Wonderkid: Mohamed Ihattaren, Bibit Baru Generasi Emas Belanda

Dini Wulandari

Editor:

  • Gelandang PSV, Mohamed Ihattaren tampil luar biasa di musim perdana di Liga Belanda.
  • Sepanjang musim ini, pemuda 18 tahun berpaspor Belanda-Maroko itu telah mengemas 7 gol dan 9 assist.
  • Performa tersebut membuat Ihattaren jadi rebutan dua negara.

SKOR.id - Tanggal 12 Desember 2019 menjadi hari bersejarah bagi Mohamed Ihattaren. Hari itu ia memecahkan rekor yang bertahan selama 25 tahun di klubnya, PSV Eindhoven.

Di usia 17 tahun 303 hari, Ihattaren menjadi pemain termuda PSV yang mampu mencetak gol di kompetisi Eropa, setelah merobek gawang Rosenborg (1-1) di fase grup Liga Europa.

Pemuda Belanda keturunan Maroko ini berhasil meyingkirkan seniornya asal Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima sebagai pemegang rekor tersebut.

Il Fenomeno mencetak gol Eropa pertamanya di usia 17 tahun 356 hari, saat membukukan hattrick di laga PSV kontra Bayer Leverkusen (4-5) di ajang Piala UEFA (leluhurnya Liga Europa) pada 13 September 1994.

Meski pada akhirnya PSV gagal melaju ke babak berikutnya, Ihattaren sempat berseloroh seusai laga. "Itu berarti sekarang ada pemain yang lebih hebat dibandingkan dia," ujarnya sambil tertawa.

Pernyataan Ihattaren itu sepertinya memang bukan isapan jempol belaka. Di usia yang begitu muda, namanya sudah mulai disanding-sandingkan dengan pesepakbola legenda Belanda.

Kemampuannya dianggap mirip Wesley Sneijder hingga Arjen Robben. Itu mengapa, Belanda mati-matian membujuknya untuk memilih Belanda ketimbang memenuhi panggilan tim nasional Maroko, negara orangtua Ihattaren.

Upaya tersebut akhirnya berhasil, pada November 2019, Ihattaren memutuskan membela The Oranje, yang membuat Ronald Koeman bahagia. 

"Mo pemain yang sangat muda yang sedang mengalami perkembangan fantastis di PSV. Anda tentu harus mempertahankan bakat seperti dirinnya untuk sepak bola Belanda dan untungnya dia telah membuat pilihan untuk Oranje," kata sang pelatih Belanda.

Ihattaren memang asli berdarah Maroko, tapi ia lahir dan besar di Belanda, tepatnya di Kanaleneiland, daerah Utrecht. Kawasan ini dikenal sebagai kawasan imigran terutama asal Maroko. Banyak pesepak bola internasional Belanda juga berasal dari daerah ini, termasuk Ibrahim Afellay dan Ismail Aissati.

Setelah bermain di tim lokal SV Houten selama setahun, Ihattaren lalu bergabung dengan akademi PSV pada tahun 2010. Dia melintasi berbagai jenjang tim muda hingga menembus skuat utama.

Di Jong PSV (tim cadangan PSV), perkembangan Ihattaren sungguh luar biasa dengan melesakkan 10 gol dalam 39 laga di semua laga.

Ia juga merupakan bagian dari tim Belanda U-17 yang mengangkat trofi juara Eropa pada 2018. Ihattaren mencetak gol penyeimbang di final melawan Italia, dan juga maju sebagai eksekutor di babak penalti yang berakhir untuk kemenangan Belanda, skor 3-6.



Ihattaren mendapat kontrak profesional pertamanya dari PSV pada Maret 2018. Lalu pada 26 Januari 2019, di usia 16 tahun 11 bulan, ia menjalani debut seniornya dalam kemenangan 2-1 atas Groningen, sebagai pemain pengganti.

Puas dengan penampilan pemain mudanya, pelatih PSV saat itu, Mark van Bomel pun memutuskan memasangnya sebagai starter saat tandang ke Excelsior dan menang 2-0.

