Kisah Alphonso Davies, Mengungsi karena Perang dan Kini Jadi Duta PBB

Alphonso Davies pernah menjadi pengungsi karena perang.
Pengalaman tersebut membuat Alphonso Davies ingin melindungi pengungsi.
Alphonso Davies kini menjadi duta PBB untuk membantu pengungsi.

SKOR.id - Pemain Bayern Munchen, Alphonso Davies, pernah mengalami masa suram saat menjadi pengungsi akibat perang.

Alphonso Davies lahir di Buduburam, Ghana, pada 2 November 2000, meski kedua orang tuanya memiliki kewarganegaraan Liberia.

Kala itu kondisi di Liberia sedang mengalami perang saudara kedua, saat pasukan pemberontak yang didukung negara tetangga, Guinea, mencoba menguasai Liberia.

Peperangan tersebut membuat kedua orang tua Alphonso Davies harus mengungsi, dan kemudian mereka tinggal di Ghana.

Pada usia lima tahun, Alphonso Davies dan kedua orang tuanya harus meninggalkan Ghana, setelah dipindahkan ke Kanada.

Ketika di Kanada, ia mulai lebih sering bermain sepak bola, hingga pada usia 15 tahun ia menjalani debut profesional.

Davies kemudian mendapatkan kewarganegaraan Kanada dan berhak tampil di tim nasional negara Amerika Utara tersebut.

Karena pengalaman kelam di masa lalu, pemain berusia 20 tahun itu berniat untuk membantu para pengungsi di seluruh dunia.

Davies kemudian bergabung dengan sebuah kampanye yang dilakukan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menangani masalah pengungsi.

Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengangkat Alphonso Davies sebagai Duta Persahabatan, seperti dilansir Skor.id dari situs resmi UNHCR.

"Saya bangga bergabung dengan Badan Pengungsi PBB, sebagai Duta Persahabatan," ujar Davies.

"Pengalaman saya sendiri membuat saya ingin berbicara untuk para pengungsi, untuk berbagi cerita mereka dan membantu membuat perbedaan," ujar Davies menambahkan.

Pemain yang bisa bermain sebagai sayap ini juga sudah aktif membantu UNHCR sejak tahun 2020 yang lalu.

Bersama Asmir Begovic, Alphonso Davies ikut dalam kegiatan UNHCR berupa pertandingan game sepak bola yang digelar secara live streaming.

Kegiatan yang digelar UNHCR tersebut bertujuan untuk penggalangan dana terkait merebaknya virus corona.

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.