SKOR.id - Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso memberikan komentar sausai timnya meraih kemenangan atas Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026.Laga Israel vs Italia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dilangsungkan di Stadion Nagyerdei, Selasa (9/9/2025) pukul 01.45 dini hari WIB.Pada pertemuan ini, Italia mendapatkan perlawanan sengit dari Israel, dan terus berjuang hingga menit akhir untuk memastikan kemenangan.Skuad Gli Azzurri bahkan sempat tertinggal lebih dulu, meski pada akhirnya menang secara dramatis dengan skor ketat 5-4.Sandro Tonali menjadi penentu kemenangan Italia menjelang bubaran, sekaligus menjadi hasil positif kedua Gennaro Gattuso sebagai pelatih Gli Azzurri.Israel ungggul lebih dulu pada menit ke-16 setelah Manuel Locatelli melakukan gol bunuh diri, tetapi Moise Kean membuat kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-40.Pada babak kedua, Dor Peretz membawa Israel kembali unggul di menit ke-52, Moise Kean meembuat kedudukan menjadi imbang 2-2 hanya dua menit kemudian.Italia berbalik unggul berkat gol Matteo Politano di menit ke-58, dan Giacomo Raspadori membuat timnya unggul 4-2 di menit ke-81.Namun, Israel mampu menyamakan kedudukan berkat gol bunuh diri Alessandro Bastoni (87-bd) dan Dor Peretz (89').Pada akhirnya, Italia memastikan kemenangan dengan skor 5-4, setelah Sandro Tonali mencetak gol di menit 90'+1.Hasil ini membuat Italia duduk di peringkat kedua klasemen sementara di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026.Seusai pertandingan ini, Gennaro Gattuso menilai hasil laga melawan Israel menjadi yang paling gila saat dirinya menjadi pelatih."Saya harus melakukan tes stres dalam satu atau dua minggu, tetapi setelah hal ini saya telah lulus," kata Gennaro Gattuso."Ya, ini adalah pertandingan paling gila sejak saya melatih, tapi ini masalah saya dan saya akan menjelaskannya kepada Anda karena jika kami ingin bermain sebagai satu unit atau melakukan hal-hal tertentu, ini adalah aspek yang harus kami tingkatkan.""Kami gila pada skor 4-2 dengan secara sistematis melakukan tekanan ultra-ofensif ketika kami bisa menciptakan blok pertahanan dan menunggu dan pulih, mereka menginginkan itu, merebut bola, berhadapan satu lawan satu dengan bek sayap yang tumpang tindih dan mereka bermain melalui saluran, oke, mari kita nikmati, selamat kepada para pemain atas tujuh atau delapan hari yang telah mereka lalui, tetapi kami tentu tahu kami harus meningkatkan aspek-aspek tertentu tetapi kami akan menikmati kemenangan ini," ujarnya menambahkan.Gennaro Gattuso menilai timnya selalu bersemangat, dan tidak menyerah meski dalam kondisi tertinggal.Namun, ia mengaku perlu melakukan pembenahan ke depannya untuk permainan Italia."Ini adalah tim yang bersemangat, bukan suatu kebetulan jika Anda kebobolan gol dan kemudian setelah satu menit keluar dan mencoba, tim tidak menyerah, mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan," ujar Gattuso."Mereka mengejutkan kami karena mereka datang satu lawan satu, tetapi setiap kali kami menemukan dua penyerang, kami dengan mudah mencetak gol. Namun, tim ini tidak boleh kekurangan soliditas, tetapi itu adalah sesuatu yang harus saya perbaiki bahkan jika tidak ada waktu.""Para pemain ini terbiasa mengandalkan referensi, tetapi kami ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Bahkan hari ini kami kesulitan menghadapi umpan-umpan panjang mereka, lalu kami memperbaikinya, tetapi itu sesuatu yang perlu kami tingkatkan. Saya ulangi, kami mengucapkan selamat kepada mereka karena pertandingannya gila, tetapi kami mengerahkan segenap hati dan jiwa kami," ujarnya menambahkan.Gattuso juga secara khusus memuji kualitas Sandro Tonai, sang pencetak gol kemenangan Italia.Ia bahkan menyebut Sandro Tonali punya kualitas yang lebih baik dibanding dirinya sebagai seorang pemain."Tonali? Sandro jauh lebih baik daripada saya. Saya kurang teknik dan kualitas daripada dia. Mungkin saya lebih baik secara taktik, tetapi dia pemain penting seperti yang lainnya. Dia pemain yang membantu kami dan saya harap dia terus seperti ini," ujar Gattuso."Sekarang mari kita ucapkan selamat kepadanya dan akan ada waktu dan kesempatan, anak-anak sudah bersedia untuk bergabung dengan staf baru ini dan dari pihak saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengucapkan terima kasih kepada mereka," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/J76SjhcKndc?si=XV2TWx_XpNBGTQg2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Italia meraih kemenangan dramatis atas Israel, Gennaro Gattuso puji peran Sandro Tonali.

