SKOR.id - Hasil negatif didapatkan Timnas basket Indonesia dalam Window 1 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025 yang digelar 22–26 Februari 2024.Menjalani dua laga di Window 1 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025, Timnas basket Indonesia selalu kalah dengan margin skor besar.Pada Kamis (22/2/2024), skuad Merah Putih tumbang dengan skor 56-73 saat menghadapi Thailand di Nimibutr Stadium, Bangkok.Tiga hari berselang, Minggu (25/2/2024), Kaleb Ramot Gemilang dan kawan-kawan kembali beraksi dengan menjamu Australia di Indonesia Arena, Jakarta.Sayang, Timnas basket Indonesia tak mampu memberi perlawanan berarti secara konsisten sehingga pada akhirnya kalah telak dengan skor 51-106.Dengan hasil tersebut, Timnas basket Indonesia untuk sementara berada di dasar klasemen Grup A Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C3xjMzdP_Dn"></oembed></figure>Meski demikian, Milos Pejic selaku kepala pelatih Timnas basket Indonesia tetap mengapresiasi perjuangan anak didiknya.Apalagi skuad Merah Putih turun dengan mayoritas pemain muda (rata-rata usia 25,75 tahun) dalam Window 1 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025.“Kami memberikan kesempatan buat para pemain muda. Tidak terlalu banyak kesempatan buat mereka di level klub,” kata Milos Pejic seusai laga kontra Australia.&nbsp;“Ke depan, kami harus mempersiapkan diri dengan maksimal lagi menghadapi window kedua.”Ini bukan kali pertama Milos Pejic berbicara soal regenerasi yang dipilih PP Perbasi sebagai arah pengembangan Timnas basket Indonesia pada saat ini.Usai berlaga di Thailand, pelatih berpaspor Kroasia itu menyebut bahwa skuad muda yang dibesutnya saat ini sebagai sebuah "investasi".“Saya sengaja memilih pemain muda karena mereka ke depan, menurut hemat saya sebagai pelatih, yang akan dapat bermain bersama pemain senior di SEA Games,” katanya.“Kami menginvestasikan mereka pada saat ini. Investasi ini memang butuh waktu dan kesabaran untuk mereka menjadi pemain yang bagus.”&nbsp;“Semoga dari investasi di Timnas sekarang ini bisa muncul pemain-pemain yang kelak bisa menggantikan senior-senior mereka,” Milos Pejic melanjutkan.Sementara itu, Timnas basket Indonesia punya waktu yang cukup panjang untuk berbenah sekaligus menjaga asa untuk lolos ke Piala Asia FIBA 2025.Pasalnya, Window 2 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025 menurut rencana baru akan bergulir pada 21–25 November 2024.Dalam periode itu, Timnas basket Indonesia dijadwalkan bertandang ke Korea Selatan (21/11/2024) dan menjamu Thailand (24/11/2024).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/xzrKgciYVRE?si=eSkaQgm6L2sHlHHf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas basket Indonesia menelan dua kekalahan dengan margin skor telak dalam Window 1 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025.

Basketball

Indonesia 2 Kali Kalah di Window 1 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025, Milos Pejic Bicara Regenerasi

SKOR.id&nbsp;– Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) memberikan kebebasan kepada pelatih yang dikontrak federasi untuk menangani tim nasional (timnas).Kebebasan tersebut memungkinkan para pelatih untuk menentukan masa depan mereka setelah kontrak bersama Perbasi berakhir.Para pelatih bisa melanjutkan karier mereka dengan klub-klub peserta Indonesian Basketball League (IBL) maupun berkelana ke luar negeri, pilihan-pilihan itu dapat ditentukan sesuai kebijakan masing-masing individu.Seperti yang diketahui, Perbasi mengontrak Milos Pejic sebagai pelatih kepala untuk menangani timnas saat turun di Piala Dunia FIBA 2023. Ia direkrut untuk melanjutkan tongkat estafet yang ditinggalkan Rajko Toroman.Dalam menjalankan pekerjaannya, Milos dibantu oleh dua asisten, yakni Wahyu Widayat Jati dan Johannis Winar.“Kontrak mereka bersama Perbasi adalah untuk FIBA World Cup. Setelah semua selesai, maka kontrak mereka selesai juga,” ujar Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih.“Untuk mengembangkan karier kepelatihan, dipersilakan untuk menentukan masa depannya masing-masing,” lanjutnya.Kini, Johannis Winar atau yang akrab disapa Coach Ahang sudah merapat ke Pelita Jaya Bakrie Jakarta untuk mengarungi kompetisi IBL 2024.Sedangkan Wahyu Widayat Jati yang lebih kerap disapa coach Cacing bekerja sama dengan RANS Simba Basketball Bogor.“Terkait masa depan timnas, Perbasi akan menentukannya kemudian. Kami perlu melakukan konsolidasi internal untuk menentukan arah pengembangan timnas basket ke depan,” Danny menjelaskan.Selain itu, Perbasi juga melonggarkan peraturan terkait pemain naturalisasi. Sebelumnya dalam peraturan awal, pemain naturalisasi melalui jalur Perbasi hanya untuk kepentingan timnas.Para pemain asing itu dinaturalisasi memang untuk kepentingan negara. Regulasi ini membuat mereka tidak diperkenankan bermain untuk klub domestik. Mereka boleh main di klub, tapi harus di luar negeri.&nbsp;Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan kemampuan pemain lokal dengan harapan timnas basket menjadi lebih bertaji.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0y3ALgvKsN"></oembed></figure>Peraturan ini kemudian membuat pemain naturalisasi berlomba-lomba bermain untuk klub luar negeri seperti Lester Prosper dan Marques Bolden yang menginjakkan kaki di NBA.Kini, kebijakan itu diubah dan Perbasi memberikan kelonggaran kepada pemain naturalisasi untuk bisa dipakai oleh klub domestik di kompetisi IBL.“Kebijakan ini untuk memudahkan koordinasi antara Badan Tim Nasional dengan pemain bersangkutan. Kami berharap, dengan kebijakan ini pemain sewaktu-waktu dibutuhkan Timnas, bisa langsung gabung,” Danny Kosasih menambahkan.“Kami juga belajar dari kebijakan-kebijakan sebelumnya, saat pemain bermain di kompetisi luar negeri tidak mudah memanggilnya untuk gabung Timnas sesuai jadwal karena terikat dengan aturan dan kegiatan klubnya,” tuturnya.Danny juga meyakini kemampuan pemain akan semakin berkembang saat bergabung dengan klub lokal. Peningkatan kemampuan pemain akan pesat karena kompetisi IBL sudah semakin kompetitif.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/jf7cmCW0YHU?si=sX8yQnVhu_06uaVW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

PP Perbasi memberikan kebebasan kepada pelatih menentukan masa depannya setelah kontrak bersama federasi untuk menangani timnas berakhir.

Latest Articles - Milos Pejic

Indonesia 2 Kali Kalah di Window 1 Kualifikasi Piala Asia FIBA 2025, Milos Pejic Bicara Regenerasi

Perbasi Ubah Kebijakan Terkait Pelatih Timnas dan Pemain Naturalisasi