Kisah Kelam Tujuh Tahun Silam, Kematian Pemain Asing di Tengah Lapangan

Arief Nugraha K

Editor:

  • Pada tujuh tahun silam, 2013, sepak bola dikejutkan dengan meninggalnya pemain Pelita Bandung Raya. 
  • Pemain Pelita Bandung Raya, Secou Camara, meninggal saat menjalani latihan bersama tim di tengah lapangan. 
  • Secou Camara didiagnosis meninggal karena serangan jantung karena sedang sehat dan tak mengalami benturan.

SKOR.id - Tujuh tahun silam, tepatnya 28 Juli 2013, sepak bola Indonesia dikejutkan oleh kematian pemain asing yang berkiprah di Liga Indonesia.

Pemain asal Mali yang kala itu memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR), Secou Camara, dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.

Camara terkena serangan jantung saat mengikuti game session yang digelar pelatih Daniel Darko Janackovic, di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (27/7/2020). 

Sejumlah pemain, kerabat bahkan jajaran pelatih tidak melihat ada tanda-tanda Camara sakit atau mengalami kendala saat berlatih.

Menurut keterangan dari sejumlah pihak di lapangan yang pada saat itu menyaksikan latihan PBR, Camara tiba-tiba ambruk di tengah dan tak sadarkan diri.

Para ofisial berhamburan untuk memberikan pertolongan pertama. Karena kondisinya mengkhawatirkan, diputuskan membawa Camara ke RS Halmahera Siaga.

Setibanya di rumah sakit oleh dokter jaga dilakukan pertolongan sekuat tenaga dengan memasangkan alat pemacu detak jantung.

Namun sayang, menjelang tengah malam nyawanya tidak dapat tertolong lagi. Camara pun dinyatakan meninggal dunia.

Pada pukul 02:35 WIB atau Minggu dini hari, jasad Camara dari RS Halmahera dipindahkan ke rumah sakit Santo Barromous untuk proses pengkafanan.

Keesokan harinya Camara diterbangkan ke negaranya, Mali, Senin (29/7/2013) dengan upacara pelepasan secara khusus oleh manajemen klub.

Sejumlah kerabat menerangkan, sesi latihan PBR digelar pada Sabtu malam sebagai persiapan pertandingan di Pekanbaru melawan PSPS, Rabu (31/7/2013).

Itu dimulai pukul 21:40 WIB. Sementara kejadian yang menimpa mantan striker PSAP Sigli dan Persiwa Wamena itu berlangsung pukul 22:35 WIB.

Berbagai versi di lingkaran dalam PBR pada waktu itu menyebutkan, bahwa Camara telah meninggal di lapangan.

Namun versi lain menyebutkan, Camara menghembuskan nafasnya ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit. Namun, PBR tidak lantas memvonis Camara meninggal. 

Dokter tim PBR, Ia Kurnia, mengatakan, bahwa hasil observasi tersebutlah yang bisa dijadikan keterangan dari dokter jaga di rumah sakit yang melakukan pertolongan.

“Kondisi Camara sebetulnya bagus. Tidak ada tanda-tanda sakit. Namun, perlu kita ketahui bahwa penyebab semuanya akan kami tunggu,” kata Ia kala itu.

Ia melanjutkan, masalah cuaca dimana dan tim sering melakukan latihan malam juga tidak menjadi masalah bagi atlet terutama pemain sepak bola.

Camara, kata Ia, sudah menjalani aklimatisasi sejak tiba di Bandung. Jadi, kata Ia, faktor cuaca akibat latihan malam bukanlah penyebab utamanya.

“Camara tidak pernah mengeluh soal kesehatannya selama ini. Namun, kejadian yang menimpa Camara menjadi pelajaran bagi pemain-pemain yang lainnya,” katanya.

Camara bergabung dengan PBR sejak putaran kedua ISL 2013. Ia direkrut dari klub sebelumnya, Persiwa Wamena.

Perlakukan manajemen terhadap Camara saat itu terbilang istimewa. Selain nilai kontrak Camara juga ditempatkan di salah satu apartemen elit di kawasan Setiabudi.