World

Italia Menang Dramatis atas Israel, Gennaro Gattuso Sebut Sandro Tonali Lebih Baik dari Dirinya

SKOR.id - Mari menilik fakta saat Timnas Italia menang besar lawan Estonia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.Laga Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa diwarnai kemenangan Timnas Italia 5-0 lawan Estonia, Sabtu (6/9/2025) dini hari WIB.Gol-gol Moise Kean (58'), brace Mateo Retegui (69', 89'), Giacomo Raspadori (71'), dan Alessandro Bastoni (90+2') membuat laga debut Gennaro Gattuso sebagai pelatih berakhir indah.Berikut fakta-fakta laga malam tadi:1. Sepanjang babak pertama, Italia melepaskan 17 tembakan tanpa mencetak gol.Akan tetapi, ini jadi hal positif. Terakhir kali mereka melepaskan sebanyak itu tembakan pada babak pertama adalah kontra Liechtenstein pada 2019 lalu.2. Sejak debut di Timnas Italia, Giacomo Raspadori sudah mencetak 10 gol untuk negaranya.Dalam periode waktu yang sama, tak ada pemain lain yang punya catatan gol lebih banyak di Timnas Italia.3. Ini juga kali kedua Raspadori mencetak gol dalam dua laga beruntun untuk negaranya.Sebelumnya, ia melakukan hal serupa pada September 2022 lalu.4. Sejak milenium baru, Gennaro Gattuso adalah pelatih ketiga yang menang di laga debut sebagai pelatih Gli Azzurri.Ia mengikuti jejak Antonio Conte dan Roberto Mancini.5. Italia kini ada di peringkat ketiga grup, tertinggal enam poin dari Norwegia di puncak yang punya satu laga lebih banyak.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/J76SjhcKndc?si=YBhdl3ZkkP418TMq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas Italia mampu menang besar dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa malam tadi, berikut ini fakta-faktanya.

5 Fakta Pembantaian Timnas Italia Lawan Estonia

SKOR.id - Bagaimana kiprah kepelatihan Gennaro Gattuso sebelum kini ditunjuk sebagai pelatih Timnas Italia?Timnas Italia baru saja menunjuk legenda mereka, Gennaro Gattuso, sebagai pelatih anyar.Sebagai pemain, Gattuso sudah mempersembahkan gelar Piala Dunia bagi negaranya. Kini sebagai pelatih, apakah ia bisa mempersembahkan hal serupa?Gattuso memulia karier kepelatihannya saat masih jadi pemain di klub Liga Swiss, FC Sion, menangani tim dalam tiga laga tanpa meraih kemenangan.Setelah itu, ia sempat berpetualang jadi pelatih Palermo, OFI Crete di Yunani, Pisa, hingga Tim U-19 AC Milan.Kesempatan besar hadir pada 2017 saat AC Milan memecat Vencenzo Montella. Gattuso yang punya rekor apik bersama tim U-19, naik jabatan jadi pelatih tim utama.Dalam musim penuh pertamanya, AC Milan gagal lolos ke Liga Champions, menempati posisi kelima di Liga Italia, berselisih satu angka saja dengan tim di posisi keempat.Setelah pergi di musim panas 2019, tak sampai setengah tahun kemudian Gattuso ditunjuk menggantikan Carlo Ancelotti yang dipecat Napoli.Di sini, karier kepelatihannya semakin diasah. Bahkan ia meraih gelar Coppa Italia, mengalahkan Juventus di final dalam drama adu penalti.Setelah itu, ia sempat sepakat jadi pelatih Fiorentina, tetapi dua pekan sebelum kontraknya mulai berjalan, kedua belah pihak sepakat membatalkan kontrak.Gattuso lalu berpetualang di Spanyol bersama Valencia, di Prancis bersama Marseille, dan terakhir di Kroasia bersama Hajduk Split.Karier Kepelatihan Gennaro Gattuso:2013 - FC Sion (Swiss) - 3 Laga (0% Menang)2013 - Palermo (Italia) - 8 Laga (37,5% Menang)2014 - OFI Crete (Yunani) - 17 Laga (29% Menang)2015-2017 - Pisa (Italia) - 84 Laga (32% Menang)2017 - AC Milan U-19 (Italia) - 12 Laga (66% Menang)2017-2019 - AC Milan (Italia) - 83 Laga (49 Menang)2019-2021 - Napoli (Italia) - 81 Laga (58% Menang) - Coppa Italia2022-2023 - Valencia (Spanyol) - 22 Laga (31% Menang)2023-2024 - Marseille (Prancis) - 24 Laga (37% Menang)2024-2025 - Hajduk Split (Kroasia) - 43 Laga (46% Menang)2025-... - Timnas Italia<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aKwioYuSOTU?si=YIUToV_3o1k32jkk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

