SKOR.id - Seperti pada dua edisi sebelumnya, Timnas Indonesia kembali menjadi salah satu unggulan di Piala Tiger 2000, atau yang kini dikenal dengan nama Piala AFF.
Skuad asuhan Nandar Iskandar berangkat menuju Thailand, tempat digelarnya turnamen, dengan persiapan yang cukup matang.
Selama kurang lebih empat bulan mereka menempa diri, terhitung sejak final Liga Indonesia 1999-2000 pada 23 Juli 2000.
Nandar Iskandar menyertakan 22 nama untuk bertarung di Piala Tiger 2000, termasuk pemain terbaik liga kala itu, Bima Sakti Tukiman, sebagai kapten tim.
Sayangnya, Nandar harus mengurungkan niat untuk membawa striker muda yang tengah naik daun, Bambang Pamungkas.
Ya, sinar Bepe (panggilan akrabnya) kala itu membuat para penggemar sepak bola Indonesia berharap banyak.
Bagaimana tidak, di usia yang masih sangat muda, 20 tahun, Bepe sukses meraih gelar top skor liga domestik dengan torehan 24 gol bersama Persija Jakarta.
Berkat pencapaian itu, Bepe sempat juga berkarier di klub Belanda, EHC Norad, meski tidak lama, setelah menjalani trial di Roda JC B.
Saat memperkuat tim tersebut, Bepe tak mendapatkan izin untuk bergabung timnas Piala Tiger 2000. Posisinya kemudian digantikan oleh Gendut Doni.
Penampilan Timnas Indonesia di Piala Tiger 2000 tak semulus dua edisi sebelumnya. Meskipun, pada akhirnya, pasukan Garuda berhasil lolos ke semifinal dengan modal dua kemenangan.
Laju Timnas Indonesia ke semifinal pun diwarnai polemik pencopotan Nandar Iskandar dari jabatan pelatih kepala.
Bahasa yang dipakai oleh PSSI kala itu adalah Nandar "diistirahatkan", usai Timnas Indonesia kalah telak 1-4 dari tuan rumah Thailand pada laga kedua fase grup.
Keputusan tersebut diambil manajer timnas, Muhammad Zein, yang juga disetujui oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Nurdin Halid.
Ketidakcocokan gaya melatih Nandar dengan para pemain menjadi alasan utama saat itu. Muhammad Zein juga mengatakan bahwa sang pelatih sendiri yang meminta istirahat.
Tetapi, hal tersebut kemudian dibantah oleh Nandar Iskandar ketika menjejakkan kaki ke Tanah Air lebih dulu.
Polemik juga mengganggu harmonisasi ruang ganti tim, yang kemudian diambil alih oleh dua asisten pelatih, Dananjaya dan Rudy W Keeltjes.
Pada laga perdana Grup A, Timnas Indonesia bisa menang telak atas Filipina skor 3-0. Namun, kekalahan 1-4 dari Thailand membuat posisi Indonesia di ujung tanduk.
Bima Sakti dan kawan-kawan harus menang atas Myanmar pada partai pamungkas jika ingin lolos.
Sebab, Myanmar berhasil meraih kemenangan pada laga kedua kontra Filipina, juga dengan skor 3-0. Mereka juga unggul selisih gol karena hanya kalah 1-3 dari Thailand.
Untungnya, Timnas Indonesia berhasil menang telak 5-0, dan mengamankan tiket ke semifinal.
Duet striker Gendut Doni dan Kurniawan Dwi Yulianto tampil menggila dengan masing-masing mencetak brace. Satu gol lainnya dilesakkan oleh Uston Nawawi.
Di semifinal, tim Garuda bersua Vietnam. Laga dramatis pun tersaji. Gendut Doni menjadi pahlawan tak terduga lewat golnya pada akhir perpanjangan waktu, mengubah kedudukan menjadi 3-2.
Timnas Indonesia lolos ke final untuk kali pertama sepanjang sejarah Piala Tiger, dan kembali menantang Thailand.
Namun, lagi-lagi Indonesia harus mengakui kualitas Thailand, yang saat itu dihuni banyak pemain hebat macam Worrawoot Srimaka, Therdsak Chaiman, Anurak Srikerd, hingga Kiatisuk Senamuang.
Bima Sakti dan kawan-kawan kalah dengan skor identik seperti di fase grup, 1-4. Tim Gajah Perang, julukan timnas Thailand, dipastikan menjadi momok - dalam tiga kali pertemuan, Indonesia selalu takluk.