SKOR.id - Kemenangan EVOS Legends di M1 World Championship dulu bukanlah sebuah keberuntungan maupun melawan lawan yang mudah.EVOS Legends masih jadi satu-satunya tim Indonesia yang mampu jadi juara M-Series, gelaran tertinggi skena profesional Mobile Legends: Bang Bang.Setelah itu, dalam empat edisi M-Series selanjutnya, Filipina menjadi penguasa dengan selalu menjadi juara.Teranyar, tim Indonesia ONIC Esports harus kalah 3-4 di partai Grand Final dari wakil Filipina, AP Bren.Meski begitu, tak sedikit pihak yang menyindir keberhasilan EVOS Legends di M1 World Championship.Ada yang menyebut bahwa mereka beruntung, ataupun EVOS mendapatkan lawan yang mudah, tak seketat sekarang, termasuk oleh fans dari Filipina.Hal ini kemudian dibantah oleh mantan analis EVOS Legends, Ade Setiawan, melalui kanal YouTube miliknya.Ia berujar, EVOS Legends bukannya beruntung, tetapi mempersiapkan segalanya, termasuk melanglang ke Filipina untuk melakukan uji tanding sebelum gelaran M1 World Championship. Ade berujar bahwa tim-tim Filipina sudah kuat saat itu."Jadi dulu orang-orang berkata kalau tim Indonesia zaman dulu belum kuat," ujar Ade."Padahal saya bisa memberi videonya saat akhir season 3, EVOS pernah ke Filipina untuk mencari ilmu, scrim melawan tim Filipina."Ade mengatakan EVOS bukan melawan bot. Memang jika dibandingkan saat ini, permainan tim saat itu berbeda jauh. Akan tetapi, permainan EVOS saat itu memang kuat sesuai zamannya, hal yang sama terjadi juga di game-game lain."Padahal jika melihat semua game juga sama, kalian mau menonton TI sekarang, setelah itu melihat TI1, pasti kalian tertawa melihat gameplay di TI1," kata Ade.Gelaran M1 World Championship jadi satu-satunya kesempatan EVOS Legends lolos ke M-Series, mereka jadi juara.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gFrPIQnXZHs?si=eJMj4a_HA8w-lC_0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bukan beruntung ataupun lawan bot, EVOS Legends mampu juara M1 World Championship karena memang merupakan tim terkuat saat itu.

Esports

EVOS Legends Juara M1 Bukan Beruntung atau Lawan Bot

SKOR.id - Berikut ini adalah deretan peraih MVP M-Series Mobile Legends: Bang Bang sepanjang masa.Most Valuable Player alias MVP adalah seorang Pemain Terbaik yang terpilih dari sebuah turnamen.Dalam sejarah M-Series, ada empat pemain asal Filipina yang berhasil meraih MVP, satu sisanya didapatkan pemain asal Indonesia.Oura adalah pemain Indonesia yang jadi MVP saat membawa EVOS Legends jadi juara M1 World Championship.Setelah itu, deretan pemain Filipina menguasai, mulai dari KarlTzy, OHEB, Bennyqt, dan teranyar FlapTzy.FlapTzy jadi MVP M5 World Championship usai membawa timnya, AP.Bren, jadi juara. Ia berperan sebagai EXP Laner.FlapTzy mendapatkan hadiah lima ribu dolar AS atau setara 78 juta rupiah, jumlah ini memang lebih sedikit dibanding hadiah MVP M3 dan M4 (10 ribu dolar AS), meski lebih tinggi dari dua edisi pertama M-Series (3 ribu dolar AS).Pemain bernama asli David Charles Canon itu kini berusia 19 tahun dan sudah membela AP.Bren sejak 2020 lalu.Artinya, ia sudah dua kali jadi juara dunia yaitu pada M2 dan M5 World Championship.Berikut ini adalah deretan peraih MVP M-Series Mobile Legends: Bang Bang sepanjang masa:MVP M1 World Championship: Oura - EVOS Legends - Indonesia - 3 ribu dolar ASMVP M2 World Championship: KarlTzy - Bren Esports - Filipina - 3 ribu dolar ASMVP M3 World Championship: OHEB - Blacklist International - Filipina - 10 ribu dolar ASMVP M4 World Championship: Bennyqt - ECHO - Filipina - 10 ribu dolar ASMVP M5 World Championship: FlapTzy - AP.Bren - Filipina - 5 ribu dolar AS<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gFrPIQnXZHs?si=eJMj4a_HA8w-lC_0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ada satu pemain dari Indonesia, Oura, yang pernah meraih MVP di M-Series Mobile Legends: Bang Bang, ini daftarnya.

