SKOR.id – Kabar baik datang dari cabang olahraga (cabor) angkat besi saat momen Hari Raya Idulfitri. Lifter putri Nurul Akmal berhasil mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024.Kepastian lolosnya Amel, sapaan akrab Nurul Akmal, ke Paris musim panas nanti didapatkan setelah terjadi realokasi kuota kontitenal pada kelas +81 kg putri.Lifter Aceh itu memang tidak masuk daftar 10 besar di kelas +81 kg. Amel menempati posisi ke-12 ranking Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) atau Race to Olympics, dengan total angkatan terbaik 259 kg.Tetapi karena lifter Norwegia Solfrid Koanda yang ada di peringkat keenam memilih kelas 81 kg dan dalam Top 10 81+ sudah ada wakil Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Oceania, maka slot dialihkan ke Nurul Akmal.Dengan demikian Amel menjadi wakil ketiga angkat besi Indonesia yang akan berangkat ke Paris 2024. Ia menyusul dua lifter putra, Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juaniansyah (73 kg), yang telah lebih dulu lolos.Keberhasilan Nurul Akmal mengantongi tiket Olimpiade Paris 2024 diumumkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui akun media sosialnya pada Kamis (11/4/2024).“Sobatpora, atlet angkat besi putri Indonesia, Nurul Akmal, berhasil memastikan diri menjadi atlet ke-10 Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah dapat realokasi kuota kelas +81 kg,” tulis Kemenpora.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5nLH3nhAMt"></oembed></figure>Saat ini Amel tengah berada di Phuket, Thailand untuk bertanding dalam ajang IWF World Cup 2024. Pada Rabu (10/4/2024) kemarin, ia bersaing di kelas +87 kg putri.&nbsp;Lifter 31 tahun tersebut hanya mampu mencatatkan angkatan snatch 107 kg. Sedanggan untuk clean and jerk, Amel gagal membuat Angkatan dalam tiga kesempatan.Paris 2024 akan menandai penampilan kedua Nurul Akmal di Olimpiade. Ia menjalani debut dalam ajang multievent olahraga terbesar dunia tersebut pada edisi sebelumnya, Tokyo 2020.Ketika itu, Amel belum berhasil mempersembahkan medali. Turun di kelas +87 kg, ia menempati peringkat kelima, mencetak total angkatan 256 kg, dengan rincian 115 kg snatch dan 141 kg clean and jerk.Lolosnya Nurul Akmal menambah wakil Indonesia yang akan berpartisipasi di Paris 2024. Sebelumnya ada Eko Yuli Irawan serta Rizki Juniansyah dari cabor yang sama.&nbsp;Amel juga menyusul kompatriotnya, yakni Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunissa (panahan), Desak Made Rita dan Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), Rifda Irfanaluthfi (senam artistik), Fathur Gustafian (menembak), serta Rio Waida (selancar). &nbsp;Sedangkan dua wakil dari cabor atletik, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho masih berjuang lolos lewat kualifikasi meski kabarnya sudah mendapatkan jatah wildcard.Indonesia juga berpeluang menambah beberapa wakilnya di Olimpiade Paris 2024 dari cabor bulu tangkis. Saat ini Jonatan Christie dan kolega masih berjuang dalam Badminton Asia Championships (BAC) 2024. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/tKGlf8yepGU?si=WMoB8qFB7G0hqmdO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lifter putri Indonesia Nurul Akmal lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mendapat realokasi kuota tiket di kelas +81 kg.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Kantongi Tiket Olimpiade, Nurul Akmal Wakil Ketiga Angkat Besi Indonesia di Paris 2024

