Mantan Gelandang Juventus: Giorgio Chiellini Tak Punya Etika!

Mantan gelandang Juventus, Felipe Melo, terlibat perseteruan panas dengan Giorgio Chiellini.
Bek internasional Italia itu menyebut Melo sebagai pemain terburuk dari yang terburuk.
Tak tinggal diam, Melo menganggap Chiellini tak punya etika.

SKOR.id - Mantan gelandang Juventus, Felipe Melo, menyebut kapten I Bianconeri, Giorgio Chiellini tak punya etika.

Felipe Melo dan Giorgio Chiellini terlibat perseteruan cukup panas belakangan ini. Perang kata-kata keduanya dimulai ketika bek veteran tim nasional Italia tersebut menyebut dua mantan rekan setimnya, Melo dan Mario Balotelli, sebagai pemain terburuk dari yang terburuk, seperti yang tertuang dalam buku barunya berjudul 'Io, Giorgio'.

"Balotelli orang yang negatif, tanpa respek kepada grup. Pada Piala Konfederasi melawan Brasil di 2013, ia tidak tidak mengulurkan tangan untuk apa pun, ia benar-benar pantas mendapat tamparan," kata Chiellini.

"Beberapa orang berpikir ia termasuk di antara lima striker top dunia, tapi saya tak pernah menganggapnya dalam sepuluh atau 20 pemain top.

"Tapi ada orang yang lebih buruk, Felipe Melo: benar-benar terburuk dari yang terburuk."

Tak terima dengan ucapan Giorgio Chiellini, Felipe Melo melontarkan balasan dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.

Tidak tanggung-tanggung, gelandang yang kini membela klub Brasil, Palmeiras, mempertanyakan etika Giorgio Chiellini.

"Dalam sepak bola, apa yang terjadi di ruang ganti tetaplah disana. Rekan setimnya, di timnas dan di klub, harus takut kepadanya dan tetap membuka mata mereka," cetus Felipe Melo.

"Jika ia berbicara tentang seseorang yang pernah bermain dengannya di timnas, mungkin besok ia bisa melakukan itu dengan seseorang yang bermain dengannya hari ini. Di Brasil, kami menyebutnya etika dan jika ia tidak memilikinya, itu masalah dia."

Meski mendapat opini jelek dari Giorgio Chiellini, Felipe Melo menegaskan tak mau membongkar keburukan pemain kelahiran 36 tahun lalu ini.

"Saya punya etika dan karena itu saya tidak bicara keburukan dia. Faktanya, saya mendukung dia. Saya harap ia memenangkan trofi internasional yang tak pernah dimenangkannya," imbuh gelandang 37 tahun ini.

"Tapi saya tidak membiarkan diri saya bicara jelek mengenai seseorang yang pernah bekerja dengan saya, ini soal etika."