Memori Piala Tiger 2000: Hendro Kartiko Bicara Faktor Kegagalan Timnas Indonesia

Taufani Rahmanda

Editor: Taufani Rahmanda

Piala Tiger 2000. (Deni Sulaeman/Skor.id)

SKOR.id - Hendro Kartiko masih ingat betul pengalaman saat menjadi benteng terakhir timnas Indonesia pada Piala Tiger 2000.

Saat itu, skuad Garuda memang tengah dibakar semangat tinggi untuk membayar lunas kegagalan pada Piala Tiger edisi sebelumnya.

Sebab pada dua edisi sebelumnya, skuad Merah Putih gagal melaju ke final meski berhasil lolos ke babak gugur.

Atas semangat itu, Hendro Kartiko menyebut bahwa seluruh pemain menyimpan tekad bersama untuk membawa pulang trofi juara untuk kali pertama.

Meski demikian, tekad besar itu bukan tanpa tantangan. Sebab, kali ini timnas Indonesia bakal bersaing dengan kekuatan terbesar Asia Tenggara, Thailand, yang juga bertatus tuan rumah.

"Target kami sama seperti dua edisi Piala Tiger sebelumnya, yaitu kami ingin juara," kata Hendro Kartiko saat dihubungi Skor.id, beberapa waktu lalu.

"Namun saat itu, kami juga sebetulnya realistis karena skuad Thailand juga dinilai sebagai tim terbaik di ASEAN. Terlebih, mereka bermain sebagai tuan rumah," ia menambahkan.

Kualitas pemain-pemain timnas Thailand terbilang mentereng. Setidaknya, ada sejumlah pemain berbahaya milik skuad Gajah Perang yang diingat oleh Hendro Kartiko.

"Saat itu ada Worrawoot Srimaka, Kiatisuk Senamuang, dan ada satu pemain di posisi gelandang yaitu Therdsak Chaiman," kata kiper yang dijuluki Fabien Barthez-nya Indonesia itu.

Penilaian yang diberikan memang bukan tanpa bukti. Selain membawa timnas Thailand juara, mereka juga sukses menggondol prestasi individu.

Worrawoot Srimaka misalnya, menjadi pencetak gol terbanyak turnamen dengan raihan lima gol. Lalu, Kiatsuk Senamuang sebagai pemain terbaik Piala Tiger 2000.

Mundurnya Pelatih Nandar Iskandar

Perjuangan timnas Indonesia ternyata tak hanya soal melawan lawan-lawannya, namun harus menghadapi polemik internal yang sempat mewarnai perjalanan tim.

Sebab pelatih timnas Indonesia saat itu, Nandar Iskandar, secara tiba-tiba mengundurkan diri. Para pemain pun tak mengetahui secara pasti alasan sang juru taktik.

"Kalau terkait mundurnya Coach Nandar sepertinya memang ada masalah dengan PSSI," kata Hendro Kartiko.

Keputusan tersebut sontak membuat para pemain timnas Indonesia seperti disambar petir di siang bolong. Sebab, keputusan itu diumumkan secara tak terduga oleh Nandar

Pada akhirnya, tongkat estafet pelatih timnas Indonesia diberikan kepada asisten pelatih saat itu, Dananjaya.

"Sebelum pertandingan ketiga pada babak penyisihan, Pak Nandar mengumpulkan kami untuk berpamitan," kata Hendro.

"Beliau menyerahkan tanggung jawab kepada asisten pelatih yang saat itu dipegang oleh Dananjaya," ia menambahkan.

Diakui Hendro, momen mundurnya Nandar itu sempat berpengaruh terhadap mental pemain timnas Indonesia.

Meski demikian, seluruh pemain skuad Garuda bertekad untuk melupakan hal itu dan kembali fokus pada tujuan awal mereka: menjadi juara.

"Itu juga sebenarnya berpengaruh terhadap timnas karena kami juga kaget dengan keputusan tersebut," kata Hendro.

"Namun akhirnya, kami sepakat untuk kembali ke tujuan awal kami, kami main di sini kan untuk juara," ia menambahkan.

Kecolongan meski Sudah Antisipasi

Pada Piala Tiger 2000, timnas Thailand memang menjadi momok menakutkan bagi Indonesia. Dua kali perjumpaan keduanya, berakhir dengan skor identik 4-1.

Laga penyisihan, timnas Indonesia dihajar. Sementara pertemuan kedua terjadi pada partai puncak turnamen.

Menurut Hendro, sebetulnya tim pelatih sudah mengantisipasi. Tak ingin kembali keok pada pertemuan kedua, sejumlah analisis pun dilakukan untuk mengurai peta kekuatan lawan.

"Sebetulnya, kami juga sudah menganalisis dan mempersiapkan strategi khusus pada laga final," kata Hendro.

"Siapa saja pemain lawan yang harus diwaspadai, serangan lawan yang berbahaya itu dari mana, semua sebetulnya sudah diantsipasi oleh tim pelatih," ia menambahkan.

Namun ternyata, tim lawan lebih siap ketimbang timnas Indonesia. Pada laga final, Thailand rupanya telah menyiapkan strategi yang berbeda dari saat fase grup.

"Thailand memiliki strategi lain dan itu berbeda dengan taktik yang mereka terapkan saat bertemu kami pada penyisihan," kata Hendro.

Berbagi Tugas dengan I Komang Putra

Hendro Kartiko tak bisa bermain penuh pada Piala Tiger 2000. Sebab, pada laga melawan timnas Thailand di fase grup, ia harus mengakhiri laga lebih cepat.