Deretan MVP M-Series Sepanjang Masa, 1 dari Indonesia

SKOR.id - M Series merupakan kompetisi atau kejuaraan dunia Mobile Legends yang resmi digelar oleh publisher mereka Moonton.Sejauh ini, M Series sudah berjalan selama empat musim dan menghasilkan tim juara yang berbeda-beda setiap tahunnya.Asia Tenggara bisa dibilang sangat mendominasi kejuaraan dunia ini setelah menyapu bersih gelar juara dunia M Series.Tim dari negara Filipina menjadi negara yang paling sering mendapatkan gelar juara M Series.Pada kompetisi tahun 2023 ini, gelar juara dunia Mobile Legends berhasil didapatkan oleh tim asal Filipina, AP Bren.Berikut ini adalah daftar tim yang berhasil menjadi juara dari kejuaraan dunia M Series dari Mobile Legends.M1 World ChampionshipM1 World Championship pertama kali digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 11-17 November 2019.M Series pertama diikuti oleh delapan tim Mobile Legends: Bang Bang terbaik dari beberapa regional.Pada gelaran pertama, All Indonesian Finals terjadi di partai puncak, dua seteru yakni EVOS Legends dan RRQ.Laga kedua tim berlangsung seru namun pada akhirnya EVOS meraih kemenangan atas RRQ dengan skor 4-3.Kemenangan itu membuat EVOS Legends menjadi tim Indonesia dan tim pertama dalam Daftar juara MLBB World Championship.M2 World ChampionshipPada M2, pandemi COVID-19 sedang berlangsung yang membuat M2 World Championship 2020 pada 2021 di Singapura.Turnamen ini berlangsung 18-24 Januari 2021 diikuti oleh 12 tim terbaik yang merupakan tim Mobile Legends terbaik dari regionalnya.Pada M2, tim asal FIlipina, Bren Esports menjadi juara setelah mengalahkan tim asal Kamboja Burmese Ghouls dengan skor 4-3.M3 World ChampionshipSingapura kembali menjadi tuan rumah dengan format berbeda yakni 16 tim terbaik MLBB bersaing menjadi yang terbaik.Dua tim Filipina tampil di Grand Final yaitu Blacklist International dan ONIC PH, yang dimenangi Blacklist dengan skor telak 4-0.M4 World ChampionshipBerlangsung di Indonesia, tim ECHO asal Malaysia berhasil menjadi juara M Series keempat setelah mampu menjegal misi Blacklist International dalam mengamankan gelar juara dunia kedua.ECHO meraih kemenangan telak 4-0 di laga grand final merupakan sebuah penegasan pada kekuatannya di M4.Dua tim tuan rumah harus puas berada di lima besar, RRQ Hoshi menempati posisi ketiga, lalu diikuti ONIC Esports di posisi kelima.M5 World ChampionshipPada perhelatan M Series tahun ini yakni tahun 2023, tim asal Filipina kembali menjadi juara dunia.AP Bren berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tim kuat asal Indonesia ONIC Esports dengan skor 4-3.Hasil ini membuat Bren berhasil membawa gelar kejuaraan dunia MSeries kedua bagi mereka dan yang keempat untuk tim Filipina.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/gIjBzzkSLgo" title="Loyonya Tim Indonesia di PMGC 2023 - #SKORESPORTS" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tim dari negara Filipina menjadi negara yang paling sering mendapatkan gelar juara M Series yakni 4 gelar.

