SKOR.id – Maverick Vinales menjalani akhir pekan sempurna di Circuit of The Americas (COTA), Austin. Rider Aprilia Racing ini menjadi pemenang Grand Prix Amerika, putaran ketiga MotoGP 2024.&nbsp;Vinales melanjutkan penampilan impresifnya di COTA pada Minggu (14/4/2024) atau Senin (15/4/2024) dini hari WIB. Ia sukses finis terdepan pada balapan utama MotoGP Amerika.&nbsp;Usai jatuh pada pengujung race GP Portugal di Portimao, pembalap berjuluk Top Gun itu mendapatkan pencapaian yang mungkin sulit dibayangkan, finis terdepan dalam MotoGP Amerika.Akhir pekan di COTA menjadi milik Maverick Vinales. Ia benar-benar dominan dengan RS-GP, berhasil meraih pole position, mencetak fastest lap, memenangi sprint, dan finis terdepan dalam balapan utama.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">An incredible comeback for a historic victory! 🙌 Maverick Vinales has finally returned to Grand Prix winning ways! 🥇<a href="https://twitter.com/hashtag/AmericasGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AmericasGP</a> 🇺🇸 <a href="https://t.co/QYgbuc5lsK">pic.twitter.com/QYgbuc5lsK</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1779615702032285952?ref_src=twsrc%5Etfw">April 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Ini adalah torehan bersejarah bagi Top Gun. Ia meraih kemenangan pertama sejak membalap bersama Aprilia. Dan kemenangan ketiga di kelas premier dengan tiga pabrikan berbeda.Sebelum MotoGP Amerika 2024 dengan Aprilia, Vinales juga sukses memenangi GP Inggris 2016 saat membela Suzuki, dan delapan kali menyabet podium utama dengan Yamaha selama rentang 2017-2021.“Kami telah membuat sejarah dan saya seperti bermimpi. Saya tidak bisa berkata-kata. Sangat sulit untuk bisa ada di sini, kami telah banyak menderita. Semua upaya yang saya lakukan akhirnya membuatkan hasil,” ujar Vinales usai balapan.Memulai dari pole position, Vinales sempat kehilangan hingga 10 posisi pada awal balapan. Namun, ia mampu bangkit dengan menyalip 10 rival di depannya dalam 11 lap dan akhirnya merebut kemenangan.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">BATMAV LEADS! 🦇 From 11th to 1st! An incredible comeback! 📈<a href="https://twitter.com/hashtag/AmericasGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AmericasGP</a> 🇺🇸 <a href="https://t.co/thTc1K8gDg">pic.twitter.com/thTc1K8gDg</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1779593626965745798?ref_src=twsrc%5Etfw">April 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Saya memiliki masalah dengan kopling saat start dan kehilangan banyak posisi. Tetapi saya mencoba tetap fokus karena saya tahu saya punya kecepatan dan ritme di sini,” Top Gun menjelaskan.&nbsp;“Lalu kecepatan yang luar biasa itu datang, saya tidak bisa menghitung lagi overtake yang saya lakukan untuk memenangi lomba dan membuat sejarah. Terkadang saya membuat magis dan hari ini itu terjadi.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Posisi runner-up menjadi milik Pedro Acosta, yang finis 1,728 detik di belakang Maverick Vinales. Rookie Red Bull GasGas Tech3 itu sempat memimpin sebelum disalip kompatriotnya saat tersisa delapan lap.Pun gagal menang, Acosta tetap mencatatkan sejarah dengan meraih dua podium secara beruntun. Pada putaran sebelumnya di Portugal, ia juga menyelesaikan balapan sebagai runner-up. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">THE DREAM UNRAVELS IN A FLASH! 😱<a href="https://twitter.com/marcmarquez93?ref_src=twsrc%5Etfw">@MARCMARQUEZ93</a> CRASHES FROM THE LEAD! 💥<a href="https://twitter.com/hashtag/AmericasGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AmericasGP</a> 🇺🇸 <a href="https://t.co/4oDmaj5Be0">pic.twitter.com/4oDmaj5Be0</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1779592179997946113?ref_src=twsrc%5Etfw">April 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Nasib sial dialami juara dunia delapan kali Marc Marquez. Sempat berada di posisi terdepan, pembalap Gresini Racing ini terjatuh di Sektor 2, tepatnya Tikungan 11 COTA pada lap ke-10, membuat Acosta mengambil alih pimpinan.&nbsp;Posisi ketiga akhirnya diklaim rider Ducati Lenovo Team Enea Bastianini. Ia mendampingi Vinales dan Acosta di podium berkat manuver terhadap bintang Prima Pramac Racing Jorge Martin di lap-lap akhir. &nbsp;Martinator sendiri harus puas finis keempat. Setidaknya ini sedikit lebih baik dibandingkan hasil yang didapat sang juara bertahan Francesco Bagnaia. Rekan setim Bastianini tersebut ada di posisi kelima.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Its doesn't get better than <a href="https://twitter.com/hashtag/MotoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MotoGP</a>! 💯 What a race at COTA! 🔥<a href="https://twitter.com/hashtag/AmericasGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AmericasGP</a> 🇺🇸 <a href="https://t.co/Xe9LQdoogv">pic.twitter.com/Xe9LQdoogv</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1779603453624377731?ref_src=twsrc%5Etfw">April 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HcNvEzO2Bww?si=tV-8FKj4XTAoIUJW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rider Aprilia Racing Maverick Vinales sukses memenangi MotoGP Amerika 2024 setelah memperlihatkan comeback luar biasa di COTA.

