Klub Kaya Malaysia Ucapkan Belasungkawa untuk Tragedi KRI Nanggala 402

Klub Kaya Liga Super Malaysia, Johor Darul Takzim turut berbelasungkawa atas tragedi KRI Naggala 402.
Ucapan keprihatinan dan duka cita terkait korban KRI Naggala 402 disampaikan Johor Darul Takzim melalui berbagai media sosial resmi klub.
Tak hanya itu, pada Senin (25/4/2021) malam, lampu di markas Johor Darul Takzim, Stadion Sultan Ibrahim juga diganti dengan warna merah dan putih.

SKOR.id - Tragedi yang menimpa kapal selam KRI Nanggala 402 tak hanya mengundang keprihatinan di Indonesia, namun juga dari negara tetangga, Malaysia.

Itu ditunjukkan melalui klub kaya di Liga Super Malaysia, Johor Darul Takzim yang mengucapkan rasa keprihatinan dan duka cita untuk tragedi KRI Nanggala 402.

Melalui berbagai akun sosial media resmi klub, Johor Darul Takzim mengungkapkan belasungkawannya terkait kejadian yang menimpa KRI Nanggala 402.

Ungkapan turut berduka cita disampaikan Johor Darul Takzim dengan dua bahasa sekaligus yakni Malaysia dan Inggris pada Senin (25/4/2021) malam.

"Keluarga besar Johor Darul Takzim mengungkapkan belasungkawa kepada anggota keluarga dari korban yang berada di kapal selam militer Indonesia KRI Nanggala 402, yang ditemukan tenggelam di perairan Bali dengan 53 krunya dipastikan gugur," tulis klub pada unggahannya.

Tak hanya itu, Johor Darul Takzim juga memiliki cara lain untuk menunjukkan rasa duka dan simpatinya terkait tragedi yang memberikan duka pada Indonesia.

Klub berjulukan Harimau Selatan itu sengaja menyalakan lampu berwarna merah dan putih (bendera Indonesia) untuk menerangi kandang mereka, Stadion Sultan Ibrahim.

Lampu Stadion Sultan Ibrahim berwarna Merah dan Putih pada malam ini sebagai tanda respek kepada para korban yang gugur dan keluarga mereka. Al-Fatihah," klub memungkasi.

Adapun KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam di perairan utara Pulau Bali. Bersama kapal selam buatan Jerman Barat ini, tenggelam dan gugur pula 53 kru dan sejumlah perwira.

KRI Nanggala 402 tenggelam ketika melakoni geladi resik penembakan torpedo. Mereka hilang kontak semenit setelah mendapat izin menyelam pada Rabu (21/4/2021) pagi.

Setelah melakukan pencarian dengan dibantu sejumlah negara sahabat, TNI memastikan KRI Nanggala 402 telah tenggelam (subsunk), berdasarkan temuan sejumlah benda yang berasal dari kapal selam tersebut.

Kemudian pada Minggu (25/4/2021), TNI akhirnya memastikan bahwa 53 pelaut yang menjalankan tugas di KRI Nanggala 402 gugur dalam tragedi tersebut.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.