Lukisan-lukisan F1 Mengeksplorasi Tekstur Karya David Johnson

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

David Johnson di Albert Park Circuit-Melbourne, F1 GP Australia 2024 lalu dengan lukisan Fernando Alonso dari Tim Aston Martin. (M. Yusuf/Skor.id)
David Johnson di Albert Park Circuit-Melbourne, F1 GP Australia 2024 lalu dengan lukisan Fernando Alonso dari Tim Aston Martin. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Setelah awalnya menonton Formula 1 di televisi, David Johnson menghadiri Grand Prix pertamanya di Silverstone, Inggris, pada tahun 1997. Apa yang dimulai sebagai minat, lantas berkembang menjadi hasrat sejati. 

Ketika meninggalkan sekolah, sebagai hobi, Johnson mulai membuat lukisan yang menggambarkan beberapa pembalap Formula 1 hebat. Yang pertama adalah Jim Clark saat membalap di Silverstone. 

Johnson pun fokus dan terus mengembangkan keahliannya, dengan selalu ingin menunjukkan keseruan olahraga ini.

“Saya berutang banyak pada Sir Stirling Moss. Sir Stirling adalah pembalap F1 pertama yang bekerja dengan saya dan sepanjang pertemuan kami dia selalu mendorong saya untuk berbuat lebih banyak,” kata Johnson. 

Pernah menjadi guru desain dan teknologi, balap selalu masuk ke dalam pelajaran Johnson melalui klub, pameran, dan perjalanan. Ini termasuk banyak jalan-jalan ke Silverstone, markas tim F1. “Saya bahkan pernah membawa 60 murid ke rumah Sir Stirling!” ucapnya. 

Lukisan-lukisan David Johnson berkisar pembalap dan suasana F1 dari tahun 1950-an sampai sekarang. Tidak hanya Lewis Hamilton dan Jenson Button, serta kedua ayah-anak Hill, yakni Graham dan Damon, namun juga sampai Moss dan Sir Jackie Stewart. 

Memulai karier di bidang seni rupa, gaya yang dipakai Johnson saat ini adalah mengandalkan pisau palet. Pisau palet spesifik ini dipilih Johnson karena didasarkan pada kebutuhan pribadi untuk menanamkan rasa kesenangan yang sama yang dia rasakan terhadap olahraga balap ke dalam karya seninya. 

“Setelah subjek karya seni dipilih untuk lukisan pisau palet, barulah latar belakangnya dieksplorasi. Ini berfokus pada warna dan bentuk yang terkait dengan pengemudi dan tim untuk membantu komposisi keseluruhan,” kata Johnson, menggambarkan proses penciptaan lukisannya.

“Ini menjadi kunci untuk menangkap keseluruhan intensitas dan emosi dalam sebuah adegan. Terkadang jika sebuah gambar sangat kuat, lebih baik tetap menjadikannya pusat perhatian, tanpa latar belakang apa pun. Sketsa cepat dapat digunakan untuk menguji setiap metode.”

Johnson menambahkan, kanvas dibuat dengan lapisan cat akrilik tebal dengan warna pilihan. Desain latar belakang ditandai dan (jika perlu) ditutup. Ia pun harus memastikan untuk tidak membuat terlalu banyak tekstur di mana lapisan selanjutnya akan diterapkan.

“Setelah ditandai, kesenangan dimulai. Lapisan dibangun dari latar belakang gambar hingga latar depan. Proses ini bisa memakan waktu lama karena lapisan dasar harus benar-benar kering, sehingga cat yang baru diaplikasikan dapat ditekan dan dibentuk pada posisinya tanpa menyebabkan kerusakan – penting jika detail adalah kuncinya,” ucapnya. 

“Pisau bedah, yang sangat berguna selama proses berlangsung, digunakan untuk membersihkan atau memotong bagian tepi yang kasar. Dalam beberapa kasus, ini juga digunakan untuk mengaplikasikan cat dengan toleransi tinggi dan mereproduksi detail halus. 

“Selama bertahun-tahun, saya telah memperkenalkan relief pada sebuah gambar melalui percikan warna yang digunakan untuk membuat lukisan itu. Hal ini menambah energi dan elemen gerakan, sambil mempertahankan definisinya.”

Meskipun sebagian besar karya David Johnson saat ini melibatkan pembalap dan mesin Formula 1 kontemporer seperti George Russell, Lando Norris, dan lain-lain, lukisannya menggambarkan momen-momen penting sejak tahun 1950-an dan mencakup legenda seperti Mike Hawthorn, Michael Andretti, Nigel Mansell, dan banyak lainnya. 

