Kualifikasi Olimpiade Berakhir Prematur, BAM Atur Ulang Strategi Menuju Tokyo 2020

Kualifikasi Olimpiade yang berakhir prematur ditanggapi dengan kepala dingin oleh asosiasi bulu tangkis Malaysia, BAM.
Hanya ada penyesuaian minor terkait program latihan fisik dan mental para pemain pelatnas.
BAM juga membuka pintu kembali untuk para pemain profesional yang telah mengamankan tiket Olimpiade.

SKOR.id - Penyesuaian program latihan para atlet bulu tangkis nasional Malaysia mulai dilakukan setelah Singapore Open 2021 resmi dibatalkan.

Pengetatan aturan terkait Covid-19 membuat Singapore Open 2021 (1-6 Juni) yang dijadwalkan sebagai turnamen pamungkas kualifikasi Olimpiade terpaksa dibatalkan.

Kondisi tersebut membuat kualifikasi Olimpiade 2020 untuk cabor bulu tangkis terpaksa berakhir secara prematur dari yang dijadwalkan.

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengaku tidak terlalu kaget dengan keputusan tersebut karena tidak banyak perubahan yang mereka lakukan di Pelatnas.

"Pusat pelatihan memang selalu tertutup. Setelah Singapore Open dibatalkan, kami hanya perlu melakukan penyesuaian minor," kata direktur kepelatihan BAM Wong Choong Hann.

Menurut eks pebulu tangkis nasional Malaysia tersebut, BAM akan fokus pada pembenahan fisik pemain jelang Olimpiade 2020 yang akan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

BAM juga menyiapkan jeda singkat untuk para pemain agar psikologis mereka dapat mengimbangi fisik.

"Saya tak bisa membocorkan lebih banyak lagi untuk saat ini. Apa yang sedang dipersiapkan adalah rencana kami tidak hanya untuk fisik tetapi juga mental," ia menerangkan.

"Salah satu bagian dari latihan akan termasuk jeda singkat untuk para pemain. Ini akan membantu mereka secara psikologis."

Tidak sebatas pemain Pelatnas, BAM juga membuka pintu untuk para pemain profesional untuk kembali berlatih di akademi nasional seperti tahun lalu.