Parma Kembali ke Seri A, Fabio Pecchia Membuktikan sebagai Spesialis Promosi

Irfan Sudrajat

Editor: Irfan Sudrajat

Fabio Pecchia, pelatih Parma. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Fabio Pecchia, pelatih Parma yang berhasil membawa timnya promosi ke Liga Italia (Seri A). (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

SKOR.id - Parma Calcio kembali ke Liga Italia (Seri A). Setelah tiga tahun absen di level tertinggi sepak bola Italia, I Gialloblu datang lagi.

Musim depan atau 2024-2025, Parma akan bertarung kembali dengan klub-klub besar seperti Inter Milan, Juventus, AC Milan, AS Roma, atau Lazio.

Di balik sukses Parma, ada sosok pelatih yang sudah tidak asing lagi di sepak bola Italia: Fabio Pecchia. Pria berusia 50 tahun ini adalah kunci sukses Parma promosi ke Liga Italia.

Pria kelahiran Formia (Italia) ini memang spesialis dalam membawa tim-tim promosi ke Liga Italia.

Pertama, Fabio Pecchia yang membawa Hellas Verona promosi ke Liga Italia pada 2016-2017. Klub kedua yang dibawanya kembali ke Liga Italia (promosi) adalah Cremonese pada 2021-2022.

Dan, kini, Fabio Pecchia pula yang berhasil membawa Parma kembali ke Liga Italia setelah memastikan tiket tersebut pada Rabu (2/5/2024) atau Kamis dini hari ini WIB.

Hasil imbang 1-1 dalam laga lawan Bari di pekan ke-36 memang sudah cukup memastikan tempat bagi Parma ke Liga Italia. I Gialloblu kini di posisi pertama klasemen sementara dengan mengoleksi 74 poin.

Jumlah tersebut tidak akan terkejar lagi oleh Venezia yang ada di peringkat ke-3 dengan koleksi 67 poin ketika kompetisi tinggal menyisakan dua pertandingan.

Parma sekaligus menjadi tim pertama dari Seri B 2023-2024 ini yang memastikan diri lolos. Tinggal tersisa satu tempat lewat promosi otomatis dan dua melalui play-off.

Como, Venezia, Cremonese, hingga Catanzaro masih akan bertarung untuk memperebutkan tiket terisa tersebut untuk promosi ke Liga Italia (Seri A).

"Promosi bersama Parma adalah perjuangan promosi yang lebih sulit," kata Fabio Pecchia, terkait suksesnya membawa Parma kembali ke Liga Italia dan membandingkan dengan dua klub sebelumnya.

"Dengan mengoleksi 73 poin (sebelum hasil 1-1 lawan Bari), dengan dua laga yang masih tersisa, kami masih harus memastikan tiket promosi dan ini membuktikan bahwa Seri B adalah kompetisi yang sangat keras dan sulit," kata Fabio Pecchia lagi, kepada Sky Sport.

Menurut pria yang sebelumnya mengawali karier kepelatihan sebagai asisten pelatih Rafael Benitez ketika di Napoli dan Real Madrid ini, timnya menghadapi sejumlah perlawanan dari klub peserta Seri B.

"Promosi saat melatih Verona juga sangat sulit karena ketika itu ditentukan sampai musim berakhir, sedangkan di Cremonese sedikit lebih indah. Dan, dengan Parma, sangat keras," dia mencoba menerangkan perbandingan itu.

"Kini yang ada adalah kegembiraan setelah melalui semua itu, tapi dengan rasa letih yang sangat besar. Saya merasa berterima kasih kepada pemain yang telah berjuang keras," dia menambahkan.

Pengalaman Pahit sebagai Pemain

Fabio Pecchia juga menarik perhatian karena suksesnya sebagai pelatih yang membawa promosi tiga klub, justru dari dirinya yang ketika masih berkarier sebagai pemain pernah merasakan bagaimana pahitnya terdegradasi.

Tidak tanggung-tanggung, dalam fase lima musim karier sebagai pemain, empat kali dirinya bermain di klub yang akhirnya harus terdegradasi ke Seri B. Momen itu terjadi pada 1999 hingga 2004 denga empat klub yang berbeda.

Kempat klub tersebut adalah Sampdoria, Torino, Napoli, dan Como. Bahkan, tiga degradasi yang pertama terjadi secara beruntun.

Pemain Parma Calcio, ketika merayakan sukses mereka promosi ke Seri A. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Pemain Parma Calcio, ketika merayakan sukses mereka promosi ke Seri A (Liga Italia), setelah meraih 74 poin di pekan ke-36 Seri B. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Rapor Parma

Sukses Parma promosi kembali ke Liga Italia ditandai dengan rapor mereka yang mengesankan, di antarnya hanya mengalami 4 kekalahan dengan 21 laga berakhir dengan kemenangan, dan 11 kali imbang.

