Usai mengambil alih posisi terdepan, Francesco Bagnaia tak bisa langsung bernapas lega lantaran dirinya mulai mendapat perlawanan alot dari Marc Marquez (Gresini Racing).Dua pembalap yang musim depan bakal jadi rekan setim di Ducati Lenovo itu pun sempat beberapa kali terlibat duel alot untuk memperebutkan posisi terdepan.Akan tetapi, Dewi Fortuna seperti berpihak kepada Bagnaia. Pada lap ke-14, Marquez kehilangan kendali di tikungan delapan yang membuatnya mengalami crash.Insiden tersebut secara tak langsung menguntungkan Pecco yang otomatis bisa lepas dari tekanan dan mengontrol jalannya lomba di posisi terdepan.Francesco Bagnaia pada akhirnya memenangi sesi balapan utama MotoGP Thailand 2024 usai menuntaskan 26 lap dalam waktu 43 menit 38,108 detik.Pembalap asal Italia tersebut finis lebih cepat 2,90 detik di depan Jorge Martin yang menduduki peringkat kedua. Sedangkan posisi ketiga jadi milik Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3).Bagi Francesco Bagnaia, ini merupakan kemenangan kesembilannya sepanjang musim ini atau yang ke-27 sejak dirinya naik ke kelas utama MotoGP pada musim 2019.Kemenangan kali ini terasa makin istimewa karena membuat Francesco Bagnaia kian mendekati Jorge Martin di puncak klasemen MotoGP 2024.Berkat tambahan 25 poin dari balapan utama MotoGP Thailand 2024, Pecco kini mengantongi 436 poin atau terpaut 17 angka saja dari Martin.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Win number nine of 2024 👏 And by far <a href="https://twitter.com/PeccoBagnaia?ref_src=twsrc%5Etfw">@PeccoBagnaia</a>'s most important victory to date! <a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/gWmDLQ1Ihv">pic.twitter.com/gWmDLQ1Ihv</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1850460438443483530?ref_src=twsrc%5Etfw">October 27, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Dengan musim yang tinggal menyisakan dua seri, di mana satu pembalap maksimal meraih 74 poin, kans Pecco untuk meraih gelar juara dunia ketiganya di MotoGP masih terbuka.Hanya saja, Bagnaia harus menjaga konsistensi penampilannya sambil berharap Martin membuat kesalahan yang bisa mengubah momentum dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.Berikut hasil balapan utama MotoGP 2024:<figure class="table"><table style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);"><tbody><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NO</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PEMBALAP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">TIM</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">WAKTU/GAP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">POIN</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Francesco Bagnaia</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Ducati Lenovo Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">43:38.108</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">25</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jorge Martin</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Prima Pramac Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+2.905</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pedro Acosta</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull GASGAS Tech3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+3.800</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Fabio Di Giannantonio</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pertamina Enduro VR46 Racing Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+4.636</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jack Miller</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull KTM Factory Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+5.532</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Brad Binder</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull KTM Factory Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+5.898</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Maverick Viñales</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aprilia Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+8.498</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Johann Zarco</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">CASTROL Honda LCR</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+17.672</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aleix Espargaro</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aprilia Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+18.588</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alex Marquez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Gresini Racing MotoGP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+21.163</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Marc Marquez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Gresini Racing MotoGP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+22.251</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Luca Marini</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Repsol Honda Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+22.859</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Takaaki Nakagami</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">IDEMITSU Honda LCR</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+24.531</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Enea Bastianini</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Ducati Lenovo Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+27.090</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Joan Mir</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Repsol Honda Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+30.870</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Fabio Quartararo</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Monster Energy Yamaha MotoGP Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+50.021</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Augusto Fernandez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull GASGAS Tech3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">23 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alex Rins</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Monster Energy Yamaha MotoGP Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">22 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Lorenzo Savadori</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Trackhouse Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Franco Morbidelli</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Prima Pramac Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Raul Fernandez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Trackhouse Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Marco Bezzecchi</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pertamina Enduro VR46 Racing Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr></tbody></table></figure>Setelah menuntaskan MotoGP Thailand 2024, para pembalap bakal langsung bergeser ke Malaysia untuk seri ke-19.Rangkaian sesi MotoGP Malaysia 2024 sendiri djadwalkan berlangsung di Sirkuit Sepang pada 1–3 November mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Francesco Bagnaia memenangi MotoGP Thailand 2024 yang membuatnya kian dekat dengan Jorge Martin di puncak klasemen.

