Langgar Budget Cap, Aston Martin Cari Manajer Audit Internal Baru

Aston Martin dan Red Bull dijatuhi denda akibat melanggar regulasi budget cap F1 2021.
Aston Martin F1 baru-baru ini mengunggah lowongan manajer audit internal.
Tim milik Lawrence Stroll harus bayar denda hingga Rp7 miliar.

SKOR.id - Aston Martin kemungkinan mendepak manajer audit usai Federasi Otomotif Internasional (FIA) menemukan pelanggaran cost cap F1 2021.

Tim milik Lawrence Stroll itu dan Red Bull Racing jadi sorotan selepas Grand Prix Singapura. Desas-desus beredar kalau pengeluaran keduanya membengkak melebihi batas.

Meski tidak separah Red Bull, Aston Martin tetap saja dijatuhi hukuman. Mereka mesti membayar denda hingga 450 ribu dolar AS (sekira Rp7 miliar).

Menganggap itu kesalahan internal manajer audit, mereka pun memecatnya dan membuka lowongan.

“Kami mencari Manajer Audit Internal untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi kami dengan membawa pendekatan sistematis dan disiplin pada proses kontrol dan tata kelola untuk Regulasi Finansial. Kandidat yang berhasil memiliki pengetahuan prosedur akuntansi dan memiliki penilaian yang baik,” demikian bunyi pengumuman mereka.

Bukan hanya Aston Martin saja yang baru memecat stafnya. Red Bull mungkin melakukan langkah yang sama dengan akuntannya. Mereka juga tengah mencari akuntan keuangan dan lowongan dibuka hingga 18 November.

Gegara melanggar budget cap, mereka harus membayar denda 7 juta dolar AS dan 10 persen pengurangan waktu di wind tunnel.

Kebutuhan staf keuangan tersebut mutlak diperlukan karena ke depannya regulasi budget cap kian kiat. Pada musim lalu, pengeluaran tim-tim dibatasi hingga 145 juta dolar. Sekarang, tinggal 140 juta dolar,

Menurut prinsipal Red Bull, Christian Horner, ke depannya potensi pelanggaran kian besar karena plafon diturunkan. Selain itu, harga bahan bakar melonjak usai pecah perang Rusia dan Ukraina.

“Bahaya untuk musim 2022 adalah ada enam tim yang melanggar batasan. Harga energi telah berlipat ganda. Untungnya kami terlah terlindungi,” katanya dikutip dari GP Fans.

“Namun, penalti ini telah menjadi preseden untuk masa depan. Jadi jika Anda dapat 10 persen dari 0,37 persen pelanggaran, sebarapa besar arti lima persen?”

Berita Aston Martin Lainnya