Daftar Juara M Series dari Tahun ke Tahun, Dominasi Filipina

SKOR.id - Sepekan ini ramai jadi bahan perbincangan terkait konflik antara eks pemain EVOS Legends yaitu Dlar dengan Steven Agee selaku eks pelatihnya.Konflik ini berawal ketika Oura melontarkan opini soal EVOS Legends yang “membiarkan begitu saja” pemainnya asal Filipina yaitu Dlar.Ternyata opini tersebut sampai ke telinga mantan pelatih EVOS Legends yaitu Steven Agee yang memberikan klarifikasi terkait opini panas tersebut.Menurut Agee pihak tim pelatih EVOS Legends tak menurunkan Dlar karena memang sang pemain masih belum bisa bersaing dengan EXP laner lainnya.Berdasarkan data dari scrim, Agee menyebutkan EXP Laner EVOS Legends yang lain hasilnya lebih bagus sehingga ia menurunkan pemain memang berdasarkan data, bukan berdasar nama besar pemain.Berlainan hari Dlar juga berikan klarifikasi terkait hasil scrim yang ternyata ia cukup baik, tapi ia heran masih belum dapatkan menit bermain.Bahkan Dlar berujar masalah utama ia tak bermain adalah komunikasi, padahal ia beranggapan sudah banyak belajar bahasa.Kini masalah tersebut nampaknya sudah menemukan titik temu karena oleh Head of Esports EVOS yaitu Oner sudah mendamaikan kedua belah pihak.Hal tersebut terungkap dari tangkapan layar Instagram Story EVOS Oner yang menyebutkan masalah sudah selesai dan ini hanya soal miskomunikasi saja.Oner juga menyebutkan agar kedua belah pihak fokus untuk meningkatkan performa musim depan karena jika berlanjut sama-sama akan merugi."All clear from both side ya guys. Gausah diperpanjang lagi, missscom aja sudah out of context, focus in next season performance aja," tulis Oner.<div class="raw-html-embed"><iframe width="716" height="403" src="https://www.youtube.com/embed/o97exisFdqo" title="Ngomongin M5, Onic Biasa Aja, Geek Fam Demam Panggung? - #SKORESPORTS" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Konflik ini berawal ketika Oura melontarkan opini soal EVOS Legends

Bos EVOS Sebut Drama Agee dan Dlar Sudah Selesai

SKOR.id - Rumor terkait roster EVOS Legends untuk MPL ID Season 13 mendatang nampaknya kian menarik apalagi kini ada isu terbaru.Terlihat dari unggahan Instagram Story mantan brand ambassador EVOS Esports yaitu Anastasia Angelica yang memberikan kisi-kisi terkait calon pemain baru EVOS.Dari unggahan Angel tersebut tersirat EVOS Legends akan mendaratkan kembali pemain asal Filipina untuk musim depan.Meski belum tahu siapa pemain tersebut, tetapi bocoran EVOS Legends yang datangkan pemain asal PH ini tentunya menarik perhatian banyak pihak.Karena memang selama beberapa musim terakhir ini EVOS Legends selalu andalkan pemain-pemain lokal yang nyatanya masih gagal antarkan hasil maksimal.Menariknya, pemain Filipina terakhir yang membela EVOS Legends justru tak dapatkan banyak menit bermain, ia adalah Dlar yang hanya jadi penghias bangku cadangan saja.Berkaca dari pengalaman tersebut tentunya EVOS Legends harus lebih selektif memilah pemain asing yang akan mereka bawa untuk musim depan.Mengingat selama beberapa musim terakhir ini mereka selalu dapatkan hasil minor di MPL Indonesia, sebut saja gagal lolos playoff di MPL ID S12 lalu.EVOS sendiri sudah membuka pendaftaran trial untuk calon pemainnya musim depan sejak beberapa waktu yang lalu.Selain itu, EVOS juga kini sedang bergerak cepat untuk mencari pelatih baru sepeninggal Agee yang hengkang usai kegagalan di MPL ID S12.<div class="raw-html-embed"><iframe width="727" height="409" src="https://www.youtube.com/embed/wRXnjnXdepk" title="Bursa Transfer Dota 2, Baru Mulai Udah Ngagetin!!! - #SKORESPORTS" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dari unggahan Angel tersebut tersirat EVOS Legends akan mendaratkan kembali pemain asal Filipina