SKOR.id –&nbsp;Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta lifter Rahmat Erwin Abdullah tidak menyerah dan putus asa setelah gagal mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024.Rahmat yang digadang-gadang bakal menjadi andalan Indonesia di Paris justru kalah dari kompatriotnya, Rizki Juniansyah, dalam ajang International Weightlifting Federation (IWF) World Cup 2024.Piala Dunia Angkat Besi yang digelar di Phuket, Thailand itu jadi ajang kualifikasi terakhir menuju Paris 2024.Sama-sama turun di kelas 73 kg putra, catatan Rahmat kalah dari Rizki. Peraih emas Asian Games 2022 itu membukukan total angkatan 355 kg, dengan rincian snatch 160 kg serta clean and jerk 195 kg.&nbsp;Rahmat pun harus puas hanya membawa satu perak (clean and jerk) serta dua perunggu (snatch dan total angkatan).&nbsp;Ia juga harus mengubur mimpinya tampil di Olimpiade Paris 2024 karena sesuai aturan IWF, setiap negara hanya dapat kuota satu atlet untuk setiap kategori yang dipertandingkan.“Persaingan yang sangat ketat dan luar biasa ditunjukkan kedua lifter terbaik Indonesia di kompetisi level dunia. Tentu kita sangat bangga. Siapa pun yang lolos tentu sama-sama mewakili Indonesia dan punya tugas untuk menjaga Merah Putih di Paris 2024 nanti,” ujar Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.Meskipun batal tampil di Paris, Okto berharap Rahmat Erwin bisa segera bangkit dan mempersiapkan diri mengejar peluang di Olimpiade edisi selanjutnya.“Untuk Erwin, ini adalah olahraga di mana semua hal bisa terjadi. Tetap semangat, perjuangan belum berakhir di sini, Los Angeles 2028 sudah terlihat begitu dekat,” ujarnya menambahkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5WD7aovgb3"></oembed></figure>Sementara itu, Rizki menorehkan 10 kg lebih berat dari total angkatan Rahmat dalam ajang IWF World Cup 2024.Lifter 20 tahun itu mencatatkan total angkatan 365 kg, dengan rincian 164 kg snatch dan 201 kg di clean and jerk.Berkat pencapaiannya itu, Rizki berhak membawa pulang dua emas (total angkatan dan clean and jerk) serta satu perak (snatch) sekaligus memastikan diri bakal tampil di Olimpiade Paris 2024.“Selamat untuk Rizki sudah bisa menunjukkan kelasnya, jangan terlena dan peak performance-nya dijaga sampai di Paris nanti,” Okto menuturkan.Di sisi lain, Rizki mengaku tidak menyangka bisa lolos ke Olimpiade 2024 Paris mewakili Indonesia. Terlebih ia mengaku sempat vakum latihan selama lima bulan pascaoperasi.“Alhamdulillah tidak menyangka bisa sesenang ini. Semua karena kuasa Allah. Perjuangan di latihan dan setelah operasi usus buntu tidak latihan lima bulan bisa fight di sini, pecah rekor,” kata Rizki.“Saya tadi mau lepas saja tadi, fokus tujuannya apa. Saya angkat juga dibawa happy saja, apalagi ini kan kualifikasi terakhir jadi habis-habisan,” tuturnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/U-t2xWqvkt8?si=Or95x5j-C4hfYxYR" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lifter Rahmat Erwin Abdullah tak lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai kalah dari kompatriotnya, Rizki Juniansyah, dalam IWF World Cup 2024 di Thailand.

Gagal ke Paris, Ketua NOC Indonesia Minta Rahmat Erwin Abdullah Tidak Putus Asa

SKOR.id – Kabar baik datang lagi dari cabang olahraga (cabor) angkat besi. Lifter Indonesia Rizki Juniansyah akan berangkat ke Olimpiade Paris 2024. Ia menyusul Eko Yuli Irawan, yang telah lebih dulu lolos.Kepastian ini didapat setelah Rizki sukses menjadi juara International Weightlifting Federation (IWF) World Cup 2024 di Phuket, Thailand. Ia menyabet tiga medali di nomor 73 kg putra, Kamis (4/4/2024) malam.&nbsp;Rizki Juniansyah mampu mencetak total angkatan 365 kg, dengan rincian 164 kg snatch dan 201 kg di clean and jerk. Ia pun berhak mendapatkan dua emas serta satu perak.Rizki berhasil mengungguli lifter Cina Shi Zhiyong untuk total angkatan (356 kg) dan juga snatch (164 kg) serta mengalahkan kompatriotnya, Rahmat Erwin Abdullah (195 kg) di clean and jerk. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Dengan total angkatan 365 kg, Rizki sukses memecahkan rekor dunia kelas 73 kg putra yang sebelumnya dipegang oleh lifter Cina Shi Zhiyong (364 kg).Bukan hanya medali, gelar juara dan rekor dunia, prestasi yang dibuat atlet 20 tahun tersebut di Thailand juga memastikannya lolos ke Paris 2024, karena IWF World Cup juga termasuk event kualifikasi Olimpiade.Rizki menyusul seniornya, Eko Yuli Irawan yang sudah lebih dulu mengamankan tiket Olimpiade musim panas nanti setelah menyabet satu medali perak di kelas 63 kg putra IWF World Cup, Selasa (2/4/2024).<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5WD7aovgb3"></oembed></figure>Sayangnya, keberhasilan Rizki Juniansyah otomatis membuat Rahmat Erwin Abdullah, lifter andalan Merah Putih lainnya, gagal berpartisipasi multievent olahraga terbesar di Paris, Juli-Agustus mendatang.&nbsp;Ini merupakan sebuah kejutan karena Rahmat yang lebih diunggulkan untuk bisa meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 mengingat prestasi luar biasanya selama beberapa tahun terakhir.&nbsp;Seperti Rizki, Rahmat juga turun di kelas 73 kg. Dan setiap negara hanya dapat kuota satu atlet untuk setiap kategori yang dipertandingkan. Alhasil, peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu harus absen di Paris.Rahmat gagal lolos karena catatannya kalah dari Rizki. Lifter 23 tahun ini membukukan total angkatan 355 kg, snatch 160 kg serta clean and jerk 195 kg.Dengan torehannya di IWF World Cup 2024, Rahmat akan membawa pulang satu perak (clean and jerk) serta dua perunggu (snatch dan total angkatan).Sedangkan Shi Zhiyong berhak mendapat medali emas (snatch: 165 kg) dan perak (total angkatan: 356 kg). Sedangkan perunggu clean and jerk menjadi milik lifter Korea Selatan Bak Joo-hyo (195 kg). &nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/tRufkVTZe10?si=TIu-e-s8CyA6a8G2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lifter muda Indonesia Rizki Juniansyah mengalahkan Rahmat Erwin Abdullah dalam perburuan tiket ke Olimpiade Paris 2024 di nomor 73 kg putra. 