Francesco Bagnaia Raih Kemenangan Penting di MotoGP Thailand 2024, Kian Dekati Jorge Martin

SKOR.id – Manusia saat ini hidup di dunia yang didominasi oleh data. Ke mana pun melihat, Anda akan disuguhi statistik, dasbor, grafik, dan bagan. Kejuaraan Dunia MotoGP tidak terkecuali di dunia digital dan kaya data ini.&nbsp;Sebagai puncak olahraga motor roda dua, inovasi selalu selangkah lebih maju. Data memang penting. Namun, ada elemen manusia yang sangat krusial karena feeling&nbsp;sama pentingnya dengan data.Saat pembalap memasuki garasi, kepala mekanik dan insinyur melihat data, yakni telemetri yang terkenal bak kitab suci. Tetapi kemudian rider berkomentar: “Saya tidak punya feeling&nbsp;dengan bagian depan.” Bagaimana perasaan ini bisa terjadi? diukur? Bagaimana cara mengubah sensasi menjadi data?Saat ini, ada posisi baru di tim-tim MotoGP yang disebut “rider coach”, pelatih pembalap. Posisi yang juga dikenal dengan nama rider track analyst ini bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan pembalap seperti di atas untuk membantu rider&nbsp;meningkatkan performa di area yang sangat spesifik terkait dengan trek tertentu.Valentino Rossi menjadi pionir dipakainya rider coach&nbsp;ini, kala dirinya memperkenalkan Luca Cadalora sebagai rider track analyst&nbsp;pribadinya pada tahun 2016. Sebagian besar rider coach&nbsp;ini memang direkrut dari mantan pembalap motor, bahkan ada yang sekaliber juara dunia.Seperti apa tugas rider coach&nbsp;ini? Apa saja yang mereka sediakan untuk pembalap? Seberapa besar pengaruh adanya rider coach&nbsp;ini buat pembalap?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Seperti diungkapkan Manuel Poggiali, rider coach untuk tim pabrikan Ducati, peran yang dijalankannya ini sangat penting buat pembalap.&nbsp;Karena tugas yang terbilang sensitif dan krusial ini, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP mengizinkan para rider coach&nbsp;ini mengambil foto maupun video dari sisi lintasan selama sesi latihan untuk digunakan sebagai data internal tim.&nbsp;Pengertian Rider Coach&nbsp;Tugas seorang rider coach&nbsp;mencakup semua aspek yang berkaitan dengan pembalap: menganalisis postur di atas motor, garis balap (racing line) dan kecepatan di lintasan, gaya berkendara, dan sebagainya.&nbsp;Dalam setiap latihan, rider coach&nbsp;mengikuti aksi dari service road&nbsp;(jalan di sisi lintasan untuk mengantisipasi insiden atau hal krusial lain) dengan dilengkapi kamera dengan tujuan untuk mengamati dan mendokumentasikan semua yang dilakukan pembalap.“Saya bergabung dengan tim pada awal tahun 2014,” ujar Poggiali, juara dunia kelas 125cc (kini Moto3) 2001 dan 250cc (Moto2) 2003.“Saya harus mengakui sangat puas luar biasa jika dapat melihat hasil bagus yang diperoleh para pembalap seperti saat kami finis 1-2 di Mugello dan dan 1-3 di Assen.”Target pekerjaan rider track analyst adalah untuk meningkatkan performa pembalap. Untuk lebih spesifiknya, yakni: menunjukkan titik-titik kritis pengendara di suatu sirkuit dan memahami dengan tepat apa yang sedang terjadi.Apa Saja yang Dikerjakan Pelatih PembalapPara rider coach&nbsp;biasanya memulai dari database. Bahkan sebelum sesi pagi hari Jumat (latihan bebas pertama/FP1), mereka menyoroti poin-poin penting di trek itu untuk setiap pembalapnya.&nbsp;“Dalam kasus saya, saya bekerja dengan Pecco (Bagnaia), Enea (Bastianini)—dan kami mendukung Tim Gresini. Selama FP1 dan FP2 saya mengikuti aksi di trek, dan mendokumentasikannya dengan foto dan video,” tutur Poggiali.&nbsp;“Ini sangat berguna untuk memahami apa yang terjadi pada pembalap saat dia mengendarai motor di berbagai fase lintasan dan juga balapan. Materi ini menambah informasi tambahan.”&nbsp;Pertanyaan berikutnya pun muncul, bagaimana cara tim menggabungkan data telemetri dengan foto dan video yang dibuat seorang rider coach.“Telemetri tentu sangat penting dan bermanfaat. Tetapi soal gaya berkendara, telemetri tidak bisa melihat posisi pembalap di atas motor dan posisi pasti motor di lintasan. Itu karena aturan di MotoGP tidak mengizinkan penggunaan GPS,” kata Poggiali.&nbsp;“Idenya adalah memiliki gambaran yang jelas dan objektif tentang apa yang terjadi di luar sana sehingga pembalap dapat memahami dan kemudian meningkatkan sektor atau manuver tertentu.”Setelah mengambil gambar dan video, rider coach&nbsp;lantas melakukan briefing&nbsp;bersama tim dan pembalap. Para insinyur dan kepala kru (crew chief) lalu melihat data namun tidak menyaksikan aksi langsung pembalap di lintasan.