SKOR.id – Pedro Acosta enggan menetapkan target terkait hasil untuk putaran race MotoGP 2024, Grand Prix Qatar, akhir pekan ini. Rookie Red Bull GasGas Tech3 tahu diri bahwa ia ‘anak baru’ di kelas premier.Banyak pihak menantikan aksi Acosta di Sirkuit Internasional Lusail pada 8-10 Maret nanti setelah tampil mengesankan selama tes pramusim di Malaysia dan Qatar, bulan lalu.&nbsp;Ia mendemonstrasikan skill adaptasi yang luar biasa dengan prototipe MotoGP. Pun demikian, juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 tak ingin berharap terlalu tinggi jelang balapan debutnya di kelas para raja. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Satu-satunya rookie pada MotoGP 2024 tersebut saat ini membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan senior-seniornya untuk membuat lap cepat yang baik.&nbsp;Itu menjadi sebuah kerugian besar dengan format kejuaraan sekarang, di mana 10 dari 12 tempat di Q2 (Kualifikasi Dua) ditentukan berdasarkan hasil latihan bebas kedua (FP2) pada Jumat sore. Inilah yang membuatnya tidak tahu hasil apa yang bisa diharapkan dari debutnya di Lusail. &nbsp;&nbsp;“Masalahnya di MotoGP semuanya sangat bergantung pada latihan Jumat sore (FP2) dan kualifikasi. Jika kami berada di posisi kedelapan dalam kualifikasi, segala sesuatu mungkin terjadi,” kata Pedro Acosta.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C4DQsyxLuAn"></oembed></figure>“Namun pada awalnya kami harus membuat progres besar selama latihan karena kami perlu melakukan yang lebih baik. Kami bisa memiliki kecepatan sama dengan mereka yang berada di lima besar, tetapi ketika mereka memakai ban baru, mereka setengah detik lebih cepat dari saya.”Tanpa mengetahui apa yang akan mampu dilakukannya pada sesi latihan hari Jumat, yang krusial untuk memasuki sisa akhir pekan, Acosta menghadapi MotoGP Qatar 2024 tanpa target spesifik.“Saat ini saya belum memiliki hasil. Namun kami harus senang dengan kecepatan kami karena kami membuat banyak progres. Kami sekitar 0,3 detik di belakang pembalap tercepat KTM,” tutur Acosta.&nbsp;Bagaimanapun, sebagai rookie, pembalap muda asal Spanyol ini percaya jalannya masih panjang sebelum benar-benar dapat sepenuhnya memaksimalkan potensi motor KTM RC16 yang akan digebernya.&nbsp;“Kami sedikit bermain dengan elektronik, dengan setting, kami menguji banyak hal pada motor, seperti fairing, mesin…. Saya punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebagai pendatang baru,” pungkasnya.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/S4D6B_e0Fg4?si=ZhuQDvrnct680Sfz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sebagai satu-satunya rookie di MotoGP 2024, pembalap Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta merasa belum sekencang para rival.

