Tantan bukan pesepak bola istimewa di pentas sepak bola nasional. Prestasinya pun tidak terlalu meroket.
Tapi manajemen Persib Bandung selalu memonitor perjalanan prestasinya. Dan berharap bisa mendapat servisnya.
"Sebelum saya berseragam Sriwijaya, sudah ada tawaran bergabung dengan Persib. Setiap tahun tawaran itu selalu datang," kata Tantan.
Tapi pria kelahiran Lembang, 6 Agustus 1982 selalu menepisnya. Mentalnya belum kuat untuk membela Maung Bandung.
"Setiap musim kompetisi Persib selalu punya target juara. Pemain hebat pun banyak didatangkan," ungkap Tantan pada Topskor.id, Sabtu (9/5).
"Mental saya belum siap dengan target besar itu. Makanya saya belum berani menerima pinangan Persib yang datang tiap tahun," Tantan menambahkan.
Tapi ketika dia sukses membantu Sriwijaya meraih gelar juara ISL 2012, ceritanya berubah. Pinangan Persib langsung disambut.
Jadilah pemain berjuluk Kijang Lembang berseragam Pangeran Biru pada 2014. Mimpunya jadi bagian utama sejarah besar Persib tercapai.
"Saya gabung ke Persib karena secara mental sudah sangat siap. Selain tidak banyak pemain hebat di posisi striker atau sayap serang," kata Tantan.
Saat itu lini depan Persib hanta dihuasi Djibril Coulibaly, pemain asing asal Mali. Prestasinya pun tidak terlaku hebat.
Pemain lainnya didominasi pemain lokal, yakni Sigit Hermawan dan Ferdinand Sinaga. Peluang Tantan tampil regular terbuka lebar.
"Alhamdulillah saya dapat durasi bermain yang cukup. Kadang jadi starter, kadang jadi pengganti," kata Tantan.
Tercatat 17 kali Tantan tampil d musim itu. Dengan distribusi dua gol di laga melawan Pelita Bandung Raya dan Sriwijaya FC.
"Minim memang jumlah gol saya. Tapi buat saya, yang penting kontribusi buat tim. Gol hanya bonus," ujar Tantan.
Tapi soal jodoh, Tantan boleh menepuk dada. Baru bergabung dengan Persib langsung dikakungi gelar juara ISL 2014.
"Ternyata Allah memberi jalan terbaik buat karir saya. Baru pertama bergabung dengan Persib langsung menikmati gelar juara," ungkap Tantan.