&nbsp;“Sayalah jembatannya—membuat analisis yang jelas dan objektif akan mempercepat prosesnya,” kata pemenang 12 Grand Prix, 11 pole positions, and 35 finis podium dari semua kelas selama aktif di Kejuaraan Dunia Balap Motor antara 1999 sampai 2008.&nbsp;Massimiliano “Max” Sabbatani, rider track analyst Tim Prima Pramac Racing, menjelaskan salah satu tugas penting yang diembannya adalah menganalisis racing line&nbsp;pembalap. Di Pramac, Sabbatani – mantan pembalap kelas 125cc yang juga juara Eropa kelas itu pada 1998 – diberi tugas membantu Franco Morbidelli untuk meningkatkan waktu lapnya.“Dengan video ini saya bisa merekam Morbidelli dan Jorge Martin (pembalap Pramac lainnya) di seluruh tikungan. Misal, Morbidelli P1 di satu tikungan dalam sebuah sesi. Saya harus langsung menjelaskannya sebelum sesi berikutnya, semua harus berjalan sempurna,” ucap Sabbatani dalam video yang diunggah situs web resmi MotoGP.“Selanjutnya, saya akan memaparkan (waktu lap dan waktu di tikungan) pembalap terbaik di sesi itu, membandingkannya dengan pembalap kami lalu melihat racing line&nbsp;yang mereka pilih.“Ini Anda (maksudnya Morbidelli) dan ini Bastianini (pembalap dengan waktu lap lebih baik atau juga terbaik). Ketika di area ini, Anda sudah memiliki line&nbsp;yang mirip dengan Bastianini,” kata Sabbatini.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_Moto_GP_Rider_Coach_Rahmat_Ari_Hidayat_Skor_id_6187d64535.jfif" alt="Boks MotoGP Rider Coach - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif"><figcaption>Para rider coach tim-tim di MotoGP bertugas menjembatani para pembalap dengan para teknisi dan kru terkait data dengan fakta di lintasan. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Seberapa Sulit Mengubah Gaya Balap PembalapMengubah gaya berkendara pembalap membutuhkan waktu karena ini berhubungan dengan kebiasaan. Poggiali mengaku mengerjakan prioritas dan poin-poin penting yang spesifik untuk trek tersebut.Poggiali mencontohkan, ia dan timnya mengerjakan setiap aspek balapan. Awal, misalnya, dari grid ke tikungan pertama bisa memakan waktu 5 hingga 10 detik.&nbsp;“Lalu, 10 detik sebelum durasi balapan (biasanya sekira 40 menit) berakhir sangatlah penting. Bayangkan (jumlah 10 detik itu) untuk sprint. Jadi sangat penting untuk mengoptimalkan fase ini,” tuturnya.&nbsp;Aspek lainnya, menurut Poggiali, adalah angin. Jika kondisi sirkuit berangin, Poggiali menganalisis aspek ini dan karakteristiknya. Apakah konsisten atau ada embusan angin? Apa arahnya dan sebagainya. Lalu, ban juga menjadi faktor kunci lainnya.Menjaga Segala Sesuatunya Tetap TerkendaliDari data dan foto serta video yang dikumpulkan rider coach diharapkan pembalap bisa menemukan margin bagi potensi untuk melewati lawan. Minimal mengelola balapan dengan kecepatan terbaik tanpa selalu berada pada batas atau melampauinya.&nbsp;“Jika Anda kehilangan sepersepuluh (detik) per lap di suatu sektor, misalnya, dan hal ini dapat terulang, Anda harus mengidentifikasi di tikungan mana hal ini terjadi, lalu mencoba memperbaikinya dan memahami di mana Anda dapat memperoleh margin,” kata Poggiali. “Skenario berbeda harus dibuat ketika misalnya dalam satu lap kami kehilangan sepersepuluh tetapi pada lap berikutnya 0,3. Di sini ada yang kurang jelas karena ketertinggalannya tidak konsisten. Jadi, kami harus memeriksa betul mengapa ini terjadi.”&nbsp;Aturan dan Prinsip Kerja Rider CoachDalam olahraga ekstrem yang hanya mengandalkan stopwatch seperti MotoGP, jangan pernah meremehkan apa pun karena setiap detail kecil juga berarti. Berikutnya, selalu dengarkan pembalap.Masukan dari pembalap biasanya sangat positif, karena merekalah yang pertama ingin berkembang. Rider coach&nbsp;lalu mendiskusikan poin-poin yang perlu dikerjakan.&nbsp;Pembalap sering berbicara tentang apa yang dia rasakan. Jadi tugas rider coach adalah memahami mengapa dia tidak memiliki feeling, dari mana asal mula masalah ini. Banyaknya pekerjaan biasanya berkaitan dengan beberapa faktor.&nbsp;“Tugas kami adalah mencoba menerjemahkan ‘kurangnya perasaan’ ini menjadi sesuatu yang objektif untuk mengidentifikasi masalah dan mencoba memperbaikinya,” kata Poggiali.