IWF World Cup 2024: Rizki Juniansyah Lolos ke Olimpiade Paris, Pecahkan Rekor Dunia

SKOR.id – Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024 saat tampil dalam International Weightlifting Federation (IWF) World Cup di Phuket, Thailand, Selasa (2/4/2024) kemarin.&nbsp;Eko lolos ke Paris meski sebenarnya tidak tampil maksimal di IWF World Cup 2024. Ia menetak angkatan snatch 133 kg di kelas 61 kg, membuatnya meraih medali perak, namun gagal di angkatan clean and jerk.Eko memang tidak dalam kondisi perfek di Thailand karena masalah cedera lutut yang dialaminya belum pulih 100 persen. Pun demikian, Eko tetap mampu menambah wakil Indonesia di Olimpiade 2024 nanti.Lifter 34 tahun ini berhak tampil dalam multievent olahraga terbesar dunia di Paris musim panas nanti karena menempati urutan ketiga Olympic Qualification Ranking dengan total angkatan 300 kg. &nbsp;&nbsp;Torehan tersebut dibukukan Eko Yuli Irawan saat tampil dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi (IWF World Weightlifting Championships) di Bogota, Kolombia pada Desember 2022 lalu.“Alhamdulillah, bersyukur masih dikasih kesempatan sama Tuhan Yang Maha Kuasa buat ikut Olimpiade lagi untuk kelima kali,” ujar Eko melalui rilis resmi Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).Dengan kelolosannya ke Paris 2024, maka Eko akan tampil untuk kali kelima dalam Olimpiade, melanjutkan partisipasinya di Beijing 2008, London 2012, Rio 2016, dan juga Tokyo 2012.Ini juga sejarah bagi dunia olahraga Indonesia. Eko Yuli Irawan bakal menjadi atlet pertama Merah Putih yang berhasil mencatatkan quintrick alias tampil dalam lima edisi Olimpiade. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5SJ_Qsyp1q"></oembed></figure>“Selamat dan luar biasa atas sejarah baru buat Indonesia lewat capaian quintrick tampil di Olimpiade dari Eko. Konsistensinya patut mendapat apresiasi dan menjadi motivasi buat atlet-atlet lain,” ujar Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Okothari.&nbsp;Eko memulai kiprahnya di Olimpiade pada edisi 2008 di Beijing, Cina. Kala itu, ia berhasil meraih medali perunggu kelas 56 kg walau menderita cedera hamstring saat persiapan.Kemudian, pada Olimpiade 2012 di London, Inggris, atlet kelahiran Lampung tersebut kembali menyabet perunggu kelas 62 kg. Prestasi ini dibukukan dengan kondisi tulang kering yang retak.Selang empat tahun, dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Eko mengalami masalah lutut, tetapi berhasil mempersembahkan medali perak bagi Indonesia dari kelas 62 kg.Lalu di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, yang digelar pada 2021, Eko kembali sukses menyumbang perak di kelas 61 kg. Tentunya, ia diharapkan bisa melanjutkan prestasinya di Paris, Juli-Agustus mendatang.&nbsp;Bagi Eko Yuli Irawan, Paris 2024 akan menjadi Olimpiade kelima dan kemungkinan yang terakhir. Karena itu, ia ingin memberikan yang terbaik, bisa mempersembahkan medali lagi, kali ini harapannya tentu emas.“Ini last Olympic buat saya kalau melihat persaingannya sekarang. Saya mau pulih dulu lututnya, mau berusaha sembuh dulu, masih ada (waktu) tiga bulan ke depan,” tutur Eko.&nbsp;“(Semoga) recovery lutut bisa selesai (sehingga) nanti di Paris 2024 bisa main lebih lepas dan maksimal supaya hasilnya juga bisa maksimal,” pungkas lifter kelahiran 24 Juli 1989 itu. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/U-t2xWqvkt8?si=loui9OKPQXORStZ_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lifter Eko Yuli Irawan berharap bisa memberikan hasil maksimal bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Paris 2024 Akan Jadi Olimpiade Kelima Sekaligus Terakhir bagi Eko Yuli Irawan

