Wonderkid Remaja Yunus Musah Menjadi Blue Print Masa Depan Valencia

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Yusuf Musah adalah gelandang remaja masa depan klub LaLiga, Valencia.
  • Pemain muda berusia 19 tahun itu didikan akademi sepak bola Arsenal.
  • Dia jadi contoh sempurna akademi Valencia dalam merekrut pemain muda.

SKOR.id - Yunus Musah bisa dibilang masih anak-anak ketika dia harus membuat sejumlah keputusan berani yang membentuk kariernya yang terbilang masih baru.

Meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Valencia pada usia 16 tahun adalah salah satunya. Begitu juga ketika dia memilih untuk mewakili Amerika Serikat (AS) setelah menghabiskan sepak bola masa mudanya dengan Inggris.

Pada faktanya, pilihan-pilihan tersebut tampaknya telah terbayar lunas dengan gelandang remaja tersebut telah menjadi bagian integral dari kedua set-up tim tersebut.

Di Valencia, mereka melihat pemain berusia 19 tahun itu sebagai contoh sempurna dari apa yang coba dicapai oleh klub LaLiga tersebut ketika merekrut pemain muda untuk akademi mereka yang melegenda.

Musah bermain dengan pemain-pemain seperti Bukayo Saka, Emile Smith Rowe dan Folarin Balogun selama tujuh tahun di London Utara - sambil bercita-cita menjadi Mesut Ozil atau Olivier Giroud dalam perjalanannya ke Emirates - tetapi dia diyakinkan oleh Valencia bahwa masa depannya terpampang di Spanyol.

"Tidaklah sulit untuk masuk ke dalam budaya baru," kata Musah, lahir di New York City dari orangtua Ghana dan tinggal di Italia sampai usia sembilan tahun, sebelum pindah ke London.

“Hal yang sangat menarik bagi saya adalah sejarah di balik klub, tahu begitu banyak pemain dari akademi telah diberi kesempatan untuk berkembang di tim utama. Itu membuat saya ingin mengejar impian saya di sini." 

"Tinggal di Spanyol sangat menyenangkan. Saya bertemu banyak orang dan belajar bahasa - ini adalah pengalaman lain yang telah saya tambahkan ke dalam hidup saya dan bagian terbaiknya adalah saya melakukannya sambil melakukan apa yang saya sukai, yaitu bermain sepak bola."

Musah akan memainkan pertandingan LaLiga ke-20 musim ini kala El Che menjamu Barcelona pada hari Minggu dan yang ke-60 di semua kompetisi sejak menembus tim utama saat berusia 17 tahun musim lalu.

"Pada usia ini, bermain untuk tim utama dan mendapat kepercayaan dari klub untuk bermain minggu demi minggu adalah hal yang luar biasa," tambah Musah, yang juga telah memenangkan 13 pertandingan untuk timnas AS.

'Reaksi pertama sangat menyakitkan'
Valencia memiliki reputasi untuk mengembangkan pemain kelas dunia tetapi dalam beberapa tahun terakhir itu kebutuhan klub adalah berjuang melawan kendala keuangan, dengan pandemi Covid-19 menghapus setengah pendapatan mereka.

Mereka merespons kerugian 100 juta euro - sekitar £ 80 juta - dengan menjual lima pemain kunci pada musim panas 2020, termasuk Ferran Torres ke Manchester City dan Rodrigo Moreno ke Leeds United.

"Reaksi pertama itu sangat menyakitkan," kata Presiden Valencia, Anil Murthy. "Anda perlu mengurangi biaya tim Anda, Anda melakukan ini dengan melepaskan pemain yang berpenghasilan lebih banyak, yang pada akhirnya mengurangi kualitas tim Anda." 

"Anda harus berpikir perspektif jangka menengah juga karena kami ingin klub ini diperbaiki, sementara Anda tidak bisa berhenti tumbuh, Anda terus tumbuh di luar lapangan. Dan, di luar lapangan adalah investasi yang lebih kecil daripada membayar atau membeli pemain."

Proyek di luar lapangan yang dimaksud sang presiden termasuk menyelesaikan Stadion Nou Mestalla di Valencia, yang pembangunannya telah dimulai 15 tahun lalu, serta mengembangkan akademi mereka.

