Pondok Gontor dan Kultur Sepak Bola di Dalamnya

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor:

  • Di antara ribuan santrinya, terdapat kultur sepak bola yang menjadi bagian dari kehidupan Pondok Modern Darussalam Gontor.
  • Sepak bola menjadi wadah kebersamaan, hiburan, sekaligus pengembangan diri para santri.
  • Pondok Gontor juga dipimpin Kyai Hasan Abdullah Sahal yang dikenal gandrung dengan sepak bola. 

SKOR.id - Pondok pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan yang "khas" di Indonesia.

Terdapat ribuan nama besar pondok pesantren di Indonesia, baik dari keunggulan kajiannya, sistem pendidikan pesantren modern, juga karena pengaruh Sang Kyai sebagai figur sentral.

Salah satu yang memiliki nama besar adalah Pondok Modern Darussalam Gontor. Pesantren yang sudah memiliki 12 cabang pondok putra dan 8 pondok putri ini dikenal secara luas karena pengajaran bahasa Arab-Inggris serta sistem Kulliyyatu-l Mu'allimin Al-Islamiyyah (KMI) yang diterapkan.

Namun, tak hanya faktor akademis yang moncer pada pondok pesantren berpusat di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo ini. Di antara ribuan santrinya, terdapat kultur sepak bola nan kental yang menjadi bagian dari kehidupan pendidikannya.

Sepak bola, Salah Satu Nadi Pondok Gontor

Dalam Mottonya, Pondok Modern Darussalam Gontor menyematkan 'Berbadan Sehat' di antara nilai-nilai yang dipegang, di samping 'Berbudi Tinggi', 'Berpengetahuan Luas', dan 'Berpikiran Bebas.'

Dalam keterangan resmi di situs Pondok Gontor, 'badan sehat' menjadi penting karena "dengan tubuh yang sehat para santri akan dapat melaksanakan tugas hidup dan beribadah dengan sebaik-baiknya."

Santri-santri memiliki banyak kegiatan olahraga, dan bahkan ada olahraga rutin yang wajib diikuti oleh seluruh santri sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Salah satu yang paling menonjol adalah sepak bola. Sepak bola telah lama menjadi bagian dari kehidupan santri di pesantren yang dikenal dengan Pondok Gontor ini.

Lapangan sepak bola menjadi bagian di setiap cabang pondok putra. Pun, adanya lapangan sepak bola juga mendorong munculnya football culture yang khas di antara santri.

Di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat, kultur sepak bola muncul lewat tiga klub utama dan empat klub santri.

Meteor Kilat FC, Nepura FC, Darussalam FC, dan Dharma Jaya FC merupakan klub-klub santri yang eksis di kampus pusat. Keempatnya ada sejak tahun akhir 1960-an.

Nepura atau New Putra Remaja menjadi klub santri yang tertua karena sudah eksis sejak tahun 1967. Diikuti Meteor Kilat (1971), dan Dharma Jaya FC (1976). 

Selain itu, terdapat tiga tim utama yang berada di bawah bendera Pondok Gontor: Persatuan Olahraga Inti Gontor (Porpig), Persatuan Olahraga Mahasiswa Darussalam (Pormada), dan Gontor FC.

Porpig diisi oleh para santri, sedangkan Pormada diisi para mahasiswa dan guru pengabdian di Kampus Pusat. Gontor FC menjadi "all-star" yang diisi pemain terbaik dari Porpig dan Pormada.

Merajut Kebersamaan

Nilai kebersamaan menjadi salah satu hal yang mendasari kultur sepak bola di Pondok Modern Darussalam Gontor, terkhusus di kampus pusat.

Nilai ini yang mendasari sosok Abdul Mugeni, playmaker Pormada tahun 1998. Dulu, sosok yang akrab disapa Mugen di lapangan ini melihat Pormada sebagai wadah yang menunjukkan kebersamaan, silaturahmi, dan kepedulian sesama santri.

"Nilai uhkhuwah ini terus ada sampai sekarang (hingga lulus pengabdian). Nilai tersebut yang kami pupuk sejak aktif bermain," kata Abdul.

Masih teringat jelas momen-momen besar saat Abdul Mugeni masih aktif bermain di Pormada FC. Saat itu, sang playaker mengikuti beragam kopetisi hingga try-out pertandingan persahabatan melawan klub-klub di luar kota.

Nilai yang sama juga menjadi dasar Bustami Arifin, Kapten Pormada FC 2022. Selain kebersamaan, Bustami juga menyebut bahwa sepak bola menjadi wadah pengembangan diri bagi para santri.

"Sepak bola di Gontor menjadi wadah dakwah dan pengembangan diri di Gontor. Kultur sepak bola terbangun berdasarkan semangat untuk berkembang (para santri) sekaligus didukung dengan lapangan yang apik," kata Bustami.

Bustami yang kini juga memperkuat PS Hizbul Wathan (PSHW) di Liga 3 juga bercerita soal ketatnya persaingan menuju tim utama di kampus Gontor, mulai dari Porpig, Pormada, hingga Gontor FC.

"Menembus tim Porpig cukup sulit, karena menghadapi empat tim terbaik di kampus Gontor. Namun karena seleksi ini, saya jadi bisa bermain untuk tim Persepon Ponorogo (musim 2021) dan PSHW (2022)," ujar Bustami.

