Perubahan Nama Klub Berpotensi Cederai Sporting Merit dan Integritas Kompetisi

Adif Setiyoko

Editor:

  • Sejumlah selebritas yang mengakuisisi klub menjadi dinamika baru di dunia sepak bola Indonesia.
  • Jual-beli klub yang terjadi turut diiringi dengan perubahan nama klub semestinya mendapat respons serius dari PSSI.
  • Sebab, harus ada regulasi khusus yang mengatur perubahan nama dan struktur klub agar tak mencederai sporting merit dan integritas sepak bola.

SKOR.id – Perubahan nama klub di sepak bola Indonesia memang bukan fenomena baru.

Meningkatnya intensitas fenomena tersebut akhir-akhir ini menandakan bahwa dinamika sepak bola di tanah air yang butuh respons, utamanya terkait dengan regulasi.

Sebelumnya, fenomena ini ditandai dengan munculnya sejumlah selebritas Tanah Air yang mulai turun gelanggang untuk mengakuisisi klub sepak bola.

Beberapa di antaranya pun turut diiringi dengan perubahan nama klub.

Seperti, misalnya, Raffi Ahmad yang mengakuisisi Cilegon United FC dan mengubahnya menjadi Rans Cilegon FC.

Lalu, YouTuber tersohor, Atta Halilintar, juga tak ingin ketinggalan. Ia mengubah nama PSG Pati menjadi AHHA PS Pati.

Klub yang disebut terakhir belakangan menuai sorotan dari publik.

Sebab, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, sempat tak mengakui perubahan nama yang terakhir.

 

Pasalnya, klub promosi Liga 2 yang awalnya bernama Putra Sinar Giri (PSG) Gresik ini baru saja bertransformasi nama menjadi Putra Safin Group (PSG) Pati.

Perubahan ini terjadi setelah Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, mengakuisisi saham klub Putra Sinar Giri dan memboyong klub tersebut ke Pati.

Pada Kongres Tahunan PSSI yang digelar di Jakarta, Sabtu (29/5/2021) perubahan nama ini pun telah disahkan oleh pihak federasi.

Dari hasil kongres itulah, Yunus Nusi menyebut bahwa PSSI hanya mengakui perubahan Putra Sinar Giri menjadi Putra Safin Grup.

Artinya, Yunus berpegang pada Kongres PSSI lalu dan tak mengakui perubahan nama Putra Safin Group menjadi AHHA PS Pati.

Namun, hari ini, Sabtu (11/6/2021), mantan Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur itu seolah mengoreksi pernyataannya sendiri.

Melalui laman resmi federasi, Yunus menjelaskan bahwa PSSI akan mempertimbangkan perubahan nama klub berjulukan Laskar Kembang Joyo itu menjadi AHHA PS Pati.

Dia mengatakan, permohonan perubahan nama itu akan diteruskan kepada Ketua Umum PSSI dan seluruh anggota Komite Eksekutif (Exco).

"Beberapa alasan logis telah dijelaskan melalui surat tersebut. kami sangat memahami serta memaklumi terkait perubahan nama dari PSG Pati menjadi AHHA PSG Pati," kata Yunus Nusi, dikutip dari laman resmi PSSI.

Yunus menjelaskan, pihak federasi akan memberikan pertimbangan khusus atas perubahan nama tersebut.

Sebab, aspek ini dianggap berkaitan dengan kepentingan komersial dan kelangsungan tim selama tampil di kompetisi Liga 2 2021.

Pentingnya Regulasi soal Perubahan Nama

Melihat fenomena perubahan nama klub yang jamak terjadi belakangan ini, PSSI semestinya mulai mempertimbangkan regulasi baru untuk mengatur hal tersebut.

Sebab, jika merujuk pada Pasal 17 Statuta PSSI 2019 tentang Kewajiban Anggota PSSI, tidak ada aturan yang secara spesifik mengatur perubahan nama yang disahkan lewat Kongres.

