SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta Timnas U-23 Indonesia mewaspadai Korea Selatan U-23 pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.Timnas U-23 Indonesia akan ambil bagian dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada 3-9 September 2025, bahkan menjadi tim tuan rumah dari Grup J.Berlangsung terpusat di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Garuda Muda bakal menghadapi Timnas U-23 Korea Selatan, Makau U-23, dan Laos U-23.Jelang turnamen, Timnas U-23 Korea Selatan dikabarkan hadir dengan skuad terbaiknya, demi bangkit dari kegagalan yang dialami pada edisi sebelumnya.Menanggapi hal itu, Erick Thohir meminta Timnas Indonesia terus bersiap diri, baik mental dan teknis, sebaik-baiknya menghadapi persaingan di Grup J."Kita harus waspada. Korea datang dengan kekuatan penuh dan motivasi tinggi. Mereka tidak ingin terpeleset lagi seperti tahun lalu, ketika Indonesia menyingkirkan mereka lewat adu penalti di babak perempat final," ucapnya."Intinya harus serius dan tidak boleh pandang ringan lawan, termasuk terhadap Laos dan Macau karena di sepak bola apapun bisa terjadi," Erick Thohir menambahkan, Rabu (27/8/2025).<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_f318f872ed.jpeg" alt="Ilustrasi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)"><figcaption>Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)</figcaption></figure>Di bawah komando pelatih Lee Min-sung, Timnas U-23 Korea Selatan membawa 23 pemain muda potensial, terdiri dari 12 pemain kelahiran 2003 dan 11 dari 2004.Salah satu nama yang paling disorot adalah Kim Ji-soo, bek tengah berusia 20 tahun yang bermain untuk klub Bundesliga 2 Jerman, FC Kaiserslautern.Meski baru pertama kali dipanggil ke skuad Timnas U-23 Korea Selatan, Kim diprediksi menjadi tembok kokoh di lini belakang saat Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.Selain itu ada pula Kang Sang-yoon (Jeonbuk Hyundai), Lee Seung-won (Gimcheon Sangmu), dan Hwang Do-yoon (FC Seoul) yang tampil konsisten di K League 1.Timnas U-23 Korea Selatan juga telah menjalani dua laga uji coba pada Juni 2025 melawan Australia U-23, dengan hasil imbang 0-0 dan kalah 0-2 yang jadi pemicu evaluasi.Sementara itu Timnas U-23 Indonesia di bawah arahan pelatih Gerard Vanenburg telah menjalani pemusatan latihan intensif di Stadion 10 November, Surabaya.Untuk memperkuat lini serang yang sempat menjadi masalah di Piala AFF U-23 2025, terdapat dua pemain diaspora yang dipanggil yakni Jens Raven dan Rafael StruickNantinya hanya juara grup dan empat runner-up terbaik yang akan lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026, ditambah satu slot otomatis milik tuan rumah Arab Saudi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QMOMWsBda3I?si=3oeMwh_KnTSN-lL1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, soal Timnas U-23 Korea Selatan lawan Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

Erick Thohir Minta Timnas U-23 Indonesia Waspadai Motivasi Balas Dendam Korea Selatan

