Merasa Difitnah, Eks Kiper Persebaya Alfonsius Kelvan Ungkap Kronologi dan Bakal Laporkan Balik Emile Linkers ke Polisi

Rais Adnan

Editor:

  • Eks kiper Persebaya, Alfonsius Kelvan, dituding melakukan penipuan oleh mantan pemain asing PSIM Yogyakarta Emile Linkers.
  • Emile Linkers sebelumnya meminta bantuan Alfonsius Kelvan untuk mengurus proses menjadi WNI.
  • Alfonsius Kelvan pun menjelaskan kronologi kejadiannya dan bersiap melaporkan balik Emile Linkers ke polisi.

SKOR.id - Eks kiper Persebaya Surabaya, Alfonsius Kelvan, akhirnya buka suara terkait kasus yang menimpa dirinya lantaran saat ini dilaporkan ke polisi oleh mantan pemain asing PSIM Yogyakarta, Emile Linkers.

Sebelumnya dikabarkan, pemain asal Belanda itu sudah melaporkan Alfonsius Kelvan ke pihak Kepolisian, beberapa hari lalu, dengan dugaan melakukan penipuan untuk proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Berdasarkan keterangannya kepada media pada Desember 2021, Emile Linkers mengklaim sudah memberikan uang sekitar Rp130 juta kepada Alfonsius Kelvan untuk proses menjadi WNI tersebut. Namun menurut Linkers, proses tersebut tak kunjung beres.

Menanggapi hal tersebut, Alfonsius merasa difitnah. Ia pun menjelaskan kronologi dari kejadian tersebut.

Menurut kiper berusia 32 tahun itu, dia mulai kenal dekat dengan Emile Linkers saat keduanya sama-sama masih bermain di Madura United pada 2013. Kemudian setelah itu baru bertemu lagi ketika Emile Linkers ikut latihan di Borneo FC pada 2019. Saat itu, Alfonsius Kelvan adalah salah satu kiper tim asal Samarinda tersebut.

Namun kemudian Linkers tidak jadi direkrut Borneo FC dan keduanya baru bertemu lagi pada malam tahun baru 2021 atau 31 Desember 2020. Di sini awal cerita kasus Alfonsius dan Linkers.

"Pada saat itu, dia tiba-tiba menghubungi saya untuk mengajak bertemu lantaran tahu saya dan istri saya sedang berada di Jakarta. Kami pun janjian bertemu di Mall Taman Anggrek di Jakarta Barat, karena kami menginap juga di hotel dekat situ," ucap Alfonsius Kelvan yang didampingi pengacaranya Mohammad Risqi Rahmat, kepada Skor.id, Rabu (26/1/2022).

"Dari Mall Taman Anggrek, tadinya ingin mencari tempat untuk nongkrong. Tapi akhirnya kami memilih untuk melanjutkan obrolan di hotel tempat saya menginap. Di situ dia cerita ditipu Rp250 juta sama Mbah Putih (panggilan akrab salah satu mantan pengurus PSSI, Dwi Irianto) untuk mengurus proses WNI-nya," Alfonsius menuturkan.

Dari situ, eks kiper PSMS Medan tersebut memberi tahu ke Linkers bakal coba ditanyakan ke salah satu rekannya yang juga orang imigrasi.

"Lalu Linkers minta tolong di situ. Saya bilang saat itu, kalau dia tidak ada masalah dalam hal pembayaran KITAS, permit, atau tidak overstay pasti akan mudah. Apalagi dia ada usaha di Belanda, dan pacarnya orang Indonesia. Saya bilang juga ada tahapannya, mungkin Rp25 juta atau 50 juta namun mesti dicek lagi dan kalau kurang saya bisa bantu," ujarnya.

"Tapi saya tanya lagi dia bisa dapat duit dari mana, sementara saya tahu dia sedang tidak bekerja atau bermain di klub. Dia hanya bilang ada usaha di Belanda dan dia mengaturnya dari sini (Indonesia). Dari situ saya minta dulu paspornya untuk mencoba mengurusnya," kiper kelahiran Jakarta, 21 Juni 1989 itu menambahkan.