SKOR.id - Eko Yuli Irawan dan Ricko Saputra gagal menunjukkan performa maksimal kala turun di kelas 61 kg putra dalam ajang IWF World Cup 2024.Tergabung dalam Grup A, Eko Yuli Irawan dan Ricko Saputra beraksi di Khunlertpokharak Conference Room Phuket Rajabhat University, Thailand pada Selasa (2/4/2024).Hasil negatif diraih Ricko Saputra usai selalu gagal dalam tiga kesempatan yang dilakoni di angkatan snatch, baik dengan beban 130 kg, 132 kg, maupun 134 kg.Gagal mencatatkan angka di angkatan snatch, Ricko Saputra pun harus absen di angkatan clean and jerk.&nbsp;Sementara itu, Eko Yuli Irawan mampu tampil lebih baik karena berhasil mengangkat beban 133 kg dalam angkatan snatch.Sayang, atlet angkat besi asal Lampung tersebut tak melakukan percobaan kedua dan ketiga di angkatan snatch diduga karena mengalami kendala di tubuhnya.Meski begitu, angkatan snatch 133 kg yang dibukukan Eko Yuli Irawan hanya kalah dari Li Fabin (Cina) dengan 146 kg yang juga merupakan rekor dunia baru.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5QhBpkyEcp"></oembed></figure>Dengan demikian, Eko Yuli Irawan berhak atas satu medali perak untuk angkatan snatch kelas 61 kg putra IWF World Cup 2024.Sedangkan medali perunggu untuk angkatan snatch jadi milik atlet angkat besi Vietnam, Nguyen Tran Ahn Tuan, yang berhasil mengangkat beban seberat 132 kg.Saat sesi angkatan clean and jerk dibuka, Eko Yuli Irawan sempat menjajal beban seberat 162 kg tetapi gagal.&nbsp;Pria 34 tahun itu pun enggan memaksakan diri dan memutuskan untuk menyudahi aksinya di IWF World Cup 2024.Pada sisi lain, rekor dunia kembali pecah ketika Hampton Miller Morris (Amerika Serikat) sukses mengangkat beban seberat 176 kg di angkatan clean and jerk.Hampton Miller Morris unggul atas Teerapong Silachai (Thailand) yang dapat perak dengan 171 kg dan Pak Myong Jin (Korea Utara) di tempat ketiga dengan 170 &nbsp;kg.Setelah hasil angkatan snatch dan clean and jerk diakumulasikan, Li Fa Bin berhak mendapatkan medali emas dengan total angkatan seberat 312 kg.Medali perak jadi milik Hampton Miller Morris dengan 303 kg dan perunggu dimenangi Pak Myong Jin dengan total angkatan 301 kg.Pada sisi lain, IWF World Cup 2024 jadi ajang terakhir yang diselenggarakan dalam periode kualifikasi Olimpiade 2024.Eko Yuli Irawan pun berhak mendapat tiket Olimpiade 2024 karena jadi satu di antara 10 lifter dengan catatan terbaik sepanjang periode kualifikasi.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5QLaNbSflJ"></oembed></figure>Sebelum IWF World Cup 2024 digelar, Eko merupakan lifter terbaik ketiga dalam ranking kualifikasi Olimpiade untuk kelas 61 kg putra.Ia menduduki posisi tersebut berkat total angkatan 300 kg yang dibukukan saat tampil di Bogota, Kolombia dalam Kejuaraaan Dunia 2022.Meski gagal memperbaiki catatannya di IWF World Cup 2024, Eko Yuli Irawan masih berada di zona 10 besar ranking kualifikasi Olimpiade sehingga berhak ke Paris 2024.Dengan demikian, Eko Yuli Irawan jadi atlet Indonesia ke-10 yang sudah mengamankan slot di Olimpiade 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RvbdhFIuxdM?si=MFjYQ1zw72PFf2oa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Eko Yuli Irawan sejatinya tampil tak maksimal di kelas 61 kg putra dalam ajang IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand.

