- Tercatat sebanyak 46 pemain profesional dari regional Cina dan Asia Tenggara telah mendapatkan banned dari seluruh turnamen resmi dari Valve.
- Hal ini karena ke-46 pemain tersebut terindikasi melakukan kecurangan berupa dugaan pengaturan skor selama pertandingan DPC 2023 Tour 1 lalu.
- Dua tim dari regional Cina, Knights dan EHOME, juga mendapatkan hukuman dari Valve karena pengaturan skor pada DPC Cina 2023 Tour 1 lalu.
SKOR.id - Jelang DPC 2023 Tour 2 akan dimulai, Valve justru melakukan banned besaran-besaran karena terjadi pelanggaran yang sangat berat.
Tercatat sebanyak 46 pemain profesional dari regional Cina dan Asia Tenggara telah mendapatkan banned dari seluruh turnamen resmi dari Valve.
Hal ini karena ke-46 pemain tersebut terindikasi melakukan kecurangan berupa dugaan pengaturan skor selama pertandingan DPC 2023 Tour 1 lalu.
Selain itu, beberapa tim juga diduga terlibat kegiatan perjudian mencurigakan selama turnamen musim dingin lalu.
Tak hanya itu saja, baik Valve selaku pengembang game dan Perfect World selaku penyelenggara turnamen di regional Cina juga memutuskan memberikan banned permanen kepada 5 tim esport, dimana salah satunya adalah Knights.
Knights sendiri merupakan tim yang berlaga pada DPC CN 2023 Tour 1 lalu dan berhasil lolos ke Lima Major 2023, mereka ketahuan melakukan pengaturan skor saat melawan EHOME pada jelang akhir musim.
Menariknya, Knights juga terkena hukuman karena mereka menggunakan cheat map hacks pada pertandingan di DPC CN 2023 Tour 1 lalu.
Beberapa pemain profesional ternama yang terkena banned permanen ini antara lainnya adalah lima pemain Knights, lima pemain EHOME, empat mantan pemain Dawn Gaming, empat pemain Team Mystique, tiga pemain LBZS, tiga pemain Team Flow, dan sejumlah pemain yang berkompetisi di event DPC musim lalu.
Beberapa pemain juga terkena hukuman larangan bermain yang bervariasi di event resmi Valve, mulai dari 1 tahun hukuman hingga 2 tahun hukuman larangan bermain.
Regional Cina sendiri memang menjadi regional yang paling rentan adanya pengaturan skor dan perjuadian, dimana dalam 2 tahun terakhir ini saja sudah banyak pemain yang juga tersandung kasus yang sama.