MotoGP

Tahu Diri, Pedro Acosta Tidak Punya Target Muluk untuk MotoGP Qatar 2024

SKOR.id –&nbsp;Rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menyelesaikan Tes MotoGP Qatar dengan perasaan senang. Tetapi ia mengakui masih memiliki 90 persen tersisa untuk beradaptasi di kelas premier.&nbsp;Acosta terus melanjutkan progresnya sebagai pembalap. Satu-satunya rookie di kategori MotoGP musim 2024 yang sangat dinantikan aksinya ini menjadi sorotan berkat performa solidnya selama Tes di Sepang.&nbsp;Karena itu, banyak perhatian tertuju padanya selama tes pramusim terakhir di Qatar, sebelum kejuaraan resmi bergulir bulan depan. Acosta sejauh ini mampu menjawab ekspektasi dan mencapai tujuan.Juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 finis ke-15 dalam di Sirkuit Lusail, Qatar, dengan waktu 1 menit 52,046 detik. Ini sangat cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya, walau gapnya dengan rider tercepat, Francesco Bagnaia, satu detik.&nbsp;Pedro Acosta menutup Tes MotoGP Qatar di antara dua jagoan pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo (P14) dan Alex Rins (P16), serta unggul sekitar 0,7 detik atas rekan setimnya, Augusto Fernandez (P21).&nbsp;Inilah yang membuat berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Hiu dari Mazzaron) puas dengan penampilannya selama dua hari sesi di Qatar, di mana ia menguji berbagai hal, termasuk simulasi balapan panjang.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Some laps before flying to 🇶🇦😎 Ready 🦈 <a href="https://twitter.com/hashtag/QatarTest?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#QatarTest</a> 📸 Alessandro Bartheld <a href="https://t.co/dJaCI0KJyV">pic.twitter.com/dJaCI0KJyV</a>— Pedro Acosta (@37_pedroacosta) <a href="https://twitter.com/37_pedroacosta/status/1758474312908984587?ref_src=twsrc%5Etfw">February 16, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Saya senang. Kami melakukan simulasi balapan pertama, dan hal itu berjalan baik. Memang benar, dua atau tiga lap saya melakukan kesalahan sebab saya memblok di Tikungan 1 dan 16. Dan saya melebar. Saya crash di lap keempat karenanya,” kata Acosta.“Tetapi kecepatan secara umum dalam 22 lap ini hebat. Kami juga sedang mengerjakan map konsumsi bahan bakar. Kami kehilangan sedikit waktu karena kami harus melakuakan time attack cukup telat.”“Namun kami pun bisa meningkat setengah detik. Memang benar mungkin kami dapat meningkatkannya sedikit lagi. Tetapi kami ada di sana. Pada saat ini kami tidak terlalu jauh (tertinggal),” ia menuturkan.Acosta adalah seorang nonkonformis. Ia ingin berada di posisi lebih tinggi dalam leaderboard. Faktanya, sang rookie melihat dirinya masih jauh dari adaptasi sepenuhnya di MotoGP, yang sangat bisa dipahami.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C3lPRG0L7jP"></oembed></figure>“Jika bisa memilih, saya lebih suka berada di posisi yang lebih tinggi. Tetapi bagaimanapun, saya senang. Kecepatan kami meningkat pesat. Kami telah berkembang besar di dalam boks, waktu putaran,” ujarnya.&nbsp;“Kami bisa saja menjadi lebih baik, atau lebih buruk. Kami telah melakukan total delapan hari pengujian, namun itu tidak cukup untuk pengalaman kompetitif. Benar saya sudah belajar banyak hal, tetapi masih ada lebih dari 90 persen lagi.”“Jalannya masih sangat panjang. Soal berkendara, cara berkomunikasi di dalam boks…(Sejauh ini) kami harus merasa senang, tetapi belum cukup bahagia,” pemuda berusia 19 tahun itu menambahkan.Pedro Acosta melahap total 72 lap pada hari terakhir pengujian di Lusail, Selasa (20/2/2024). Itu benar-benar menguras energinya. Kendati sangat lelah, ia mengakui kondisi fisiknya siap untuk MotoGP.Mengenai posisi realistis yang mungkin dicapainya pada balapan pembuka musim MotoGP 2024, Grand Prix Qatar, 10 Maret mendatang, Acosta mengaku tak ingin terlalu pusing memikirkan hal tersebut.“Jujur saja, saya tidak tahu. Pada akhirnya, semua tergantung pada (hasil) FP2 Jumat sore dan kualifikasi. Kami harus membuat langkah besar karena kondisinya akan sangat berbeda (dengan tes),” pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/yFo8X3pv9dE?si=0hvprRhKHrGDjjsh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rookie GasGas Tech3 Pedro Acosta masih memiliki banyak hal yang perlu dipelajari untuk bisa menjawab ekspektasi di MotoGP 2024. 

Usai Tes MotoGP Qatar, Pedro Acosta Akui Proses Adaptasinya Belum Sampai 10 Persen