Bos yang asli Singapura itu mengatakan Valencia "tidak keluar dari lubang" secara finansial dan akan terus berinvestasi dalam prospek muda "yang memberi Anda nilai lebih tinggi di masa depan", menambahkan klub "tak ragu untuk menjual" jika waktunya tepat untuk klub.

Tetapi Murthy mengatakan membangun kembali skuat bermain adalah "perbaikan yang jauh lebih mudah" dan musim ini Valencia telah mempertahankan aset terpenting mereka, meskipun ada tawaran untuk pemain sayap Portugal Goncalo Guedes, sambil menambahkan pemain muda yang menjanjikan dengan status pinjaman di RB Leipzig, Ilaix Moriba, dan pemain sayap Tottenham Hotspur, Bryan Gil.

Budaya Belajar
Lebih dari 100 lulusan telah melakukan debut untuk Valencia sejak peresmian akademi pada tahun 1992 tetapi klub terus mencari cara untuk meningkatkan diri.

Mereka telah mengurangi jumlah pemain di tiap kelompok umur untuk fokus pada "kualitas daripada kuantitas" dan menghabiskan uang untuk mendatangkan lebih banyak pemain internasional, dengan anak-anak muda dari Jepang, Senegal, dan Norwegia sekarang dalam daftar pemain mereka.

"Kami memutuskan untuk menempatkan pemain di pusat proyek dan mengelilingi mereka dengan semua elemen yang penting," jelas direktur jenderal akademi, Sean Bai.

"Hari demi hari kami menciptakan budaya belajar dan meningkatkan diri."

Ada juga departemen identitas, yang bertujuan untuk mentransmisikan "DNA" klub di setiap kelompok umur dan menyediakan saluran bakat untuk tim utama.

“Tujuan akhir kami untuk akademi adalah untuk melihat seorang pemain mengenakan jersey klub dan Anda dapat mengasosiasikannya dengan menjadi pemain Valencia dari gaya permainan dan nilai-nilai yang dia pancarkan,” kata Bai.

Fokus besar tertuju pada kepribadian dan apa yang dilakukan pemain di luar lapangan, dengan prospek akademi diharapkan lulus ujian sekolah untuk berlatih dan bermain.

"Kami menghabiskan waktu untuk berbicara dengan orang-orang di sekitar mereka, teman dan rekan satu tim, kontak kami yang mungkin mengenal mereka, keluarga," kata Bai.

"Bagaimana gaya mereka dan seperti apa mereka di ruang ganti? Apakah mereka pemain yang bisa berasimilasi dengan Valencia dan berfungsi dalam sebuah tim?"

Bai mengatakan, selain melihat "highlights dari setiap pemain", fokus besar berlanjut pada apakah mereka "berkinerja di level sepanjang sisa permainan" dan dalam pelatihan, menunjukkan bahwa mereka "layak mendapat penghargaan tempat di akademi Valencia".

"Saat-saat ketika pemain kehilangan bola, apakah dia pulih, bangkit kembali, membantu tim bangkit? Ketika pemai muda pergi dan melihat permainan, mereka tetap mengikuti dan melihat bagaimana pemain berperilaku, bahasa tubuh mereka, apakah mereka bicara dengan rekan satu tim dan pelatih? Apakah mereka marah? Bagaimana tanggapan mereka?"

Inilah sebabnya mengapa Musah dijunjung tinggi.

Tetap Tersenyum dan Sepenuh Hati
Musah juga berhak mewakili Inggris, Italia dan Ghana sebelum memilih AS.

"Ketika Yunus pertama kali datang, dia langsung berlatih dengan tim cadangan, tapi dia tidak melakukannya dengan baik saat itu jadi kami membawanya kembali ke U-19," kata Bai.

"Sebagian besar pemain akan frustrasi, tidak bahagia, mengeluh kepada agen mereka atau direktur olahraga. Yunus turun dan bermain sepenuh hati, tersenyum di setiap sesi latihan dan setiap pertandingan, dan akhirnya dia melompat ke tim utama."

Remaja itu mengatakan aspek-aspek karakternya lahir dari keluarga yang membuatnya tetap membumi, memastikan dia bertingkah laku baik di sekolah dan "tetap di jalan yang benar".

"Oran tua saya pasti membuat banyak pengorbanan," katanya.

"Keluarga saya datang dari Ghana, bukan dari daerah terkaya, dan mengubah hidup mereka dengan pergi ke Italia dan Amerika dan Inggris, semuanya untuk memberi anak-anak mereka kehidupan yang lebih baik." 