Parma mengoleksi 64 gol sejauh ini di Seri B dan hany kemasukan 33 gol. Pertahanan Parma yang kuat terlihat di empat laga terakhir sebelum imbang 1-1 lawan Bari.

Pada empat laga tersebut, mereka tidak kemasukan gol dan berhasil mengoleksi 6 gol.

Salah satu pemain bintang Parma pada musim ini adalah Denis Man, pemain asal Denmark yang telah mengoleksi 11 gol sejauh ini.

Sementara itu, di bawah mistar ada pemain asal Argentina, Leandro Chichizola yang telah mencatat 13 clean sheet, terbanyak sejauh ini di Seri B.

Asal para Legenda

Parma dalam sejarahnya merupakan klub yang pernah bersaing di papan atas.

Di tim ini pula, sejumlah pemain yang kemudian menjadi bintang atau legenda sepak bola Italia mundul di tahun 1990-an.

Mereka adalah Gianluigi Buffon, Lilian Thuram, Fabio Cannavaro, atau Hernan Crespo, pernah mengawali kariernya di klub ini.

Para pemain bintang ini merupakan sukses instan Parma. Di bawah asuhan Nevio Scala, Parma pernah meraih gelar Piala Italia 1991-1992 atau Piala UEFA (Liga Europa) 1994-1995.

Source: Football Italia

RELATED STORIES

Brace Jay Idzes Gagal Hindarkan Venezia dari Kekalahan

Brace Jay Idzes Gagal Hindarkan Venezia dari Kekalahan

Jay Idzes bikin dua gol tapi juga sebabkan penalti dalam kekalahan Venezia FC dari Catanzaro di Serie B, Rabu (1/5/2024).

5 Momen Terbaik dalam Karier Gianluigi Buffon

Berikut ini 5 momen terbaik dalam karier sepak bola Gianluigi Buffon, salah satunya memenangi Piala Dunia 2006.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Penyerang Qatar, Akram Afif. (Dok. AFC/Grafis Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Berpotensi Jumpa Indonesia di Ronde 4, Timnas Qatar Gaet Mantan Pelatih Real Madrid

Timnas Qatar mengumumkan Julen Lopetegui sebagai pelatih untuk mengarungi sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Teguh Kurniawan | 01 May, 20:42

Bhayangkara FC

Liga 1

Legenda Bhayangkara FC Indra Kahfi Gantung Sepatu

Hampir dua dekade berkarier di lapangan hijau, bek senior Indra Kahfi Ardhiyasa memutuskan pensiun.

Teguh Kurniawan | 01 May, 16:59

Proliga 2025

Other Sports

Update Proliga 2025 Sektor Putra: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Kompetisi sektor Proliga 2025 hanya akan diikuti oleh lima tim voli dan akan berlangsung pada 3 Januariโ€“11 Mei mendatang.

Doddy Wiratama | 01 May, 16:12

Bali United vs PSIS Semarang. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Hasil Bali United vs PSIS: Dua Gol Bunuh Diri, Mahesa Jenar Kalah dan Tenggelam

PSIS Semarang kian terpuruk di zona degradasi usai kalah 0-4 di markas Bali United pada pekan ke-31 Liga 1 2024-2025, Kamis (1/5/2025).

Teguh Kurniawan | 01 May, 14:05

Proliga 2025

Other Sports

Update Proliga 2025 Sektor Putri: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Rangkaian laga sektor putri Proliga 2025 bakal bergulir pada 3 Januariโ€“10 Mei dengan melibatkan tujuh tim di babak reguler.

Doddy Wiratama | 01 May, 12:50

Event High Five Festival Honor of Kings. (Honor of Kings)

Esports

Honor of Kings Hadirkan Event High Five Festival

Event ini akan ada hingga 8 Mei, para pemain akan diberi hadiah saat bekerja sama dan bertempur di Gorge.

Gangga Basudewa | 01 May, 12:45

MPL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Jadwal Pekan Keenam MPL ID Season 15, Lawan Berat Menanti RRQ

RRQ dinantikan duel menghadapi Bigetron Esports dan ONIC Esports ID di pekan keenam.

Gangga Basudewa | 01 May, 12:40

Kompetisi sepak bola kasta keempat di Indonesia, Liga 4. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga 4 Nasional 2024-2025: Pesta Gol, Persema Malang Pastikan Lolos 16 Besar

Sementara itu, tiga tim dipastikan langkahnya terhenti di babak 32 besar.

Rais Adnan | 01 May, 11:19

Liga 4 Nasional atau Liga 4 putaran nasional. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Putaran Nasional Liga 4 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut jadwal, hasil, dan klasemen putaran nasional Liga 4 2024-2025.

Rais Adnan | 01 May, 10:37

Malut United vs Persib Bandung. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Malut United vs Persib di Liga 1 2024-2025

Laga Malut United vs Persib akan digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Jumat (2/5/2025) malam WIB.

Rais Adnan | 01 May, 10:12

Load More Articles