Pada ayat f dijelaskan bahwa, “Perubahan nama, domisili dan/atau kepemilikan Badan Hukum sebuah Klub harus disahkan oleh Komite Eksekutif setelah melalui mekanisme dan proses kajian yang akan ditetapkan kemudian di dalam Keputusan, Regulasi dan Instruksi atau Edaran yang dikeluarkan oleh PSSI.”

Hal di atas menegaskan bahwa tak ada ketentuan secara spesifik yang mengharuskan perubahan nama klub disahkan melalui Kongres PSSI.

Sebab, perubahan nama klub hanya sebatas membutuhkan pengesahan dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Menurut mantan Kepala Departemen Lisensi Klub PSSI, Tigorshalom Boboy, dibutuhkan aturan khusus mengenai status klub untuk menciptakan kepastian regulasi.

Tigor turut membenarkan bahwa perubahan nama klub tak perlu dilakukan lewat kongres, melainkan cukup dengan pengesahan Exco PSSI.

“PSSI perlu segera merapikan aturan tentang status klub, termasuk perubahan nama, domisili, badan hukum,” kata Tigor saat dihubungi Skor.id, Sabtu (11/6/2021).

“Karena tidak ada aturan turunannya, maka yang berlaku sebagaimana diatur oleh Statuta PSSI,” ia melanjutkan.

Menurut Tigor, hal ini adalah salah satu upaya PSSI untuk merespons dinamika dunia sepak bola Indonesia.

Sebab, dinamika semacam ini, termasuk perubahan nama klub, harus diiringi dengan perubahan di sektor legal.

“Ini adalah salah satu pekerjaan rumah yang mesti segera dibereskan. Harus dibuat aturan yang jelas, jadi tak ada penafsiran yang berbeda,” ujarnya. 

Perubahan Nama dan Potensi Pelanggaran Sporting Merit

Selanjutnya, Tigor turut menyinggung perubahan nama klub yang bisa melanggar aspek sporting merit dalam sepak bola.

Apabila merujuk pada aturan AFC dan UEFA, perubahan nama klub tidak bisa serta merta dilakukan dalam tempo waktu yang cepat.

Tigor yang sudah akrab dengan regulasi mengenai Club Licensing pun menyebut perubahan ini bakal berpengaruh pada proses pemerolehan lisensi klub profesional.

“AFC dan UEFA sudah punya aturan. Kalau ada perubahan nama dan struktur klub, harus menunggu dalam waktu tertentu,” katanya.

“Hal ini dilakukan agar klub yang bersangkutan bisa ikut berkompetisi. Aspek ini juga masuk dalam aturan Club Licensing,” ia melanjutkan.

Jika aspek sporting merit dan integritas dalam dunia sepak bola semacam ini diabaikan, Tigor khawatir akan ada klub-klub siluman yang tak mau melewati proses resmi untuk berkompetisi.

“Aspek sporting merit dan integritas harus diperhatikan. Jika tidak, nanti tiba-tiba ada klub atau orang yang berambisi untuk naik kasta, tanpa berkompetisi yang sesuai dengan kaidah kompetisi itu sendiri,” ujarnya.

Sporting merit semacam ini sudah diatur secara jelas oleh AFC lewat Pasal 7 mengenai Prinsip dalam Promosi dan Degradasi.

Dalam ayat satu, diterangkan bahwa hak sebuah klub untuk berpartisipasi dalam kompetisi harus tergantung pada prestasi olahraga.

Sebuah klub harus memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam kompetisi domestik dengan tetap berada di divisi tertentu atau dengan dipromosikan atau diturunkan ke divisi lain pada akhir musim.

Pun demikian, untuk berkompetisi di kasta tertinggi, sebuah klub harus merintis dari level yang lebih rendah.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita PSSI Lainnya:

Ketua Umum PSSI Apresiasi Persaingan Ketat pada Seleksi Pemain Timnas U-16 Indonesia

PSSI Pertimbangkan Perubahan Nama PSG Pati

PSSI Tunggu Laporan Shin Tae-yong terkait Perkembangan Timnas Indonesia

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Tahan Persib di Latihan Bersama, Pelatih Persikabo Masih Belum Puas

Tahan Persib di Latihan Bersama, Pelatih Persikabo Masih Belum Puas

Persikabo 1973 menahan Persib Bandung pada latihan bersama di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021).