MotoGP

Hasil MotoGP Amerika 2024: Maverick Vinales Perfek di COTA, Marc Marquez Crash

SKOR.id – Rider Pramac Racing Jorge Martin menutup hari pertama Grand Prix Amerika, putaran ketiga MotoGP 2024, sebagai yang tercepat. Martinator bahkan mampu mencetak rekor lap di Austin.&nbsp;Ia mencatatkan waktu 2 menit 01,397 detik pada latihan kedua MotoGP Amerika di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas, Jumat (12/4/2024) sore waktu setempat atau Sabtu (13/4/2024) dini hari WIB.Torehan tersebut juga membuat Martin berhasil mematahkan rekor lap COTA yang sebelumnya dipegang bintang Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia, ketika mencetak 2:01,892 pada sesi kualifikasi 2023.“Saya pikir lapnya sangat bagus, (meski) saya masih memiliki sedikit ruang tersisa (untuk meningkatkan waktu,” ujar Jorge Martin setelah latihan seperti dikutip dari Motorsport.&nbsp;Dengan waktu lap yang dibukukannya, Martinator mengungguli pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales, yang finis sebagai runner-up, dengan selisih tipis, hanya 0,076 detik.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">OUTRAGEOUS! 🤯<a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a> SMASHES the old lap record! 💥<a href="https://twitter.com/hashtag/AmericasGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AmericasGP</a> 🇺🇸 <a href="https://t.co/7WQd8Gxn7D">pic.twitter.com/7WQd8Gxn7D</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1778888167262650760?ref_src=twsrc%5Etfw">April 12, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Vinales, yang memuncaki latihan pertama dengan catatan 2 menit 03,294 detik, mampu meningkatkan waktunya di sesi kedua menjadi 2:01,473 meski belum cukup untuk mengalahkan Jorge Martin.Sementara posisi ketiga menjadi milik ‘King of COTA’ Marc Marquez. Rider Gresini Racing ini menyelesaikan latihan kedua dengan waktu 2:01,806 detik atau 0,409 detik di belakang Martin.&nbsp;Sedangkan Bagnaia harus puas berada di urutan keempat setelah catatan waktunya berhasil dipatahkan Marquez pada flying lap terakhrinya hanya dengan selisih 0,002 detik.Walau mampu menjadi yang tercepat dan membukukan rekor lap, Jorge Martin tidak melihat dirinya akan bisa dengan mudah mengeklaim pole position atau memenangi balapan di COTA.“Saya masih dapat berkembang, tetapi ada pembalap lain yang akan melaju sangat cepat. Saya bakal fokus pada diri sendiri, karena saya merasa percaya diri,” tutur Martinator.“Tentu saja menurut saya Maverick Vinales benar-benar kencang, begitu pula Pecco (Bagnaia) dan Marc (Marquez),” tambah Martin, menyebut tiga nama yang akan jadi rival terberatnya.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The fastest Friday ever at COTA! 💯 We're all set for a blockbusting Super Saturday tomorrow! 🤠<a href="https://twitter.com/hashtag/AmericasGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AmericasGP</a> 🇺🇸 <a href="https://t.co/KfMqzRMxe0">pic.twitter.com/KfMqzRMxe0</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1778893630754660531?ref_src=twsrc%5Etfw">April 12, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Melengkapi Top 5 hari pertama MotoGP Amerika 2024 adalah rookie Pedro Acosta. Ia membukukan waktu lap 2:01,966. Ini membuat bintang muda Red Bull GasGas Tech3 otomatis lolos ke Kualifikasi Dua (Q2).&nbsp;Acosta satu-satunya pengendara RC16 yang melaju langsung ke Q2. Pasalnya, dua rider tim pabrikan KTM, Brad Binder serta Jack Miller, finis ke-14 dan 16, sementara rekannya di Tech3 Augusto Fernandez P15.Posisi keenam ditempati tandem Vinales di Aprilia, Aleix Espargaro. Ia finis di depan Franco Morbidelli (Pramac), Enea Bastianini (Ducati), serta duo VR46 Racing, Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi.Fabio Quartararo yang baru memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga 2026, hanya menyelesaikan latihan di urutan 17. Rekan setimnya sekaligus pemenang MotoGP Amerika 2023, Alex Rins, ada di P18.MotoGP Amerika Serikat akan berlanjut dengan sesi kualifikasi pada Sabtu malam nanti dan sprint atau balapan singkat, Minggu (14/4/2024) dini hari WIB.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mGuGVo5QCxI?si=mw9ezSa3Am_sOoqU" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Pramac Racing Jorge Martin jadi yang tercepat setelah mencetak rekor lap pada latihan hari pertama di COTA.

MotoGP Amerika 2024: Jorge Martin Rekor, Marc Marquez dan Pedro Acosta Otomatis Q2