Semasa hidupnya, Camara dikenal sebagai muslim yang taat dan masuk sebagai pemain asing yang cukup fenomenal karena produktif, mencetak 10 gol.

Baik rekan-rekan setimnya, pelatih, ofisial serta rekan di sekitar apartemen, kala itu kaget dan merasa kehilangan dengan kematian Camara.

Direktur PT Kreasi Performa Pasundan selaku pengelola klu PBR, Marco Garcia Paulo, menjadi sosok satu-satunya yang paling terpukul atas kematian Camara.

Pasalnya, Marco baru saja memegang pengelolaan tim PBR sejak Mei. Tetapi, ia harus dihadapkan oleh kasus yang berkaitan dengan nyawa. 

"Kami sangat terpukul dengan meninggalnya Camara dan mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Paulo.

"Kami sangat kehilangan karena almarhum merupakan pemain andalan yang memiliki kontribusi besar untuk tim," ujar Marco di RS Halmahera, saat itu.

Secara rinci Marco menjelaskan, ketika itu tim PBR sedang menggelar latihan. Lalu katanya, Camara tiba-tiba terjatuh tanpa ada benturan dan langsung pingsan.

Saat itu Camara langsung mendapat pertolongan pertama namun responnya minim sehingga langsung dibawa ke rumah sakit terdekat yaitu RS Halmahera.

"Sekarang Camara sudah kembali ke sisi Tuhan. Sudah seharusnya kita ikut berbahagia. Tugas kami adalah melanjutkan perjuangan dia," tuturnya.

Kasus kematian akibat serangan jantung yang menimpa pelaku sepak bola di Stadion Siliwangi bukan saja menimpa Camara.

Hal yang sama menimpa pelatih tim nasional, Andy Teguh pada 1996. Kala itu, Andy Teguh tengah memantau para pemain yang berasal dari Bandung Raya.

Tiba-tiba di VIP Stadion Siliwangi, Andy Teguh ambruk dan langsung dilarikan ke rumah sakit dan jiwanya tak tertolong lagi.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Baca Juga Berita Persib Lainnya: 

Legenda Persib Komentari Pilihan Timnas Indonesia Hanya Panggil Febri Hariyadi

Muba Babel United Gagal Datangkan Legenda Persib Bandung

Gelandang asal Swedia Ingin Persib Berprestasi dalam Liga 1 2020

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

bojan hodak persib

Liga 1

Persib Bukan Sekadar Menang Atas Western Sydney Wanderers

Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengakui uji coba melawan Western Sydney Wanderers hasilnya sesuai harapan.

Rais Adnan | 03 Aug, 03:41

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 02:34

Cover ASEAN MISG Serenity Cup 2025 atau ASEAN Women’s Championship 2025 atau Piala AFF Wanita 2025. (Foto: Dok. AFF/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN Women's Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 02:33

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Sabar/Reza vs Junaidi/Roy

Sabar/Reza akan berhadapan dengan Junaidi/Roy di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pasangan?

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 00:18

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Alwi Farhan vs Justin Hoh

Alwi Farhan akan berhadapan dengan Justin Hoh di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pemain?

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:48

Skin Nathan MSC Pass 2025. (Moonton)

Esports

Daftar Lengkap Peraih Penghargaan di MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, telah usai. Berikut ini mereka yang meraih penghargaan di turnamen ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:36

Team Liquid. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Daftar Prestasi Team Liquid PH usai Juara MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, menjadi koleksi gelar juara terbaru bagi tim Filipina, Team Liquid PH.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:25

Ilustrasi Cover PUBG Mobile. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

PMWC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile tingkat dunia, PMWC 2025 alias PUBG Mobile World Cup 2025.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:02

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MSC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran MSC 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:01

macau open '25

Badminton

Jadwal 2 Wakil Indonesia di Final Macau Open 2025, Sama-sama Ketemu Malaysia

Alwi Farhan dan Sabar/Reza berpeluang persembahkan gelar buat Indonesia di Macau Open 2025, Minggu (3/8/2025).

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 19:08

Load More Articles