Manchester City Tidak Dendam kepada UEFA

Presiden Manchester CIty, Khaldoon Al Mubarak, tidak dendam pada UEFA, meski sempat berselisih karena pelanggaran Financial Fair Play.
Larangan bermain di kompetisi Eropa Manchester City dicabut dan digantikan denda Rp173 miliar.
Khaldoon Al Mubarak kini hanya fokus bersaing di Liga Champions dan membangun hubungan konstruktif dnegan UEFA.

SKOR.id - Presiden Manchester City, Khaldoon Al Mubarak, mengungkapkan tidak punya dendam pada UEFA, meski mereka sempat berselisih terkait pelanggaran Financial Fair Play (FFP).

Manchester City sempat dijatuhi larangan bermain di kompetisi Eropa selama dua tahun atas dugaan kasus pelanggaran FFP.

Akan tetapi, setelah naik banding justru keputusan tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

"Hidup ini terlalu singkat untuk menyimpan dendam," kata Mubarak.

"Ini kompetisi yang penting. Ini adalah salah satu kompetisi yang bergengsi di dunia olahraga. Ini adalah kompetisi yang ingin kami menangkan dan ini adalah kompetisi yang harus kami hormati untuk menang."

Larangan tersebut kini telah dicabut dan Manchester City hanya didenda 10 juta euro (Rp173 miliar).

Khaldoon Al Mubarok kini hanya berfokus untuk memenangkan Liga Champions dan membangun hubungan yang baik dengan UEFA.

"Ini adalah tantangan. Itu di belakang kita, akhir cerita yang sejauh ini saya ketahui," tambahnya.

"Saya fokus pada satu hal untuk membantu tim ini besaing dalam kompetisi ini dan memenangkannya, serta membangun hubungan konstruktif dengan UEFA. Saya pikir itu satu-satunya cara untuk maju," lanjutnya.

Pada saat larangan bermain Manchester City tersebut dicabut, banyak pihak yang mempertanyakan keputusan tersebut kepada UEFA.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.