“Sebagai mantan pembalap, saya juga memiliki persepsi dan meremehkan, dan menurut saya ini adalah nilai plus. Apa yang kami cari adalah pengendaraan yang mulus dan konsisten, seperti sebuah aliran.”Soal Bagnaia, Bastianini, dan Marc MarquezSaat disinggung soal para pembalap yang ditanganinya, Poggiali menjelaskan bila kedua pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo sama-sama cepat dan konsisten.&nbsp;Kekuatan utama Bagnaia adalah pengereman. Saat ini, ia adalah salah satu, dan bahkan bisa dibilang pembalap terkuat di grid. “Pengereman ini sangat penting ketika hendak menyalip lawan,” ujar Poggiali, seraya enggan mengungkapkan kelemahan juara dunia MotoGP dua musim terakhir tersebut.Di sisi lain, kekuatan Bastianini adalah teknik masuk tikungan dan manajemen ban. Dalam balapan ia sangat pandai mengeluarkan kemampuan ban secara maksimum, hal itu terlihat pada paruh kedua di setiap balapan.“Di paruh pertama musim ini, kami memfokusan kerja dengannya dalam hal meningkatkan pengereman. Hasilnya, di Mugello dan Assen dia sangat fenomenal dalam mengoptimalkan kerja seluruh tim, kompetitif,” kata Poggiali.“Kini, ia terlihat kesulitan di kualifikasi. Padahal, di paruh pertama musim, Bastianini kuat di kualifikasi dan justru kurang kuat di balapan.”Soal Marc Marquez, di mata Poggiali juara dunia balap motor delapan kali – termasuk enam di kelas MotoGP: 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019 – dari Tim Gresini Racing itu adalah salah satu pembalap dengan terlengkap di grid.&nbsp;“Saya pikir, batasan dirinya dalam beberapa balapan justru datang dari euforianya yang mendorongnya melakukan lebih banyak kesalahan!” ucap Poggiali.&nbsp;“Mengenai cara berkendaranya, kecelakaan yang menimpa lengan kanannya memengaruhi beberapa gerakan yang dulu biasa ia lakukan dengan mudah. Kami berupaya memahami cara membuatnya lebih mulus untuk mendapatkan margin agar ia tidak selalu berada pada batasnya.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m5u4igV6jas?si=koWfnKylHQ05E1Tf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tugas seorang rider coach di tim-tim MotoGP mencakup semua aspek yang berkaitan dengan pembalap.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengenal Apa Tugas Pelatih Pembalap MotoGP 

SKOR.id - Performa impresif ditunjukkan Enea Bastianini (Ducati Lenovo) kala memenangi sesi sprint MotoGP Thailand 2024 yang digelar di Sirkuit Buriram pada Sabtu (26/10/2024).Memulai lomba dari peringkat kedua, Enea Bastianini langsung menyodok ke posisi terdepan sesaat setelah start sesi sprint MotoGP Thailand 2024 dilaksanakan.Enea Bastianini memanfaatkan duel yang terjadi antara dua kandidat juara dunia MotoGP 2024, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).Saat itu, Jorge Martin yang start dari posisi ketiga coba melakukan manuver untuk menyalip Francesco Bagnaia selaku pole sitter.Akan tetapi, keduanya justru melebar saat melaju di tikungan pertama Sirkuit Buriram sehingga memudahkan Enea Bastianini untuk mengambil alih posisi terdepan.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🚦 GAME ON IN THAILAND 🚦 Brave from <a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a> but it costs him on the exit! 🤯<a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/53SQcbTlTd">pic.twitter.com/53SQcbTlTd</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1850086005514084789?ref_src=twsrc%5Etfw">October 26, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sejak saat itu, Enea Bastianini terus melaju di posisi terdepan dan nyaris tak menemui rintangan berarti baik dari segi teknis maupun ancaman dari rider lain.Juara dunia Moto2 2020 itu pada akhirnya memenangi sesi sprint MotoGP Thailand 2024 usai menuntaskan 13 lap dalam waktu 19 menit 31,131 detik.Bagi Bastianini, ini merupakan kemenangan keduanya dalam sesi sprint setelah pecah telur di MotoGP Inggris 2024 awal Agustus lalu.Kemenangan hari ini juga membuat The Beast berhak mengantongi tambahan 12 poin yang bermakna penting untuk perjuangannya finis ketiga dalam klasemen MotoGP 2024.Saat ini, Enea Bastianini menduduki peringkat empat dengan 343 poin atau terpaut delapan angka saja dari Marc Marquez (Gresini Racing) di atasnya.Marc Marquez sendiri mendapat tambahan enam poin dari sesi sprint MotoGP Thailand 2024 usai finis keempat, meski sempat menyodok ke peringkat dua.Pada sisi lain, sorotan juga tertuju kepada persaingan antara Jorge Martin dan Francesco Bagnaia yang beberapa kali berduel langsung dalam sesi sprint MotoGP Thailand 2024.Salah satunya terjadi pada lap ketujuh saat Martin melakukan manuver cantik untuk menyalip Bagnaia di peringkat kedua meski dirinya kemudian harus sedikit melebar dan menginjak track limit.