SKOR.id – Pedro Acosta terus mengundang decak kagum sejak terjun dalam Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix. Mulai dari debutnya di kelas Moto3 pada 2021, Moto2 musim 2022 dan 2023, hingga kini MotoGP.Menjadi satu-satunya rookie dalam kasta utama, Acosta tampil impresif pada dua putaran pertama musim 2024. Ia sudah mampu bersaing dengan para rider top, bahkan meraih podium di Grand Prix Portugal.Membela Red Bull GasGas Tech3, El Tiburon de Mazarron (Si Hiu dari Mazarron), julukan Acosta, berhasil menyalip juara dunia seperti Marc Marquez (Gresini Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team).Lebih dari performa, gaya berkendara, dan kesuksesannya finis ketiga di Portimao, Portugal, 24 Maret lalu, kecepatan Pedro Acosta beradaptasi serta mengatasi tantangan baru yang membuat Tech3 terkesan.Sejak tes pertamanya dengan Tech3, tim satelit KTM, di Valencia tahun lalu, Acosta mengejutkan semua orang dengan betapa cepatnya ia beradaptasi di atas prototipe MotoGP.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C456nNMs5JV"></oembed></figure>Juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 ini kemudian menegaskan kemampuannya menyesuaikan diri dengan cepat dalam lingkungan baru selama tes pramusim 2024 dan dua GP perdananya di MotoGP.&nbsp;Bos GasGas Tech3 Herve Poncharal pun terkejut dengan cara sang rookie menghadapi MotoGP. Ia tenang, seperti tidak pernah melakukan kesalahan yang sama dua kali, dan sangat cepat berlajar dari kegagalan.Ini pula yang membuat orang-orang di Tech3 memberinya julukan baru, ‘SpongeBob’, merujuk pada tokoh utama dalam serial animasi terkenal, SpongeBob SquarePants, yang berwujud spons.“Kami punya pembalap baru, seorang rookie, tetapi yang luar biasa adalah dia (Acosta) sama sekali tidak merasa tertekan. Dia memulai dengan baik. Dia membuat kesalahan di awal, namun dia belajar dari situ,” kata Poncharal dikutip dari Canal+.&nbsp;“Kami menyebutnya SpongeBob, karena dia mampu belajar dengan cepat dan menyerap segalanya. Saya tak mengatakan apa pun secara spesifik kepadanya, selain: ‘Terus lakukan pekerjaan Anda, apa yang telah Anda lakukan sejak lap pertama di MotoGP, itu yang kita butuhkan.’”Pernyataan Herve Poncharal diamini Guy Coulon. Menurut, eks kepala mekanik Tech3 ini, kemampuan analisis dan penguasaan Acosta di lingkungan baru membuatnya terkesan melebihi performa sang rookie. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C4-_0ClIW6v"></oembed></figure>“Di trek, itu kombinasi cara melakukan sesuatu, dengan motor dan ban. Agas sulit membuat analisis yang benar-benar tepat. Perbedaan besarnya, saya pikir, ada di dalam garasi, karena dia masih sangat muda, 19 tahun,” kata Coulon. &nbsp;“Dia memahami segalanya dengan cepat. Meraih podium setelah dua balapan pertama di MotoGP telah menjadi hal yang tidak biasa, namun memungkinkan. Kini, dengan betapa sulit mengendalikan motor, itu bukan hal gampang.”&nbsp;Coulon juga takjub sekaligus senang melihat SpongeBob mampu mengasapi Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, dua referensi utama di kelas premier, dalam MotoGP Portugal.&nbsp;“Itu fenomena bagus, Pada akhirnya hal tersebut tidak terlalu mengejutkan kami. Semua orang melihat betapa nyaman dia di trek, dengan penguasaan motor yang perfek dan stabil di area rumit,” ucap Coulon.“Dia menghadapi dua rider top dengan total 11 gelar (Marquez dan Bagnaia). Dia mampu melahap mereka seperti menyantap kue. Kami benar-benar senang, saya yakin dia pun begitu. Meskipun sebenarnya kami sudah tahu talenta besarnya, jujur saja kami masih sedikit terkejut.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/U-t2xWqvkt8?si=lBJrKShx_unPE8zW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta terus mengundang decak kagum dengan performanya di trek pada MotoGP musim ini.

Alasan Pedro Acosta Kini Dijuluki ‘SpongeBob’ di MotoGP 2024

SKOR.id – Pembalap Gresini Racing Marc Marquez mengaku terkesan melihat debut eksplosif Pedro Acosta di MotoGP. Ini mengingatkannya dengan dirinya saat menjalani musim debutnya pada 2013.Marquez promosi ke kelas premier lebih dari satu dekade silam, membalap untuk tim pabrikan Repsol Honda. Dan, ia langsung terlibat persaingan dengan para rider top, termasuk Valentino Rossi.Sejak itu, Marc Marquez mendominasi MotoGP, memborong enam gelar juara dunia dalam tujuh musim, sebelum crash parah di Jerez pada Juli 2020 plus kemunduran Honda meyebabkannya kesulitan bersaing.Mandeknya progres kinerja RC213V pula membuat Marquez rela meninggalkan tim pabrikan Honda demi merapat ke Gresini, salah satu struktur satelit Ducati, yang mempunyai motor terbaik di kejuaraan saat ini.Manuver&nbsp; The Baby Alien pergi dari Honda menuju Gresini sempat menjadi sorotan utama jelang MotoGP 2024. Namun kini kemunculan Acosta, rookie Red Bull GasGas Tech3 yang menyita perhatian.&nbsp;Di atas motor KTM RC16, junior Marquez itu tampil solid dan seperti bukan seorang pemula dalam kategori utama setelah dua putaran pertama MotoGP 2024, Grand Prix Qatar dan Portugal. &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; &nbsp;Pada dua perlombaan awal musim ini tersebut, Acosta terlibat pertarungan dengan Marquez. Ia sempat menyalip sang senior di Lusail, Qatar. Tetapi The Baby Alien masih bisa meredam kompatriotnya tersebut.Dua pekan berselang, Marc Marquez kembali diburu Pedro Acosta di Portimao, Portugal. Kali ini, ia harus mengakui keunggulan El Tiburon de Mazzaron, yang finis ketiga dan meraih podium perdananya.Marc Marquez melihat ini sebagai satu hal yang natural, bahwa generasi pembalap baru akan datang dan memberikan tantangan berat kepada mereka yang lebih senior atau berpengalaman.Marquez pun pernah berada di posisi Acosta saat ini pada 2013, ketika ia tiba di MotoGP sebagai harapan besar Honda. Ia pun segera menjawabnya di trek, bertarung langsung dengan para pembalap top.“Rasanya baru seperti dua hari yang lalu saya adalah rookie berusia 20 tahun yang datang dan bertarung dengan legenda seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, atau Dani Pedrosa,” kata Marquez dikutip dari Motorsport.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The rookie certainly isn't shy! 🔥<a href="https://twitter.com/37_pedroacosta?ref_src=twsrc%5Etfw">@37_pedroacosta</a> has dived past 8-time world champ <a href="https://twitter.com/marcmarquez93?ref_src=twsrc%5Etfw">@marcmarquez93</a> at Turn 1 in each of the first two GPs of the season! ⚔️<a href="https://twitter.com/hashtag/MotoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MotoGP</a> <a href="https://t.co/iNNqRlsjRy">pic.twitter.com/iNNqRlsjRy</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1773017307981250951?ref_src=twsrc%5Etfw">March 27, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Sekarang sebaliknya. Balapan Pedro (Acosta) di Qatar (dan Portugal) spektakuler, mengingatkan saya pada musim 2013 ketika saya bertarung dengan Valentino dan komparasi yang sama dibuat, juga dengan Jorge, dengan Dani.”“Ini proses alami dalam olahraga. Setiap orang punya masanya ketika mereka ada di puncak. Lalu perlahan tapi pasti orang-orang baru datang, rider muda, talenta muda, yang mengalahkan Anda untuk membuat momen mereka.”Pada usia 31 tahun, Marc Marquez menjadi pembalap tertua keempat di grid MotoGP musim ini, setelah Aleix Espargaro (34), Johann Zarco (33), dan Takaaki Nakagami (32). Ia sadar masa emasnya sudah lewat.&nbsp;“Salah satu hal saat Anda masih muda adalah Anda tidak menyadari apa yang Anda lakukan dan terkadang itu berjalan dengan baik,” The Baby Alien menuturkan.&nbsp;“Namun seiring berjalannya waktu, Anda menjadi sedikit lebih konservatif dalam beberapa hal. Anda lebih banyak mengandalkan pengalaman Anda. Ada orang bilang, ‘Setelah cedera, ia akan menjadi lebih kuat.’ Tak selalu begitu.”&nbsp;Kendati mengaku tidak lagi bisa melaju lebih kencang dari periode dominasinya di MotoGP, Marquez bilang dirinya kini punya senjata lain yang dapat membantunya mencoba untuk mencapai target.“Tentu saja Anda bisa memakai pengalaman sedikit lebih banyak dan harus menggunakannya. Misal, di GP Qatar, saya tenang, selama pramusim saya tetap kalem, tidak menonjolkan diri,” kata Marquez.“Tetapi bukan berarti saya tidak luput dari kesalahan, karena saya, kita, adalah manusia dan kitalah yang dapat tersandung dua kali pada batu yang sama.”Walaupun mencoba rendah hati, tidak berarti The Baby Alien kehilangan motivasi dan ambisi untuk dapat bersaing, seperti telah diperlihatkan Valentino Rossi hingga pensiun pada akhir 2021.“Kita lihat saja apakah kami bisa terus seperti ini. Tentunya saya akan mencoba memahami atau belajar dari yang terbaik di dalam tim Ducati,” pungkasnya.Performa Marquez di awal MotoGP 2024 terbilang baik, mengingat ini musim pertamanya di atas Desmosedici. Ia sekarang ada di peringkat keenam klasemen dengan 27 poin, tertinggal satu angka dari Pedro Acosta di urutan lima. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VReF5LuClLs?si=FgNrkY7aX-FDW8Nj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Marc Marquez melihat Pedro Acosta seperti ketika dirinya melakoni musim debut di MotoGP dan terlibat perrtarungan sengit dengan Valentino Rossi. 