IWF World Cup 2024: Eko Yuli Irawan Sabet 1 Perak dan Amankan Tiket Olimpiade 2024

SKOR.id - Dua dari 11 atlet angkat besi Indonesia yang dikirim ke Phuket, Thailand untuk IWF World Cup 2024 telah menuntaskan aksinya.&nbsp;Mereka adalah Windy Cantika Aisah dan Juliana Klarisa yang turun di kelas 49 kg putri IWF World Cup 2024.Dua lifter putri andalan Indonesia itu tergabung di Grup C dan menuntaskan seluruh angkatannya pada Minggu (31/3/2024) siang.Windy Cantika Aisah membukukan total angkatan 184 kg dengan rincian 84 kg angkatan snatch dan 100 kg clean and jerk.Sementara itu, Juliana Klarisa hanya menorehkan total angkatan 80 kg dari angkatan snatch lantaran gagal di tiga kesempatan untuk beban 102 kg di angkatan clean and jerk.Berdasarkan hasil total angkatan dari Grup A, B, dan C, Windy duduk di peringkat 11 kelas 49 kg putri IWF World Cup 2024 sedangkan Juliana gagal masuk klasifikasi.Medali emas kelas 49 kg putri pada akhirnya disabet Ri Song-gum (Korea Utara) dengan total angkatan 221 kg dengan rincian 97 kg angkatan snatch dan 124 kg angkatan clean and jerk.Hou Zhihui (Cina) berhak mengamankan medali perak dengan total angkatan 217 kg dengan rincian 97 kg angkatan snatch dan 120 kg angkatan clean and jerk.Sedangkan Jiang Huihua yang membukukan total angkatan 208 kg dengan rincian 94 kg angkatan snatch dan 114 kg clean and jerk berhak mendapat perunggu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5OVQmDStFG"></oembed></figure>Pada sisi lain, raihan Windy Cantika Aisah dan Juliana Klarisa di IWF World Cup 2024 memperkecil kans Indonesia mendapat tiket Olimpiade 2024 di kelas 49 kg putri.Menurut rencana, kompetisi cabor angkat besi Olimpiade 2024 bakal terdiri dari 10 kelas di mana masing-masing kategori diikuti 12 kontestan dari negara yang berbeda-beda.Dari 12 kontestan per kelas, 10 di antaranya adalah lifter terbaik berdasar ranking kualifikasi Olimpiade per 28 April 2024 nanti.Satu slot lainnya disiapkan untuk atlet angkat besi terbaik dari benua yang tak masuk dalam daftar 10 lifter terbaik berdasar ranking kualifikasi.Sedangkan satu tempat tersisa dialokasikan untuk wakil tuan rumah atau jatah universality yang bakal diputuskan oleh Komisi Tripartit IOC.Sebelum IWF World Cup 2024 bergulir, Windy Cantika Aisah sebagai lifter terbaik Indonesia di kelas 49 kg putri duduk di peringkat 16 dalam ranking kualifikasi Olimpiade.Lifter asal Bandung itu menduduki peringkat 16 berkat total angkatan 176 kg yang dibukukan dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia.Windy memang mampu memperbaiki total angkatan terbaiknya dalam periode kualifikasi Olimpiade 2024 menjadi 184 kg saat tampil di IWF World Cup 2024.Akan tetapi, torehan tersebut belum cukup untuk membawa Windy menembus 10 besar ranking kualifikasi Olimpiade.Mengingat ada beberapa lifter asal Asia yang berada di zona 10 besar, maka Windy juga tak memungkinkan lolos via IWF Olympic Continental Qualification Ranking.Peluang mendapatkan jatah universality pun relatif kecil belum lagi jika Prancis memanfaatkan salah satu jatah tuan rumah untuk kelas 49 kg putri.Dengan demikian, kans Windy Cantika Aisah tampil di Olimpiade 2024 dan mengulang raihan medali perunggu di Olimpiade 2020 untuk kelas 49 kg putri hampir pasti tertutup.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RvbdhFIuxdM?si=MFjYQ1zw72PFf2oa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Windy Cantika Aisah finis ke-11 di kelas 49 Kg putri IWF World Cup 2024 berkat total angkatan seberat 184 Kg.