“Menakjubkan! Detailnya, warnanya, gambar yang dihasilkannya semua asungguh menakjubkan. Lukisan favorit saya, sejauh ini, tergantung di dinding saya,” kata Norris yang saat ini memperkuat Tim McLaren F1.

Johnson telah menggelar pameran di berbagai tempat dan acara, termasuk Grand Prix Inggris, MotoGP, Grand Prix Ball, BRDC, dan Royal Automobile Club. 

Sejumlah karya seninya juga telah ditampilkan di sampul majalah F1 dan di beberapa publikasi seperti majalah Motor Sport.  

Selain dengan Stirling, Johnson juga diketahui telah bekerja sama dengan Stewart, Norris, John Surtees, Mansell, Kimi Raikkonen, dan masih banyak lagi.

 

 

 

 

RELATED STORIES

Refleksi Lukisan-lukisan F1 Karya Paul Oz Sepanjang 2023

Refleksi Lukisan-lukisan F1 Karya Paul Oz Sepanjang 2023

Sejumlah lukisan karya Paul Oz tahun ini memiliki cerita unik dan menarik.

The Pinnacle, Lukisan Wujud Kekaguman terhadap Andreas Brehme

The Pinnacle, Lukisan Wujud Kekaguman terhadap Andreas Brehme

Seorang seniman mengapresiasi prestasi Andreas Brehme, yang meninggal dunia dalam usia 63 tahun, dengan sebuah lukisan.

Mr. Dripping Ubah Momen Menjadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi

Seniman asal Spanyol itu dikenal sebagai salah satu pelukis dengan teknik dripping terbaik saat ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Shayne Pattynama (Buriram United). (Foto: Dok. Buriram United/Grafis: Skor.id)

World

Shayne Pattynama dan Sandy Walsh Main, Buriram United Bungkam Johor Darul Takzim

Buriram United menundukkan Johor Darul Takzim pada laga perdana mereka di Wilayah Timur ACL Elite 2025-2026.

Rais Adnan | 16 Sep, 14:20

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Laga Persija vs Bali United Catatkan Rekor Penonton Terbanyak

Laga Persija vs Bali United yang digelar di JIS, Jakarta, Minggu (14/9/2025), dihadiri 29.389 penonton.

Arista Budiyono | 16 Sep, 10:35

Cover Black Steel.

Futsal

Black Steel Tak Lepas Semua Pemainnya ke Timnas Futsal Indonesia, FFI Ikut Aturan FIFA

Federasi Futsal Indonesia mengungkapkan Black Steel Papua tidak melepas dua pemainnya ke Timnas futsal Indonesia.

Taufani Rahmanda | 16 Sep, 10:31

Laptop ASUS

Esports

ASUS Dominasi Pasar Copilot dan PC di Indonesia

Industri laptop sudah memasuki fase baru yang ditandai dengan hadirnya laptop AI.

Gangga Basudewa | 16 Sep, 10:14

Gema gelaran Piala Presiden 2025 mendunia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2026 Tanpa Klub Super League dan Championship

Piala Presiden 2026 direncanakan diikuti 64 klub daerah/amatir pada April-Mei 2026.

Rais Adnan | 16 Sep, 10:08

Ilustrasi pertandingan golf (Hendy AS/Skor.id).

Other Sports

Masuk Kalender Event Premium International Series, JAKIC 2025 Siap Digelar Oktober

Jakarta International Championship 2025 akan digelar di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta, pada 2-5 Oktober 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Sep, 10:01

Indonesia Kings Laga 2025 atau IKL Fall 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap IKL Fall 2025, Winstreak RRQ Putus

Vesakha Esports tampil luar biasa di Week 4 dengan meraih kemenangan penting atas RRQ.

Gangga Basudewa | 16 Sep, 09:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Ganti Ketua Komdis PSSI

Erick Thohir mengumumkan ada perubahan di empat komite PSSI, salah satunya dia tak lagi jadi Ketua Komite Wasit.

Rais Adnan | 16 Sep, 08:57

The International (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

TI 2025: Team Falcons Juara, Penonton Terus Meningkat

Team Falcons jadi juara The International 2025 yang memiliki jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun sebelumnya.

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 04:22

Roster Team Liquid ID untuk MPL ID Season 16. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Apa yang Salah dengan Team Liquid ID Musim Ini?

Musim ini, apa yang salah dengan Team Liquid ID? Padahal dua musim lalu mereka jadi juara MPL Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 04:00

Load More Articles