Disalip Pedro Acosta, Marc Marquez Kini di Posisi Valentino Rossi Satu Dekade Silam

SKOR.id – Pembalap muda Tim Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menorehkan catatan impresif pada Grand Prix MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Minggu (24/3/2024) sore waktu setempat atau malam WIB.&nbsp;Acosta yang baru musim ini turun di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor, MotoGP, berhasil finis podium hanya di putaran kedua yang diikutinya.&nbsp;Tidak sampai di situ, Acosta – juara dunia Moto3 2021 dan kampiun Moto2 2023 – juga mencatat torehan impresif. Dengan usia 19 tahun dan 304 hari, Acosta berada di peringkat ketiga daftar pembalap termuda yang mampu finis podium dalam sejarah kelas utama.&nbsp;10 Besar Rider Termuda Finis Podium di Kelas MotoGP (Kelas Premier/Utama):<ol><li>Randy Mamola – 19 tahun, 261 hari (P2 GP Finlandia 1979)</li><li>Eduardo Salatino – 19 tahun, 274 hari (P3 GP Argentina 1962)</li><li>Pedro Acosta&nbsp;– 19 tahun, 304 hari (P3 GP Portugal 2024)</li><li>Norifumi Abe – 20 tahun, 10 hari (P3 GP Rio de Janeiro 1995)&nbsp;</li><li>Marc Marquez – 20 tahun, 49 hari (P3 GP Qatar 2013)</li><li>Fabio Quartararo – 20 tahun, 57 hari (P2 GP Catalan 2019)</li><li>Mike Hailwood – 20 tahun, 77 hari (P3 Isle of Man TT 1960)</li><li>Johnny Cecotto – 20 tahun, 91 hari (P2 GP Prancis 1976)</li><li>Freddie Spencer – 20 tahun, 98 hari (P3 GP Argentina 1982)</li><li>Dani Pedrosa – 20 tahun, 178 hari (P2 GP Spanyol 2006)</li></ol>Ket: Cetak tebal masih aktif hingga kini.&nbsp;Saat ini, rekor rider&nbsp;termuda yang mampu memenangi GP kelas premier masihh dipegang Marc Marquez. Dengan usianya saat ini, Acosta tentu berpeluang memecahkan kompatriotnya yang juga juara dunia delapan kali (termasuk enam di MotoGP: 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) tersebut.Tyre Management Tak MasalahKeberhasilan Acosta naik podium ketiga MotoGP Portugal 2024 tidak lepas dari kecelakaan yang dialami juara dunia MotoGP dua tahun terakhir Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Marc Marquez (Gresini Racing) serta Maverick Vinales (Aprilia Racing).&nbsp;Bagnaia dan Marquez bersenggolan di Tikungan 5 saat berduel untuk memperebutkan posisi kelima di lap 23. Saat itu, Acosta sudah berada di P4 di belakang Jorge Martin (Prima Pramac Racing), Vinales, dan Enea Bastianini (Ducati Lenovo).&nbsp;Namun, Vinales kehilangan P2 saat memasuki lap terakhir, 25, ketika terjatuh di Tikungan 1 yang tampaknya karena kendala teknis. &nbsp;Manajemen ban terbukti menjadi kegagalannya pada pembuka musim di Qatar. Namun kali ini di Portugal, Acosta terlihat nyaman dengan suhu ban saat ia menjauh dari kejaran Bagnaia dan Marquez usai merebut P4 di lap 20.“Motor bekerja sempurna. Hari ini tidak ada masalah dengan ban,” kata Acosta tentang performa KTM RC16 geberannya.&nbsp;“Kami perlu meningkatkan diri. Tetapi lihatlah podium ini. Ini bukan Ducati merah, ini GasGas merah!”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Gu_bdMUayyo?si=hXHJ39TdFAfe9Vjh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

