Ketua OC Piala Menpora 2021 Tanggapi Aksi Tak Terpuji Suporter yang Nodai Komitmen Bersama

Kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora 2021 dinodai aksi tak terpuji dari segelintir suporter.
Dari total 39 laga yang tersaji di Piala Menpora 2021, nyaris tak ada kendala berarti yang ditimbulkan oleh suporter.
Namun, selepas laga final Piala Menpora 2021, segelintir oknum suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta justru melakukan aksi yang mencoreng komitmen yang telah disepakati bersama.

SKOR.id – Kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora 2021 tak terlepas dari sikap positif yang ditunjukkan suporter di Indonesia.

Sebab, nyaris tak ada suporter yang kedapatan masuk ke stadion dalam 39 pertandingan yang digelar di turnamen pramusim tersebut.

Ketua Organizing Committee (OC) Piala Menpora 2021, Akhmad Hadian Lukita, mengapresiasi kepatuhan suporter untuk tetap menyaksikan laga dari layer kaca.

Menurut Akhmad, itu menjadi salah satu bentuk dukungan luar biasa dan andil besar suporter atas kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora 2021.

"Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh suporter yang ikut berpartisipasi dengan menonton pertandingan dari rumah," kata Akhmad, dikutip dari laman resmi LIB.

"Suporter tidak datang ke stadion atau tidak berkerumun di sekitar stadion atau tempat-tempat lainnya. Bagi kami, dukungan itu luar biasa dan andil besar dalam penyelenggaraan turnamen," ujarnya.

Meskipun demikian, masih tetap ada segelintir kalangan suporter yang tetap saja mengabaikan komitmen tersebut.

Hal ini terlihat dari aksi kelompok suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta pascapertandingan final Piala Menpora 2021.

Dari kubu suporter Persib, sejumlah massa meluapkan kekecewaannya dengan melakukan aksi perusakan dan vandalisme di Graha Persib, Kota Bandung, Minggu (25/4/2021).

Sementara dari kubu suporter Persija, ada segelintir suporter yang nekat merayakan keberhasilan timnya dengan berkerumun.

Tentu, dua sikap ini masih menunjukkan adanya oknum suporter yang masih belum bisa merespons kekalahan dan kemenangan secara wajar.

Padahal, menurut Akhmad, aksi-aksi semacam ini justru mencoreng kepercayaan pihak kepolisian yang telah menerbitkan izin penyelenggaraan pertandingan.

Sebab, bagaimana pun juga, hal ini akan menjadi catatan bagi Korps Bhayangkara dalam menerbitkan lampu hijau untuk menyelenggarakan kompetisi.

"Dari hasil laga final, tentu ada kebahagiaan dan kekecewaan. Tapi sekali lagi kami bermohon, kita semua harus meresponsnya secara wajar dan tidak berlebihan," katanya.

"Seperti imbauan kami di awal, mari sama-sama tetap mematuhi protokol kesehatan. Bagaimana pun ada keinginan besar yang butuh komitmen bersama semua pihak, yakni bergulirnya Liga 1 dan Liga 2," ia melanjutkan.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.