Didukung Kyai 'pesepak bola sejati'

Kultur sepak bola di Pondok Modern Darussalam Gontor didukung dengan adanya sosok Kyai Hasan Abdullah Sahal, satu di antara tiga pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.

Kyai Hasan dikenal sebagai sosok yang gemar bermain sepak bola. Bahkan, berdasarkan keterangan Langit7.id, putra dari salah satu Trimurti Pondok Gontor, Alm. Kyai Ahmad Sahal, ini disebut piawai mengolah si kulit bundar.

Di bawah kepemimpinan Kyai Hasan, Pondok Modern Darussalam Gontor juga mendirikan stadion sepakbola yang megah. Lokasinya pun tak jauh dari kampus utama Pondok Modern Darussalam Gontor.

Di stadion tersebut, kerap digelar piala dan liga antar guru, alumni, maupun antar santri, bahkan pertandingan persahabatan dengan klub sepak bola lokal di Ponorogo dan kota-kota sekitarnya.

Tahun 2017, salah satu pernyataan Kyai Hasan banyak tersebar di media sosial. Menurut beliau, soal sepak bola, Kyai Hasan "lebih baik" dibandingkan Cristiano Ronaldo.

"Lihat dan bandingkan bagaimana gambar saya dengan gambar Ronaldo. Saat menendang bola, Ronaldo masih melihat bola sedangkan saya melihat kedepan," kata Kyai Hasan dikutip dari Indosport.

"Begitulah kita, Gontor dalam melihat sesuatu tidak pernah melihat ke bawah apalagi ke belakang. Kita selalu melihat ke depan. Kita selalu diajarkan untuk percaya diri. Saya dengan yakin bisa bilang kalau tendangan saya lebih hebat dari Ronaldo. Begitulah, Gontor selalu mengajarkan percaya diri dan melihat ke depan."

(Aditya Fahmi Nurwahid/Bambang Setyo Utomo)

Source: Skor.id

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kompetisi voli Proliga 2024

Other Sports

Rekap Pekan 2 Proliga 2024: LavAni dan BIN Kalah, Persaingan Makin Ketat

Persaingan sektor putra Proliga 2024 makin sengit apalagi setelah tujuh kontestan sama-sama sudah merasakan kekalahan.

Doddy Wiratama | 06 May, 10:59

Putaran nasional Liga 3 atau Liga 3 Nasional. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Belum Kalah, Persikota Tangerang Tatap Babak 32 Besar Liga 3 Nasional 2023-2024

Pelatih Persikota Tangerang, Fachrudin bicara soal kiprah tim di putaran nasional Liga 3 2023-2024.

Nizar Galang | 06 May, 10:38

Liga TopSkor

Garnier Men Liga TopSkor U-17: Pelatih Cirebon United Tak Puas dengan Hasil Imbang Melawan BJSS

Cirebon United harus puas membawa pulang satu poin pada lanjutan pekan kesembilan Garnier Men Liga TopSkor U-17 2024.

Nizar Galang | 06 May, 10:28

Bursa transfer futsal atau pergerakan keluar-masuk pemain di Liga Futsal Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Update Bursa Transfer Paruh Musim Pro Futsal League 2023-2024

Aktivitas 12 tim peserta Pro Futsal League 2023-2024 pada bursa transfer paruh musim, yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 06 May, 09:28

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner dengan seragam klub asal Jepang, Cerezo Osaka.

National

Tinggalkan Timnas U-23 Indonesia, Justin Hubner Tak Terlibat Saat Cerezo Osaka Kalah

Justin Hubner tak ada pada pertandingan terkini Cerezo Osaka, Senin (6/5/2024), setelah meninggalkan Timnas U-23 Indonesia.

Taufani Rahmanda | 06 May, 09:26

Kompetisi Sepak Bola Usia Dini Milklife (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Series Perdana Kompetisi Sepak Bola Putri Ini Sukses Curi Perhatian Timo Scheunemann

Timo mengakui bahwa di Surabaya memang banyak bibit-bibit pesepak bola putri potensial

Gangga Basudewa | 06 May, 08:43

Moonton Cares x Hope Cup (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Insiasi Moonton Cares dan Hope Cup Kumpulkan Rp 330 Juta untuk 420 Siswa di 14 Sekolah

Dukungan ini akan digunakan untuk menghadirkan program ekstrakurikuler esports dan konektivitas internet selama setahun

Gangga Basudewa | 06 May, 08:40

Real Madrid merayakan gelar La Liga (Liga Spanyol) musim 2023-2024. (Jovi Arnanda/Skor.id).

La Liga

Tim Tercepat Peraih Gelar La Liga, Real Madrid Melakukannya 3 Kali

Hanya Real Madrid dan Barcelona yang pernah menjadi tim tercepat yang meraih gelar La Liga, yaitu dengan menyisakan lima pertandingan.

Pradipta Indra Kumara | 06 May, 05:30

Luka Modric pernah disebut sebagai pembelian terburuk di La Liga, kini jadi legenda Real Madrid. (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

Pernah Dicap Pembelian Gagal, Luka Modric Jadi Legenda Real Madrid

Luka Modric pernah dicap sebagai pembelian gagal, Luka Modric kini semakin menegaskan statusnya sebagai legenda Real Madrid.

Pradipta Indra Kumara | 06 May, 04:04

Piala Asia Wanita U-17 2024. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala Asia Wanita U-17 2024: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Asia Wanita U-17 2024, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 06 May, 03:57

Load More Articles