MotoGP Portugal 2024: Pedro Acosta Buat Catatan Spesial

SKOR.id – Jorge Martin membuktikan kelasnya sebagai salah satu favorit juara dunia MotoGP 2024. Rider Prima Pramac Racing-Ducati memenangi Grand Prix Portugal dengan performa superior.Memulai balapan MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Minggu (24/3/2024) dari grid ketiga, Martinator langsung memimpin saat memasuki tikungan pertama.&nbsp;Runner-up MotoGP 2023 tersebut mampu terus mempertahankan posisi meski terus mendapat tekanan dari dua rival di belakangnya, Maverick Vinales (Aprilia Racing) dan Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team).Komposisi ini bertahan hingga mendekati ujung perlombaan berdurasi 25 lap tersebut. Kejutan terjadi di putaran terakhir. Vinales mengalami crash di tikungan pertama, membuatnya kehilangan posisi kedua.&nbsp;Kecelakaan yang dialami pemenang sprint, Sabtu (23/3/2024) kemarin, itu membuat Bastianini naik ke P2 dan bintang muda Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta melesat ke urutan tiga.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The MARTINATOR masters the Portimao attraction ride! 🦾<a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a> wins his first Sunday race of the season! 🔥<a href="https://twitter.com/hashtag/PortugueseGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#PortugueseGP</a> 🇵🇹 <a href="https://t.co/0LYsa4bsaE">pic.twitter.com/0LYsa4bsaE</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1771912960438423861?ref_src=twsrc%5Etfw">March 24, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Pada akhirnya, kemenangan berhasil diamankan Martin. Ia unggul 0,882 detik atas Bastianini, sang peraih pole position GP Portugal 2024, yang finis sebagai runner-up.“Hari ini saya tidak punya masalah apa pun dengan motor. Saya merasa sangat baik dengan ban medium, saya tahu apa yang bisa saya lakukan. Rasanya luar biasa bisa menang lagi setelah musim lalu,” kata Martinator usai balapan.&nbsp;“Saya sangat fokus sejak start, saya tahu itu adalah kunci untuk memenangi balapan. Meski saya memiliki Maverick dan Enea yang sangat dekat di belakang, saya bisa mengedalikan mereka.”Kendati dua pembalap teratas layak mendapatkan kredit atas performanya, apresiasi juga layak diberikan kepada Acosta. Satu-satunya rookie MotoGP 2024 ini mampu menyelesaikan lomba di zona podium.&nbsp;Memang, jika Vinales tak jatuh, Acosta mungkin tidak finis ketiga. Namun, ia telah membuktikan mampu bersaing di kelas premier, dengan mengasapi dua juara dunia, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The MARTINATOR masters the Portimao attraction ride! 🦾<a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a> wins his first Sunday race of the season! 🔥<a href="https://twitter.com/hashtag/PortugueseGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#PortugueseGP</a> 🇵🇹 <a href="https://t.co/0LYsa4bsaE">pic.twitter.com/0LYsa4bsaE</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1771912960438423861?ref_src=twsrc%5Etfw">March 24, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Acosta, yang start dari posisi ketujuh, berhasil naik ke urutan enam setelah menyalip Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) di tikungan pertama Portimao pada Lap 7.Juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 itu lalu memburu Marquez di P5. Acosta melancarkan serangan terhadap rider Gresini Racing Ducati di tempat yang sama ketika menyalip Binder. Manuvernya sukses.Perlahan, Pedro Acosta mendekati Pecco Bagnaia. Serangan pertama dilakukannya pada lap ke-12, namun sang juara dunia bertahan MotoGP masih mampu meredam upaya rookier 19 tahun tersebut.&nbsp;Acosta memilih menunggu dengan sabar peluang untuk melewati Bagnaia. Akhirnya pada lap 21, ia bisa menyalip bintang Ducati Lenovo Team di Tikungan 3 dan naik ke urutan empat.&nbsp;Sementara itu, Marquez juga sudah tak jauh di belakang Pecco. Kedua juara dunia pun terlibat duel sengit, yang memungkinkan Acosta untuk membangun jarak dari mereka hingga di kisaran satu detik.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">HIGH HIGH DRAMA! 💥<a href="https://twitter.com/marcmarquez93?ref_src=twsrc%5Etfw">@marcmarquez93</a> and <a href="https://twitter.com/PeccoBagnaia?ref_src=twsrc%5Etfw">@PeccoBagnaia</a> make contact and they're both on the ground! 😱<a href="https://twitter.com/hashtag/PortugueseGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#PortugueseGP</a> 🇵🇹 <a href="https://t.co/CzHJM7Jfx9">pic.twitter.com/CzHJM7Jfx9</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1771910288041795959?ref_src=twsrc%5Etfw">March 24, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Pada Lap 23, Bastianini mendekati Vinales di P2 dan Martin masih nyaman di depan. Tak jauh di belakang, Marquez coba menyalip Bagnaia. Namun saat rider Italia membalas, mereka bersenggolan lalu terjatuh.Masuk lap ke-25 atau putaran terakhir, giliran Vinales mendapat petaka. Ia crash di tikungan pertama, dan ini memastikan Acosta meraih podium MotoGP pertama pada GP keduanya di kelas premier.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">We said it yesterday and we'll say it today, even louder! 📢PORTIMAO ALWAYS DELIVERS! 🙌<a href="https://twitter.com/88jorgemartin?ref_src=twsrc%5Etfw">@88jorgemartin</a> wins 🏆<a href="https://twitter.com/Bestia23?ref_src=twsrc%5Etfw">@Bestia23</a> banishes the demons of 2023 👊<a href="https://twitter.com/37_pedroacosta?ref_src=twsrc%5Etfw">@37_pedroacosta</a> is a <a href="https://twitter.com/hashtag/MotoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MotoGP</a> podium finisher, the third youngest in history 🥉<a href="https://twitter.com/hashtag/PortugueseGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#PortugueseGP</a> 🇵🇹 <a href="https://t.co/MrCn7gAAUh">pic.twitter.com/MrCn7gAAUh</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1771917939404353681?ref_src=twsrc%5Etfw">March 24, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Gu_bdMUayyo?si=NGQoA_Qb2zNLcphx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jorge Martin sukses memenangi balapan MotoGP Portugal 2024, sementara Pecco Bagnaia dan Marc Marquez terjatuh bersama di Portimao. 