SKOR.id – Pedro Acosta tengah bersiap melakoni debutnya di kelas MotoGP tahun ini. Dan publik antusias melihat aksi pembalap yang disebut-sebut sebagai ‘The Next Marc Marquez’.Dengan pencapaian luar biasanya dalam waktu singkat, Acosta diprediksi mampu meniru jejak kesuksesan kompatriotnya yang berstatus juara dunia delapan kali –enam di antaranya di kategori MotoGP– tersebut.Dalam rentang tiga musim sejak terjun ke Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, sang pembalap yang baru berusia 19 tahun, sudah dua kali menjadi kampiun, di kelas Moto3 pada 2021 dan juga Moto2 2023.Musim ini, Acosta bakal menjalani debutnya di kelas utama, membalap dengan tim satelit KTM, Red Bull GasGas Tech3. Dan, Pemuda Spanyol satu-satunya rookie pada MotoGP 2024.Marc Marquez sendiri meyakini pembalap berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Si Hiu dari Mazzaron) punya masa depan cerah di MotoGP. Ia memprediksi Acosta bakal mencetak prestasi seperti telah dilakukannya di Moto3 dan Moto2.&nbsp;“Menurut saya, Pedro (Acosta) adalah salah satu pembalap yang akan menandai sebuah era di MotoGP. Ada era (Mick) Doohan) lalu (Valentino) Rossi, (Jorge) Lorenzo, (Casey) Stoner,” kata Marquez dilansir dari DAZN.&nbsp;“Setelah itu era saya, kemudian diikuti oleh (Fabio) Quartararo, (Francesco) Bagnaia, meski belum ada yang meraih banyak gelar (juara dunia) secara berturut-turut, untuk saat ini.”“Setiap pembalap memiliki waktunya, tahunnya, momennya. Saya pikir Pedro salah satu dari mereka yang bakal punya masa keemasannya. Dia akan menjadi juara dunia MotoGP, suatu hari nanti,” imbuh The Baby Alien.Tak hanya Marc Marquez, banyak pembalap dan juga fans yang melihat Acosta sebagai sosok yang sangat berpotensi menjelma sebagai bintang masa depan MotoGP.&nbsp;Skor.id telah merangkum sejumlah fakta menarik dan hal-hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar balap motor khususnya MotoGP, tentang sang rookie, Pedro Acosta.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1bnspJsuub"></oembed></figure>1) Pedro Acosta merupakan pembalap pertama yang sukses menjadi juara dunia Moto3 atau kelas pemula pada musim debutnya sejak legenda Italia Loris Capirossi meraih gelar 125cc 1990 silam.2)&nbsp;Pedro Acosta adalah rider pertama dalam sejarah Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix yang naik podium pada empat race pertamanya. Ia finis kedua di Moto3 Qatar sebelum menang di Doha, Portugal, dan Spanyol.&nbsp;3) Pada Moto2 2022, Pedro Acosta menjadi pembalap termuda yang memenangi race kelas intermediate, mematahkan rekor Marc Marquez. Selang semusim, ia adalah juara dunia Moto2 termuda kedua setelah Dani Pedrosa. &nbsp;&nbsp;4) Sejak Moto3 menggantikan 125cc sebagai kelas pemula Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, Pedro Acosta satu-satunya yang sukses meraih gelar di kategori tersebut dan Moto2 dengan tim yang sama, Red Bull KTM Ajo.&nbsp;5) Meski sulit dipercaya karena berstatus juara dunia Moto3 serta Moto2 dan akan melakoni debut di kelas MotoGP, ada masanya di mana Pedro Acosta pernah takut dengan sepeda motor.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CV-bRrZM30n"></oembed></figure>6) Pedro Acosta memiliki julukan Si Hiu dari Mazzaron. Ini bukan tanpa alasan karena sang rider lahir dari keluarga nelayan di Port of Mazzaron, Spanyol, mata pencaharian kakek dan ayahnya.&nbsp;7) Kendati disebut-sebut sebagai ‘Marc Marquez Baru’, Pedro Acosta justru mengaku sangat mengidolakan mantan bintang Ducati Casey Stoner dan pembalap legendaris Suzuki Kevin Schwantz. &nbsp;&nbsp;8) Pedro Acosta menggambarkan dirinya sebagai Shaggy, karakter dari film kartun Scooby Doo. Ia percaya tokoh tersebut sangat cocok dengan filosofi hidupnya dan caranya melihat sesuatu.9) Pedro Acosta mengaku tidak punya banyak teman, namun ia menyebut bahwa juara dunia Moto2 2021 Remy Gardner dan Paco Marmol, sang pelatih, sebagai dua dari sedikit sahabatnya.10) Berkat kesuksesannya meraih gelar juara dunia Moto3 2021, nama Pedro Acosta diabadikan di Sirkuit Cartagena, Murcia, tepatnya untuk Tikungan 14. Di sana juga dibuat monumen hiu yang jadi logonya.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/O3yYydlyimk?si=8frGPwZCkEUm0UWf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id merangkum sejumlah fakta tentang rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta yang dianggap sebagai bintang masa depan MotoGP.