Mantan BA EVOS Beri Kisi-kisi Soal Pemain Baru Musim Depan

SKOR.id - Jungler EVOS Legends, Tazz, rela melakukan apa saja demi Kairi (ONIC Esports) bergabung dengan timnya.Kairi bisa dibilang adalah Jungler terbaik di Indonesia saat ini dengan pemain asal Filipina tersebut membawa ONIC Esports tiga kali juara MPL Indonesia beruntun.Banyak yang kemudian ingin menggaet Kairi atau memiliki Kairi di tim mereka, tak terkecuali tim-tim lain di MPL Indonesia seperti EVOS Legends.Hal ini disampaikan oleh Jungler EVOS Legends, Tazz, yang bahkan rela melakukan banyak hal demi Kairi bergabung dengan timnya."Pengen bawa Kairi, saya ingin kasih setengah gaji saya untuk dia. Saya bakal ganti role dan beri setengah gaji, yang penting dia gendong saya," ujar Tazz.Musim lalu, Tazz bukan jungler utama EVOS Legends, ia bermain bergantian dengan Sutsujin sebagai jungler tim.Secara statistik, Tazz punya rata-rata kill/game 4,5, jumlah ini lebih tinggi daripada Kairi yang punya 3,71 rata-rata kill/game, meski memang Tazz hanya bermain 16 kali, sedangkan Kairi 48 kali.Kairi unggul soal rata-rata death/game, 1,44 vs 2 milik Tazz, tetapi Tazz unggul rata-rata assist/game 6,21 vs 4,44.Perbandingan Statistik Tazz vs Kairi di MPL Indonesia Season 12:TAZZTotal Laga: 16 Total Kill: 72 Rata-Rata Kill/Game: 4,5 Total Death: 32 Rata-Rata Death/Game: 2 Total Assist: 298 Rata-Rata Assist/Game: 6,21 Rata-Rata KDA: 6,9 Partisipasi Kill: 70%KAIRITotal Laga: 48 Total Kill: 178 Rata-Rata Kill/Game: 3,71 Total Death: 69 Rata-Rata Death/Game: 1,44 Total Assist: 71 Rata-Rata Assist/Game: 4,44 Rata-Rata KDA: 4,47 Partisipasi Kill: 71%<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HOeEFuneZLs?si=rqWL-ttVAgHw8nqn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jungler EVOS Legends, Tazz, rela potong gaji dan ganti role jika Kairi mau bergabung dari ONIC Esports ke EVOS.

Demi Kairi ke EVOS, Tazz Rela Potong Gaji dan Ganti Role

SKOR.id - Eks pelatih EVOS Legends, Bjorn "Zeys" Ong, berikan beberapa saran yang membangun untuk mantan timnya setelah EVOS Legends gagal total pada musim ini.Melalui Instagram Story pribadinya, Zeys berujar EVOS Legends kini sudah kehilangan banyak sekali hal yang membuat mereka bisa bersaing jadi tim papan atas.Zeys secara gamblang menyebutkan EVOS Legends kehilangan beberapa orang penting dalam tim dan gagal mendapatkan pengganti yang sepadan yang berdampak besar."Jujur EVOS perlu lakukan banyak hal, mereka mulai kehilangan peran penting dalam organisasi dan tidak ada pengganti yang miliki tanggung jawab yang sama, ada banyak hal di balik membangun dan pertahankan tim pemenang," kata Zeys"Tampaknya mereka tak paham makro ekonomi di bali pembangunan, pengembangan, pengoperasian, dan masih banyak lagi," sambungnya.Kemudian Zeys juga berpendapat sebenarnya mudah untuk mendapatkan hasil yang bagus dalam sebuah kompetisi, yang susah itu adalah menjadi yang terbaik dalam sebuah kompetisi."Mudah untuk mendapatkan hasil baik tapi untuk jadi yang terbaik itu hal yang beda. Orang hanya mengingat yang terbaik. #2 dan #7 sama saja," tutup Zeys.EVOS Legends sendiri untuk kedua kalinya dalam sejarah harus gagal lolos ke babak playoff setelah hanya menempati #7 pada regular season MPL ID Season 12 lalu.Hasil tersebut membuat EVOS Legends harus mengubur impiannya untuk bisa lolos ke M-Series untuk ke sekian kalinya.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/gpteaJkJrm0?si=IzTNI5XmsZwy26W-"></oembed></figure>