IWF World Cup 2024: Windy Cantika Aisah Finis Ke-11 di Kelas 49 Kg Putri

SKOR.id - Sejumlah lifter Indonesia siap berangkat ke Thailand untuk mengikuti Piala Dunia Angkat Besi 2024 atau 2024 IWF World Cup.Rangkaian kompetisi Piala Dunia Angkat Besi 2024 sendiri dijadwalkan berlangsung di Phuket, Thailand pada 31 Maret hingga 11 April mendatang.Menurut rencana, tim angkat besi Indonesia bakal bertolak ke Negeri Gajah Putih pada Kamis (28/3/2024) dari Bandara Soekarno-Hatta.Rahmat Erwin Abdullah jadi salah satu lifter andalan Indonesia yang bakal bergabung ke rombongan tersebut untuk berangkat ke Piala Dunia Angkat Besi 2024.“Lusa, Erwin dan kawan-kawan akan berangkat ke Thailand,” kata pelatih Timnas Angkat Besi Indonesia sekaligus ayah Rahmat Erwin Abdullah, Erwin Abdullah.“Erwin akan tampil pada Selasa (2/4/2024) pada Piala Dunia Angkat Besi 2024 untuk memastikan tiket ke Olimpiade 2024 di Paris."Rahmat Erwin Abdullah sendiri bakal turun di kelas 73 kg. Pada Olimpiade 2020 di Tokyo, lifter 23 tahun itu mampu menyabet medali perunggu.Sayang, Rahmat Erwin Abdullah harus bersaing dengan Rizky Juniansyah sebagai wakil Indonesia di kelas 73 kg pada Olimpiade 2024 nanti.Cabor angkat besi di Olimpiade 2024 sendiri menyediakan 10 medali emas dan setiap negara hanya boleh mengirim satu wakil per kelas.“Erwin memang berada di peringkat satu dunia tetapi dia akan bersaing dengan Rizky Juniansyah untuk memperebutkan tiket Olimpiade 2024,” kata Erwin Abdullah.&nbsp;“Siapa pun yang terbaik akan mendapat tempat di Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2024.”Lebih lanjut, Erwin menyebut sang putra dalam kondisi prima dan siap bersaing untuk mendapatkan tiket Olimpiade 2024.Selain itu, Rahmat juga diharapkan bisa mempertahankan rekor angkatan snatch maupun clean and jerk yang diukir pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024.&nbsp;Dalam ajang yang berlangsung di Uzbekistan itu, Rahmat menyapu tiga medali emas kelas 73 Kg berkat angkatan snatch 159 kg, clean and jerk 204 kg, dan total 363 kg.“Rahmat dalam kondisi prima untuk tampil dan berebut tiket menuju Paris,” Erwin Abdullah menjelaskan.&nbsp;“Insyaallah, Rahmat bisa mempertahankan angkatan snatch dan clean &amp; jerk yang dicapaikan pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 lalu.”Selan Rahmat Erwin Abdullah dan Rizky Juniansyah, Kontingen Indonesia di Piala Dunia Angkat Besi 2024 juga diperkuat oleh Eko Yuli Irawan dan Ricko Sahputra.Eko Yuli Irawan dan Ricko Sahputra bakal turun di kelas 61 kg. Merka pun harus saling bersaing untuk mendapatkan tiket Olimpiade 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/bE_eidVLGZg?si=RinNlhxxJP0PZtEg" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Piala Dunia Angkat Besi 2024 jadi salah satu ajang yang wajib diikuti lifter jika ingin tampil di Olimpiade 2024.