Hasil MotoGP Portugal 2024: Jorge Martin Superior, Pedro Acosta P3, 2 Juara Dunia Crash

SKOR.id – Pedro Acosta enggan menetapkan target terkait hasil untuk putaran race MotoGP 2024, Grand Prix Qatar, akhir pekan ini. Rookie Red Bull GasGas Tech3 tahu diri bahwa ia ‘anak baru’ di kelas premier.Banyak pihak menantikan aksi Acosta di Sirkuit Internasional Lusail pada 8-10 Maret nanti setelah tampil mengesankan selama tes pramusim di Malaysia dan Qatar, bulan lalu.&nbsp;Ia mendemonstrasikan skill adaptasi yang luar biasa dengan prototipe MotoGP. Pun demikian, juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 tak ingin berharap terlalu tinggi jelang balapan debutnya di kelas para raja. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Satu-satunya rookie pada MotoGP 2024 tersebut saat ini membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan senior-seniornya untuk membuat lap cepat yang baik.&nbsp;Itu menjadi sebuah kerugian besar dengan format kejuaraan sekarang, di mana 10 dari 12 tempat di Q2 (Kualifikasi Dua) ditentukan berdasarkan hasil latihan bebas kedua (FP2) pada Jumat sore. Inilah yang membuatnya tidak tahu hasil apa yang bisa diharapkan dari debutnya di Lusail. &nbsp;&nbsp;“Masalahnya di MotoGP semuanya sangat bergantung pada latihan Jumat sore (FP2) dan kualifikasi. Jika kami berada di posisi kedelapan dalam kualifikasi, segala sesuatu mungkin terjadi,” kata Pedro Acosta.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C4DQsyxLuAn"></oembed></figure>“Namun pada awalnya kami harus membuat progres besar selama latihan karena kami perlu melakukan yang lebih baik. Kami bisa memiliki kecepatan sama dengan mereka yang berada di lima besar, tetapi ketika mereka memakai ban baru, mereka setengah detik lebih cepat dari saya.”Tanpa mengetahui apa yang akan mampu dilakukannya pada sesi latihan hari Jumat, yang krusial untuk memasuki sisa akhir pekan, Acosta menghadapi MotoGP Qatar 2024 tanpa target spesifik.“Saat ini saya belum memiliki hasil. Namun kami harus senang dengan kecepatan kami karena kami membuat banyak progres. Kami sekitar 0,3 detik di belakang pembalap tercepat KTM,” tutur Acosta.&nbsp;Bagaimanapun, sebagai rookie, pembalap muda asal Spanyol ini percaya jalannya masih panjang sebelum benar-benar dapat sepenuhnya memaksimalkan potensi motor KTM RC16 yang akan digebernya.&nbsp;“Kami sedikit bermain dengan elektronik, dengan setting, kami menguji banyak hal pada motor, seperti fairing, mesin…. Saya punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebagai pendatang baru,” pungkasnya.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/S4D6B_e0Fg4?si=ZhuQDvrnct680Sfz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sebagai satu-satunya rookie di MotoGP 2024, pembalap Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta merasa belum sekencang para rival.

