SKOR.id - Inter Milan akan berhadapan dengan Como pada giornata 14 Liga Italia 2025-2026.Pertandingan Inter Milan vs Como pada pekan ke-14 Liga Italia 2025-2026 ini akan berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (7/12/2025) dini hari WIB.Musim ini Como menjadi salah satu tim yang tampil cukup mengesankan di Liga Italia, bersaing dengan tim-tim papan atas.Berbekal enam kemenangan, enam hasil imbang dan hanya satu kali kalah, Como kini duduk di peringkat kelima dengan 24 poin dari 13 laga.Sementara itu, Inter Milan ada di posisi kedua dengan raihan 27 poin dari 13 pertandingan.Ada catatan menarik menjelang pertemuan Inter Milan dengan Como di pekan ke-14 Liga Italia 2025-2026.Meski Como tampil mengesankan musim ini, mereka punya catatan buruk saat menghadpai Inter Milan.Dilansir dari Transfermarkt, Inter Milan dan Como bertemu dalam 37 pertandingan, dengan catatan 25 kemenangan untuk Inter Milan, enam untuk Como, dan enam laga lain imbang.Namun, Como sudah lama tak merasakan kemenangan atas Inter Milan, yang terakhir kali mereka dapatkan pada 15 Desember 1985 di ajang Liga Italia (Serie A), atau 40 tahun yang lalu.Sejak saat itu keduanya bertemu 13 kali, dan Inter Milan mencatatkan 11 kemenangan, sisanya dua kali imbang.Menariknya, pada saat terakhir kali Inter Milan kalah dari Como, seluruh skuad I Nerazzurri saat ini belum lahir.Menurut data Transfermarkt, ada empat pemain Inter Milan yang lahir di akhir tahun 1980-an.Francesco Acerbi menjadi yang tertua, ia lahir pada 10 Februari 1988, atau saat ini berusia 37 tahun, diikuti Yann Sommer yang lahir 17 Desember 1988 yang sebentar lagi juga berusia 37 tahun.Sementara itu Henrikh Mkhitaryan lahir pada 21 Januari 1989 (36 tahun), di tahun yang sama Matteo Darmian juga lahir pada 2 Desember 1989.Artinya pemain tertua dalam skuad Inter Milan baru lahir tiga atau empat tahun sejak kemenangan terakhir Como atas tim mereka saat ini.Pelatih Inter Milan, Christian Chivu, lahir pada 26 Oktober 1980, atau berusia lima tahun ketika I Nerazzurri kalah dari I Biancoblu.Meski begitu, catatan ini tak menjadi jaminan Inter Milan akan terus memetik hasil positif saat menghadpai Como.Sejak finis di peringkat 10 usai promosi musim lalu, Como terus berkembang menjadi salah satu tim potensial di Liga Italia.Ini menjadi tantangan bagi Cesc Fabregas untuk memutus catatan buruk menghadapi Inter Milan. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ezf-HOFp2vM?si=AJji-wMGF4Um-wJh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Terakhir kali kalah dari Como, belum ada pemain Inter Milan musim ini yang lahir.

