• Toulon Tournament 2020 di Prancis yang akan diikuti timnas U-19 Indonesia telah resmi dibatalkan.
• Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, siapkan program pengganti untuk timnas U-19 Indonesia.
• Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, akan bicarakan road map terbaru timnas U-19 karena gagal ke Prancis.

SKOR.id - Turnamen Toulon di Prancis yang akan digelar pada Desember 2020 resmi dibatalkan. Sejatinya, timnas U-19 Indonesia akan ambil bagian.

Timnas U-16 sudah pernah tampil dalam kejuaraan yang telah berlangsung sejak 1967 ini pada 2017. Saat itu, timnas U-19 gagal menembus babak grup.

Karenanya, jajaran pelatih timnas U-19 bakal merancang kembali program pelatihan baru, sepulang dari pemusatan latihan selama dua bulan di Kroasia.

Garuda Muda, sebutan timnas level usia Indinesia, rencananya akan diistirahatkan beberapa pekan sebelum dipanggil kembali untuk pemusatan latihan di Yogyakarta.

Terkait dibatalkannya Toulon Tournament 2020, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menyebut Shin Tae-yong dan jajarannya telah menyiapkan rencana B.

"Ya, kami sudah dapat informasi soal pembatalan Toulon Tournament 2020. Tapi, pasti kami siapkan rencana B dan lakukan itu," kata Indra Sjafri.

"Setelah tiba di Indonesia, kami akan bicara dengan PSSI dan sampaikan bagaimana road map terbaru buat timnas U-19 ini," Indra Sjafri menambahkan.

Awalnya, timnas U-19 direncanakan akan menjalani pemusatan latihan selama beberapa pekan di Yogyakarta sebelum berangkat ke Prancis.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa PSSI akan mengikuti keinginan pelatih timnas Indonesia.

Mengenai batalnya Toulon Tournament 2020, Yunus Nusi mengatakan, PSSI akan menunggu tim pelatih dan direktur teknik kembali ke Tanah Air.

"Untuk masalah kelanjutan TC (training center) dan program  timnas U-19, PSSI akan menunggu Shin Tae-yong dan Indra Sjafri," kata Yunus Nusi.

Timnas U-19 dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 26 Oktober. Selama di Kroasia, David Maulana dan kolega menjalani 11 laga uji coba.

Progres yang diperlihatkan timnas U-19 Indonesia terbilang memuaskan. Kebugaran fisik, pemahaman taktikal, dan hal-hal teknis filosofi terus meningkat.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Siapa pemain Asia milik Persija favorit Skorer? Sejak Liga Indonesia membuka pintu masuk pemain asing, Persija Jakarta jadi salah satu klub yang rajin mendatangkan pemain asal Benua Asia. Namun, Macan Kemayoran, julukan Persija, baru mulai percaya dengan kualitas pemain Asia pada musim 2009. Itu setelah ada kebijakan jatah pemain Asia. Pemain Asia pertama yang didatangkan Persija adalah pemain asal Singapura, Baihakki Khaizan dan Mustafic Fachruddin pada musim 2009-2010. Musim 2010-2011, klub berlambang Tugu Monumen Nasional ini kembali mendatangkan dua pemain asal Singapura, yakni Precious Emuejeraye dan Agu Casmir. Berikutnya, pada 2011-2012, saat tampuk kepemilikan saham Persija dikendalikan Ferry Paulus, pemain asal Korea Selatan jadi bidikan ketimbang Asia Tenggara. Pemain Korea Selatan yang pertama kali didatangkan adalah Jeong Kwan-sik. Selama membela Persija dalam 17 pertandingan, Kwan-sik melesakkan dua gol. Sedangkan pada musim 2013, Persija mendatangkan pemain asal Korea Selatan lainnya, Park Kyeong-min. Semusim membela Persija, Kyeong-min tampil 12 kali. Pada musim yang sama, yakni 2013, Persija juga mendatangkan pemain asal Hong Kong, yaitu Lam Hok-hei. Sayangnya, Hok-hei kalah saing dengan pemain lain. Pemain Korea Selatan ketiga yang membela klub kelahiran 28 November 1928 ini adalah Hong Son-hak, yakni dalam musim transisi kompetisi, 2016. Sejatinya Son-hak tampil cukup memukau. Buktinya, ia dipercaya tampil sebanyak 27 kali dalam semusim dan melesakkan dua gol. Sayang Persija tak cukup puas. Selanjutnya pada musim 2017, Persuha mengontrak pemain berdarah Brasil tapi berpaspor Australia, Reinaldo Elias da Costa, pada pertengahan musim. Juga ada Jakhongir Abdumuminov pada musim 2019, yang didaftarkan Persija untuk tampil dalam Pra Liga Champions Asia, karena Rohit Chand belum kembali. Adapun Rohit tercatat sebagai pemain asal Asia yang paling lama membela Persija, yakni dalam dua periode berbeda. Pertama musim 2013-2015 dan musim 2017 hingga kini.

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Oct 24, 2020 at 11:29pm PDT

Baca Juga Berita Timnas U-19 Indonesia Lainnya: 

Resmi, Timnas U-19 Indonesia Batal Ikut Toulon Tournament di Prancis

Wonderkid Persib Petik Pelajaran Berharga dari TC Timnas U-19 Indonesia

Bagus Kahfi Tolak Gabung Timnas U-19 Indonesia dengan Alasan Bijak