• Erik ten Hag ternyata pernah menjadi pelatih Bayern Munchen junior, saat Pep Guardiola menukangi tim senior klub yang sama. 
• Mulai musim depan, keduanya akan saling sikut di Liga Inggris, sekaligus memanaskan derbi Manchester. 
• Berikut daftar pelatih dan murid, yang kini keduanya sama-sama menukangi tim senior. 

SKOR.id - Kedatangan Erik ten Hag ke Manchester United, menambah panjang daftar sosok pelatih dan murid yang kini sama-sama menjadi juru taktik ternama. 

Manchester United mengumumkan akan memakai jasa Erik ten Hag untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer mulai musim depan. 

Pelatih asal Belanda itu berhasil memikat hati pecinta sepak bola berkat racikannya di Ajax Amsterdam. 

Namun mungkin tak banyak yang tahu, Ten Hag pernah menjadi murid Pep Guardiola di Bayern Munchen. 

Saat Guardiola mengarsiteki tim utama Die Roten, rupanya ada Erik ten Hag yang menukangi tim junior klub yang sama. 

Pep Guardiola dan Erik ten Hag bukan satu-satunya hubungan pelatih dan murid yang kini sama-sama menukangi tim besar. 

Berikut daftar 10 pasangan yang pernah bekerja sebagai pelatih dan murid sebelum sama-sama menjadi juru taktik di tim besar. 

1. Jose Mourinho - Brendan Rodgers

Pada periode pertamanya di Chelsea, Mourinho ingin Rodgers menukangi tim junior the Blues. Brendan Rodgers mengaku selalu berterima kasih kepada pelatih asal Portugal tersebut karena membantunya di awal karier.

Dua pelatih ini sudah beberapa kali bertemu di Liga Inggris, terutama pada musim 2013-2014, ketika mereka berada di bench Liverpool dan Chelsea.

Saat itu kedua tim ini bersaing ketat dalam perebutan gelar Liga Inggris, yang akhirnya dimenangkan oleh Manchester City besutan Manuel Pellegrini.

2. Jose Mourinho - Bobby Robson

Jose Mourinho sendiri memiliki banyak mentor, salah satunya adalah Bobby Robson. Keduanya pernah bekerja sama di Porto dan Barcelona, di mana pelatih asal Portugal tersebut menjadi tangan kanan Robson.

3. Jose Mourinho - Louis van Gaal

Setelah Robson pergi, datang Van Gaal ke bench Barcelona, namun Mourinho tetap menjalankan tugasnya sebagai asisten.

Setelah itu, keduanya beberapa kali bertemu sebagai lawan.

Pertemuan tersebut terjadi di final Liga Champions 2010 antara Inter Milan dan Bayern Munchen, lalu pada 2016 the Special one mengambil alih kursi pelatih Manchester United dari pria asal Belanda ini.

4 Pep Guardiola - Erik ten Hag

Antara 2013 dan 2015, ketika Guardiola di bench Bayern Munchen, Erik ten Hag ternyata menukangi tim junior the Bavarians.

Mulai musim depan, mereka akan berada di bench berlawanan dalam derbi Manchester setelah Ten Hag resmi melatih Manchester United.

5. Luigi De Canio - Antonio Conte

Sebelum menjadi salah satu pelatih papan atas, Antonio Conte menghabiskan waktu satu tahun ‘magang’ di Siena bersama Luigi De Canio pada musim 2005-2006.

6. Stefano Pioli - Simone Inzaghi

Ketika Inzaghi dipercaya melatih Lazio Primavera, Stefano Pioli berada di bench tim utama. Inzaghi kemudian menjadi suksesor Pioli pada 2016.

Di musim ini, kedua pelatih tersebut ada di dua tim asal Milan yang tengah bersaing memperebutkan Scudetto.

7. Marcello Lippi - Gian Piero Gasperini

Dua pelatih senior asal Italia ini pernah menghabiskan waktu bersama di Juventus. Ketika Marcello Lippi memenangi banyak trofi, Gian Piero Gasperini menimba ilmu di tim junior.

8. Maurizio Sarri - Gianfranco Zola

Saat melatih Chelsea di musim 2018-2019, Maurizio Sarri memiliki sosok spesial dalam jajaran stafnya. Dia adalah idola pendukung the Blues, Gianfranco Zola.

9. Luciano Spalletti - Eusebio Di Francesco

Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola, Eusebio Di Francesco sempat menjadi tangan kanan Spalletti di AS Roma pada musim 2005-2006.

10. Unai Emery - Thiago Mota

Thiago Motta kini mengarsiteki tim Serie A Italia, Spezia. Sebelumnya, Motta dan Unai Emery pernah bekerja sama di Paris Saint-Germain.

Lalu pada 2018-2019, Motta memimpin PSG U-19, sementara Emery masih ada di tim utama.

Berita Lainnya

Mino Raiola Dicintai dan Dibenci, Berikut Klub yang Pernah Berseteru dengannya

Sergio Ramos Bertekad Beri Pembuktian untuk PSG usai Musim yang Mengecewakan