SKOR.id - PSSI resmi mengumumkan Timnas Indonesia akan menghadapi Cina Taipei atau Taiwan sebagai lawan pengganti Kuwait di FIFA Matchday periode September 2025.Timnas Indonesia semula dijadwalkan melawan Kuwait dan Lebanon dalam pertandingan uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 5 dan 8 September 2025.Akan tetapi Timnas Kuwait batal ambil bagian dalam ajang bertajuk Garuda Championship Series itu, dikonfirmasi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Senin (25/8/2025).Kini, Rabu (27/8/2025) sore, PSSI memastikan Timnas Indonesia akan tetap berlaga dua kali, yakni dengan menghadirkan Taiwan sebagai lawan yang menggantikan Kuwait."Pertandingan FIFA Matchday Timnas Indonesia melawan Kuwait terpaksa tidak terlaksana karena pembatalan sepihak secara mendadak dari pihak FA Kuwait lewat surat kepada PSSI pada tanggal 21 Agustus lalu," tulis pernyataan resmi federasi."Sebagai gantinya, skuat Garuda dijadwalkan menghadapi Cina Taipei dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, pada 5 dan 8 September 2025.""Dua pertandingan ini merupakan bagian dari persiapan Timnas Indonesia Putra Senior menjelang Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia," PSSI menuliskan di situs resminya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/timnas_indonesia_d99fd301cf.jpg" alt="Timnas Indonesia"><figcaption>Timnas Indonesia. (Grafis: Hendy Andika/Skor.id)</figcaption></figure>Lebih lanjut dalam pernyataannya disebutkan bahwa suporter bisa melakukan pengembalian dana atau refund, bagi Garuda Fans yang ingin membatalkan kehadirannya.Proses pengajuan refund dapat dilakukan melalui link yang dikirimkan ke alamat email yang digunakan saat transaksi pembelian tiket. Jika tidak mengajukan pengembalian dana, tiket akan tetap berlaku dan tidak perlu dilakukan langkah tambahan.Ketentuan Refund: • Pengembalian dana dilakukan berdasarkan satu transaksi (Order ID), bukan per tiket. • Dana hanya akan dikembalikan ke rekening asli milik pembeli. • Formulir refund wajib diisi sebelum 4 September 2025, pukul 18.00 WIB. • Pastikan data yang diisi benar (nama bank, nomor dan nama pemilik rekening). • Proses refund memerlukan waktu 7–14 hari kerja setelah data diverifikasi.Formulir refund dapat diakses dengan klik (<a href="https://timnasgaruda.fillout.com/refundfmdkuwait">di sini</a>). Apabila terdapat kendala terkait tiket, Skorer atau suporter dapat langsung menghubungi layanan yang tertera di situs resmi PSSI atau klik (<a href="https://www.pssi.org/news/fifa-match-day-september-indonesia-dipastikan-melawan-chinese-taipei-dan-lebanon">ini</a>).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=_3o1zCSV5o5LjALt" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PSSI resmi mengumumkan Timnas Indonesia akan bersua Taiwan sebagai pengganti Kuwait di FIFA Matchday September 2025.

Taiwan Resmi Gantikan Kuwait sebagai Lawan Timnas Indonesia, Suporter Boleh Refund

SKOR.id - Salah satu pemain yang sedang dinaturalisasi PSSI, Miliano Jonathans, mengaku sudah berkomunikasi dengan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.PSSI sedang memproses lima pemain agar mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, yakni dua nama untuk Timnas Indonesia dan tiga lainnya Timnas putri Indonesia.Miliano Jonathans jadi salah satu calon pemain Timnas Indonesia selain Mauro Zijlstra. Keduanya bahkan disiapkan untuk FIFA Matchday terdekat, September 2025.Mereka pun sudah sangat dekat, menuju masuk skuad Timnas Indonesia sebab sudah mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa (26/8/2025).Dengan begitu, tahapan naturalisasinya sudah segera rampung. Proses keabsahan akan diajukan ke Sekretariat Negara untuk dapat Surat Keputusan Presiden (Keppres).Itu sebagai syarat akhir bagi pengambilan sumpah Warga Negara Indonesia (WNI). Bagi Miliano Jonathans, ia menyambut dengan berkomunikasi ke Patrick Kluivert.Gaya bermain menjadi salah satu topik yang dibicarakan bersama pelatih asal Belanda itu, seperti dibagi ke laman resmi klubnya, FC Utrecht, Selasa (26/8/2025)."Saya sudah menghubunginya. Kami sempat menelepon dan membahas gaya bermain dan hal-hal seperti itu. Saya sangat menantikannya dan tidak sabar,” kata Miliano Jonathans.Lebih lanjut ia mengungkapkan alasan akhirnya memilih gabung Timnas Indonesia, yakni tak lepas karena darah yang dimiliki; kakek dari ayahnya adalah kelahiran Depok.“Ini merupakan petualangan yang benar-benar baru bagi saya, dan saya tak sabar untuk memulainya,” ucap pemain berusia 21 tahun yang berposisi penyerang tersebut."Saya terutama membicarakannya (menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia) dengan orang tua saya. Tentu saja, juga dengan orang-orang terdekat saya.""Pada akhirnya, hati saya memilih Indonesia dan itulah mengapa saya mengambil keputusan ini," pemain kelahiran Arnheim, Belanda, berkekuatan utama kaki kiri itu menambahkan.Juga dalam wawancara dengan FC Utrecht, ia pun mengatakan bahwa ayahnya sangat antusias dengan keputusan yang diambil, untuk segera melihatnya membela Merah Putih."Ayah saya menonton pertandingan (Timnas Indonesia) beberapa bulan yang lalu, dan beliau kembali dengan sangat antusias," kata Miliano Jonathans."Beliau mengatakan bahwa sepak bola di sana sangat dinamis dan tak bisa dibandingkan dengan Belanda. Jadi saya sangat penasaran untuk melihat seperti apa nanti," ia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=_3o1zCSV5o5LjALt" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jelang beres naturalisasi untuk membela Timnas Indonesia, Miliano Jonathans akui sudah hubungi Patrick Kluivert.