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The surprise move! 👊<a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a> pounces on <a href="https://twitter.com/PeccoBagnaia?ref_src=twsrc%5Etfw">@PeccoBagnaia</a>! Martin receives a track limits warning for going on the green! ⚠️<a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/xBEWsvM2Rr">pic.twitter.com/xBEWsvM2Rr</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1850088539859329232?ref_src=twsrc%5Etfw">October 26, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Momen itu membuat Martin dapat peringatan dari steward. Jika kembali menginjak track limit, rider asal Spanyol tersebut bisa saja mendapat penalti.Namun, Martinator mampu tampil relatif bersih di sepanjang sisa jalannya lomba walau Bagnaia terus mengintai dari peringkat ketiga.Pada akhirnya, Jorge Martin mampu finis di peringkat dua dengan keunggulan 1,015 detik atas Francesco Bagnaia.Dengan hasil tersebut, Jorge Martin berhak mendapat tambahan sembilan poin sedangkan Francesco Bagnaia meraih tujuh angka.Alhasil, jarak keduanya di klasemen MotoGP 2024 pun sedikit melebar. Jorge Martin kian mantap di puncak klasemen dengan 433 poin atau unggul 22 angka atas Francesco Bagnaia.Berikut hasil lengkap sesi sprint MotoGP Thailand 2024:<figure class="table"><table style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);"><tbody><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NO</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PEMBALAP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">TIM</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">WAKTU/GAP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">POIN</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Enea&nbsp;Bastianini</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Ducati Lenovo Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19:31.131</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jorge&nbsp;Martin</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Prima Pramac Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+1.357</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Francesco&nbsp;Bagnaia</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Ducati Lenovo Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+2.372</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Marc Marquez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Gresini Racing MotoGP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+5.402</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alex Marquez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Gresini Racing MotoGP</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+10.140</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Franco&nbsp;Morbidelli</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Prima Pramac Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+11.087</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Marco Bezzecchi</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pertamina Enduro VR46 Racing Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+11.538</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Fabio&nbsp;Di Giannantonio</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pertamina Enduro VR46 Racing Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+11.680</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Brad Binder</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull KTM Factory Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+13.692</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Fabio&nbsp;Quartararo</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Monster Energy Yamaha MotoGP Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+14.483</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jack Miller</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull KTM Factory Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+18.397</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Johann Zarco</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">CASTROL Honda LCR</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+18.544</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Joan Mir</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Repsol