Pada laga kedua babak penyisihan grup itu, cedera dialami usai insiden benturan dengan penyerang lawan, Worrawoot Srimaka. I Komang Putra masuk menggantikannya.

"Kebetulan saya hanya bermain dua kali pada fase grup, yang pertama lawan Filipina dan kedua menghadapi Thailand," kata Hendro.

"Nah pada laga melawan Thailand itu, saya tidak bisa bermain penuh karena mengalami benturan dengan penyerang lawan, Woorawoot. Äkhirnya pada babak kedua, saya digantikan oleh Komang."

Alhasil, I Komang Putra menjadi kiper timnas Indonesia pada laga terakhir lawan Myanmar dan lanjut pada semifinal menghadapi Vietnam.

Lewat babak tambahan waktu, akhirnya tim Merah Putih sukses melaju ke laga final untuk kali pertama setelah menumbangkan Vietnam 3-2.

"Setelah itu, sampai fase grup selesai dan lolos ke semifinal, saya juga belum bermain. Saya baru bermain saat laga final melawan Thailand," Hendro mengakhiri.

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Memori Piala Tiger 1996: Catatan Serupa Timnas Indonesia dan Malaysia pada Fase Grup

Memori Piala Tiger 1996: Catatan Serupa Timnas Indonesia dan Malaysia pada Fase Grup

Timnas Indonesia dan Malaysia mempunyai catatan yang sama dalam hal gol di fase grup Piala Tiger 1996 yakni menjadi yang terproduktif,

Memori Piala Tiger 1996: Timnas Indonesia Dijegal Malaysia, Gagal ke Final

Memori Piala Tiger 1996: Timnas Indonesia Dijegal Malaysia, Gagal ke Final

Dalam turnamen pertama Piala AFF dengan nama Piala Tiger 1996, timnas Indonesia gagal mencapai partai puncak usai dijegal Malaysia.

Memori Piala Tiger 1996: Kesaksian Kurniawan Dwi Yulianto soal Timnas Indonesia

Kurniawan Dwi Yulianto mengungkapkan faktor kegagalan di Piala Tiger 1996, bicara ambisi pribadi, lawan terberat, hingga kondisi skuad timnas Indonesia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pebulu tangkis ganda putra Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Badminton

Thailand Open 2025: Indonesia Sisakan Fajar/Rian dan Amri/Nita di Semifinal

Wakil Indonesia di semifinal Thailand Open 2025 tersisa dua saja, masing-masing satu dari ganda putra dan ganda campuran.

Teguh Kurniawan | 16 May, 16:44

Woodball, salah satu cabang yang dikembangkan di Indonesia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Raih Prestasi di Taiwan Open 2025, Tim Woodball Indonesia Makin Percaya Diri Tatap SEA Games

Melihat penampilan di Taiwan Open 2025, PB IWbA yakin Tim Woodball Indonesia berpeluang raih juara umum di SEA Games 2025.

Sumargo Pangestu | 16 May, 16:03

Hasil pertandingan Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Rekap Hasil Liga 1 2024-2025: Persib Batal Menang, Malut United Pesta Gol

Dua pertandingan tersaji sebagai pembuka pekan ke-33 Liga 1 2024-2025 pada Jumat (16/5/2025).

Teguh Kurniawan | 16 May, 14:05

Eks striker Timnas Malaysia, Safee Sali. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Penghancur Mimpi Timnas Indonesia Safee Sali Jual Trofi Top Skor Piala AFF 2010

Bukan hanya trofi top skor, eks striker Timnas Malaysia itu juga melelang jersey dan sepatu yang dikenakannya pada Piala AFF 2010.

Rais Adnan | 16 May, 12:41

Logo bendera Vietnam

National

Vietnam Resmi Jadi Tuan Rumah ASEAN Women's MSIG Serenity Cup 2025

AFF resmi mengumumkan bahwa Vietnam akan menjadi tuan rumah turnamen ASEAN Women's MSIG Serenity Cup 2025.

Nizar Galang | 16 May, 12:07

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung (Dede Mauladi/Skor.id)

Badminton

Belum Pulih, Gregoria Mariska Tunjung Batal Ikut Indonesia Open 2025

Ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin juga dipastikan absen karena Daniel masih berkutat dengan cedera lutut.

Teguh Kurniawan | 16 May, 11:59

Reno Salampessy Trian ke Girona FC.

Liga TopSkor

Tampil Apik di Liga 2, Alumni Liga TopSkor Papua Akan Menimba Ilmu Bersama Klub Spanyol

Alumni Liga TopSkor Papua, Reno Salampessy akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya ke kancah internasional.

Nizar Galang | 16 May, 11:54

RRQ Legaeloth (Dede Sopatal Mauladi/Skor/id)

Esports

RRQ Umumkan Perpisahan dengan Legaeloth

Legaeloth merupakan salah satu pemain senior yang masih bertahan di skena profesional Free Fire.

Gangga Basudewa | 16 May, 11:07

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Jadwal dan Link Live Streaming Pro Futsal League 2024-2025: Pekan 10, 17-18 Mei 2025

Pekan 10 Pro Futsal League 2024-2025 akan digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta, 17-18 Mei 2025.

Rais Adnan | 16 May, 10:19

Timnas Minifootball Indonesia. (Foto: FSMI/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Main di Piala Dunia, Timnas Minifootball Indonesia Ganti Pelatih

Timnas Minifootball Indonesia akan bermain pada Piala Dunia Minifootball 2025 di Baku, Azerbaijan, 22 Mei-1 Juni 2025.

Rais Adnan | 16 May, 10:12

Load More Articles