AC Milan hingga Napoli pernah merasakan tangan dingin Gennaro Gattuso sebagai pelatih, berikut ini kiprahnya.

Kiprah Kepelatihan Gennaro Gattuso: AC Milan hingga Napoli

SKOR.id - Gennarro Gattuso muncul menjadi salah satu calon pelatih pengganti Luciano Spalletti di Timnas Italia.Luciano Spalletti berpisah dengan Timnas Italia, ia mengungkapkannya sebelum laga melawan Moldova di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.Perpisahan ini tak lepas dari hasil buruk yang diperoleh sebelumnya ketika menghadapi Norwegia, di mana Gli Azzurri kalah telak 0-3.Sebelumnya, Claudio Ranieri sempat mendapatkan tawaran untuk menangani Timnas Italia.Namun, sang pelatih menolak tawaran tersebut, begitu juga dengan pelatih sebelumnya, Stefano Pioli, yang dikabarkan telah menjalin kontak dengan Fiorentina.Claudio Ranieri yang sempat menjadi favorit, memilih untuk menghormati kontraknya di AS Roma.Kini muncul nama-nama baru sebagai pengganti Luciano Spalletti untuk menangani Timnas Italia.Filansir dari Sky Italia, Gennaro Gattuso, Fabio Cannavaro, dan Daniele De Rossi.Di antara ketiga nama tersebut, Gennaro Gattuso disebut menjadi yang paling divaforitkan menjadi penerus Luciano Spalletti.Terkait hal ini, FIGC selaku Federasi Sepak Bola Italia, dikabarkan sudah menjalin kontak dengan Gennaro Gattuso.Meski begitu, belum ada perkembangan signifikan mengenai pembicaraan Gennaro Gattuso dengan FIGC.Presiden FIGC, Gabriele Gravina, mengungkapkan belum ada perkembangan terbaru soal pengganti Luciano Spalletti."Tidak ada berita terbaru, satu-satunya berita adalah kami sedang belajar. Kami punya beberapa hari yang tersedia dan kami ingin memanfaatkannya," kata Gabriele Gravina."Di luar nama, kami ingin memahami apakah ada proyek baru," ujarnya menambahkan.Gravina menegaskan sebelumnya, bahwa kekalahan Italia dari Norwegia tidak bisa diterima.Sebab Gli Azzurri tumbang dengan skor 0-3, yang menurutnya sangat memalukan.Namun, ia juga menuturkan bahwa hubungannya dengan Luciano Spalletti sangat baik."Dunia kami juga hidup dengan perasaan dan aku harus tulus dengan Luciano aku memiliki hubungan yang luar biasa dan telah diperkuat pada hari-hari ini," ujar Gravina."Namun ketika ikatan yang begitu erat dengan kehidupan sehari-hari putus, dia membuatku sakit hati, dia adalah korban dan penerima serangan," ujarnya menambahkan.Belum ada tanggapan dari Gennaro Gattuso mengenai kabar ketertarikan Timnas Italia.Eks pemain AC Milan itu juga sudah tak lagi menjabat sebagai pelatih Hajduk Split.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/h7Og8ufuwb8?si=DXz6h-l1OR-2u1fz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nama Gennaro Gattuso hingga Daniele De Rossi muncul setelah Luciano Spalleti didepak dari Timnas Italia.