Sejak saat itu, remaja yang 12 Februari lalu genap berumur 18 tahun itu resmi bagian tim utama PSV. Kepercayaan klub pun dibayar tuntas lewat performa sempurna di musim perdananya di Liga Belanda.

Hingga liga dihentikan tanpa juara, Ihattaren berkontribusi dalam 16 gol Rood-witten. Dia membukukan tujuh gol dan sembilan assist dari 45 laga di lintas kompetisi.

Torehan tersebut menjadikan Ihattaren pemain tersubur keempat dan top assist ketiga di timnya. Soal durasi main, dia bahkan langsung menembus lima besar dengan 2.668 menit.

Namanya pun mulai jadi buah bibir suporter di seluruh Belanda yang melihatnya sebagai bibit baru generasi emas Belanda, setelah Matthijs de Ligt, Frenkie de Jong, Donny van de Beek, hingga Steven Bergwijn.

Prediksi itu sepertinya bukan rumor semata pasalnya Ihattaren mampu menembus nominasi pemain muda terbaik dunia tahun ini yang digelar banyak media massa.

Kualitas Utama

Kemampuan dalam menyerang menjadi kekuatan terbesar Ihattaren. Ini dibuktikan lewat angka-angka yang ditunjukkan pemain semuda dia. Dia mampu mencatat 2,3 rata-rata umpan kunci per laga di semua kompetisi musim ini.

Keterlibatannya dalam membawa bola tidak hanya menciptakan banyak peluang untuk timnya tapi juga bisa memberikan ancama serius untuk lawannya.

Ihattaren juga punya teknik tembakan mumpuni dan punya kemampuan menciptakan ruang bagi dirinya melepaskan tembakan. Dia bisa berlari sangat cepat dan menjadi penyerang tambahan selama transisi serangan.

Hal ini sekaligus menyiratkan dengan seiring waktu, Ihattaren bisa menjadi playmaker komplit yang menciptakan peluang dan gol.

Ihattaren juga salah satu penggiring bola yang bagus dalam sepak bola modern. Dia mampu melakukan 2,8 dribel per laga, yang merupakan catatan impresif mengingat daerah operasinya di lini tengah yang biasanya padat pemain.

"Dia punya kualitas untuk membuat keputusan yang cepat di saat sulit. Itu hal yang normal, tapi tidak biasa untuk pemain seumur dia, " ujar Van Bommel membicarakan potensi lain sang pemain.

"Dia bermain dengan pemain yang lebih tua dan dia tetap mampu melakukan apa yang ia lakukan di tim muda. Jika Anda bisa melakukan hal semacam ini, maka bisa dipastikan Anda pemain yang bagus."

Setia di PSV

Dengan semua kemampuan tersebut wajar jika klub top Eropa mulai dihubungkan dengan pemain yang hanya berbanderol 20 juta euro tersebut.

Dua klub Inggris, Chelsea dan Manchester City disebut sebagai destinasi potensial Ihattaren. PSV dan Inter Milan pun belakangan mulai ikut ambil bagian dalam perlombaan merebut tandatangan sang pemain.

Namun, PSV bergerak cepat dengan memberikan kontrak baru pada Maret lalu yang mengikat Ihattaren di Stadion Philips hingga 2022.

"Bagi saya, uang bukan segalanya. Saya masih muda dan butuh banyak belajar. Saya selalu berusaha meningkatkan kemampuan," kata Ihattaren saat ditanya ketertarikan sejumlah klub kaya Eropa tersebut.

"Saya ingin menjadi pemain bintang di PSV secepat mungkin. Saya ingin menjadi bagian penting klub ini, membuat fans bahagia dan memenangkan banyak gelar."

"Jika itu semua sudah tercapai, baru saya akan memikirkan transfer besar."

Mohamed Ihattaren percaya bermain di PSV Eindhoven lebih utama dibandingkan hijrah di usia muda dan jadi penjaga bangku cadangan di klub raksasa. 

