- Leganes resmi terdegradasi dari kasta teratas Liga Spanyol musim ini.
- Barcelona dikatakan sebagai katalis terdegradasinya Leganes musim ini.
- Hal ini karena Barcelona membeli Martin Braithwaite dari Leganes.
SKOR.id - Terdegradasinya Leganes dari kasta teratas Liga Spanyol mungkin bukan sepenuhnya salah Barcelona.
Leganes resmi terdegradasi usai pada laga terakhir La Liga musim ini dipaksa bermain imbang 2-2 saat menjamu Real Madrid (19/7/2020).
Hasil imbang ini membuat Leganes hanya mengoleksi 36 angka dan menempati urutan ke-18 klasemen, terpaut satu angka saja dari zona aman degradasi.
Ini merupakan hasil buruk setelah empat musim berada di kasta teratas untuk tim berjuluk Los Pepineros alias Si Petani Mentimun, julukan yang diberikan karena dulu daerah ini merupakan daerah penghasil mentimun.
Banyak pihak yang kemudian menghubungkan degradasinya Leganes ini dengan Barcelona, berkata bahwa Blaugrana adalah katalis utama Leganes turun kasta.
Masalah utama terletak pada transfer penyerang andalan Leganes, Martin Braithwaite, ke Barcelona pada 20 Februari 2020 lalu.
Jika ini transfer biasa mungkin tak akan ada yang mempermasalahkan, tetapi pembelian Braithwaite terjadi di luar periode bursa transfer musim dingin atau musim panas.
Barcelona diberikan pengecualian oleh La Liga karena cedera panjang yang dialami Luis Suarez dan Ousmane Dembele. Barca kemudian menebus klausul pelepasan Braithwaite sebesar 18 juta euro, Leganes tak bisa bertindak apa-apa.
Masalahnya, Leganes kemudian tak bisa menggunakan uang ini untuk membeli pemain, karena selain tak ada striker lain yang tersedia, mereka juga tak diberikan pengecualian oleh La Liga.
Hal ini membuat banyak pihak merasa bahwa ini tak adil dan jadi salah satu alasan utama Leganes terdegradasi.
Akan tetapi, jika dilihat lebih dalam, sebenarnya terdegradasinya Leganes mungkin bukan sepenuhnya salah Barcelona semata.
Buruk Sejak Awal
Mari kita lihat lebih dalam hasil yang diraih Leganes musim ini, sebelum dan sesudah Braithwaite hengkang.
Martin Braithwaite pergi dari Leganes ke Barcelona pada tanggal 20 Februari 2020. Los Pepineros bermain 24 kali sebelum pemain asal Denmark itu hengkang, dan 14 kali setelahnya.
Jika dirata-rata, catatan gol Leganes justru meningkat setelah kehilangan penyerang utama mereka tersebut.
Dalam 24 laga awal, mereka mencetak 18 alias 0,75 gol per laga, Martin Braithwaite menyumbang 6 gol di antaranya.
Setelahnya, Leganes mencetak 12 gol dalam 14 laga terakhir, atau 0,85 gol per laga, naik rata-rata 0,1 gol per pertandingan.
Kenaikan pesat juga bisa dilihat dari catatan poin yang diraih Leganes pada akhir musim ini.
Leganes hanya mendapat 19 poin dalam 24 laga pertama alias 0,79 poin per laga hasil dari 4 kemenangan, 7 imbang, dan 13 kekalahan.
Sedangkan dalam 14 laga terakhir, mereka mengoleksi 17 poin atau 1,2 poin per laga, hasil dari 4 kemenangan, 5 imbang, dan hanya 5 kali kalah.
Jika catatan 1,2 per laga ini bisa mereka dapatkan sepanjang musim, Leganes akan mendapatkan 45,6 poin dan tak akan terdegradasi.
Jadi bisa dibilang, degradasinya Leganes musim ini lebih karena buruknya performa mereka pada awal musim, bukan karena kehilangan Braithwaite semata.
Tak Ada yang Untung
Performa awal musim Leganes memang sangat buruk, dalam 15 laga awal, mereka hanya menang sekali, 3 imbang, dan 11 kali kalah.
Hasil ini membuat mereka juga harus melewati berbagai masalah di pinggir lapangan dengan adaptasi pelatih baru.
Leganes harus mendepak pelatih Mauricio Pellegrino pada 21 Oktober yang digantikan pelatih sementara Luis Cembranos sampai awal November, sebelum digantikan Javier Aguirre mulai 4 November 2019.
Meski begitu, catatan di atas hanya menilik dari hasil di atas lapangan, tak melihat bagaimana pengaruh ke mental klub dan para pemain lain usai kehilangan penyerang andalan mereka.
Satu hal yang jadi catatan, transfer Braithwaite ke Barcelona memang sepertinya tak menguntungkan semua pihak.
Setelah Braithwaite pindah, La Liga kemudian ditangguhkan karena pandemi virus Corona dan ia hanya tampil 11 kali (4 sebagai starter) dengan catatan satu gol saja.
Bagi Barcelona, penundaan membuat Luis Suarez bisa sembuh dan kembali turun berlaga saat liga dilanjutkan, membuat pembelian Braithwaite seperti sia-sia.
Sedangkan untuk Leganes, kehilangan Braithwaite mungkin berpengaruh besar terhadap mental mereka agar bisa bertahan di kasta taratas Liga Spanyol musim ini.
Andai waktu bisa diputar kembali dengan mengetahui hal ini, mungkin Barcelona tak akan membeli Martin Braithwaite dan Leganes tak akan terdegradasi.
Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur, atau dalam konteks Leganes, mentimun sudah menjadi acar, dan mereka harus bermain di kasta kedua Liga Spanyol musim depan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Alasan Rashford Hapus Ucapan Selamat ke Leeds United: Perang Bungahttps://t.co/kIkelsqTfe— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 18, 2020
Berita Barcelona Lainnya:
Pastikan Gelar El Pichichi, Lionel Messi Catat Rekor Baru di Liga Spanyol