"Saya sangat bersyukur untuk itu dan nilai-nilai yang mereka ajarkan pada saya. Setiap hari saya mencoba menerapkannya dalam hidup dan sepak bola saya."

Kemajuan Musah secara bersamaan telah membuka pintu bagi klub saat melakukan pengintaian di AS dan di luar Eropa dan juga memberikan cetak biru yang sempurna untuk kualitas yang coba ditanamkan klub pada pemain muda.

"Apa yang kita lihat di Yunus bukanlah pemain Inggris, Amerika, Italia, atau Ghana, tetapi seorang pemain dengan rasa lapar yang kuat untuk berkembang dan motivasi yang kuat untuk sukses di level tertinggi sepakbola," kata Bai.

"Ini adalah bahan yang dibutuhkan untuk sukses di Eropa dan yang memungkinkan kami untuk menarik lebih banyak pemain dalam cetakan itu. Semoga kami dapat memiliki kesuksesan yang sama dengan mereka dengan apa yang kami miliki dengan Yunus."***

Berita Liga Spanyol Lainnya:

Valencia vs Barcelona: Cetak Brace, Pierre-Emerick Aubameyang Disanjung Kaptennya

Barcelona vs Valencia: Deretan Pemain yang Pernah Membela Kedua Tim

Source: BBC

RELATED STORIES

Hasil Rayo Vallecano vs Real Madrid: Gol Tunggal Karim Benzema Beri Los Blancos Tiga Poin

Hasil Rayo Vallecano vs Real Madrid: Gol Tunggal Karim Benzema Beri Los Blancos Tiga Poin

Real Madrid sukses meraih tiga poin penting setelah berhasil mengalahkan Rayo Vallecano di Estadio de Vallecas dalam lanjutan laga Liga Spanyol (LaLiga) di jornada 26.

VIDEO: Barcelona Kembali Berlatih Usai Meraih Kemenangan atas Napoli di Liga Europa

VIDEO: Barcelona Kembali Berlatih Usai Meraih Kemenangan atas Napoli di Liga Europa

Berikut adalah video FC Barcelona yang kembali berlatih usai meraih kemenangan atas SSC Napoli pada Kamis (24/2/2022).

Prediksi Barcelona vs Athletic Bilbao: Kans Blaugrana Kembali Rebut Posisi Keempat

Prediksi Barcelona vs Athletic Bilbao: Kans Blaugrana Kembali Rebut Posisi Keempat

Barcelona akan menjamu Athletic Bilbao pada jornada ke-26 Liga Spanyol 2021-2022.

Link Live Streaming Barcelona vs Athletic Bilbao di Liga Spanyol

Link Live Streaming Barcelona vs Athletic Bilbao di Liga Spanyol

Barcelona akan menjamu Athletic Bilbao pada jornada ke-26 Liga Spanyol 2021-2022 di Stadion Camp Nou pada Senin (28/2/2022) dini hari WIB.

Pemain Sevilla dan Real Betis yang Mencuat di Bursa Transfer Musim Panas Ini

Berikut ini merupakan pemain Sevilla dan Real Betis yang belangangan menarik minat klub pada bursa transfer musim panas.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Tak Main vs Chelsea, Adrian Wibowo Menanti Kesempatan Main

Penyerang Los Angeles FC, Adrian Wibowo, masih menanti kesempatan bermain usai tak turun lawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:32

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu sebagai pengganti Simone Inzaghi. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Monterrey vs Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Monterrey vs Inter Milan dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:10

Piala Dunia Esports alias Esports World Cup. (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

Daftar Tim Mobile Legends yang Sudah Lolos MSC 2025

Mid-Season Cup 2025 alias MSC 2025 akan segera bergulir, ini deretan tim Mobile Legends yang sudah lolos.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:47

PMSL SEA. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

PMSL SEA Summer 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMSL SEA Summer 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:46

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:45

ersandrina devega

Other Sports

Gacor di AVC Nations Cup 2025, Ersandrina Devega Bintang Baru Timnas Voli Putri Indonesia

Datang sebagai debutan, Ersandrina Devega, sukses menjadi top scorer AVC Nations Cup 2025 bersama Timnas Voli Putri Indonesia.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 17:54

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

Load More Articles