Tahu Diri, Pedro Acosta Tidak Punya Target Muluk untuk MotoGP Qatar 2024

SKOR.id –&nbsp;Rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menyelesaikan Tes MotoGP Qatar dengan perasaan senang. Tetapi ia mengakui masih memiliki 90 persen tersisa untuk beradaptasi di kelas premier.&nbsp;Acosta terus melanjutkan progresnya sebagai pembalap. Satu-satunya rookie di kategori MotoGP musim 2024 yang sangat dinantikan aksinya ini menjadi sorotan berkat performa solidnya selama Tes di Sepang.&nbsp;Karena itu, banyak perhatian tertuju padanya selama tes pramusim terakhir di Qatar, sebelum kejuaraan resmi bergulir bulan depan. Acosta sejauh ini mampu menjawab ekspektasi dan mencapai tujuan.Juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 finis ke-15 dalam di Sirkuit Lusail, Qatar, dengan waktu 1 menit 52,046 detik. Ini sangat cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya, walau gapnya dengan rider tercepat, Francesco Bagnaia, satu detik.&nbsp;Pedro Acosta menutup Tes MotoGP Qatar di antara dua jagoan pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo (P14) dan Alex Rins (P16), serta unggul sekitar 0,7 detik atas rekan setimnya, Augusto Fernandez (P21).&nbsp;Inilah yang membuat berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Hiu dari Mazzaron) puas dengan penampilannya selama dua hari sesi di Qatar, di mana ia menguji berbagai hal, termasuk simulasi balapan panjang.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Some laps before flying to 🇶🇦😎 Ready 🦈 <a href="https://twitter.com/hashtag/QatarTest?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#QatarTest</a> 📸 Alessandro Bartheld <a href="https://t.co/dJaCI0KJyV">pic.twitter.com/dJaCI0KJyV</a>— Pedro Acosta (@37_pedroacosta) <a href="https://twitter.com/37_pedroacosta/status/1758474312908984587?ref_src=twsrc%5Etfw">February 16, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Saya senang. Kami melakukan simulasi balapan pertama, dan hal itu berjalan baik. Memang benar, dua atau tiga lap saya melakukan kesalahan sebab saya memblok di Tikungan 1 dan 16. Dan saya melebar. Saya crash di lap keempat karenanya,” kata Acosta.“Tetapi kecepatan secara umum dalam 22 lap ini hebat. Kami juga sedang mengerjakan map konsumsi bahan bakar. Kami kehilangan sedikit waktu karena kami harus melakuakan time attack cukup telat.”“Namun kami pun bisa meningkat setengah detik. Memang benar mungkin kami dapat meningkatkannya sedikit lagi. Tetapi kami ada di sana. Pada saat ini kami tidak terlalu jauh (tertinggal),” ia menuturkan.Acosta adalah seorang nonkonformis. Ia ingin berada di posisi lebih tinggi dalam leaderboard. Faktanya, sang rookie melihat dirinya masih jauh dari adaptasi sepenuhnya di MotoGP, yang sangat bisa dipahami.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C3lPRG0L7jP"></oembed></figure>“Jika bisa memilih, saya lebih suka berada di posisi yang lebih tinggi. Tetapi bagaimanapun, saya senang. Kecepatan kami meningkat pesat. Kami telah berkembang besar di dalam boks, waktu putaran,” ujarnya.&nbsp;“Kami bisa saja menjadi lebih baik, atau lebih buruk. Kami telah melakukan total delapan hari pengujian, namun itu tidak cukup untuk pengalaman kompetitif. Benar saya sudah belajar banyak hal, tetapi masih ada lebih dari 90 persen lagi.”“Jalannya masih sangat panjang. Soal berkendara, cara berkomunikasi di dalam boks…(Sejauh ini) kami harus merasa senang, tetapi belum cukup bahagia,” pemuda berusia 19 tahun itu menambahkan.Pedro Acosta melahap total 72 lap pada hari terakhir pengujian di Lusail, Selasa (20/2/2024). Itu benar-benar menguras energinya. Kendati sangat lelah, ia mengakui kondisi fisiknya siap untuk MotoGP.Mengenai posisi realistis yang mungkin dicapainya pada balapan pembuka musim MotoGP 2024, Grand Prix Qatar, 10 Maret mendatang, Acosta mengaku tak ingin terlalu pusing memikirkan hal tersebut.“Jujur saja, saya tidak tahu. Pada akhirnya, semua tergantung pada (hasil) FP2 Jumat sore dan kualifikasi. Kami harus membuat langkah besar karena kondisinya akan sangat berbeda (dengan tes),” pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/yFo8X3pv9dE?si=0hvprRhKHrGDjjsh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rookie GasGas Tech3 Pedro Acosta masih memiliki banyak hal yang perlu dipelajari untuk bisa menjawab ekspektasi di MotoGP 2024. 

Usai Tes MotoGP Qatar, Pedro Acosta Akui Proses Adaptasinya Belum Sampai 10 Persen

SKOR.id – Pedro Acosta tengah bersiap melakoni debutnya di kelas MotoGP tahun ini. Dan publik antusias melihat aksi pembalap yang disebut-sebut sebagai ‘The Next Marc Marquez’.Dengan pencapaian luar biasanya dalam waktu singkat, Acosta diprediksi mampu meniru jejak kesuksesan kompatriotnya yang berstatus juara dunia delapan kali –enam di antaranya di kategori MotoGP– tersebut.Dalam rentang tiga musim sejak terjun ke Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, sang pembalap yang baru berusia 19 tahun, sudah dua kali menjadi kampiun, di kelas Moto3 pada 2021 dan juga Moto2 2023.Musim ini, Acosta bakal menjalani debutnya di kelas utama, membalap dengan tim satelit KTM, Red Bull GasGas Tech3. Dan, Pemuda Spanyol satu-satunya rookie pada MotoGP 2024.Marc Marquez sendiri meyakini pembalap berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Si Hiu dari Mazzaron) punya masa depan cerah di MotoGP. Ia memprediksi Acosta bakal mencetak prestasi seperti telah dilakukannya di Moto3 dan Moto2.&nbsp;“Menurut saya, Pedro (Acosta) adalah salah satu pembalap yang akan menandai sebuah era di MotoGP. Ada era (Mick) Doohan) lalu (Valentino) Rossi, (Jorge) Lorenzo, (Casey) Stoner,” kata Marquez dilansir dari DAZN.&nbsp;“Setelah itu era saya, kemudian diikuti oleh (Fabio) Quartararo, (Francesco) Bagnaia, meski belum ada yang meraih banyak gelar (juara dunia) secara berturut-turut, untuk saat ini.”“Setiap pembalap memiliki waktunya, tahunnya, momennya. Saya pikir Pedro salah satu dari mereka yang bakal punya masa keemasannya. Dia akan menjadi juara dunia MotoGP, suatu hari nanti,” imbuh The Baby Alien.Tak hanya Marc Marquez, banyak pembalap dan juga fans yang melihat Acosta sebagai sosok yang sangat berpotensi menjelma sebagai bintang masa depan MotoGP.&nbsp;Skor.id telah merangkum sejumlah fakta menarik dan hal-hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar balap motor khususnya MotoGP, tentang sang rookie, Pedro Acosta.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1bnspJsuub"></oembed></figure>1) Pedro Acosta merupakan pembalap pertama yang sukses menjadi juara dunia Moto3 atau kelas pemula pada musim debutnya sejak legenda Italia Loris Capirossi meraih gelar 125cc 1990 silam.2)&nbsp;Pedro Acosta adalah rider pertama dalam sejarah Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix yang naik podium pada empat race pertamanya. Ia finis kedua di Moto3 Qatar sebelum menang di Doha, Portugal, dan Spanyol.&nbsp;3) Pada Moto2 2022, Pedro Acosta menjadi pembalap termuda yang memenangi race kelas intermediate, mematahkan rekor Marc Marquez. Selang semusim, ia adalah juara dunia Moto2 termuda kedua setelah Dani Pedrosa. &nbsp;&nbsp;4) Sejak Moto3 menggantikan 125cc sebagai kelas pemula Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, Pedro Acosta satu-satunya yang sukses meraih gelar di kategori tersebut dan Moto2 dengan tim yang sama, Red Bull KTM Ajo.&nbsp;5) Meski sulit dipercaya karena berstatus juara dunia Moto3 serta Moto2 dan akan melakoni debut di kelas MotoGP, ada masanya di mana Pedro Acosta pernah takut dengan sepeda motor.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CV-bRrZM30n"></oembed></figure>6) Pedro Acosta memiliki julukan Si Hiu dari Mazzaron. Ini bukan tanpa alasan karena sang rider lahir dari keluarga nelayan di Port of Mazzaron, Spanyol, mata pencaharian kakek dan ayahnya.&nbsp;7) Kendati disebut-sebut sebagai ‘Marc Marquez Baru’, Pedro Acosta justru mengaku sangat mengidolakan mantan bintang Ducati Casey Stoner dan pembalap legendaris Suzuki Kevin Schwantz. &nbsp;&nbsp;8) Pedro Acosta menggambarkan dirinya sebagai Shaggy, karakter dari film kartun Scooby Doo. Ia percaya tokoh tersebut sangat cocok dengan filosofi hidupnya dan caranya melihat sesuatu.9) Pedro Acosta mengaku tidak punya banyak teman, namun ia menyebut bahwa juara dunia Moto2 2021 Remy Gardner dan Paco Marmol, sang pelatih, sebagai dua dari sedikit sahabatnya.10) Berkat kesuksesannya meraih gelar juara dunia Moto3 2021, nama Pedro Acosta diabadikan di Sirkuit Cartagena, Murcia, tepatnya untuk Tikungan 14. Di sana juga dibuat monumen hiu yang jadi logonya.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/O3yYydlyimk?si=8frGPwZCkEUm0UWf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id merangkum sejumlah fakta tentang rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta yang dianggap sebagai bintang masa depan MotoGP.