Menuju Timnas Indonesia, Miliano Jonathans Komunikasikan Gaya Main dengan Patrick Kluivert

SKOR.id - National Conference of Football and Science 2025 (NCFS 2025) sukses digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung pada 25-26 Agustus 2025. Berbagai riset mengenai sepak bola pun dipaparkan oleh para periset yang terdiri dari akademisi, praktisi, hingga pegiat sepak bola.Hasilnya, banyak riset yang menarik yang dipaparkan yang bisa dilanjutkan untuk membantu mengembangkan sepak bola Indonesia.“Dalam dua hari ini tentu kita bisa melihat beberapa perkembangan riset. Kalau sebelumnya itu banyak riset di area pendidikan sepak bola, kemudian sekarang bergeser ke fisiologi olahraga. Tahun kemarin di Jambi banyak berkaitan dengan fisiologi olahraga. Dan hari ini pergeseran itu pun lebih ke banyak manajemen dan juga kebijakan olahraga,” kata Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Panitia Pelaksana NCFS 2025.&nbsp;“Artinya apa? Artinya ini berarti semakin banyak variasi, semakin banyak juga referensi para researcher sepak bola, tentu itu menjadi hal yang positif ya untuk masa depan sepak bola kita. Jadi di dua hari ini saya melihat banyaknya ketertarikan, area-area baru dari para researcher untuk sepak bola kita,” tambah lelaki yang juga Sekretaris Jenderal Asprov PSSI Jawa Barat itu.Lebih lanjut, lelaki bergelar Doktor ini juga mengungkapkan beberapa riset menurutnya sangat menarik.“Menurut saya salah satunya tadi berkaitan dengan talent identification, kemudian berkaitan dengan evaluasi harga tiket di salah satu klub di kita, kemudian ada juga yang berkaitan dengan pencegahan cedera. Menurut saya itu penelitian-penelitian yang sangat menarik ya, dan lebih tepatnya memecahkan masalah yang paling ada, yang terdekat di kita,” jelasnya.Dia juga menuturkan bahwa riset ini nantinya akan ditindaklanjuti untuk bisa berguna bagi pengembangan sepak bola Indonesia.“Pertama output-nya dalam konteks akademik, tentu kami akan melanjutkan kepada jurnal ilmiah, atau artikel ilmiah kemudian kami submit ke jurnal, supaya nanti dalam konteks akademik output yang real tentu itu,” ucap Fahmi.“Ada pun hal lain kami coba memberikan rekomendasi, dan juga menyerahkan laporannya kepada PSSI. Mudah-mudahan itu dapat dikaji, dan diambil hal-hal yang memang menurut PSSI itu bisa diduplikasi kepada pesepak bola Indonesia,” ujarnya.Dia juga menuturkan NCFS bakal digelar kembali pada tahun depan. Untuk itu, ada beberapa riset dari tahun ini yang sudah dipilih yang nantinya bisa dikembangkan dan dipaparkan kembali pada NCFS edisi berikutnya.“Oleh karena itu di tahun ini, NCFS tahun ini kami ada di akhir sesi group discussion. Di situ di mana kami pilih dari lima area riset, kami pilih tiga yang terbaik, yang favorit dan dirasakan itu sangat urgent untuk segera dilakukan, dan juga di situ kami buat skema di mana setiap tema-tema tersebut mendapatkan saran-saran masukan, segera diperbaiki, dan juga dilakukan riset, dan segera dipublikasikan atau dipresentasikan di NCFS selanjutnya.”“Jadi itu upaya dan bagian dari NCFS 2025, supaya membuat NCFS 2026 secara kualitas riset lebih baik, dan memantik peserta-peserta lain supaya ikut di NCFS 2026,” pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=Zou0o8LUP1isUf4k" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

NCFS 2025 sukses digelar di ITB, Bandung, pada 25-26 Agustus 2025.

