Kilas Balik Piala Tiger 2002: Imran Nahumarury Ungkap Gejolak Kegagalan Adu Penalti Timnas Indonesia

Taufani Rahmanda

Editor:

  • Pemain timnas Indonesia pada Piala Tiger 2002, Imran Nahumarury, mengungkapkan ada gejolak pada tim saat adu penalti ketika final.
  • Menurut Imran Nahumarury, ada masalah soal penendang dari kubu timnas Indonesia saat final Piala Tiger 2002 harus ditentukan lewat penalti.
  • Imran Nahumarury sejatinya bukan eksekutor utama timnas Indonesia pada final Piala Tiger 2002.

SKOR.id - Timnas Indonesia sukses merasakan final keduanya pada Piala Tiger 2002, sayang mimpi juara kembali kandas yang kali ini karena kalah adu penalti.

Pada edisi keempat turnamen yang kini bernama Piala AFF itu, Indonesia jadi finalis seusai lolos sebagai runner-up Grup A dan mengalahkan Malaysia pada semifinal.

Namun, pasukan Merah Putih sekali lagi harus puas jadi tim peringkat dua. Sebab di final, mereka takluk dalam adu penalti, setelah sempat menunjukkan perjuangan hebat di waktu normal.

Hal itu juga terjadi saat Indonesia lawan Thailand, seperti final sebelumnya. Timnas Indonesia sempat tertinggal dua gol di babak pertama, berhasil menyamakan skor pada paruh kedua.

Nahas saat penalti, dua eksekutor skuad Garuda gagal memaksimalkan peluang. Mereka adalah Bejo Sugiantoro dan Firmansyah, selaku penendang kedua serta ketiga.

Padahal, eksekutor pertama Thailand atau pembuka adu penalti, Kiatsuk Sinamuang, gagal menjalankan tugasnya dan diteruskan Bambang Pamungkas dengan sempurna.

Imran Nahumarury selaku penendang Indonesia yang sukses lainnya mengungkapkan bahwa sebenarnya ada gejolak di kubu Merah-Putih soal adu penalti itu.

"Jadi pemain-pemain yang harusnya utama (jadi penendang) terdiam, ditunjuk tak ada yang mau. Takut," kata Imran mengisahkan kepada Skor.id, Kamis (23/4/2020) sore.

"Mereka yang awalnya bagus (tendangan) penaltinya tidak berani. Karena situasinya tahu sendiri. Tekanan dari suporter dan dari diri sendiri karena capai," ia menjelaskan.

Lebih lanjut, Imran memaparkan bahwa sejatinya di tim asuhan Ivan Kolev kala itu, Indonesia sudah mempersiapkan hingga kemungkinan penalti saat latihan.

Dalam persiapannya, tim sudah punya siapa saja pemain yang masuk golongan eksekutor utama dan siapa yang bukan. Namun semua sirna begitu saja saat waktunya.

"Sugiantoro itu, dia tidak siap. Dia tidak mau segala macam waktu itu. Sama, Firmansyah juga begitu. Banyak pemain yang tidak mau menendang," ucap Imran.

"Ada yang biasa menendang penalti tidak mau. Mereka biasa nendang penalti, cuma mereka tidak mau, tidak siap, takut segala macam," ia menambahkan.

Bukan Spesialis

Adapun Imran sejatinya bukan spesialis penendang penalti. Dia bukan bagian dari pemain yang masuk golongan eksekutor utama timnas Indonesia, sama dengan Sugiantoro.

"Saya salah satu orang yang selalu gagal (penalti), bukan penendang inti. Hari itu, saya cuma berfikir saya bermain bagus, itu yg membuat saya percaya diri," kata Imran.

Lebih jauh lelaki berusia 41 tahun itu bercerita bahwa kala itu Agung Setyabudi, pemain Indonesia lainnya, yang awalnya mengusulkannya untuk menjadi penendang.

Tanpa ragu, Imran pun mengiyakan atas dasar kepercayaan diri tinggi. Sebab pada laga waktu normal, ia sukses jadi pembeda saat masuk sebagai pengganti di babak kedua.

"Kan kalau main bagus itu jadi lebih percaya diri. Saya bilang saya siap bahkan penendang pertama saya siap. Tetapi saya ditaruh tendangan keempat akhirnya," kata Imran.

"Kolev tanya sekali lagi, kamu siap? Saya jawab saya siap. Kalau kamu butuh saya, saya siap. Saya pikir juga siapa lagi yang mau nendang," ia menambahkan.

Best of the Best

Akhirnya, pascakalah di rumah sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), kesedihan pun pecah di ruang ganti pemain seperti yang diutarakan Imran.

Sedih semakin menjadi sebab itu kali kedua beruntun tim Garuda kalah pada final, pun dari Thailand, di kandang sendiri, dan padahal sudah berisikan materi pemain bagus.

"Kalau ditarik ke belakang, persaingan antar pemain sangat ketat. Karena pada saat itu pemanggilan sekitar 40 pemain (untuk seleksi)," kata pemain yang berposisi gelandang itu.

"Best of the best lah. Yang terbaik dari yang terbaik. Melalui proses yang panjang segala macam akhirnya kepilih. Terus, kami TC (pemusatan latihan) di Australia," ia melanjutkan.

Optimisme tinggi wajar terasa oleh tim yang dinilai terbaik itu. Final yang terselenggara di Jakarta juga dilihat oleh semua pemain sebagai peluang juara yang sangat besar.