Liga Italia

Terakhir Kali Kalah dari Como, Semua Pemain Inter Milan Musim Ini Belum Lahir

SKOR.id - Pertandingan Liga Champions antara Manchester City vs Inter Milan, diwarnai duel antara Erling Haaland dengan Francesco Acerbi.Erling Haaland yang menjadi andalan di lini depan Manchester City harus menghadapi ketangguhan Francesco Acerbi yang dipercaya menjadi bek Inter Milan.Pertandingan antara Manchester City vs Inter Milan ini dilangsungkan di Stadion Etihad, Kamis (19/9/2024) dini hari WIB.Manchester City yang tampil di kandang, tak mampu memanfaatkan keunggulan tersebut, setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan Inter Milan.Salah satu hal yang menonjol dalam laga ini adalah, ketika pergerakan Erling Haaland bisa dihentikan Francesco Acerbi.Sorotan ini adalah hal yang wajar, sebab penyerang asal Norwegia itu tampil gemilang bersama Man City di ajang Liga Inggris.Tercatat dalam empat laga awal Liga Inggris 2024-2025, Erling Haaland berhasil menolehkan empat gol.Namun, ketajamannya gagal ia tunjukkan, ketangguhan Francesco Acerbi dinilai mampu membuat Erling Haaland tidak berkutik.Ini bukan kali pertama Erling Haaland gagal menunjukkan ketajamannya, dan ia belum berhasil menjebol gawang Inter Milan saat dirinya dikawal Francesco Acerbi.Deretan Bek yang Menahan Erling Haaland di Liga Champions"Apakah kamu menginginkannya? Kamu telah melemparkannya padaku sepanjang pertandingan," ujar Erling Haaland kepada Francesco Acerbia dengan maksud bercanda.Kedua pemain kemudian saling tertawa dan memeluk satu sama lain, ini menjadi pencapaian Acerbi yang kembali tak membiarkan Haaland mencetak gol.Pada laga final Liga Champions 2022-2023, Man City berhasil menang, tapi kala itu gol Rodri menjadi penentu, artinya Haaland belum pernah membobol gawang Inter di Liga Champions, yang dibela oleh Acerbi.Namun, ketika Acerbi masih di Lazio dan Haaland di Borussia Dortmund, ia pernah menjebol gawang tim pemain asal Italia itu.Pada Liga Champions musim 2020-2021, Lazio menang 3-1 atas Borussia Dortmund, tapi Haaland mampu mencetak satu gol meski telah dijaga Acerbi.Meski begitu ketika Acerbi di Inter Milan, Haaland belum berhasil menjebol gawang I Nerazzurri.Inter Milan menjadi salah satu dari tiga tim yang belum berhasil dibobol oleh Haaland di Liga Champions, sejak ia pindah ke Man City, tim selanjutnya adalah Red Star Belgrade.Jika Acerbi adalah lawan Haaland di Inter Milan, maka Aleksandar Dragovic menjadi penghalangnya untuk membobol gawang Red Star.Keduanya juga pernah berhadapan dua kali ketika Haaland di Dortmund, dan Dragovic membela Bayer Leverkusen, penyerang 24 tahun itu gagal mencetak gol.Pada musim 2023-2024, keduanya kembali berhadapan, Haaland hanya menyumbang satu assist saat Man City menang 3-1 atas Red Star, tetapi pada pertemuan kedua ia tidak tampil karena cedera.Tim ketiga yang belum dijebol Haaland di Liga Champions adalah Real Madrid, dengan Antonio Rudiger yang setia mengawalnya.Faktanya ia telah tampil empat kali melawan Real Madrid di Liga Champions, meski ada sembilan gol tercipta untuk The Cityzens, Haaland gagal menyumbang salah satunya.Inter Milan, Red Star, dan Real Madrid, adalah tiga tim yang belum berhasil dibobol Haaland di Liga Champions, sejak ia bergabung ke Man City.Sebelumnya ketika membela Borussia Dortmund, Haaland juga tak mampu melewati duet Lisandro Martinez dan Jurrien Timber di Ajax Amsterdam.Pada musim 2021-2022, Haaland tak bisa berbuat banyak ketika Dortmund kalah 0-4 dari Ajax, ia tak sempat membalas karena cedera di pertemuan kedua.Sementara itu Man City juga belum berhasil dibobol Haaland ketika ia di Dortmund, tim asal Jerman itu kalah 1-2 dalam dua laga.Haaland gagal melewati duet Ruben Dias dan John Stones, yang kini menjadi rekan setimnya di bawah asuhan Pep Guardiola.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7Kb1aXCHGDA?si=EKIkP9nc5qJdOAMW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Francesco Acerbi berhasil menahan Erling Haaland saat berhadapan di Liga Champions.