Honda Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+19.265</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Raul&nbsp;Fernandez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Trackhouse Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+19.688</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aleix&nbsp;Espargaro</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aprilia Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+19.988</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Augusto Fernandez</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull GASGAS Tech3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+21.298</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">17</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Alex&nbsp;Rins</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Monster Energy Yamaha MotoGP Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+21.413</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">18</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Takaaki Nakagami</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">IDEMITSU Honda LCR</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+23.400</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Luca Marini</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Repsol Honda Team</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+23.979</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Maverick Viñales</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aprilia Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+29.474</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Lorenzo Savadori</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Trackhouse Racing</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">+39.389</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pedro&nbsp;Acosta</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Red Bull GASGAS Tech3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10 laps</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">&nbsp;</td></tr></tbody></table></figure>Para rider kelas utama masih akan turun ke lintasan Sirkuit Buriram saat sesi balapan utama MotoGP Thailand 2024 digelar Minggu (26/10/2024).Start sesi balapan utama MotoGP Thailand 2024 juga dijadwalkan bergulir mulai pukul 15.00 WIB tetapi dengan jumlah lap dua kali lipat lebih banyak dari sprint.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Enea Bastianini berhasil memenangi sesi sprint MotoGP Thailand 2024 usai finis pertama di depan dua kandidat juara dunia.

Sprint MotoGP Thailand 2024: Enea Bastianini Menang, Jorge Martin Sedikit Perlebar Gap atas Pecco Bagnaia

SKOR.id - Marc Marquez melanjutkan tren positif yang tengah dijalaninya dengan tampil sebagai rider tercepat pada hari pertama MotoGP Thailand 2024, Jumat (25/10/2024).Pada sesi Latihan Bebas 1 yang digelar pagi tadi, Marc Marquez menduduki peringkat keempat dengan lap terbaik 1 menit 30,751 detik.Catatan waktu pembalap tim Gresini Racing itu terpaut 0,259 detik dari Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) yang memuncaki time sheet.Marc Marquez pun mempertajam catatan waktunya pada sesi Latihan yang digelar pukul 15.00 WIB, waktu yang sama dengan start untuk sesi sprint besok dan balapan utama lusa.Bahkan, The Baby Alien berhasil jadi rider tercepat dalam sesi Latihan MotoGP Thailand 2024 dengan catatan waktu terbaik 1 menit 29,615 detik.Torehan itu membuat Marc Marquez memecahkan rekor lap tercepat Sirkuit Buriram untuk kelas MotoGP yang sebelumnya dipegang Jorge Martin kala menyabet pole position musim lalu.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">An incredible lap and a new all-time lap record! <a href="https://twitter.com/marcmarquez93?ref_src=twsrc%5Etfw">@marcmarquez93</a> is top dog on Day 1 👊<a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/W8ONuR1bZS">pic.twitter.com/W8ONuR1bZS</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1849739016364531871?ref_src=twsrc%5Etfw">October 25, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Hasil hari ini jelas jadi modal positif bagi Marc Marquez untuk mengarungi sesi selanjutnya di MotoGP Thailand 2024, mulai dari sesi kualifikasi, sprint, hingga balapan utama.Apalagi enam kali juara dunia MotoGP itu punya rekam jejak apik di Sirkuit Buriram kala memenangi dua edisi perdana GP Thailand yang dihelat pada 2018 dan 2019.Setelah vakum dua musim karena efek pandemi Covid-19, GP Thailand