Setelah pertemuan itu, Alfonsius yang sekarang tinggal di Samarinda bersama istrinya pun kembali ke salah satu kota di Kalimantan Timur tersebut.

"Pas di Samarinda saya cek ke kenalan saya di imigrasi, ternyata dia belum bayar overstay 1 tahun lebih. Terakhir dia dicap bayar overstay itu tanggal 29 Januari 2019 di imigrasi Samarinda. Saya ada buktinya. Dari situ saya bilang ke dia, kalau seperti ini sulit karena dia harus bayar overstay-nya dulu dan itu yang saya dengar hitungannya sekarang bisa mencapai Rp900 juta," kata Alfonsius.

"Dari situ justru saya ditanya sama pihak imigrasi di mana si Linkers karena mungkin ingin ditangkap karena tidak bayar overstay. Karena saya kasihan sama dia dan menganggap dia teman, akhirnya saya menjadi penjaminnya lantaran saya punya usaha juga kan di Samarinda," ujarnya.

"Linkers sempat menghubungi saya untuk pinjam uang, lalu dia bilang mau tinggal di Samarinda. Saya mau kirim tiket ke dia, tapi saya batalkan karena tidak ada berita dari dia," ia menuturkan.

Selanjutnya, Alfonsius memberi tahu situasi tersebut dan Linkers mengirim Rp25 juta agar bisa diurus atau negosiasikan kepada pihak imigrasi agar tetap bisa diproses WNI-nya. "Tapi pihak imigrasi tidak mau, karena tidak mau dicicil atau bayar setengah dulu," ucapnya.

"Jadi, Linkers itu mengirimi saya uang Rp130 juta tidak dalam satu kali waktu, namun beberapa kali. Itu pun jika saya sedang tidak ada uang untuk menalangi dulu. Sehingga total duit saya juga ada Rp55 juta yang untuk membantu dia mengurus ini. Ketika dia mengirim uang ke saya pun pakai rekening bukan atas nama dia," Alfonsius Kelvan membeberkan.

Alfonsius menambahkan, keduanya memang sudah bersepakat bahwa jika proses WNI ini gagal akan dikembalikan semua uang Linkers oleh Alfonsius.

"Linkers juga sempat menghubungi saya

"Pada awal Desember 2021, memang kami sempat janjian untuk bertemu di Jakarta. Tapi tiba-tiba tanggal 3 Desember, istri saya sakit dan karena takutnya kena Covid-19 sehingga mesti karantina. Karena itu saya lebih memilih mengurus istri saya dulu. Namun dia bilang saya bohong," ujar suami dari Karina Mulya Sari tersebut.

"Saya pun sudah bilang ke dia untuk bersabar, karena pasti saya selesaikan step by step paling lambat akhir Januari 2022. Tapi dia melaporkan saya dan nama saya juga jadi jelek di Samarinda karena berita ini. Usaha restoran saya dan istri pun kena imbasnya," kata mantan kiper Persela Lamongan itu.

Bukan hanya itu, Alfonsius juga mengungkapkan sikap buruk dari Linkers.

"Karena hal ini jadi pemberitaan, tiba-tiba ada perempuan yang tidak saya kenal DM (Direct Messsage) ke saya di Instagram. Tadinya saya tidak mau tanggapi, tapi dia bilang terima kasih karena saya dia jadi tahu Linkers sekarang di mana lantaran sudah mencari sekitar satu tahun. Dari situ kami lanjut berkomunikasi," ujarnya.

"Jadi perempuan itu mengakui pernah dianiaya dan punya anak dari Linkers. Perempuan itu pernah melaporkan ke salah satu lembaga perlindungan perempuan dan anak di Jakarta mengenai kasus ini pada Maret 2021, padahal kejadiannya pada 2020. Namun dari situ belum ada titik terang," ia menambahkan.

Masih menurut Alfonsius, perempuan tersebut akhirnya berani membuat laporan ke polisi mengenai Linkers di Polda Metro Jaya pada 24 Januari 2022.