National

Riset Sepak Bola di NCFS 2025 Makin Variatif, Bakal Direkomendasikan ke PSSI

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Komisi X dan Komisi XIII DPR RI, Selasa (26/8/2025).Atas langkah cepat dan dukungan penuh menyetujui proses naturalisasi lima pesepak bola dalam Rapat Kerja Bersama yang digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta.Kelima atlet tersebut terdiri dari dua pemain putra, yakni Miliano Jonathans (usia 21 tahun/ berposisi penyerang sayap) dan Mauro Zijlstra (20/penyerang tengah).Sedangkan tiga lainnya pesepak bola putri: Isabel Corian Kopp (23/bek kanan), Pauline Jeannette van de Pol (22/bek kiri), dan Isabelle Nottet (22/penyerang sayap)."Persetujuan dari para wakil rakyat yang terhormat ini bukan hanya soal teknis sepak bola, tapi juga tentang mimpi besar bangsa," kata Erick Thohir usai rapat bersama."Saya berterima kasih kepada Komisi X dan XIII atas komitmen dan dukungan terhadap kemajuan sepak bola Indonesia. Sepak bola adalah alat pemersatu bangsa.""Dukungan dari Presiden Prabowo dan kementerian atau lembaga menunjukkan kita semua satu visi untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih kuat bersaing untuk membawa kebanggaan bagi Merah Putih," ia memaparkan.Erick menegaskan kehadiran Miliano dan Mauro sangat krusial untuk memperkuat Timnas Indonesia, senior dan U-23, dalam menghadapi sejumlah ajang penting hingga akhir tahun.Sedangkan ketiga srikandi diaspora akan menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Timnas putri Indonesia yang menargetkan peringkat 50 besar FIFA, posisi 10 besar Asia, lolos ke setiap putaran final Piala Asia Wanita dan tembus Piala Dunia Wanita 2035.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_08_26_at_11_46_03_3bb6b3e989.jpeg" alt="Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam Rapat Kerja Bersama dengan Komisi XIII DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, 26 Agustus 2025. (Dok. PSSI)"><figcaption>Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam Rapat Kerja Bersama dengan Komisi XIII DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, 26 Agustus 2025. (Dok. PSSI)</figcaption></figure>Dengan persetujuan ini, proses keabsahan kelima pemain kemudian dilanjutkan ke rapat paripurna DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurizal."Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani, Wakil Ketua DPR RI, Bapak Sufmi Dasco Ahmad," kata Erick Thohir."Serta seluruh pimpinan dan anggota Komisi X dan Komisi XIII yang telah menunjukkan dukungan nyata terhadap kemajuan sepak bola nasional. Langkah ini bukan hanya soal memperkuat tim nasional.""Tetapi juga mencerminkan sinergi antara dunia olahraga dan lembaga legislatif dalam membangun prestasi dan kebanggaan bangsa. Kami di PSSI percaya bahwa dengan dukungan seperti ini, sepak bola Indonesia akan semakin kompetitif di kancah internasional," ia memungkasi.Proses selanjutnya akan diteruskan ke Sekretariat Negara untuk memperoleh Surat Keputusan Presiden (Keppres) sebagai syarat pengambilan sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).Data Lima Pemain Diaspora yang Sedang Dinaturalisasi PSSI untuk Membela Timnas Indonesia:1. Isabel Corian Kopp Tempat tanggal lahir: Amsterdam, 19 Februari 2002 (23 tahun) Negara asal: Belanda Klub asal: Telstar Vrouwen (Level 1 Wanita Belanda) Posisi: Bek Sayap Kiri Keturunan: Ayahnya kelahiran Mojokerto2. Pauline Jeannette van de Pol Tempat tanggal lahir: Haarlem, 12 Maret 2003 (22 tahun) Negara asal: Belanda Klub asal: Telstar Vrouwen (Level 1 Wanita Belanda) Posisi: Bek Sayap Kanan Keturunan: Kakeknya kelahiran di Madiun dan Neneknya kelahiran di Batavia, dari darah Ibunya3. Isabelle Nottet Tempat tanggal lahir: Amstelveen, 6 Maret 2003 (22 tahun) Negara asal: Belanda Klub asal: Telstar Vrouwen (Level 1 Wanita Belanda) Posisi: Penyerang Sayap Keturunan: Kakeknya kelahiran Bandung, melalui darah Ibunya4. Miliano Jonathans Tempat tanggal lahir: Arnhem, 5 April 2004 (21 tahun) Negara asal: Belanda Klub asal: FC Utrecht (Level 1 Belanda) Posisi: Penyerang Sayap Keturunan: Kakenya merupakan kelahiran Depok, dari darah Ayahnya5. Mauro Zijlstra Tempat tanggal lahir: Zaanstad, 9 November 2004 (20 tahun) Negara asal: Belanda Klub asal: FC Volendam (Level 1 Belanda) Posisi: Penyerang Tengah Keturunan: Neneknya merupakan kelahiran Bandung, dari darah Ayahnya<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=0QvYZ1Q4YFIywQ3t" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Proses naturalisasi Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra tinggal Surat Keppres dan pengambilan sumpah WNI.