World

Francesco Acerbi dan Deretan Bek yang Tahan Erling Haaland

SKOR.id – Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti memperingatkan para pemain harus seperti yang ia sebut sebagai “memperhatikan semua yang kami katakan dan lakukan” ketika mewakili skuad Italia.&nbsp;Pernyataan itu ditegaskan Spalletti setelah dirinya memulangkan bek tengah Francesco Acerbi di tengah tuduhan melakukan tindakan rasisme.Pertandingan persahabatan yang akan dilakoni Timnas Italia melawan Venezuela pada hari Kamis (21/3/2024) dan Ekuador pada Minggu (24/3/2024) dibayangi oleh kontroversi seputar Acerbi, bek tengah andalan Inter Milan yang menjadi bagian dari Gli Azzurri saat merebut trofi Euro 2020 itu.Saat Inter menjamu SSC Napoli pada laga pekan ke-29 Liga Italia 2023-2024, Minggu lalu, bek Napoli Juan Jesus memberi tahu wasit bahwa Acerbi telah “memanggilnya n***o” dan kemudian menjelaskan kepada DAZN bahwa bek Inter tersebut telah meminta maaf.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CROE9iqMNfx"></oembed></figure>Hal ini mendorong Spalletti dan FIGC untuk membebaskan Acerbi dari tugas internasional, meskipun bek berusia 36 tahun tersebut mengatakan kepada wartawan pada Senin (18/3/2024) malam bahwa dia “tentu saja tidak mengatakan apa pun yang bersifat rasis.”Spalletti pun langsung mengadakan konferensi pers pada Senin malam itu dan pertanyaan pertama yang muncul adalah mengenai situasi ini.&nbsp;“Ada pernyataan yang kami keluarkan dan pikiran saya ada di sana. Kami semua memutuskan untuk melakukan ini bersama-sama,” ujar Spalletti, seperti dikutip Football Italia.“Saya tidak ingin berada di posisi ini. Tetapi kami memiliki tanggung jawab terhadap olahraga yang sangat penting bagi bangsa kami. Mengingat apa yang muncul, kita semua harus bertindak, bahkan ketika segala sesuatunya belum sepenuhnya diklarifikasi.“Francesco mengatakan kepada saya bahwa ini bukanlah insiden rasisme. Namun kita harus selalu berhati-hati dengan perilaku kita, memperhatikan segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan. Terutama ketika kita adalah bagian dari Nazionale (sebutan untuk Timnas Italia).“Dua jam yang kami habiskan di lapangan sangatlah penting, begitu pula 22 jam lainnya dalam sehari saat kami mewakili Nazionale.”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Francesco Acerbi has left the <a href="https://twitter.com/hashtag/Azzurri?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#Azzurri</a> camp, with Gianluca Mancini being called up in his place.<a href="https://twitter.com/hashtag/VivoAzzurro?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#VivoAzzurro</a> <a href="https://t.co/tRTyoGIXN0">pic.twitter.com/tRTyoGIXN0</a>— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri_En) <a href="https://twitter.com/Azzurri_En/status/1769725762825777581?ref_src=twsrc%5Etfw">March 18, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Lebih jauh Spalletti menjelaskan ia sangat kecewa ketika harus mengambil keputusan dalam situasi seperti ini. Ia mengakui seluruh anggota tim terlibat di dalamnya. Acerbi, menurut Spalletti, berada dalam situasi sulit dan ia juga pemain penting bagi Italia. “Tidak ada perubahan sehubungan dengan kekuatan tim,” tutur Spalletti.Spalletti pernah menjadi pelatih Napoli selama dua tahun dan menangani Juan Jesus. Publik pun penasaran apakah sang pelatih pernah mencari cerita dari sisi pemain Brasil itu? “Saya mencoba menelepon, tetapi teleponnya dimatikan,” ucapnya.Jika terbukti bersalah menggunakan pelecehan rasis, maka Acerbi bisa menghadapi larangan bermain 10 pertandingan Liga Italia. Untuk menggantiikan Acerbi, yang sudah mengantongi 34 caps&nbsp;dan satu gol bersama Gli Azzurri, langsung memanggil bek AS Roma, Gianluca Mancini.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kKXNnItbEzc?si=M01KBhUxwA0bn1Ly" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Francesco Acerbi sudah menepis tudingan rasisme saat ditanya pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti.  