10 Fakta Menarik Pedro Acosta, Rookie MotoGP 2024 Sekaligus ‘The Next Marc Marquez’

SKOR.id&nbsp;– Kendati akan berbagai data dengan para pembalap KTM, rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menegaskan ingin membuat jalannya sendiri sebagai pendatang baru di MotoGP.Ini disampaikan pemuda yang dalam waktu kurang dari tiga tahun mempu menjadi juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 tersebut dalam presentasi GasGas Tech3, tim satelit KTM, Senin (29/1/2024).Musim 2024 Acosta bakal bersaing di kelas premier MotoGP, di mana talenta-talenta hebat menunggu. Dengan pencapaian dan juga performanya, ekspektasi terhadap sang rookie begitu tinggi. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Sejak kemunculannya di Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix pada 2021, Pedro Acosta langsung jadi sorotan berkat skill dan kecepatannya. Di GasGas Tech3, ia akan berduet dengan Augusto Fernandez.&nbsp;Ketika ditanya apa sisi positif dan negatif baginya bahwa data semua pembalap KTM, termasuk dua rider tim pabrikan, Brad Binder dan Jack Miller, dapat diakses, ia merespons dengan analogi yang menarik.Pedro Acosta menggambarkan sharing (berbagi) data di antara pembalap KTM nantinya seperti melihat megabintang sepak bola Lionel Messi mengolah si kulit bundar di dalam lapangan hijau.&nbsp;“Saya pikir semuanya perlu diajarkan. Terpenting, kami, grup KTM serta GasGas, berada di titik kemajuan dan berbagi (data) dapat membantu kami mempercepat segalanya,” kata Acosta dikutip dari Motorsport.“Anda boleh saja melihat bagaimana Leo (Lionel) Messi bermain ribuan kali, tetapi Anda tak pernah bisa menjadi sepertinya. Jadi, Anda dapat meniru segala hal dalam hidup ini, namun itu tidak akan mudah.”&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2rmMtKL9jx"></oembed></figure>Pembalap berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Si Hiu dari Mazzaron) mengaku senang menyelesaikan tes pertamanya dengan prototipe MotoGP di Valencia pada November lalu. Namun, ia menekankan bahwa masih banyak yang perlu disiapkan, termasuk fisik, untuk menghadapi MotoGP 2024.“Persiapannya tidak banyak berubah dibanding tahun lalu. Pada akhirnya saya fokus meningkatkan area yang kami lihat memiliki banyak ruang untuk perbaikan setelah (tes) Valencia,” Acosta menuturkan.“Saya bekerja keras demi meningkatkan kemampuan berkendara saya. Kami meningkatkan (kekuatan) bahu, lengan, dada, itulah tujuannya. Saya ingin menambah massa otot, tetapi tidak mudah.”“Saya melihat pembalap seperti Augusto, Jack Miller, dan Brad Binder yang lebih tinggi. Saya tidak ingin mengatakan saya kesulitan, namun (postur) saya lebih kecil, itu handicap yang ingin saya kompensasikan dengan lebih banyak massa otot, sehingga itu bisa jadi keuntungan saya.”Saat Pedro Acosta bersiap melakoni musim debutnya di kelas ‘para raja’, sang rider muda telah dikelilingi ekspektasi tinggi. El Tiburon diprediksi mampu bersaing meraih kemenangan pada MotoGP 2024. Walau begitu, ia tidak mau terbebani dengan hal tersebut. Ia tahu itu tak mudah.“Masalahnya adalah Anda bicara tentang hasil ketika Anda baru mengendarai motor selama satu hari. Ini masih sangat awal, ada banyak ekspektasi, ilusi, bisa dikatakan begitu,” kata Acosta.“Saya tidak bisa berbicara soal target atau hasil, itu tidak realistis (saat ini). Saya ingin belajar bagaimana menangani elektronik dan melaju kencang serta bisa konsisten menyalip pada akhir pekan (balapan). Mungkin itu akan jadi tujuan (awal) yang bagus,” sang rookie memungkasi. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kS1JW2gdsOw?si=lpbiZRVX4khWw9s1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rookie Red Bull GasGas Tech3, tim satelit KTM, Pedro Acosta tidak ingin terbebani ekspektasi pada MotoGP 2024.

