Wawancara Eksklusif Agus Yuwono: Konsep, Misi dan Target Akademi Arema FC di EPA 2021

Sumargo Pangestu

Editor:

  • Berikut ini wawancara eksklusif Skor.id dengan Direktur Teknik Akademi Arema FC, Agus Yuwono.
  • Agus Yuwono mengaku ada program khusus yang diberikan kepada anak-anak didik di Akademi Arema FC.
  • Mantan pelatih Persis Solo itu juga mengungkapkan kesiapan Akademi Aream FC mengikuti Elite Pro Academy (EPA) 2021.

SKOR.id - Kemunculan bibit-bibit pesepak bola Indonesia merupakan usaha dari para klub profesional Tanah Air melakukan regenerasi pemain untuk tim.

Hal ini dilakukan oleh Arema FC. Dari Akademi Arema FC, muncul bintang-bintang baru yang siap untuk memperkuat Singo Edan, julukan tim.

Direktur Teknik Akademi Arema FC, Agus Yuwono pun mengungkapkan konsep akademi mereka, yang utamanya adalah untuk pendistribusian pemain ke klub senior.

Kepada Skor.id, Agus Yuwono juga mengungkapkan misi khusus Akademi Arema FC, hingga soal sudah membuat tim untuk ikut Elite Pro Academy (EPA) tahun ini.

Berikut ini, isi wawancara ekslusif selengkapnya Skor.id bersama Agus Yuwono soal Akademi Arema FC:

Boleh dijelaskan soal konsep Akademi Arema FC seperti apa?

Ya memang sebetulnya konsep awal adalah untuk distribusi pemain ke (Arema FC) senior. Jadi supporting kami bagaimana sebanyak mungkin untuk menyumbangkan pemain ke tim senior. Tentu dengan kapasitas dan kemampuan sesuai yang diharapkan.

Apa misi dari Akademi Arema FC?

Untuk mengembangkan pondasi pemain muda di Arema. Kami juga terbuka, bukan hanya anak Malang saja, tapi yang masuk dalam akademi tentunya harus kami siapkan untuk bisa mencapai di level tim senior di Liga 1 itu.

Tidak dikhususkan untuk anak-anak Malang?

Iya memang lebuh baik anak Malang. Tapi memang kami open, kami sudah profesional. Jadi mungkin dari luar Malang punya potensi lebih bagus, kenapa tidak.

Program apa saja yang dilakukan pada Akademi Arema FC?

Untuk bisa meningkatkan pemain muda di sini, tentu tugas pelatih dulu kami samakan persepsinya, bagaimana kami mencapai tujuannya menuju tim senior di Liga 1-nya. Kami koordinasikan juga, selanjutnya kami akan selalu seperti itu.

Jadi jangan sampai nanti usia sekian punya arah seperti ini, usia lain arahnya berbeda, kami samakan persepsi bahwa kami sama-sama menunjang ataupun mendorong bagaimana pemain ini menjadi pemain Arema senior.

Jenjang usia berapa saja yang ada di Akademi Arema FC?

Utamanya adalah usia Elite Pro. Ada U-20, U-18, U-16, U-14, dan U-12. Ada juga 10 sampai 11 tahun. Tapi yang di Elite Pro kan cuma tiga jenjang usia saja, U-16, U-18, U-20.

Apa ada program khusus yang membedakan Akademi Arema FC dengan akademi lain? 

Memang tentu berbeda kalau sudah levelnya akademi tentu mereka sudah harus menjadi seperti tim Liga 2 ataupun Liga 3. Jadi idealnya itu latihnannya intensitasnya lebih tinggi.

Jadi penanganan akademi dengan SSB (Sekolah Sepak Bola) jelas berbeda, makanya itu nanti kami samakan persepsinya bagaimana supaya mempercepat proses.

Menurut Anda, hal apa yang paling penting dibangun untuk pemain usia muda, khusunya di Akademi Arema FC?

Yang pertama adalah bagaimana meningkatkan kemampuan fundamental pemain. Jadi ini sangat penting sekali di tingkat grassroot dengan meningkatkan fundamental, memang mereka belum begitu mahir, tapi itu harus mereka tekankan dari sisi teknik, individu harus kami tekankan.