Proses Naturalisasi 5 Pemain Disetujui DPR RI, Erick Thohir Sanjung Dukungan Lembaga Legislatif

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan peringatan keras kepada operator kompetisi sepak bola Indonesia, I.League, terkait kericuhan suporter.Kericuhan suporter terjadi setelah laga pekan ketiga Super League 2025-2026 yang mempertemukan PSIM Yogyakarta dengan Persib Bandung, Minggu (24/8/2025).Pendukung PSIM dan Persib terlibat bentrok di berbagai lokasi di Yogyakarta, setelah pertandingan kedua tim di Stadion Sultan Agung, Bantul, berakhir imbang 1-1.Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir menyebut kerusuhan suporter tim sepak bola itu merupakan tanggung jawab operator kompetisi yakni I.League dan juga klub.Ia pun memastikan sejak awal PSSI telah mengambil posisi memajukan sepak bola di Indonesia tanpa terjadi kerusuhan yang menimbulkan suporter sebagai korban."Kami dari PSSI sudah menyerahkan secara penuh tanggung jawab ke liga dan klub. Kami akan monitoring langkah-langkah apa yang dilakukan oleh liga," kata Erick Thohir."Kami ingin suporter pulang ke rumah dengan selamat. Jadi, liga dan klub harus bertanggung jawab," ia menambahkan di Jakarta, Senin (25/8/2025) malam.Lebih lanjut menurut lelaki yang juga Menteri BUMN RI itu, keselamatan para pendukung sepak bola sudah diingatkan berkali-kali. Bahkan telah dibentuk Komite Suporter yang bekerja sama dengan klub.“Saya apresiasi kemarin dari Persija, melakukan self-control dengan suporternya, saya apresiasi. Saya berharap ya klub-klub di seluruh Indonesia mesti ada kerja sama yang baik dengan suporternya," Erick Thohir menambahkan.Selain itu, ia mendesak I.League, sebelumnya bernama Liga Indonesia Baru (LIB), agar memiliki aturan yang lebih ketat demi menekan potensi kerusuhan.Serta mengingatkan bahwa persoalan keamanan suporter di Indonesia juga menjadi perhatian FIFA, sehingga PSSI tidak segan untuk mengambil langkah tegas.“Liga juga harus punya kebijakan yang benar-benar keras dan sesuai dengan pembicaraan dengan PSSI. Kan kami sudah memberikan peringatan," ucap Erick Thohir."Makanya kami keras dan saya akan intervensi liga, percaya kepada saya. Ya kalau saya sudah keras, saya keras seperti PSSI mengintervensi Liga ketika VAR, Liga 1, Liga 2.""Berhasil juga kami intervensi perwasitan dan terbukti perwasitan membaik. Ya tetapi kalau operasionalnya, liga harus bertanggung jawab," mantan bos Inter Milan itu memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=0QvYZ1Q4YFIywQ3t" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan I.League harus bertanggung jawab soal adanya lagi kerusuhan suporter.

