Profil Retno Kustijah, Legenda Bulu Tangkis Indonesia yang Berulang Tahun Hari Ini

Aprelia Wulansari

Editor:

SKOR.id - Legenda bulu tangkis Indonesia, Retno Kustijah, merayakan ulang tahunnya yang ke-78 pada hari ini, Jumat (19/6/2020).

Ya, Retno Kustijah lahir di Padang Panjang, 19 Juni 1942.

Retno Kustijah merupakan salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang menjadi juara dalam beragam turnamen melalui nomor ganda putri.

Bersama dengan Minarni, Retno Kustijah merajai ganda putri dalam level nasional dan internasional pada era 1960an hingga 1970an.

Ketika dihubungi Skor.id melalui telepon pada Rabu (17/6/2020), Retno Kustijah pun memberikan pesan kepada bulu tangkis Indonesia.

"Mudah-mudahan bulu tangkis Indonesia bisa maju dari tahun sebelumnya," kata Retno Kustijah.

Harapan ini pun menjadi keinginan dari semua pelaku dan penggemar bulu tangkis Indonesia.

Harapan dari Retno Kustijah bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia telah membawa Indonesia ke level prestasi yang luar biasa.

Meraih dua emas Asian Games 1962 ketika Indonesia menjadi tuan rumah serta satu emas Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand, menjadi bukti dominasi ganda putri Indonesia kala itu.

"Asian Games 1962 menjadi Asian Games pertama saya. Bermain di depan seluruh rakyat Indonesia adalah hal yang membanggakan," ucap Retno Kustijah.

"Bahkan, penganugerahan medali kala itu dilakukan oleh Sultan," ujar Retno Kustijah.

Meraih dua emas Asian Games 1962 melalui nomor ganda putri bersama Minarni dan dari nomor beregu putri bukan tanpa perjuangan.

Retno/Minarni pun bisa mencapai hal itu berkat menyadari kekurangannya dan berusaha memperbaiki diri.

"Saya dan almarhumah Minarni selalu dipasangkan sejak 1959," kata Retno.

"Kami sekamar dan ke manapun bersama. Kami saling mengoreksi. Salah satunya, saya memperkuat otot pergelangan tangan dengan botol air yang diisi pasir. Dulu, belum ada barbel seperti sekarang."

Perempuan anggun nan santun ini memiliki semangat juang yang sangat tinggi dan selalu bersemangat untuk berlatih.

Latihan keras itu membuahkan hasil bagi Retno/Minarni.

Retno/Minarni meraih dua emas pada Asian Games 1962 dan Minarni juga menambah satu emas dari nomor tunggal putri.



Kesuksesan dalam Asian Games 1962, membuat Retno/Minarni menjadi duet ganda putri terbaik Indonesia.

Pada 1963 dan 1964, Retno/Minarni menjadi juara nasional ganda putri.

Berstatus sebagai peraih emas Asian Games 1962 dan juara nasional, Retno/Minarni kembali dipercaya untuk tampil dalam Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand.

Duo ini pun membawa pulang emas bagi Indonesia.

Prestasi ini membuat Retno/Minarni menjadi satu-satunya ganda putri Indonesia yang bisa meraih emas dalam dua Asian Games secara beruntun.

Selain tampil pada nomor ganda putri, Retno juga turun pada nomor ganda campuran dalam Asian Games 1966.

Berpasangan dengan Tjoa Tjong Boan, Retno membawa pulang perungggu.

Satu perunggu juga dibawa pulang dari nomor beregu putri dalam Asian Games 1966.

"Setelah itu, kami mempersiapkan diri menuju All England 1968," kata Retno.

Kala itu, Retno, Minarni, dan Rudy Hartono berlatih bersama di Senayan, Jakarta.

"Waktu itu, kami sama-sama memiliki perasaan kurang akan kemampuan masing-masing sehingga membuat kami berlatih dengan keras," ucap perempuan berambut pendek ini.

Keinginan untuk selalu memperbaiki diri, ngotot, dan selalu melakukan persiapan maksimal, akhirnya berbuah manis bagi Retno/Minarni.

Retno/Minarni berhasil menjadi juara All England 1968 setelah mengalahkan pasangan Jepang, Noriko Takagi/Hiroe Amano, 15-5, 15-8.

Hasil ini membuat Retno/Minarni menjadi ganda putri Indonesia pertama yang mampu menjadi juara All England.

Hingga saat ini, hanya dua ganda putri Indonesia yang pernah menjadi juara All England.

Retno/Minarni pada 1968 dan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna pada 1979.

Sukses dalam level Asia dan meraih gelar juara All England, membuat Retno/Minarni selalu dipercaya masuk dalam tim Uber Cup Indonesia.