kembali hadir pada musim 2022. Sayang, Marquez kala itu "hanya" mampu finis kelima.Namun, pencapaian itu tetap layak diapresiasi lantaran Marquez sempat absen panjang (enam seri) pada pertengahan musim karena menjalani prosedur operasi untuk cedera lengan kanannya.Sedangkan pada MotoGP Thailand 2023, rider 31 tahun itu finis keempat dalam sesi sprint dan keenam dalam sesi balapan utama.Walau tak mampu naik podium, performa Marquez terbilang apik lantaran dirinya menunggangi motor Honda yang pada musim itu jadi pabrikan terburuk.Pada sisi lain, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) selaku pimpinan klasemen sementara musim ini menjadi rider tercepat kedua pada hari pertama MotoGP Thailand 2024.Jorge Martin membukukan lap terbaik 1 menit 29,275 detik pada sesi Latihan. Ia lebih lambat 0,110 detik dari catatan waktu milik Marc Marquez.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">.<a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a>: Watch this<a href="https://twitter.com/jackmilleraus?ref_src=twsrc%5Etfw">@jackmilleraus</a>: Hold my Red Bull 😎<a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/r76prosqSd">pic.twitter.com/r76prosqSd</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1849739472755200008?ref_src=twsrc%5Etfw">October 25, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Namun, Martinator masih bisa lebih cepat dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang merupakan pesaing utamanya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.Francesco Bagnaia sendiri menutup hari pertama MotoGP Thailand 2024 sebagai pembalap tercepat keempat berkat catatan waktu terbaik 1 menit 29,360 detik yang dibukukannya dalam sesi Latihan.Juara Dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu hanya lebih lambat 0,033 detik dari rekan setimnya, Enea Bastianini, yang ada di peringkat ketiga dan hanya terpaut 0,085 detik dari Jorge Martin.Berikut hasil lengkap sesi Latihan MotoGP Thailand 2024:<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">17 riders within a second! ⏱️<a href="https://twitter.com/JohannZarco1?ref_src=twsrc%5Etfw">@JohannZarco1</a> straight into Q2 👏 Title fighters looking strong ⚔️ We're all set for Super Saturday tomorrow! <a href="https://twitter.com/hashtag/ThaiGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ThaiGP</a> 🇹🇭 <a href="https://t.co/MyQRegAtHi">pic.twitter.com/MyQRegAtHi</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1849740147220238471?ref_src=twsrc%5Etfw">October 25, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Selanjutnya, para pembalap kelas utama bakal menjalani sesi Latihan Bebas 2 MotoGP Thailand 2024 pada Sabtu (26/10/2024) pagi.Mereka pun akan langsung turun dalam sesi kualifikasi yang digelar 10 menit setelah Latihan Bebas 2 MotoGP 2024 selesai.Pada hari yang sama, para pembalap kelas utama dijadwalkan menjalani balapan 13 lap dalam sesi sprint MotoGP Thailand 2024 yang start pada pukul 15.00 WIB.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=OD9GgGhdJUWShUB7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hasil hari ini jadi modal positif tersendiri bagi Marc Marquez mengarungi sisa sesi MotoGP Thailand 2024 di Sirkuit Buriram.

Pecahkan Rekor Lap Sirkuit Buriram, Marc Marquez Tercepat di Hari Pertama MotoGP Thailand 2024

SKOR.id –&nbsp;Perdebatan di Kejuaraan Dunia MotoGP 2024 mengenai sejauh mana keunggulan para pembalap Ducati yang turun dengan motor Desmosedici GP24 dengan mereka yang mengandalkan motor tahun lalu, Desmosedici GP23, masih menarik untuk dibahas.Sampai balapan ke-16, terlihat Ducati GP24 lebih superior atas Ducati GP23. Itu berarti Desmosedici tahun ini merupakan lompatan kualitas yang jauh lebih besar dibandingkan antara Ducati GP22 dan GP23 di MotoGP 2023 lalu.&nbsp;Menariknya, dari empat rider pemakai Ducati GP23 – GP24 juga digeber empat pembalap – hanya Marc Marquez (Gresini Racing) yang mampu cukup stabil finis di podium.&nbsp;Meski performa Marquez baru terlihat menjelang pertengahan musim, para bos Ducati di Borgo Panigale, Italia, pun tak ragu memilih juara dunia MotoGP enam kali itu untuk memutuskan siapa yang akan mendampingi Francesco Bagnaia di tahun 2025 sebagai pembalap kedua di tim pabrikan Ducati Lenovo.&nbsp;Bagaimana Marquez yang baru menggeber Ducati tahun ini, mampu beradaptasi dengan sangat cepat? Apa saja rahasianya?