"Tetapi, Tuhan belum berkehendak kami untuk juara, mau bagaimana. Dua kali final, dua kali lawan Thailand dan kalah," ucap asisten pelatih PSIS Semarang ini.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Skor.id (@skorindonesia)

Berita Piala AFF lainnya:

Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Tanpa Egy Maulana Vikri, Shin Tae-yong Bersuara

Piala AFF 2020: Indonesia Lawan Vietnam dan Malaysia Tanpa Egy Maulana Vikri

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Best 11 Persija Jakarta Versi Imran Nahumarury

Best 11 Persija Jakarta Versi Imran Nahumarury

Mantan gelandang Persija Jakarta sekaligus timnas Indonesia, Imran Nahumarury memiliki pilihan 11 pemain tim terbaik versinya.

Kilas Balik Piala Tiger 2004: PSM-Persija Berang dan Timnas Indonesia Pesta Gol

Kilas Balik Piala Tiger 2004: PSM-Persija Berang dan Timnas Indonesia Pesta Gol

Persiapan Indonesia menuju Piala Tiger 2004-2005 tidak maksimal karena bentrok dengan jadwal Liga Indonesia 2004.

Kilas Balik Piala Tiger 2004: Timnas Indonesia Pesta Gol dan Juara Grup

Kilas Balik Piala Tiger 2004: Timnas Indonesia Pesta Gol dan Juara Grup

Ulasan singkat kiprah timnas Indonesia pada ajang penyisihan Grup A Piala Tiger 2004 saat berjumpa Vietnam dan Kamboja.

Kilas Balik Piala Tiger 2004: Timnas Indonesia Gugurkan Harimau Malaya di Malaysia

Kilas Balik Piala Tiger 2004: Timnas Indonesia Gugurkan Harimau Malaya di Malaysia

Pada turnament Piala Tiger 2004-2005, timnas Indonesia berhasil melaju hingga kebabak final setelah tumbangkan timnas Malaysia.

Kabar Terkini Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2004 (Bagian 1)

Kabar Terkini Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2004 (Bagian 1)

Piala Tiger 2004 menjadi debut Peter Withe menangani timnas Indonesia.

Kabar Terkini Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2004 (Bagian 2)

Kabar Terkini Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2004 (Bagian 2)

Berikut ulasan Skor.id terkait aktivitas terkini anggota skuad timnas pada Piala Tiger 2004 (Bagian 2).

Kilas Balik Piala AFF 2007: Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal untuk Pertama Kalinya

Kilas Balik Piala AFF 2007: Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal untuk Pertama Kalinya

Timnas Indonesia secara mengejutkan menemui hasil yang jauh dari harapan pada keikut sertaannya di Piala AFF 2007.

Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia 1984, Penyebabnya Setengah Matang

Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia 1984, Penyebabnya Setengah Matang

Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia 1984 ini gagal bukan karena kualitas, tetapi penyebabnya 'setengah matang'.

Kilas Balik Piala Tiger 2004: Cerita Gol Ilham Jaya Kesuma dan Boaz Solossa

Kilas Balik Piala Tiger 2004: Cerita Gol Ilham Jaya Kesuma dan Boaz Solossa

Timnas Indonesia untuk kesekian kalinya hanya bisa mencicipi hasil jerih payah sebagai runner-up Piala Tiger.

VIDEO: Legenda Timnas Indonesia Kenang Persaingan Sengit dengan Thailand di Piala AFF

VIDEO: Legenda Timnas Indonesia Kenang Persaingan Sengit dengan Thailand di Piala AFF

Berikut ini video kilas balik Piala AFF oleh legenda timnas Indonesia, Imran Nahumarury, tentang persaingan dengan Thailand.

Kilas Balik Piala Tiger 2002: Timnas Indonesia dan Vietnam, Tim Paling Subur Tanpa Mental Juara

Bambang Pamungkas yang menjadi andalan timnas Indonesia menjadi top skor Piala Tiger 2002 dengan torehan delapan gol.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas U-23 Indonesia.

Timnas Indonesia

Dua Pemain Persib Batal Dipanggil Timnas U-23 Indonesia

Dua pemain Persib Bandung batal dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia. Siapa saja?

Rais Adnan | 17 Jun, 07:22

PSPS Pekanbaru - Hendy AS - Skor.id

Liga 2

PSPS Resmi Datangkan Kurniawan Dwi Yulianto, Tim Pelatih Komplet untuk Liga 2 2025-2026

PSPS Pekanbaru resmi merampungkan tim kepelatihan untuk musim baru usai gagal promosi pada Liga 2 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 05:36

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:52

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:48

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:45

Team Vitality. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Pemain Team Vitality Sebut Indonesia Kekurangan Kompetisi Ladies

Team Vitality sendiri baru menjalani satu kompetisi ladies saja di tahun ini yakni Battle of Gamehers.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 04:39

PMSL SEA Summer 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Daftar 16 Tim di Grand Final PMSL SEA Summer 2025

Dari 16 tim, tujuh (7) tim merupakan perwakilan dari Indonesia di PMSL SEA Spring 2025.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 04:39

 Enzo Fernandez, pesepak bola Chelsea. (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Hasil Piala Dunia Antarklub: Chelsea Menang, Boca Imbang

Chelsea menang dan Boca Juniors imbang lawan Benfica menghiasi hasil Piala Dunia Antarklub 2025 hari ini.

Thoriq Az Zuhri | 17 Jun, 02:58

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 17 Jun, 02:58

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Tak Main vs Chelsea, Adrian Wibowo Menanti Kesempatan Main

Penyerang Los Angeles FC, Adrian Wibowo, masih menanti kesempatan bermain usai tak turun lawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:32

Load More Articles