Retno menjadi anggota tim Uber Cup Indonesia pada 1960, 1963, 1966, 1969, dan 1972.

Kala itu, Indonesia menjadi runner-up pada 1969 dan 1972.

Dalam Asian Games 1970 di Bangkok, Thailand, Retno berpasangan dengan Nurhaena dan sukses menjadi finalis.

Namun, mereka harus puas dengan perak. Nomor beregu putri Indonesia pun meraih perunggu.

Bermain Rangkap

Kala itu, bermaing rangkap adalah hal biasa. Retno pun turun di nomor ganda putri, ganda campuran, dan tunggal putri.

Pada nomor tunggal putri, Retno pernah menjadi runner-up Singapore Open 1967, runner-up Malaysia Open (1966, 1967), dan runner-up Canadian Open 1969.

Bersama Minarni, Retno juga tampil baik dalam turnamen internasional lainnya.

Juara Malaysia Open, Singapore Open, Canadian Open, dan US Open adalah beberapa di antaranya.

Retno juga meraih dua emas dalam Kejuaraan Asia 1971 melalui nomor ganda putri bersama Intan dan ganda campuran bersama Christian Hadinata.

Selain berduet dengan Christian Hadinata dalam nomor ganda campuran, Retno juga pernah dipasangkan dengan Tan Joe Hok dan Ng Boon Bee.

Setelah itu, Retno pun memilih pensiun dari bulu tangkis.

Awal Kenal Bulu Tangkis

Perkenalan Retno dengan bulu tangkis pun bukan karena kebetulan.

"Ketika saya masih kecil, kira-kira usia saya 14 tahun, saya bisa semua olahraga. Lari, lompat jauh, lompat tinggi, voli, dan renang. Saya sudah mencoba semuanya."

"Tapi, ayah saya suka bermain tenis. Ketika dia latihan, saya sering ikut," ucap Retno.

Lapangan tenis tempat ayahnya bermain bersebelahan dengan lapangan bulu tangkis.

Retno pun mulai mencoba bermain bulu tangkis dan dia jatuh hati pada olahraga ini.

Namun, Retno Kustijah ternyata sempat mendapatkan larangan dari sang ibu.

Pasalnya, bermain bulu tangkis kala itu dilakukan pada malam hari.

"Saya sempat dilarang oleh ibu karena anak perempuan saat itu tak etis apabila pulang malam," kata Retno Kustijah.

"Jadi, saya harus bisa mengambil hati ibu agar beliau mengizinkan," ucap Retno Kustijah.

Izin pun didapatkan dan Retno Kustijah akhirnya menjadi atlet nasional yang mengharumkan nama Indonesia serta menjadi legenda bulu tangkis Indonesia.

Setelah pensiun dari bulu tangkis, Retno Kustijah sempat menjadi pelatih di Jaya Raya.

"Saat ini, saya sudah tak melatih lagi. Saya sudah pensiun sejak 2014. Sekarang saya terkadang masih ke GOR dan menjadi motivator untuk para pemain saja," ucap Retno Kustijah.

Data Diri Retno Kustijah

Lahir: Padang Panjang, 19 Juni 1942

Tinggi: 155 cm

Penghargaan: Satya Lencana Kebudayaan 1969

Prestasi:

Ganda Putri dalam Multievent dan Single Event

1961: Satu perak ganda putri bersama Goei Kiok Nio PON V di Bandung

1962: Dua emas (ganda putri dan beregu) Asian Games 1962 di Jakarta

1963: Juara nasional ganda putri

1964: Juara nasional ganda putri

1966: Satu emas (ganda putri), dua perunggu (ganda campuran dan beregu) Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand, juara Malaysia Open

1967: Juara nasional ganda putri, juara Malaysia Open, juara Singapore Open

1968: Juara All England nomor ganda putri bersama Minarni di London, Inggris

1969: Juara Canada Open, juara US Open

1970: Satu perak (ganda putri) dan satu perunggu (beregu putri) Asian Games 1970 di Bangkok, Thailand, juara Singapore Open

1971: Dua emas (ganda campuran dan ganda putri) Asian Championships di Jakarta

Anggota Tim Piala Uber 1960, 1963, 1966, 1969, 1972

Tunggal Putri

1966: Runner-up Malaysia Open

1967: Runner-up Singapore Open dan Malaysia Open

1969: Runner-up Canadian Open

Ikuti juga Instagram, Facebook, Youtube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Bulu Tangkis Lainnya:

Hendra Setiawan Sebut 6 Lawan Tersulit, Minions Salah Satunya

Usia Greysia Polii Bakal Jadi Problem Saat Olimpiade Tokyo Digelar

 

RELATED STORIES

Incar Medali Emas Olimpiade 2020, Tunggal Putri Cina Andalkan Chen Yu Fei

Incar Medali Emas Olimpiade 2020, Tunggal Putri Cina Andalkan Chen Yu Fei

Cina berambisi untuk mengembalikan tradisi medali emas Olimpiade dari nomor tunggal putri yang dipatahkan Carolina Marin pada edisi 2016.

