- Pemerintah Spanyol menghimbau agar klub-klub sepak bola tidak menjalin kontrak dengan perusahaan judi.
- Menteri Urusan Konsumen, Alberto Garzon, menyurati 25 klub di divisi utama dan kedua yang terlanjur disponsori perusahaan judi untuk memutus kontrak akhir musim ini.
- Potensi kerugian yang timbul dari aturan tersebut adalah 80 juta euro permusim.
SKOR.id - Kementrian Urusan Konsumen Spanyol merilis larangan klub-klub Liga Spanyol menjalin kerja sama dengan perusahaan judi.
Kabarnya Menteri Alberto Garzon menyurati 25 klub di divisi utama maupun kedua yang disponsori perusahaan judi.
Ia meminta agar mereka memutus kontrak tersebut akhir musim ini, tak peduli durasi ikatan kerja sama masih panjang.
Surat Garzon dikirim menyusul adanya permohonan moratorium hingga tiga tahun dari beberapa klub.
Apabila dapat lampu hijau, mereka berharap bisa memasang logo perusahaan judi di kostum selama periode tersebut.
Menurut sumber, himbauan tersebut bakal dibawa ke Dewan Menteri agar bisa dikeluarkan regulasi.
Perwakilan pemerintah telah memberi tanggapan pada 20 Oktober silam. Majelis Tinggi berencana mengaplikasikan aturan tersebut paling lambat 30 Agustus mendatang.
Keputusan tersebut diprediksi bisa menimbulkan kerugian bagi tim sepak bola hingga 80 juta euro (sekitar Rp1,3 triliun) permusim.
Perusahaan judi punya andil cukup besar untuk mendanai klub-klub Liga Spanyol. Ada 17 La Liga yang menggantukan pemasukan dari mereka.
Sebanyak 35 persen klub La Liga akan menampilkan logo perusahaan judi di kostum mereka.
Jika aturan diresmikan, maka 25 klub tersebut harus berancang-ancang mencari sponsor di sektor lain.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Liga Spanyol lainnya:
Best XI Liga Spanyol Pekan ke-6: Tak Ada Wakil Real Madrid
Luis Suarez Torehkan 150 Gol di Liga Spanyol, Mengekor Cristiano Ronaldo