Zeys secara gamblang menyebutkan EVOS Legends kehilangan beberapa orang penting dalam tim

Zeys Ungkap Hal yang Harus Dibenahi EVOS Legends untuk Musim Depan

SKOR.id - MPL ID Season 12 telah usai dengan ONIC Esports menjadi juara dan merupakan gelar kelimanya sepanjang sejarah gelaran MPL Indonesia.Pada MPL ID Season 12 ini mencatatkan banyak sekali sejarah mulai dari tim-tim yang baru rasakan babak playoff, serta ada pula tim besar yang gagal masuk playoff.Selain itu pada MPL ID Season 12 ini juga mencatatkan diri sebagai turnamen mobile pertama yang catatkan +100 juta watch hours.Di mana angka tersebut mendekati raihan dari event-event turnamen Major seperti The International dan Worlds.Menariknya pada MPL ID Season 12 ini peak viewers tertinggi sepanjang musim tidak tercatat pada Grand Final-nya, melainkan pada laga regular season.Tercatat laga derby klasik antara EVOS Legends melawan RRQ pada regular season pekan kedua hari ketiga menjadi laga dengan peak viewers tertinggi.Pada laga tersebut mencatatkan 2,1 juta peak viewers yang membuktikan bahwa adu gengsi antara dua rival abadi ini masih sangat jadi tontonan yang menarik dari musim ke musim.Peringkat kedua peak viewers tertinggi ada di laga regular season pekan pertama antara ONIC Esports melawan RRQ yang catatkan 2,07 juta peak viewers.Tak lolosnya Alter Ego dan EVOS Legends menuju babak playoff memang membuat angka peak viewers laga babak playoff sangat menurun drastis pada MPL ID S12 ini.Apalagi pada Grand Final MPL ID Season 12 ini mempertemukan antara ONIC Esports melawan Geek Fam ID, yang mana hanya catatkan 1,94 juta peak viewers.Jumlah tersebut menempati peak viewers tertinggi kelima sepanjang musim ini, karena Top 4 peak viewers musim ini berasal dari laga-laga regular season.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/Uoof1E521AI?si=OucBZRQmjFnDKIv5"></oembed></figure>

Laga derby klasik EVOS Legends vs RRQ di regular season MPL ID Season 12 menjadi laga dengan peak viewers tertinggi.