Dituduh Rasis, Luciano Spalletti Pulangkan Francesco Acerbi

SKOR.id - Klub-klub dari Liga Italia (Serie A) sejak dulu dikenal dengan kekuatan pemain bertahan (bek) yang sulit ditembus lawan mereka, begitu juga di level tim nasional.Sederet pemain bertahan legendaris pernah malang melintang di Liga Italia, seperti Franco Baresi, Paolo Maldini Alessandro Nesta, Marco Matterazi, hingga Fabia Cannavaro, yang merupakan pemain asli Negeri Pizza.Namun, bukan hanya menjadi kekuatan dalam bertahan, tidak jarang para pemain belakang tersebut menjadi kunci kemenangan tim dengan gelontoran gol mereka.Perkembangan permainan sepak bola modern membuat para pemain bertahan juga bisa ambil bagian dalam membangun serangan, bahkan menjadi atribut penting, tidak terkecuali untuk para bek sayap.Selain itu kemampuan duel udara mereka juga bisa menjadi andalan, contohnya di situasi bola mati yang bisa menjadi sumber gol untuk tim mereka.Dilansir dari Sky Italia, Liga Italia musim ini juga diramaikan dengan gol-gol pemain bertahan dari klub yang berkompetisi, Inter Milan menjadi klub dengan bek tersubur sejauh ini.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Pemain_sayap_Inter_Milan_Denzel_Dumfries_dan_Federico_Dimarco_b85ee88489.jpeg" alt="Duo pemain sayap Inter Milan, Denzel Dumfries (kiri) dan Federico Dimarco. (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>Duo pemain sayap Inter Milan, Denzel Dumfries (kiri) dan Federico Dimarco. (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>Satu gol yang diciptakan Yann Aurel Bisseck pada laga melawan Bologna yang berkesudahan 1-0, mengokohkan Inter Milan sebagai tim dengan torehan gol terbanyak dari pemain bertahan.Total I Nerazzurri menceploskan 14 gol dari para pemain bertahan, tak cuma bek tengah tetapi juga bek sayap.Lima gol di antaranya tercipta dari sundulan para bek, tak ada klub lain yang melebihi torehan Inter Milan di Serie A musim ini.Federico Dimarco menjadi bek Inter Milan dengan torehan gol terbanyak, yaitu empat gol, diikuti Denzel Dumfries dengan torehan tiga gol.Selain Federico Dimarco dan Denzel Dumfries, Francesco Acerbi serta Yann Aurel Bisseck juga memberikan torehan masing-masing dua gol di Liga Italia.Sementara itu Alessandro Bastoni, Stefan de Vrij, dan Matteo Darmian masing-masing menyumbang satu gol untuk skuad asuhan Simone Inzaghi.Berikut ini daftar sumbangan gol pemain belakang di Liga Italia:20. Verona (1 gol) Copola19. Empoli (2 gol) Luperto 1 Bastoni 118. Sassuolo (2 gol) Erlic 1 Ferrari 117. Salernitana (2 gol) Fazio 1 Pirola 116. Monza (2 gol) Caldirola 1 A. Carboni 115. Lecce (2 gol) Dorgu 1 Gendrey 114. Lazio (2 gol) Patrizio 1 Pellegrini 113. Cagliari (3 gol) Dossena 2 Zaooa 112. Udinese (4 gol) Kabasele 1 Giannetti 1 Zemura 1 Kamara 111. Napoli (4 gol) Rrahmani 2 Di Lorenzo 1 Ostigard 110. Bologna (4 gol) Di Silvestri 2 Beukema 1 Lykogiannis 19. Frosinone (4 gol) Monterisi 2 Lirola 1 Romagnoli 18. Torino (5 gol) Buongiorno 3 Schuurs 1 Bellanova 17. Genoa (6 gol) Soldi 2 Dragusin 2 Vasquez 1 Biraschi 16. Atalanta (6 gol) Zappacosta 2 Leccio 1 Kolasinac 1 Baker 1 Fortunato 15. Fiorentina (7 gol) Martinez Quarto 4 Biraghi 1 Ranieri 1 Kayode 14. AS Roma (7 gol) Mancini 3 Huijsen 2 Kristensen 1 Spinazzola 13. AC Milan (9 gol) Hernandez 4 Tomori 3 Gabbia 1 Simico 12. Juventus (9 gol) Gatti 3 Bremer 2 Rugani 2 Cambiaso 1 Danilo 11. Inter Milan (14 gol) Dimarco 4 Dumfries 3 Acerbi 2 Bisseck 2 Bastoni 1 De Vrij 1 Darmian 1<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SKOpYRRxpHU?si=-mdX_8fiEymLXLMS" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Inter Milan memiliki pemain bertahan dengan total gol terbanyak di Liga Italia musim ini.

Latest Articles - Francesco Acerbi

Terakhir Kali Kalah dari Como, Semua Pemain Inter Milan Musim Ini Belum Lahir

Francesco Acerbi dan Deretan Bek yang Tahan Erling Haaland

Dituduh Rasis, Luciano Spalletti Pulangkan Francesco Acerbi

Gol Pemain Bertahan di Liga Italia, Inter Milan Terbanyak