Rahmat Erwin Abdullah Siap Amankan Tiket Olimpiade 2024 via Piala Dunia di Thailand

SKOR.id -&nbsp;Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa meyakini target tiga medali emas di Olimpiade Paris 2024 dapat dipenuhi oleh Kontingen Indonesia.Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap para atlet Merah Putih yang Juli-Agustus nanti berjuang di Paris mampu membawa pulang tiga medali emas.Target tersebut meningkat dari yang dipasang pada edisi sebelumnya. Dalam perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, Pemerintah menetapkan target dua medali emas walau akhirnya, hanya sekeping yang berhasil dibawa pulang dengan tambahan satu perak dan tiga perunggu.Suharso melihat cabang olahraga (cabor) seperti angkat besi dan panjat tebing memiliki peluang meraih prestasi terbaik. Kans itu pun harus dapat dimaksimalkan, apalagi cabor bulu tangkis yang biasanya menjadi andalan Merah Putih mendulang emas di setiap Olimpiade, sedang mengalami penurunan.Suharso Monoarfa menyampaikan hal ini saat ditemui dalam Rapat Anggota Tahunan dan Kongres Luar Biasa (RA/KLB) Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia yang berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Jumat (8/3/2024).“Sudah disampaikan secara tradisional, (andalan) kita itu bulu tangkis, meski sekarang ada ancaman. Kita punya pemain-pemain bulu tangkis tapi belum menunjukkan hal prima. Mudah-mudahan kita masih bisa mendapatkan medali di sana (bulu tangkis),” ujar Suharso.“Kedua adalah panjat tebing dan angkat besi. Panjat tebing di beberapa perlombaan internasional sudah menunjukkan hasilnya, mudah-mudahan di Olimpiade Paris memetik medali emas,” lanjutnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C4Pp3edyMwp"></oembed></figure>Suharso menambahkan bahwa Pemerintah bakal menjamin pendanaan yang dibutuhkan tiap federasi cabor untuk persiapan turun di Olimpiade Paris 2024. Sehingga melalui pendanaan tersebut, diharapkan target yang ditetapkan dapat tercapai.Namun dengan syarat, federasi-federasi cabor yang atletnya nanti bertanding, wajib merancang proposal dan hal-hal detail lainnya yang dibutuhkan, agar Pemerintah dapat memproses dan mengucurkan dana tersebut.“Nah, yang sekarang kami tunggu di Bappenas adalah cabor-cabor merincikan (kebutuhan) kemudian harus step by step, fase demi fase gak bisa tiba-tiba (dana turun) begitu kan. Perlu proses,” Suharso menuturkan.“Mengenai dengan pendanaan, saya setuju memang perlu sebuah atensi besar terhadap olahraga karena seluruh negara di dunia melakukannya kenapa kita tidak? Gak mungkin orang bisa hebat dan seterusnya tanpa dukungan dari pemerintah.”Pernyataan Suharso pun turut diamini Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. Menurut Okto, sapaan akrabnya, jika tak ada perencanaan yang matang, dikhawatirkan dana yang diberikan Pemerintah tak dapat dipergunakan secara maksimal dan berkelanjutan oleh tiap federasi cabor.“Kita sama-sama tahu dalam melakukan pembinaan prestasi tak lepas dari perencanaan dan semuanya berkaitan dengan pendanaan,” kata Okto.“Tadi disampaikan oleh Pak Menteri bahwa pendanaan harus tepat sasaran, karena jangan sampai perencanaannya salah karena kalau tidak tepat, pendanaannya yang berapun digulirkan hanya bersifat parsial tetapi tidak ada kontinitas,” Okto menjelaskan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KFHKBmUNEQE?si=IrLXiHa1OaToALPx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Cabang olahraga bulu tangkis, panjat tebing, dan angkat besi diandalkan untuk memenuhi target tiga emas pada Olimpiade Paris 2024.

Jamin Pendanaan Tiap Cabor, Bappenas Yakin Target 3 Emas Olimpiade Paris 2024 Tercapai