Tatap Debut MotoGP, Pedro Acosta Analogikan KTM dengan Lionel Messi 

SKOR.id - Satu lagi kontestan MotoGP 2024 yang menggelar acara presentasi tim. Pada Senin (29/1/2024), giliran Red Bull GasGas Tech3 yang memperkenalkan diri ke publik.Red Bull GasGas Tech3 sendiri merupakan tim "satelit" yang mendapat suplai motor RC16 dari pabrikan asal Austria, KTM.Pada MotoGP 2024, Red Bull GasGas Tech3 masih akan mengusung warna merah yang bisa dibilang nyaris sama seperti musim lalu.Perbedaan paling kasat mata terlihat di bagian samping body dan kepala motor yang dihiasi dengan warna biru dongker sebagai representasi Red Bull sebagai title sponsor.Logo produsen minuman energi itu pun bakal tersemat di bagian dada pada seragam balap tim Red Bull GasGas Tech3 serta helm yang dikenakan kedua pembalapnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2rmsh4tgcW"></oembed></figure>Red Bull GasGas Tech3 sendiri bakal diperkuat oleh dua pembalap asal Spanyol pada MotoGP 2024, yakni Augusto Fernandez dan Pedro Acosta.Augusto Fernandez adalah pembalap juara dunia Moto2 2022 yang sudah memperkuat tim sejak musim lalu.Pada musim perdananya mentas di kelas utama, Augusto Fernandez mengumpulkan 71 poin dan finis di peringkat 17 dalam klasemen akhir MotoGP 2023.&nbsp;Berbekal hasil musim lalu, rider 26 tahun itu pun merasa lebih percaya diri menghadapi musim keduanya di MotoGP.“Ketika saya mengakhiri musim 2023, saya melakukan analisis dan melihat bahwa saya telah mengambil langkah yang dibutuhkan,” kata Fernandez.“Saya menantikan tahun ini karena sekarang saya sudah punya referensi di setiap lintasan dengan GASGAS RC16.”“Saya tahu pada hari Jumat kami harus mendapatkan banyak masukan karena itu bisa sangat menentukan hasil pada akhir pekan,” Fernandez melanjutkan.Sementara itu, satu kursi pembalap tim Red Bull GasGas Tech3 lainnya bakal diduduki oleh Pedro Acosta.Pedro Acosta adalah "komoditas panas" yang sempat jadi rebutan karena punya CV mentereng saat jadi juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023.<div class="raw-html-embed"><a id="lVacTIFaS0NY_brsNGx60A" class="gie-slideshow" href="http://www.gettyimages.com/detail/1351901497" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'lVacTIFaS0NY_brsNGx60A',sig:'hF2XHHf_sisiNTntcUOGnES-zeO13obO1URBExooR_M=',w:'594px',h:'396px',items:'1351901497,1789261140',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div>Rider 19 tahun tersebut pun mengakui jika sejauh ini karier balapnya terlihat berjalan baik dengan menyabet dua gelar juara dunia dalam tiga musim terakhir.Akan tetapi, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya harus menghadapi segala tekanan dan komentar dari orang-orang yang menyulitkan.Pada sisi lain, Pedro Acosta ingin menjalani musim perdananya di MotoGP tanpa rasa beban.“Saya tak ingin memikirkan hasil pada saat ini. Saya baru menjalani satu hari dengan motor dan ini belum waktunya bicara hasil atau target karena tidak realistis,” katanya.“Saya ingin menikmati tes di Malaysia dan coba mendapat sebanyak mungkin pengalaman untuk tampil kompetitif sejak awal musim.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Dag-4SfOCPI?si=XiEyfrIOmH3En4Gp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Red Bull GasGas Tech3 diperkuat Augusto Fernandez dan Pedro Acosta untuk menatap kompetisi MotoGP 2024.

Latest Articles - Red Bull GasGas Tech3

Tahu Diri, Pedro Acosta Tidak Punya Target Muluk untuk MotoGP Qatar 2024

Usai Tes MotoGP Qatar, Pedro Acosta Akui Proses Adaptasinya Belum Sampai 10 Persen

10 Fakta Menarik Pedro Acosta, Rookie MotoGP 2024 Sekaligus ‘The Next Marc Marquez’

Tatap Debut MotoGP, Pedro Acosta Analogikan KTM dengan Lionel Messi

Red Bull GasGas Tech3 Resmi Diperkenalkan, Diperkuat 2 Rider Spanyol untuk MotoGP 2024