10 Fakta Menarik Pedro Acosta, Rookie MotoGP 2024 Sekaligus ‘The Next Marc Marquez’

SKOR.id&nbsp;– Kendati akan berbagai data dengan para pembalap KTM, rookie Red Bull GasGas Tech3 Pedro Acosta menegaskan ingin membuat jalannya sendiri sebagai pendatang baru di MotoGP.Ini disampaikan pemuda yang dalam waktu kurang dari tiga tahun mempu menjadi juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 tersebut dalam presentasi GasGas Tech3, tim satelit KTM, Senin (29/1/2024).Musim 2024 Acosta bakal bersaing di kelas premier MotoGP, di mana talenta-talenta hebat menunggu. Dengan pencapaian dan juga performanya, ekspektasi terhadap sang rookie begitu tinggi. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Sejak kemunculannya di Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix pada 2021, Pedro Acosta langsung jadi sorotan berkat skill dan kecepatannya. Di GasGas Tech3, ia akan berduet dengan Augusto Fernandez.&nbsp;Ketika ditanya apa sisi positif dan negatif baginya bahwa data semua pembalap KTM, termasuk dua rider tim pabrikan, Brad Binder dan Jack Miller, dapat diakses, ia merespons dengan analogi yang menarik.Pedro Acosta menggambarkan sharing (berbagi) data di antara pembalap KTM nantinya seperti melihat megabintang sepak bola Lionel Messi mengolah si kulit bundar di dalam lapangan hijau.&nbsp;“Saya pikir semuanya perlu diajarkan. Terpenting, kami, grup KTM serta GasGas, berada di titik kemajuan dan berbagi (data) dapat membantu kami mempercepat segalanya,” kata Acosta dikutip dari Motorsport.“Anda boleh saja melihat bagaimana Leo (Lionel) Messi bermain ribuan kali, tetapi Anda tak pernah bisa menjadi sepertinya. Jadi, Anda dapat meniru segala hal dalam hidup ini, namun itu tidak akan mudah.”&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2rmMtKL9jx"></oembed></figure>Pembalap berjuluk El Tiburon de Mazzaron (Si Hiu dari Mazzaron) mengaku senang menyelesaikan tes pertamanya dengan prototipe MotoGP di Valencia pada November lalu. Namun, ia menekankan bahwa masih banyak yang perlu disiapkan, termasuk fisik, untuk menghadapi MotoGP 2024.“Persiapannya tidak banyak berubah dibanding tahun lalu. Pada akhirnya saya fokus meningkatkan area yang kami lihat memiliki banyak ruang untuk perbaikan setelah (tes) Valencia,” Acosta menuturkan.“Saya bekerja keras demi meningkatkan kemampuan berkendara saya. Kami meningkatkan (kekuatan) bahu, lengan, dada, itulah tujuannya. Saya ingin menambah massa otot, tetapi tidak mudah.”“Saya melihat pembalap seperti Augusto, Jack Miller, dan Brad Binder yang lebih tinggi. Saya tidak ingin mengatakan saya kesulitan, namun (postur) saya lebih kecil, itu handicap yang ingin saya kompensasikan dengan lebih banyak massa otot, sehingga itu bisa jadi keuntungan saya.”Saat Pedro Acosta bersiap melakoni musim debutnya di kelas ‘para raja’, sang rider muda telah dikelilingi ekspektasi tinggi. El Tiburon diprediksi mampu bersaing meraih kemenangan pada MotoGP 2024. Walau begitu, ia tidak mau terbebani dengan hal tersebut. Ia tahu itu tak mudah.“Masalahnya adalah Anda bicara tentang hasil ketika Anda baru mengendarai motor selama satu hari. Ini masih sangat awal, ada banyak ekspektasi, ilusi, bisa dikatakan begitu,” kata Acosta.“Saya tidak bisa berbicara soal target atau hasil, itu tidak realistis (saat ini). Saya ingin belajar bagaimana menangani elektronik dan melaju kencang serta bisa konsisten menyalip pada akhir pekan (balapan). Mungkin itu akan jadi tujuan (awal) yang bagus,” sang rookie memungkasi. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kS1JW2gdsOw?si=lpbiZRVX4khWw9s1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rookie Red Bull GasGas Tech3, tim satelit KTM, Pedro Acosta tidak ingin terbebani ekspektasi pada MotoGP 2024.

Latest Articles - Pedro Acosta