SKOR.id –&nbsp;Para lifter muda Tanah Air tak berhenti membuat harum nama Indonesia di kancah internasional.Terbaru, Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah tampil luar biasa dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, pada Selasa (6/2/2024).Turun di kelas 73kg putra, Indonesia berhasil double&nbsp;podium lewat aksi Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah.Rahmat Erwin Abdullah menyabet tiga medali emas sekaligus usai menorehkan angkatan terbaik untuk sesi snatch 159 kg, clean and jerk 204 kg, serta total angkatan 363 kg.Tak hanya itu, Rahmat Erwin Abdullah juga sukses mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri di angkatan clean and jerk.Sebelumnya, lifter asal Makassar itu mencatatkan angkatan 202 kg di kategori yang sama pada Asian Games 2022.Total angkatan Rahmat seberat 363 kg yang dicatatkan di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 pun melampaui torehannya di Asian Games 2022.Pada Asian Games 2022 lalu, Rahmat mengangkat total beban seberat 350 kg yang tercatat sebagai rekor Asia.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C3AUdpUoYol"></oembed></figure>Tak berpuas diri, Rahmat berkomitmen untuk meningkatkan catatannya pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 yang akan digelar di Phuket, Thailand pada 1-10 April 2024.“Alhamdulillah angkatan saya tetap konsisten,” kata Rahmat Erwin Abdullah mengutip dari Antara.“Saya harus tetap fokus dan harus tingkatkan lagi pada kejuaraan dunia di Phuket, Thailand, April nanti.”Sementara itu, Rizki Juniansyah mantap menempati peringkat kedua dengan raihan tiga perak dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024.Rizki Juniansyah mampu mengangkat beban 158 kg pada angkatan snatch, 195 kg clean and jerk, dan total angkatan 353 kg.Kepala pelatih angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja, menyampaikan bahwa pencapaian ini berdampak pada peringkat kedua atlet tersebut di kualifikasi Olimpiade Paris 2024.&nbsp;“Yang jelas, kelas 73 kg kuota Asia jadi milik Indonesia. Tapi penentuan akhir tetap ada di IWF World Cup di Phuket, Thailand,” kata Dirdja Wihardja.Sementara itu, Riko Saputra yang tampil di kelas 62 kg menyabet dua medali perak dan satu perunggu dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024.Adapun di sektor putri, Natasya Beteyop yang turun di kelas 59 kg meraih satu medali perak dan dua perunggu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/B1Vk1ul_CY4?si=Y5rb7OjSMJP58sEl" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dua lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah tampil luar biasa dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024.

Lifter Indonesia Berjaya di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024, Rahmat Erwin Abdullah Sabet 3 Emas

SKOR.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa atas wafatnya pahlawan olahraga Merah Putih dari cabang angkat besar, Raema Lisa Rumbewas, Minggu (14/1/2024).Lisa Rumbewas mengembuskan napas terakhir di usia 43 tahun. Kepergiannya tentu saja kehilangan besar bagi Indonesia. Ia adalah salah satu insan olahraga terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini.Sepanjang kariernya sebagai lifter, Lisa telah mengharumkan nama Indonesia dengan prestasi-prestasinya yang membanggakan di kancah internasional.Atlet asal Papua tersebut berhasil mempersembahkan medali dalam tiga Olimpiade. Masing-masing perak di Sydney 2000 dan Athena 2004, serta perunggu di Beijing 2008.&nbsp;Selain itu, Lisa Rumbewas juga sukses menyabet medali perunggu pada Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan, dan perak dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2006 di Santo Domingo, Dominika.Lisa pun tak ketinggalan mencatatkan namanya dalam ajang SEA Games dengan meraih medali perunggu di Hanoi 2003, perak di Manila 2005, dan emas di Vientiane 2009.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2EvUzWLeI6"></oembed></figure>Presiden Jokowi mengatakan wafatnya Lisa Rumbewas membuat Indonesia kehilangan salah satu putri terbaik bangsa. Insan olahraga yang tanpa henti berkomitmen serta mengukir sejarah untuk negeri ini. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Saya ingat betul, Lisa telah membawa nama baik Indonesia dengan sejumlah prestasi yang sangat mengagumkan. Peraih medali di tiga Olimpiade berbeda. Perak di Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004, serta perunggu di Olimpiade Beijing 2008,” tulis Jokowi dalam unggahan di media sosialnya.Tak hanya di Olimpiade saja, Joko Widodo juga mengungkapkan pencapaian-pencapaian Lisa Rumbewas lainnya sebagai lifter terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini, termasuk di Asian Games dan SEA Games.&nbsp;Orang nomor satu di negeri ini tersebut mendoakan agar Lisa Rumbewas mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mendiang.“Saya berbelasungkawa atas berpulangnya Lisa Rumbewas. Semoga mendiang Lisa mendapatkan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Doa untuk kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tutur Jokowi.Presiden Joko Widodo berharap segala prestasi mendiang Lisa Rumbewas bisa menjadi inspirasi atlet-atlet Merah Putih, khususnya cabor angkat besi. “Semoga jasanya sebagai Pahlawan Olahraga selalu dikenang, dan menginspirasi para atlet Indonesia.” &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zO0Ny2oDU94?si=oIornOEBBtdehK4Q" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo turut berbelasungkawa atas wafatnya legenda angkat besi, Raema Lisa Rumbewas.

Latest Articles - Angkat Besi