Jangan hanya menang dan kalah, karena ini bisa melebar. Kalau kami menekankan kemampuan teknik, itu nanti mereka pasti mereka banyak berlatih, ada pengulangan-pengulangan di situ, ada observasi di situ, ini adalah cara grassroot, tidak mudah memang.

Untuk yang kedua mambangun mental. Kami lihat saja, pemain senior itu masih belum berani kami lihat bagaimana menguasai bola, melepaskan umpan dan mengambil keputusan. Itu salah dari mana, ya dari grassroot-nya. Bisa dilihat timnas kita melawan Vietnam, keputusan sering salah sehingga bola hilang.

Kalau sering ikut turnamen juga tidak bagus, karena merusak mental juga, seperti contoh kalau tim A sudah menang 1-0 kurang 1 menit, instruksi pelatih apa, bolanya buang ke depan. Itu dapat merusak mental pemain, sehingga timbul mindset dari mereka bahwa kalau permainan kurang 1 menit bola harus dibuang.

Salahnya apa? seharusnya berani menguasai bola, dengan berani menguasai bola kan memaksa lawan untuk bertahan. Lalu orang menyerang itu pada saat menguasai bola tinggal bagaiaman cara memainkan bola, itu tugasnya pelatih.

Soal wadah kompetisi bagi akademi, apakah menurut Anda cukup dengan adanya Elite Pro Acedemy?

Sebetulnya sudah ada porsinya masing-masing, ada Elite Pro, ada Soeratin. Ini memang kan event nasional, seharusnya Askot sebagai kepanjangan tangan dari PSSI itu juga harus menggelar event.

Jadi tiap klub ditekankan punya kelompok umur karena kalau kita mau serius membenahi itu tugasnya Askot, tidak hanya senior saja yang dimainkan tapi tidak ada tujuan.

Grassroot itu sangat penting bagaimana membenahi pelatih meningkatkan kualitas pemain, semua itu diperhatikan di grassroot. Jadi yang penting itu ujung tombaknya sekarang ada di Askot dan di Askab untuk pembinaan ke depan.

Artinya Elite Pro Acedemy dan Piala Soeratin tidak cukup untuk mewadahi anak-anak akademi berkompetisi?

Ya sebetulya sudah lumayan, tapi idealnya di tingkat kabupaten kota itu harus ada turnamen reguler pertandingannya. Anggap saja mungkin di suatu daerah buat turnamen dengan usia di bawah Soeratin, grassroot gitu kan. Karena Soeratin itu kan mewakili Askot. Nah ini bisa menjadi perencanaan Askot dan Askab.

Bagi Anda, seberapa penting kompetisi buat pemain-pemain muda?

Itu sangat penting karena di situ banyak sekali kejadian salah satunya adalah mentalitas bertanding. Dengan adanya program jadwal yang rutin, pelatih juga akan membuat program latihan sehingga bisa menentukan arahnya latihan ke mana. Jadi meskipun ada Elite Pro, Soeratin, itu semacam festival kompetisi jangan turnamen.

Apa akademi Arema FC sudah mempersiapkan skuad untuk Elite Pro Academy tahun ini?

Ya, itu sudah kami persiapkan, karena dari tiga jenjang kelompok usia ini sudah siap semua, tinggal pemantapan saja. supaya nanti pemainnya bisa lebih siap untuk bertanding di Elite Pro itu.

Ada target khusus untuk Arema FC pada ajang Elite Pro Academy? 

Kalau dari saya, mereka harus tampil maksimal, kalau peringkat itu bonus saja. Kalau bermain bagus, teknik bagus, tim bagus, kolektivitas bagus, saya rasa itu (peringkat) bisa mudah didapat.

Menurut Anda, kesulitan dalam membangun akademi di Inodnesia itu seperti apa?

Ya memang kesulitannya adalah di suasana kometisi yang sulit, itu kurang sekali. Sehingga kami hanya harus menunggu event nasionalnya. Seharusnya dari Askot atau Asprov itu harus ada, karena itu penting untuk membangun mental dari pemain.

Siapa saja pemain jebolan Akademi Arema FC yang saat ini main di tim senior?

