Sulut United Menentang Keras, Kompetisi Tanpa Degradasi Disebut Sangat Tidak Ideal

Sejumlah klub Liga 2 mulai bersuara menentang kompetisi tanpa degradasi.
Salah satu klub Liga 2 yang menolak kompetisi tanpa degradasi adalah Sulut United.
Menurut CEO Sulut United, Bima Sinung Widagdo, kompetisi tanpa degradasi sangat tidak ideal.

SKOR.id - Sejumlah kontestan Liga 2 mulai menanggapi rencana kompetisi kasta teratas Indonesia tanpa adanya sistem degradasi.

Secara tidak langsung hal ini memang sedikit merugikan peserta kompetisi kasta kedua Indonesia.

Pasalnya jika Liga 1 musim 2021-2022 tanpa degradasi, otomatis jatah klub yang promosi dari Liga 2 akan berkurang menjadi dua, biasanya tiga tim, untuk melengkapi kuota 20 tim kontestan Liga 1 musim berikutnya (2022).

CEO Sulut United, Bima Sinung Widagdo, beranggapan kompetisi tidak akan berjalan ideal jika dilangsungkan tanpa adanya degradasi.

"Dapat dimengerti alasan ekonomi yang disampaikan oleh beberapa klub terkait usulan berputarnya kompetisi tanpa adanya degradasi," kata Bima.

"Akan tetapi kompetisi tanpa adanya degradasi merupakan kondisi yang sangat tidak ideal terhadap berjalannya suatu kompetisi,"ia melanjutkan.

Lebih lanjut dijelaskan Bima, kompetisi akan berlangsung kurang kompetitif dan akan cenderung sering terjadi pertandingan-pertandingan yang tidak imbang karena salah satu tim tidak mempunyai target dan ambisi untuk menang.

"Hasil akhir di kompetisi seharusnya merupakan buah dari perjuangan tim tersebut selama persiapan dan menjalankan kompetisi dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya," Bima menambahkan.

Sebelumnya ada beberapa alasan mengapa sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 bersikeras mengusulkan ide kompetisi tanpa degradasi musim ini.

Di antaranya, mereka menilai bahwa jalannya kompetisi masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Selain itu, PSSI sebagai regulator serta PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi, dan klub masih perlu membiasakan diri terkait penerapan protokol kesehatan.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.