SKOR.id - Seandainya musim 2022-2023 ada degradasi, PSS Sleman mungkin sudah bergelut di kasta kedua Liga Indonesia saat ini.

Namun, alih-alih mendongrak performa, mereka kembali tampil kurang menggigit sepanjang Liga 1 2023-2024. 

Melihat prestasi tim yang jalan ditempat, manajemen PSS Sleman pun melakukan perombakan besar jelang musim depan, salah satunya melepas semua pemain asing.

Capaian Musim Lalu

Awal perjalanan PSS Sleman di Liga 1 2023-2024 sebenarnya cukup menjanjikan. Tim asuhan Marian Mihail hanya menderita dua kekalahan dalam 11 laga pembuka.

Namun, setelah itu, kemenangan terasa sangat sulit didapat. Pada sisa kompetisi, Laskar Sembada cuma mampu lima kali meraih poin penuh.

Alhasil, mereka pun harus puas finis di peringkat ke-13, berjarak empat poin saja dari zona degradasi.

Tiga pelatih tercatat menjadi nahkoda PSS Sleman sepanjang musim lalu, semua kehilangan pekerjaan.

Mulai dari Marian Mihail yang didepak pada pekan ke-15, lalu Bertrand Crasson yang menjadi suksesor cuma bertahan dua pertandingan.

Terakhir, Risto Vidakovic tak mendapat perpanjangan kontrak setelah menyelamatkan Ricky Cawor dan kawan-kawan. 

Analisis Kekuatan Per Lini

Total delapan pemain asing membela PSS Sleman di Liga 1 2023-2024, semua dinilai tak memuaskan dan dilepas.

Sebagai ganti, manajemen Laskar Sembada merekrut delapan pemain asing baru yang diharapkan bisa memberi dampak signifikan.

Di bawah mistar, kiper jangkung asal Brasil, Alan Bernardon, didatangkan untuk menjadi benteng terakhir. Dia menggantikan posisi Anthony Pinthus.

Dua bek asing, Cleberson Martins dan Phil Ofosu-Ayeh, juga bergabung guna memperkuat lini belakang. Belum lagi mantan kapten Timnas Indonesia, Fachruddin Aryanto, yang kembali ke Sleman.

Cleberson dan Fachruddin membentuk duet tangguh semasa membela Madura United, dua musim terakhir.

Jonathan Bustos tak ada lagi sebagai pemimpin lini tengah, berganti Betinho Filho, playmaker asal Brasil juga. Dia akan dibantu gelandang asal Korea Selatan, Moon Chang-jin.

Pemain muda Rezin Diop Wamu juga patut dipantau setelah tampil apik di Liga 2 musim lalu bersama Persewar Waropen. 

Lini depan mendapat suntikan paling banyak, dengan kedatangan tiga pemain asing. Eks Barito Putera, Gustavo Tocantins, striker asal Brasil Danilo Alves, serta mantan pemain Napoli, Nicolao Cardoso, diharapkan bisa menghasilkan banyak gol buat PSS Sleman. 

Prediksi di Liga 1 2024-2025

Bicara komposisi, skuad PSS Sleman terlihat menjanjikan, dengan kombinasi pemain asing dan wajah-wajah berpengalaman di Liga 1.

Namun, seperti mayoritas tim yang baru melakukan perombakan, pekerjaan utamanya adalah menyatukan para pemain dalam satu irama yang sama.

Itulah tantangan pelatih Wagner Lopes, yang baru saja dipercaya menjadi nahkoda Laskar Sembada untuk Liga 1 2024-2025.

Apalagi juru taktik berpaspor Jepang itu merupakan debutan di sepak bola Indonesia.

Wagner Lopes harus bisa membangun tim yang kompak sesegera mungkin, kemudian menemukan konsistensi yang tak tampak dalam permainan PSS Sleman sepanjang dua musim terakhir.

Jika klik, Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan berpotensi menjadi kuda hitam.

Profil PSS Sleman

Julukan: Laskar Sembada

Kelahiran: 20 Mei 1976

Home Ground: Stadion Maguwoharjo

Presiden: Gusti Randa

Suporter: Slemania, Brigata Curva Sud (BCS)

Daftar Pemain PSS Sleman

Kiper: 31 Safa'at Romadhona, Alan Bernardon, Ega Rizky

Bek: 2 Gilang Oktavana, 5 Cleberson Martins, 15 Phil Ofosu-Ayeh, 18 Fachruddin Aryanto, 30 Kevin Gomes, 38 I Nyoman Ansanay, 78 Ifan Nanda, 96 Abduh Lestaluhu, 99 Fadhilah Nur Aziz, Achmad Figo

Gelandang: 4 Moon Chang-jin, 20 Paulo Sitanggang, 23 Kim Kurniawan, 27 Irkham Mila, 28 Arlan Dinata, 33 Wahyudi Hamisi, 37 Achmad Zidan, 46 Rezin Diop Wamu, 92 Betinho Filho

Penyerang: 8 Gustavo Tocantins, 10 Ricky Cawor, 11 Hokky Caraka, 19 Haris Tuharea, 32 Danilo Alves, Nicolao Cardoso

*) Angka di depan nama adalah nomor punggung

Staf Kepelatihan PSS Sleman

Pelatih Kepala: Wagner Lopes (Jepang)

Asisten Pelatih: Ansyari Lubis
Pelatih Fisik: William Schmidt (Brasil)
Pelatih Kiper: Andre Croda Borges (Brasil)
Analis: Antonio Gabriel Silva Silvera (Brasil)