Liga 1

Soal Kericuhan Suporter, Erick Thohir Beri Peringatan Keras untuk I.League

SKOR.id - PSSI mengumumkan daftar pemain Timnas U-23 Indonesia untuk ambil bagian di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada Selasa (26/8/2025).Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, telah menetapkan 23 pemain yang akan diandalkannya dalam menjalani persaingan pada Grup J nanti.Dari situ, terdapat satu pemain yang berkarier di luar negeri, yakni Dion Markx yang merupakan bek klub asal Belanda, NEC Nijmegen, pada tim U-21.Skuad Garuda Muda juga diperkuat dua pemain diaspora yaitu Jens Raven dan Rafael Struick, nama kedua "dilengserkan" dari Timnas Indonesia (senior).Adapun Timnas U-23 Indonesia masih didominasi para pemain saat runner-up Piala AFF U-23 2025 atau ASEAN U-23 Championship 2025, Juli lalu.Seraya Muhammad Ardiansyah yang meraih gelar Kiper Terbaik pada turnamen tersebut, kapten Kadek Arel dan tandem di lini belakang Kakang Rudianto.Pada barisan tengah terdapat Robi Darwis, Toni Firmansyah, dan Arkhan Fikri, serta sektor serangan masih ada Rahmat Arjina dan juga Hokky Caraka.Sementara itu pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Timnas U-23 Indonesia akan bersaing dengan Laos, Makau, dan Korea Selatan pada Grup J.Garuda Muda bertindak sebagai tuan rumah, seluruh pertandingan dimainan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, tepatnya pada 3,6, 9 September 2025.Nantinya hanya juara masing-masing grup dan empat tim runner-up terbaik yang berhak lolos ke Piala Asia U-23 2026 di Arab Saudi, Januari tahun depan.Daftar Pemain Timnas U-23 Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026Kiper: Muhammad Ardiansyah (PSM Makassar), Cahya Supriadi (PSIM Yogyakarta), Daffa Fasya (Borneo FC)Belakang: Muhammad Ferarri (Bhayangkara FC), Kakang Rudianto (Persib Bandung), Kadek Arel (Bali United), Dion Markx (NEC Nijmegen U-21), Dony Tri Pamungkas (Persija Jakarta), Frengky Missa (Bhayangkara FC), Alfharezzi Buffon (Borneo FC), Mikael Tata (Persebaya Surabaya)Tengah: Toni Firmansyah (Persebaya Surabaya), Zanadin Fariz (Persis Solo), Robi Darwis (Persib Bandung), Arkhan Fikri (Arema FC), Ananda Raehan (PSM Makassar), Rayhan Hannan (Persija Jakarta)Depan: Hokky Caraka (Persita Tangerang), Jens Raven (Bali United), Rafael Struick (Dewa United FC), Ricky Pratama (PSM Makassar), Salim Tuharea (Arema FC), Rahmat Arjuna (Bali United)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=0QvYZ1Q4YFIywQ3t" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PSSI mengumumkan daftar pemain Timnas U-23 Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada Selasa (26/8/2025).