Ganda Putra Jadi Inspirasi PBSI Menggelar Home Tournament bersama Mola TV

Ganda Putra Jadi Inspirasi PBSI Menggelar Home Tournament bersama Mola TV

Mola TV PBSI Home Tournament bermula dari inisiatif nomor ganda putra, tetapi konsep ini kemudian diikuti oleh empat nomor lainnya.

Wejangan Retno Kustijah untuk Ganda Putri Indonesia

Wejangan Retno Kustijah untuk Ganda Putri Indonesia

Retno Kustijah, legenda bulu tangkis Indonesia, beri pesan kepada skuad ganda putri.

Tiru Bulu Tangkis Indonesia, Malaysia Bakal Gelar Kompetisi Internal

Tiru Bulu Tangkis Indonesia, Malaysia Bakal Gelar Kompetisi Internal

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) bakal mengikuti langkah Indonesia dengan menggelar kompetisi internal.

Skortun: Kiprah Retno Kustijah, Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Retno Kustijah adalah legenda bulu tangkis Indonesia pada nomor ganda putri.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas futsal Thailand vs Timnas futsal Indonesia pada futsal putra SEA Games 2025 di Thailand pada 19 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Thailand vs Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025

Laga pada Jumat (19/12/2025) malam ini sekaligus jadi penentu perebutan medali emas futsal putra SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 15:52

Cabor Esports di SEA Games 2025. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

SEA Games 2025: Indonesia Tambah Perak dan Perunggu dari Free Fire

Indonesia gagal meraih medali emas dan hanya berhasil meraih medali perak dan perunggu di nomor free fire cabor esports.

Gangga Basudewa | 18 Dec, 15:36

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Target 80 Medali Emas di SEA Games 2025 Tercapai, Menpora Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Para Atlet

SEA Games 2025 masih tersisa beberapa hari, kontingen Indonesia sudah berhasil memenuhi target awal yang dicanangkan.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 15:20

tim voli putra indo

Other Sports

Timnas Voli Putra Indonesia ke Final SEA Games 2025, Siap Ulang Rekor 32 Tahun Lalu

Kalahkan Vietnam lewat pertarungan sengit, Timnas Voli Putra Indonesia amankan tiket final SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 14:48

FC Mobile Luncurkan Komentator Bahasa Indonesia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

EA Sports FC Mobile Hadirkan Komentar Berbahasa Indonesia di In Game

Fitur komentator Indonesia kini sudah tersedia di EA SPORTS FC Mobile untuk seluruh pemain di perangkat iOS dan Android.

Nizar Galang | 18 Dec, 12:01

voli di sea games 2025

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen cabor voli indoor di SEA Games 2025 yang terus diperbarui selama berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 18 Dec, 11:51

Timnas futsal putri Vietnam vs Timnas futsal putri Indonesia dalam perebutan medali emas futsal putri SEA Games 2025 di Thailand pada 18 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Dihajar Vietnam, Timnas Futsal Putri Indonesia Harus Puas Raih Medali Perak SEA Games 2025

Hasil dan jalannya pertandingan perebutan medali emas futsal putri SEA Games 2025 pada Kamis (18/12/2025) petang.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 11:15

Jungler Team Liquid PH, KarlTzy. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Esports

Raih Medali Emas, Pemain MLBB Filipina Sempat Kecewa Saat Hadapi Indonesia

Karltzy kecewa dengan susunan pemain Timnas MLBB Putra Indonesia yang mengalami perubahan di tengah jalan.

Gangga Basudewa | 18 Dec, 09:53

Blue Protocol: Star Resonance. (Hao Play)

Esports

Blue Protocol: Star Resonance, MMORPG Anime Resmi Hadir di PC dan Mobile

HaoPlay Limited secara resmi meluncurkan Blue Protocol: Star Resonance pada Kamis, 18 Desember 2025, pukul 10.00 WIB (UTC+7).

Gangga Basudewa | 18 Dec, 07:38

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Akira Higashiyama.

Timnas Indonesia

Nyaris Bawa Pulang Medali, Pelatih Timnas Putri Indonesia Tegaskan Target ke Piala Dunia Wanita

Pelatih Timnas putri Indonesia, Akira Higashiyama, soal sepak bola putri SEA Games 2025 dan kaitkan ke Piala Dunia Wanita.

Taufani Rahmanda | 18 Dec, 07:28

Load More Articles