Nama Gennaro Gattuso Muncul setelah Luciano Spalleti Didepak dari Timnas Italia

SKOR.id - Paulo Fonseca menjalani musim perdana yang sulit bersama AC Milan, setelah ditunjuk menjadi pengganti Stefano Pioli.Musim 2024-2025 menjadi awal kebersamaan pelatih asal Portugal itu bersama AC Milan, setelah sebelumnya menangani klub asal Prancis, LOSC Lille.Namun, Paulo Fonseca belum mampu membawa AC Milan ke jalur positif, justru ia menorehkan rekor negatif jika dibandingkan pelatih I Rossoneri dalam 10 tahun terakhir.Sejauh ini AC Milan masih berada di peringkat enam klasemen sementara Liga Italia 2024-2025, dengan koleksi 11 poin, hasil dari tiga kemenangan, dua kali imbang, dan dua kekalahan dalam tujuh pertandingan.I Rossoneri tertinggal lima poin dari Napoli (16), yang sementara ini menjadi pemuncak klasemen Liga Italia 2024-2025.Sementara itu, di ajang Liga Champions, AC Milan mengalami kekalahan dalam dua pertandingan yang telah mereka jalani.Diawali dengan kekalahan 1-3 dari Liverpool, mereka kemudian tertunduk 0-1 ketika bertandang ke markas juara Liga Jerman musim lalu, Bayer Leverkusen.Artinya, dalam sembilan pertandingan yang telah ia jalani bersama AC Milan, Paulo Fonseca mencatatkan tiga kemenangan, dua kali imbang, dan empat kekalahan, atau rata-rata 1,22 poin per pertandingan.Dilansir dari Sky Italia, rata-rata 1,22 poin per pertandingan ini, menjadi yang terrendah jika dibandingkan dengan rata-rata poin setiap pelatih AC Milan dalam 10 tahun terakhir.Terhitung sejak Filippo Inzaghi hingga kini era Paulo Fonseca, ada tujuh pelatih yang menangani AC Milan dalam 10 tahun terakhir.Sebelumnya, Marco Giampaolo yang hanya memimpin I Rossoneri dalam tujuh pertandingan, menjadi yang terburuk dengan rata-rata hanya 1,29 poin.Filippo Inzaghi memiliki catatan sedikit lebih baik dibanding Marco Giampaolo, yaitu 1,38 poin dalam 40 pertandingan di bawah kepemimpinannya.Vincenzo Montella yang memimpin dalam 64 laga diikuti Gennaro Gattuso yang menjadi penggantinya dan memimpin AC Milan dalam 83 laga, memiliki rata-rata yang sama 1,75 poin.Catatan Vincenzo Montella dan Gennaro Gatuso ini, hanya berbanding tipis dengan rata-rata poin milik mendiang Sinisa Mihajlovic, yaitu 1,76 poin dalam 38 laga.Sinisa Mihajlovic memimpin AC Milan pada periode Juni 2015 hingga April 2016.Pelatih AC Milan dengan rata-rata poin tertinggi dalam 10 tahun terakhir adalah Stefano Pioli.Stefano Pioli memimpiun AC Milan dalam 240 laga pada periode Oktober 2019 hingga Mei 2024, dengan rata-rata 1,88 poin.Melihat catatan ini, Fonseca masih bisa memperbaiki rekor buruk dari rata-rata poinnya di AC Milan.Sisa bulan Oktober 2024 ini, AC Milan akan berhadapan dengan Udinese, Bologna, dan Napoli.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=UwP1V7r89T3qCbVL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Paulo Fonseca, memiliki catatan buruk jika dibandingkan pelatih AC Milan lain dalam 10 tahun terakhir.

Latest Articles - Gennaro Gattuso

Italia Menang Dramatis atas Israel, Gennaro Gattuso Sebut Sandro Tonali Lebih Baik dari Dirinya

5 Fakta Pembantaian Timnas Italia Lawan Estonia

Kiprah Kepelatihan Gennaro Gattuso: AC Milan hingga Napoli

Nama Gennaro Gattuso Muncul setelah Luciano Spalleti Didepak dari Timnas Italia

Paulo Fonseca Catat Rekor Terburuk di AC Milan dalam 10 Tahun Terakhir