Ada Dion Markx, Ini 23 Pemain Timnas U-23 Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah resmi mengumumkan penunjukan Direktur Teknik (Dirtek) baru Timnas Indonesia.Alexander Zwiers, resmi ditunjuk oleh PSSI untuk menempati jabatan Direktur Teknik, yang diumumkan dalam jumpa pers di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (25/8/2025) malam WIB.Penunjukan Alexander Zwiers sebagai dirtek, telah mendapatkan pertimbangan yang matang dari Erick Thohir.Alexander Zwiers berasal dari Belanda, yang memiliki tradisi panjang dalam pembangunan sepak bola modern di level klub maupun tim nasional.Pengalamannya di dunia sepak bola juga cukup panjang, selama 25 tahun ia malang-melintang di berbagai negara dari Eropa, Asia, termasuk kawasan Timur Tengah, hingga Amerika Latin.Karier Alex Zwiers di dunia sepak bola tercatat di berbagai negara seperi Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Meksiko, Arab Saudi, Qatar, Irlandia, Belanda, China, hingga yang terakhir sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania, JFA."Kita kan dalam memilih direktur teknik itu ada tiga hal yang kita nilai. Satu, track recordnya. Yang kedua, komitmennya. Ketiga, filosofinya," kata Erick Thohir dalam jumpa pers."Jadi kalau lihat track record, pengalamannya sudah tidak bisa diargumentasikan. Punya pengalaman tidak hanya di Eropa, di Asia yang terpenting," kta Erick Thohir menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Grafis_Skor_id_65d8e464e5.jpeg" alt="Alexander Zwiers (kiri) saat diperkenalkan sebagai Dirtek baru PSSI di Jakarta, Senin (25/8/2025). (Foto: Gangga Basudewa/Grafis: Skor.id)"><figcaption>Alexander Zwiers (kiri) saat diperkenalkan sebagai Dirtek baru PSSI di Jakarta, Senin (25/8/2025). (Foto: Gangga Basudewa/Grafis: Skor.id)</figcaption></figure>Bersama Yordania, Alex Zwiers menunjukkan peran besar dalam perkembangan sepak bola di negara tersebut.Yordania perlahan berkembang menjadi salah satu kekuatan sepak bola Asia dalam lima tahun terakhir.Tahun 2021, tim putri Yordania berhasil memenangi Arab Women's Cup.Pada ajang Piala Asia 2023, Yordania berhasil menembus laga final, meski akhirnya harus tumbang dari Qatar dengan skor 1-3 di laga puncak.Ini menjadi pencapaian tertinggi Yordania di ajang Piala Asia, setelah sebelumnya catatan terbaik mereka adalah menembus babak perempat final pada Piala Asia 2004 dan 2011.Prestasi besar lainnya adalah meloloskan Yordania ke putaran final Piala Dunia 2026, sekaligus menjadi pencapaian pertama negara tersebut.Yordania lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, setelah duduk di peringkat kedua Grup B Ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan raihan 16 poin, di bawah Korea Selatan sebagai pemuncak grup (22 poin).Kesuksesan tersebut juga diraih tidak melalui proses yang instan, Alex Zwiers memulainya sejak tahun 2019.Kini PSSI mendatangkan Alex Zwiers sebagai bagian rencana jangka panjang, kontrak selama empat tahun menjadi bentuk komitmen untuk membangun sepak bola Indonesia."Lalu, komitmen. Di mana kita lihat Alex, kerja sama ini 4 tahun. Dan Alex benar-benar tinggal di sini. Dia akan bersama-sama kita membangun ekosistem sepak bola secara penuh," kata Erick Thohir."Lalu yang terakhir juga yang tidak kalah pentingnya, filosofinya. Tadi salah satunya yang beberapa kali interview bahwa membangun sepak bola ini harus dengan sistem. Bukan kerja individu, jadi bersama. Ini yang kenapa berkali-kali kami di PSSI dengan diskusi dengan Exco.""Nah ini yang kita lagi coba. Nah ini yang saya bilang, filosofi yang didiskusikan ini yang menjadi keteguhan kami memilih Alex," tutupnya.Alex Zwiers akan bekerja di Indonesia selama masa kontraknya, dan akan melihat langsung proses dari bawah, membaur dengan kultur sepak bola, dan memastikan programnya berjalan baik.Fokus utamanya yaitu Comrehensive Grassroots Program, yang menyentuh seluruh lapisan sepak bola Indonesia.Alex Zwiers akan fokus membangun sepak bola dari bawah ke atas, mulai dari Sekolah Sepak Bola (SSB), memperkuat kompetisi amatir, program kelanjutan ke liga profesional, hingga melahirkan pemain yang siap membela Timnas Indonesia.Ia akan membantu PSSI dalam mendesain sistem berkesinambungan, sehingga talenta muda Indonesia punya jalur jelas hingg alevel senior.Kurikulum yang dibawa Alex Zwiers merupakan sistem menyeluruh, dan akan melibatkan klub, akademi, sekolah sepak bola, pelatih, wasit, hingga kompetisi lokal.Ini akan menjadi fondasi sepak bola Indonesia yang berdiri di atas sebuah sistem, tak hanya individu atau generasi tertentu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/W6FU1FSbOBQ?si=ZHROalfRPOBZYHOm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memilih Alexander Zwiers di posisi Direktur Teknik karena rekam jejak gemilang, termasuk membawa Yordania ke Piala Dunia 2026.

Culture

Alexander Zwiers, Dirtek Baru PSSI yang Sukses Bangkitkan Sepak Bola Yordania hingga Tembus Piala Dunia

SKOR.id - PSSI secara resmi telah mengumumkan sosok yang menempati struktur sebagai direktur teknik dari Timnas Indonesia.PSSI menunjuk sosok Alexander Zwiers untuk menempati jabatan yang sebelumnya diemban oleh sosok Indra Sjafri.Kabar penunjukkan tersebut diumumkan PSSI pada sesi jumpa pers yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (25/8/2025) malam WIB.Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam keterangannya kepada awak media mengungkap terkait alasan dipilihnya Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik."Kita kan dalam memilih direktur teknik itu ada tiga hal yang kita nilai. Satu, track recordnya. Yang kedua, komitmennya. Ketiga, filosofinya," kata Erick Thohir kepada awak media."Jadi kalau lihat track record, pengalamannya sudah tidak bisa diargumentasikan. Punya pengalaman tidak hanya di Eropa, di Asia yang terpenting."Dalam keterangannya tersebut, Menteri BUMN itu juga menyebut durasi kontrak dari Alexander Zwiers sebagai Dirtek Timnas Indonesia."Lalu, komitmen. Di mana kita lihat Alex, kerja sama ini 4 tahun. Dan Alex benar-benar tinggal di sini. Dia akan bersama-sama kita membangun ekosistem sepak bola secara penuh," kata Erick Thohir."Lalu yang terakhir juga yang tidak kalah pentingnya, filosofinya. Tadi salah satunya yang beberapa kali interview bahwa membangun sepak bola ini harus dengan sistem. Bukan kerja individu, jadi bersama. Ini yang kenapa berkali-kali kami di PSSI dengan diskusi dengan Exco."Nah ini yang kita lagi coba. Nah ini yang saya bilang, filosofi yang didiskusikan ini yang menjadi keteguhan kami memilih Alex," tutupnya.Pelatih asal Belanda ini memang sudah berpengalaman menjadi dirtek di Asia.Mengingat, sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania (JFA) sejak tahun 2019.Dia pun dinilai sukses dalam membangun kembali fondasi sepak bola di Yordania.Salah satu kesuksesannya adalah dengan menjadi sosok penting di balik lolosnya Yordania untuk pertama kali ke Piala Dunia 2026.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketum PSSI Erick Thohir menyebut jika kontrak Alexander Zwiers berdurasi empat tahun.