Profil singkat Mohamed Ihattaren

Nama lengkap: Mohamed Amine Ihattaren
Lahir: Belanda, 12 Februari 2020
Posisi: Gelandang serang
Karier: PSV (2019-hingga sekarang)

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

 Berita PSV Eindhoven lainnya:

Ajax Kembali Jauhkan Poin dari AZ Setelah Atasi PSV

Penyerang PSV Eindhoven Segera Tes Medis di Tottenham Hotspur

RELATED STORIES

Klub-klub Eropa Penghasil Wonderkid, antara Bisnis dan Prestasi

Klub-klub Eropa Penghasil Wonderkid, antara Bisnis dan Prestasi

Borussia Dortmund, Ajax, AS Monaco, dan Benfica merupakan contoh klub penghasil uang yang seret prestasi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas futsal Thailand vs Timnas futsal Indonesia pada futsal putra SEA Games 2025 di Thailand pada 19 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Thailand vs Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025

Laga pada Jumat (19/12/2025) malam ini sekaligus jadi penentu perebutan medali emas futsal putra SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 15:52

Cabor Esports di SEA Games 2025. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

SEA Games 2025: Indonesia Tambah Perak dan Perunggu dari Free Fire

Indonesia gagal meraih medali emas dan hanya berhasil meraih medali perak dan perunggu di nomor free fire cabor esports.

Gangga Basudewa | 18 Dec, 15:36

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Target 80 Medali Emas di SEA Games 2025 Tercapai, Menpora Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Para Atlet

SEA Games 2025 masih tersisa beberapa hari, kontingen Indonesia sudah berhasil memenuhi target awal yang dicanangkan.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 15:20

tim voli putra indo

Other Sports

Timnas Voli Putra Indonesia ke Final SEA Games 2025, Siap Ulang Rekor 32 Tahun Lalu

Kalahkan Vietnam lewat pertarungan sengit, Timnas Voli Putra Indonesia amankan tiket final SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 14:48

FC Mobile Luncurkan Komentator Bahasa Indonesia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

EA Sports FC Mobile Hadirkan Komentar Berbahasa Indonesia di In Game

Fitur komentator Indonesia kini sudah tersedia di EA SPORTS FC Mobile untuk seluruh pemain di perangkat iOS dan Android.

Nizar Galang | 18 Dec, 12:01

voli di sea games 2025

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen cabor voli indoor di SEA Games 2025 yang terus diperbarui selama berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 11:51

Timnas futsal putri Vietnam vs Timnas futsal putri Indonesia dalam perebutan medali emas futsal putri SEA Games 2025 di Thailand pada 18 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Dihajar Vietnam, Timnas Futsal Putri Indonesia Harus Puas Raih Medali Perak SEA Games 2025

Hasil dan jalannya pertandingan perebutan medali emas futsal putri SEA Games 2025 pada Kamis (18/12/2025) petang.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 11:15

Jungler Team Liquid PH, KarlTzy. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Esports

Raih Medali Emas, Pemain MLBB Filipina Sempat Kecewa Saat Hadapi Indonesia

Karltzy kecewa dengan susunan pemain Timnas MLBB Putra Indonesia yang mengalami perubahan di tengah jalan.

Gangga Basudewa | 18 Dec, 09:53

Blue Protocol: Star Resonance. (Hao Play)

Esports

Blue Protocol: Star Resonance, MMORPG Anime Resmi Hadir di PC dan Mobile

HaoPlay Limited secara resmi meluncurkan Blue Protocol: Star Resonance pada Kamis, 18 Desember 2025, pukul 10.00 WIB (UTC+7).

Gangga Basudewa | 18 Dec, 07:38

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Akira Higashiyama.

Timnas Indonesia

Nyaris Bawa Pulang Medali, Pelatih Timnas Putri Indonesia Tegaskan Target ke Piala Dunia Wanita

Pelatih Timnas putri Indonesia, Akira Higashiyama, soal sepak bola putri SEA Games 2025 dan kaitkan ke Piala Dunia Wanita.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 07:28

Load More Articles