Bukan Grand Final, Ini Laga MPL ID Season 12 yang Punya Peak Viewers Tertinggi

SKOR.id - Eks pelatih EVOS Legends, Steven Agee, mengungkapkan kekesalannya terkait dengan mantan timnya tersebut.Kekesalan tersebut dikarenakan banyak yang menuduh eks timnya dapatkan slot MPLI 2023 karena ada "orang dalam".Melalui Instagram Story miliknya, Agee menjelaskan bahwasanya mantan timnya tersebut dapatkan slot MPLI 2023 karena memang karena regulasi.Karena 6 slot tim Indonesia di MPLI 2023 merupakan Top 6 klasemen di regular season MPL ID Season 12.Sehingga karena ONIC Esports sebagai peringkat pertama tak ikut maka jatahnya turun ke peringkat ketujuh.Dan beruntungnya EVOS Legends menempati peringkat ketujuh, sehingga sesuai regulasi MPLI 2023 EVOS Legends-lah yang dapatkan slot turnamen MPLI mendatang."Susah banget ngejelasin kalau EVOS dapetin slot MPLI ini karena klasemen 7 di MPL S12. Yang kalau ONIC mengundurkandiri karena alasan khusus yang berati turun 1, karena ONIC posisi pertama," tulis Agee.Agee cukup menyesalkan banyak warganet yang menuduh EVOS Legends ada bantuan "orang dalam" sehingga bisa ikuti MPLI 2023.Bahkan ada warganet yang menyebutkan mengharuskan adanya tanding ulang antara bottom 3 MPL ID Season 12 untuk perebutkan satu slot yang ONIC Esports tinggalkan."Masih banyak banget yang suspect ada kenalan orang dalam dsb. Agak miris lihat orang yang komennya seperti itu. Apalagi yang nanya kenapa tidak tanding ulang aja," sambungnya."Ya ngapain tanding ulang? rulesnya dari awal MPLI kan memang ambil enam teratas, bukan berarti gak lolos playoff semuanya jadi setara klasemennya. Bahkan prizepool aja sudah beda," ucap Agee."Belum lagi harus settle waktu buat tanding ulangnya, keluarin biata production dan biaya lainnya," pungkasnya.ONIC Esports sendiri memutuskan mundur dari ajang MPL Invitational 2023 karena padatnya jadwal yang dihadapi oleh tim berjuluk Raja Galaxy tersebut.Tim Landak Kuning itu memilih untuk beristirahat dan tidak ingin fisik dan kondisi para pemainnya terkuras karena banyaknya kompetisi yang mereka ikuti.ONIC Esports juga akan bertanding di ajang kompetisi dunia Mobile Legends, M5 World Championship yang akan berlangsung Desember mendatang.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/Uoof1E521AI?si=OucBZRQmjFnDKIv5"></oembed></figure>

Kekesalan tersebut dikarenakan banyak yang menuduh eks timnya dapatkan slot MPLI 2023 karena ada "orang dalam".

EVOS Legends Disebut Masuk MPLI 2023 karena Orang Dalam, Agee Ungkap Kekesalan

SKOR.id - ONIC Esports telah memutuskan absen dalam gelaran MPLI 2023 dan posisinya tergantikan oleh EVOS Legends dalam turnamen mendatang.Hal ini terlihat langsung melalui unggahan akun sosial media dari ONIC Esports pada Selasa (17/10/2023) waktu setempat yang mengumukan mereka tak ikuti MPLI 2023.Alasan ONIC Esports tak ikuti MPLI 2023 ada beberapa, salah satunya karena memperhatikan kondisi pemain yang membutuhkan istirahat karena baru saja selesaikan turnamen yang melelahkan.Salah satu jajaran pelatih ONIC Esports, Ahmad "Mars" Marsam, menjelaskan bahwa alasan tersebut memang benar dan demi kebaikan pemain.Mars menjelaskan bahwa pada awal tahun sebelum kompetisi bergulir tim kepelatihan ONIC Esports sudah menyusun jadwal dan MPLI 2023 ini kurang sesuai dengan rencana."Faktor yang ONIC sebutkan di post itu yang memang paling berpengaruh terhadap keputusan kami untuk ikut MPLI yaitu kondisi player yang memang perlu istirahat sebelum M5 ini dan selain itu jadwal dari MPLI yang kurang sesuai sama plan awal tim kami," ucap Mars.Memang selepas menjuarai MPL ID Season 12 ini, roster ONIC Esports butuhkan waktu istirahat lebih agar tidak jenuh karena mereka juga akan segera memulai persiapan ke M5.ONIC Esports musim ini juga sudah menjalani cukup padat musim ini dan bahkan mereka juga sempat absen dalam beberapa turnamen sebelumnya untuk jaga kondisi pemain.Di mana menjelang MSC 2023 lalu, ONIC Esports memutuskan tak ikuti turnamen Seleknas IESF WEC 2023 karena juga menjaga kondisi pemainnya.Sehingga dengan tak ikutnya ONIC Esports pada MPLI 2023 mendatang mereka akan lebih fokus dalam upayanya mendapatkan gelar juara pada gelaran M5 World Championship.&nbsp;

ONIC Esports memutuskan tak ikut serta di MPL Invitational dan memilih mundur dari turnamen tersebut.

Latest Articles - EVOS Legends