Erick Thohir Ungkap Durasi Kontrak dan Alasan Memilih Alexander Zwiers

SKOR.id - PSSI resmi mengumumkan sosok yang menempati struktur sebagai direktur teknik dari Timnas Indonesia.PSSI menunjuk sosok Alexander Zwiers untuk menempati jabatan itu secara definitif.Kabar penunjukkan tersebut diumumkan PSSI pada sesi jumpa pers yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (25/8/2025) malam WIB.Dalam sesi tanya jawab bersama media, Alexander Zwiers mengungkap alasan menerima tawaran PSSi sebagai direktur teknikBaginya, Indonesia bukan sekadar tempat bekerja, melainkan sudah menjadi bagian dari life mission atau misi hidup yang ia jalani.“Saya melihat Indonesia sebagai misi hidup pribadi. Saya merasa sangat terhormat, sangat bangga, dan lebih dari 25 tahun saya bekerja untuk momen ini, untuk bisa melayani sebuah negara dengan populasi 280 juta jiwa,” ujar Zwiers.Bagi Zwiers, Indonesia adalah negara dengan potensi luar biasa, khususnya di bidang sepak bola. Ia menilai semangat dan antusiasme masyarakat terhadap olahraga ini sangat tinggi, sehingga menjadi sumber inspirasi sekaligus motivasi untuk terus memberikan kontribusi nyata.Dalam perjalanannya, Zwiers merasa sangat terinspirasi oleh tokoh-tokoh besar yang saat ini juga mengabdi untuk kemajuan sepak bola Indonesia.Ia menyebut nama Patrick (Kluivert), Jordi Cruyff, hingga Ketum PSSI Erick Thohir sebagai sosok yang memiliki visi, misi, dan determinasi kuat untuk mengubah lanskap sepak bola nasional.“Mereka benar-benar menginspirasi saya. Misi mereka, rencana yang mereka miliki, dan tekad untuk melakukan perubahan menjadi motivasi besar bagi saya,” tambahnya.Lebih jauh, Zwiers menjelaskan bahwa setiap kali dirinya kembali ke Indonesia, ada rasa emosional yang begitu kuat, seolah ia benar-benar pulang ke rumah.“Setiap kali saya naik pesawat dan pramugari menyapa ‘selamat datang di rumah’, rasanya memang seperti itu. Saya merasa pulang. Saya merasa sedang melayani sebuah negara,” ungkapnya penuh perasaan.Meski ia hanya melihat dirinya sebagai bagian kecil dari sistem besar sepak bola Indonesia, Zwiers menegaskan bahwa ia sangat bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan transformasi besar ini. Baginya, kontribusi yang ia berikan bukan hanya pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian.Dengan potensi luar biasa yang dimiliki, ia yakin sepak bola Indonesia bisa berkembang lebih jauh lagi di kancah internasional. Apalagi dengan dukungan penuh dari masyarakat dan para pemimpin yang memiliki visi kuat, cita-cita membawa Indonesia ke level tertinggi dalam sepak bola dunia bukanlah hal yang mustahil.“Indonesia memiliki gairah yang begitu besar untuk sepak bola. Semakin banyak yang kita berikan, semakin banyak pula energi positif yang kembali kita rasakan. Saya sangat bangga dan terhormat menjadi bagian dari proyek besar ini,” pungkas Zwiers.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Zwiers menjelaskan bahwa setiap kali dirinya kembali ke Indonesia, ada rasa emosional yang begitu kuat, seolah ia benar-benar pulang ke rumah.

Latest Articles - PSSI