Sudah banyak. ada Dendi Santoso, Jhon Alfarizi, Benny Wahyudi. Angakatan 1999-2000 ada Aji Saka dan Vikrian. Angkatan 2001 Seiya, Bram, Tito, Faiz, Tegar, Raldi, sama Figo.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Arema FC Lainnya:

Arema FC Bakal Lepas Satu Kiper Mereka ke AHHA PS Pati FC

Arema FC Resmi Datangkan Diego Michiels, Langsung Diberi Peran Khusus

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Pelatih Arema FC Siapkan Agenda untuk Kembalinya Dua Pemain Timnas Indonesia

Pelatih Arema FC Siapkan Agenda untuk Kembalinya Dua Pemain Timnas Indonesia

Eduardo Almeida yakin Kushedya Hari Yudo dan Muhammad Rafli dalam kondisi baik setelah dilatih Shin Tae-yong di timnas Indonesia.

Presiden Baru Arema FC: Saya Akan Beli Arema Indonesia

Presiden Baru Arema FC: Saya Akan Beli Arema Indonesia

Presiden baru Arema FC, Gilang Widya Pramana akan membeli klub Liga 3 asal Malang, Arema Indonesia.

Arema FC Pastikan Pakai Kiper Asing dan Berasal dari Brasil

Arema FC Pastikan Pakai Kiper Asing dan Berasal dari Brasil

Slot pemain asing Arema FC sudah komplet termasuk mereka akan memakai jasa penjaga gawang asing untuk musim 2021-2022.

Crazy Rich Malang Serius Ingin Beli Arema Indonesia untuk Akhiri Dualisme

Crazy Rich Malang Serius Ingin Beli Arema Indonesia untuk Akhiri Dualisme

Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana, semakin serius untuk menyelesaikan isu dualisme yang menjadi polemik di kalangan Aremania.

Wawancara Eksklusif Sanjaya: Cerita di Balik Hijrah dari Futsal ke Sepak Bola dan Misi Menembus Timnas Indonesia

Kepada Skor.id, Muhammad Sanjaya secara eksklusif mengutarakan alasan beralih dari futsal ke sepak bola.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Penyerang Adhyaksa FC, Adilson Gancho da Silva. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Player of The Week Championship 2025-2026: Adilson Silva, Hentikan Paceklik dengan Quat-Trick

Adilson Silva tampil tajam dengan mencetak quat-trick saat Adhyaksa FC menundukkan PSPS Pekanbaru.

Rais Adnan | 03 Nov, 14:25

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 14:10

Ilustrasi Super League 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Hasil Super League 2025-2026: Persijap dan Semen Padang Tumbang di Kandang

Kekalahan ini semakin membuat kedua tim tersebut terseok-seok di papan bawah klasemen.

Rais Adnan | 03 Nov, 14:04

Penyerang sayap Liverpool, Mohamed Salah. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

6 Gol Terbaik Mohamed Salah di Liverpool setelah Tembus Catatan ke-250

6 Gol terbaik dari Mohamed Salah untuk Liverpool setelah menembus catatan ke-250.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 12:10

FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

JKT48 Bakal Jadi Pembuka Grand Final FFWS Global Finals 2025 di Indonesia Arena

Kabar tersebut disampaikan oleh Garena Free Fire lewat akun Instagram Free Fire Esports Indonesia.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:45

Timnas U-17 Indonesia (Indonesia U-17) vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-17 Indonesia vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025

Laga Timnas U-17 Indonesia vs Zambia akan digelar di Aspire Zone, Qatar, Selasa (4/11/2025) malam WIB.

Rais Adnan | 03 Nov, 11:37

Advance to Swiss Stage Clash Squad FFWS Global Finals 2025 Jakarta. (Garena)

Esports

Delapan Tim Siap Tampil di Swiss Stage FFWS Global Finals 2025 Jakarta Mode Clash Squad

RRQ Kazu akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di turnamen internasional mode Clash Squad tahun ini.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:18

RRQ(Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

RRQ Jadi Wakil Keempat Indonesia di KIC 2025

RRQ lolos bersama tiga tim lain yakni Bigetron Esports, Kagendra, dan Vesakha Esports.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 10:47

Pemain Timnas U-17 Indonesia, Fadly Alberto. (Foto: Dok. Timnas Indonesia/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

FIFA Soroti Kualitas Penyerang Timnas U-17 Indonesia Fadly Alberto

FIFA menilai Fadly Alberto menjadi salah satu talenta dari Asia yang bakal bersinar di Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 08:39

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 08:11

Load More Articles