"Dari situ akhirnya saya juga jadi ragu untuk mengembalikan uang langsung ke Linkers karena saya tahu betul dia ketika itu mengirim bukan dengan rekening atas nama dia. Takutnya, malah nanti orang-orang itu mengejar saya. Jadi saya mau minta Linkers hadirkan para pemilik rekening itu yang beda-beda orangnya, biar saya bisa kasih langsung ke mereka saja," ucapnya.

Lebih lanjut, Alfonsius pun berencana untuk melaporkan balik Linkers ke polisi. "Tapi dari kasus dia saja setelah dilaporkan perempuan tersebut dan kasusnya dengan imigrasi terkait overstay, Linkers pasti tidak bisa kemana-mana. Saya pun berharap masalah ini bisa cepat selesai," Alfonsius Kelvan memungkasi.

Baca Juga Berita Sepak Bola Nasional Lainnya:

Matangkan Persiapan, Persiraja Siap Curi Kemenangan dari Persela

Aji Santoso Ungkap Kelemahan Persebaya Jelang Menghadapi PSS Sleman

 

 

 

 

RELATED STORIES

Aji Santoso Antisipasi Absennya 5 Pemain Persebaya karena Panggilan Timnas Indonesia

Aji Santoso Antisipasi Absennya 5 Pemain Persebaya karena Panggilan Timnas Indonesia

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, telah menyiapkan antisipasi karena ada lima pemainnya yang absen hadapi PSS Sleman.

Tiga Pemain Persebaya Positif Covid-19, Manajemen Ajak Masyarakat Taat Prokes

Persebaya Surabaya mengonfirmasi tiga pemainnya terpapar Covid-19.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Tak Main vs Chelsea, Adrian Wibowo Menanti Kesempatan Main

Penyerang Los Angeles FC, Adrian Wibowo, masih menanti kesempatan bermain usai tak turun lawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:32

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu sebagai pengganti Simone Inzaghi. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Monterrey vs Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Monterrey vs Inter Milan dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:10

Piala Dunia Esports alias Esports World Cup. (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

Daftar Tim Mobile Legends yang Sudah Lolos MSC 2025

Mid-Season Cup 2025 alias MSC 2025 akan segera bergulir, ini deretan tim Mobile Legends yang sudah lolos.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:47

PMSL SEA. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

PMSL SEA Summer 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMSL SEA Summer 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:46

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:45

ersandrina devega

Other Sports

Gacor di AVC Nations Cup 2025, Ersandrina Devega Bintang Baru Timnas Voli Putri Indonesia

Datang sebagai debutan, Ersandrina Devega, sukses menjadi top scorer AVC Nations Cup 2025 bersama Timnas Voli Putri Indonesia.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 17:54

Gerakan berolahraga setelah usai bekerja digaungkan Enervon Active dalam agenda bertajuk Level Up After Work with Enervon Active di Gelora Bung Karno, Jakarta, 16 Juni 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Culture

Kampanyekan Olahraga Setelah Kerja, Enervon Active Gelar Rangkaian Kegiatan di GBK

Ada berbagai kegiatan olahraga bersama komunitas seperti zumba, pound fit, strength training, dan yoga secara gratis pada 16 hingga 20 Juni 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 14:24

vietnam putri u-19 vs indonesia putri u-19

Timnas Indonesia

Kalah Telak dari Vietnam, Timnas Putri U-19 Indonesia Gagal ke Final Piala AFF Wanita U-19 2025

Timnas Putri U-19 Indonesia akan hadapi Myanmar pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025.

Teguh Kurniawan | 16 Jun, 14:11

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Jun, 13:33

Imran Nahumarury, pelatih Malut United di Liga 2 2023-2024. Zulhar Eko Kurniawan - Skor.id

Liga 1

Lakukan Pelanggaran Berat, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Dipecat Malut United

Malut United resmi mengumumkan memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Senin (16/6/2025).

Rais Adnan | 16 Jun, 12:11

Load More Articles