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cover Thai League (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Ciro Alves di Ambang Juara, Mantan Klubnya Justru Sengsara di Liga Thailand

Chonburi FC yang pernah diperkuat penyerang Persib, Ciro Alves, degradasi untuk kali pertama setelah 18 musim di kasta elite Liga Thailand.

Teguh Kurniawan | 20 May, 23:11

Jordan Spizike Low "Anthracite" akan dirilis pada musim gugur 2024 nanti. (Dede Mauladi/Skor.id)

Culture

Jordan Spizike Low ‘Anthracite’ Padukan Gaya dan Warisan

Desain mencolok Jordan Spizike Low “Anthracite” jadi bentuk penghormatan terhadap pengaruh sutradara Spike Lee.

Tri Cahyo Nugroho | 20 May, 22:53

Bintang pop asal Kolombia Shakira akan menjadi penyanyi resmi di Copa America 2024. (Dede Mauladi/Skor.id)

Culture

Shakira Jadi Artis Resmi Copa America 2024

Punteria yang dibawakan Shakira dan Cardi B itu bukan lagu resmi Copa America 2024.

Tri Cahyo Nugroho | 20 May, 21:18

Madura United.jpg

Liga 1

Lolos ke Final Championship Series Liga 1 2023-2024, Pelatih Madura United Ungkap Kunci Suksesnya

Madura United sukses singkirkan jawara fase regular, Borneo FC, untuk menantang Persib Bandung di final Championship Series Liga 1 2023-2024.

Teguh Kurniawan | 20 May, 20:17

Pep Guardiola memperlihatkan trofi Liga Inggris. (Hendy Andika/Skor.id0.

Liga Inggris

Tidak Ada yang seperti Manchester City, Era The Cityzens Masih Berlangsung

Dalam sejarah Liga Inggris, hanya Manchester City yang mampu meraih empat gelarsecara beruntun.

Irfan Sudrajat | 20 May, 17:35

Manchester City berhasil menjadi juara Liga Inggris (Premier League) 2023-2024. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

10 Momen Penentuan Gelar di Pekan Terakhir Liga Inggris Era Premier League

Berikut ini 10 momen penentuan gelar Liga Inggris (Premier League) di pertandingan pekan terakhir.

Pradipta Indra Kumara | 20 May, 17:28

Pelatih Liverpool, Jurgen Klop. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Jurgen Klopp: Saya Akan Merindukan Kalian

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mendapatkan seremonial perpisahan dirinya dengan The Reds di Stadion Anfield, Minggu (19/5/2024).

Irfan Sudrajat | 20 May, 17:16

Liga TopSkor

Garnier Men Liga TopSkor U-17: Kiki Hamdani Tampil Gacor, RMD Pastikan Juara Grup Skor di Putaran Pertama

Kemenangan RMD atas Bina Sentra pada pekan ke-12 dihiasi dengan brace Kiki Hamdani.

Sumargo Pangestu | 20 May, 16:44

PMSL SEA 2024 (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Esports

PMSL SEA Summer 2024: Pembagian Grup Pekan Ketiga

Pekan Ketiga ini merupakan pekan terakhir untuk babak grup sebelum masuk ke Grand Final.

Gangga Basudewa | 20 May, 16:25

Nike Sabrina 2 pertama dengan jalur warna “Cave Purple” akan resmi diluncurkan pada 28 Juni 2024. (M Yusuf/Skor.id)

Sneakers

Nike Sabrina 2 Lebih Ringan daripada Pendahulunya

Nike Basketball resmi merilis Sabrina 2 pada 28 Juni 2024.

Tri Cahyo Nugroho | 20 May, 16:24

Load More Articles