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Ducati GP24 Lebih Unggul daripada GP23Awalan buruk Enea Bastianini (Ducati Lenovo) pada tahun ini membuat Jorge Martin (Prima Pramac Racing)&nbsp; dan Marquez menjadi kandidat utama untuk menggantikannya. Pada akhirnya, Marquezlah yang memenangi pertarungan tersebut.&nbsp;Menurut Ducati, salah satu alasan terpenting memilih Marquez, yang saat itu di Mugello belum pernah memenangi balapan, adalah performa yang mampu ia tunjukkan dengan motor 2023 yang di atas kertas performanya kalah dengan motor prototipe tahun ini.“Para insinyur Ducati melihat perkembangan saya dengan motor 2023; itu melebihi yang lain,” kata Marquez, setelah dikukuhkan sebagai pembalap pabrikan untuk tahun depan.&nbsp;“Menurut Gigi (Dall'Igna, General Manager Ducati), elemen yang menentukan keseimbangan adalah apa yang saya lihat di trek; perkembangan dan kemampuan saya untuk berkembang.”Kendati Dall'Igna sendiri sudah mengakui bahwa Ducati GP24 memang bisa dibilang motor yang lebih baik daripada pendahulunya (GP23), namun masih ada yang berani mempertanyakan atau merelatifkannya.“Kami benar-benar telah meningkatkan GP24 dalam aspek-aspek yang membuat GP23 sedikit lebih lemah,” ucap Dall'Igna pada Agustus selama Grand Prix Inggris.&nbsp;Di Silverstone lalu, Ducati memperkenalkan paket pembaruan terakhir sebelum menghentikan pengembangannya untuk membiarkan Bagnaia dan Martin bersaing bebas dengan motor yang sudah mereka kenal.&nbsp;“Saya harus mengatakan bahwa para pekerja di pabrik (Ducati) telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik,” tutur Dall’Igna.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/boks_skor_special_Marc_Marquez_Rahmat_Ari_Hidayat_Skor_id_38d202c99c.jfif" alt="boks skor special Marc Marquez - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif"><figcaption>Dari data di atas terlihat pembalap Tim Gresini Racing Marc Marquez baru tidak bisa melesat ke depan jika mengalami masalah (kecelakaan atau insiden lainnya). (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Hanya Marc Marquez yang Mampu Bersaing dengan Ducati GP24 di Atas GP23&nbsp;Melihat secara detail jejak yang ditinggalkan kedua model sejauh ini, dan perbandingan dengan apa yang terjadi pada MotoGP tahun lalu, tidak hanya mendukung komentar Dall'Igna, namun secara praktis menyelesaikan perdebatan.&nbsp;Apalagi dari empat pembalap yang mengandalkan Ducati GP23 – masing-masing dua rider Gresini Racing dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team – hanya Marquez yang mampu menahan tekanan dari pembalap GP24, terutama di paruh kedua musim.Perbandingan antara statistik yang dihasilkan oleh Ducati GP22 pada tahun 2023, dengan torehan GP23 pada tahun 2024, menegaskan bahwa lompatan kualitas motor 2024 dibanding tahun 2023 jauh lebih besar daripada lompatan antara prototipe 2022 dan 2023.Tahun lalu, keempat rider di MotoGP bersama Ducati “lama” (GP22) mampu mencetak total empat kemenangan (tiga Marco Bezzecchi dan satu Fabio Di Giannantonio), 13 podium, tiga pole position (dua Luca Marini dan satu Alex Marquez) dan 15 kali start dari barisan depan (tiga terdepan).Empat kemenangan ini menyumbang 23,6% dari total 17 kemenangan pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu. Proporsi tersebut meningkat menjadi 30,2% di podium (13 dari total 43 podium Ducati).&nbsp;Perlu juga dicatat bahwa, sebagai tambahan, keempat pebalap mampu naik podium pada hari Minggu, dan semuanya start setidaknya satu kali dari barisan depan.&nbsp;Di sisi lain, persentase torehan para pembalap yang menggunakan Ducati versi lama/tahun lalu (GP23) tersebut turun pada MotoGP 2024. Dan dari semua itu, hanya Marquez yang secara konsisten mampu menjaga jarak dengan para rider Desmosedici GP24.&nbsp;Hingga balapan ke-16 musim ini, Ducati GP23 hanya menang dua kali (Aragon dan Misano) – semuanya lewat pembalap bernomor #93. Jumlah itu hanya 13,3% dari total kemenangan Ducati (15) menjelang empat balapan tersisa di MotoGP 2024.Soal jumlah podium, dari total 48 podium yang sudah diperebutkan musim ini, para rider&nbsp;Ducati sudah meraih 42 (87,5%). Dari jumlah podium Ducati itu, hanya 10 (23,8%) disumbangkan para pemakai GP23 yang delapan di antaranya dibuat oleh Marquez.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=mvCISbEmGALeq9bx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ducati GP24 terbukti lebih unggul daripada GP23 namun Marc Marquez tetap mampu bersaing.

Latest Articles - MotoGP