Kenangan Mantan Ketum KONI Pusat Tono Suratman Kawal Paus

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Mantan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman memiliki pengalaman mengesankan saat menjadi tim mengawal Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Indonesia pada 1989. (Jovi Arnanda/Skor.id/Dok. Pribadi-Setneg)
Mantan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman memiliki pengalaman mengesankan saat menjadi tim mengawal Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Indonesia pada 1989. (Jovi Arnanda/Skor.id/Dok. Pribadi-Setneg)

SKOR.id – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sejak Selasa (3/9/2024) hingga Jumat (6/9/2024) disambut antusias bukan saja oleh umat Katolik di Tanah Air namun seluruh masyarakat. Selama di Indonesia, Paus Fransiskus mengunjungi berbagai tempat dan menjalani agenda kenegaraan dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara Vatikan

Hari Kamis (5/9/2024) ini, Paus Fransiskus melakukan pertemuan antaragama (Pidato Bapa Suci) di Masjid Istiqlal sekaligus bertemu imam besar masjid Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. 

Selanjutnya, Paus asal Argentina berusia 87 tahun itu menyambangi kantor Konferensi Waligerja Indonesia (KWI) untuk kemudian memimpin perayaan Ekaristi (Homili Bapa Suci) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, mulai sore hari pukul 17.00 WIB.

Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) menjelaskan 9.030 personel gabungan TNI dan Polri telah diterjunkan dalam mengamankan rangkaian kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia yang berakhir besok. 

Dari jumlah 9.030 personel itu, 4.300 personel merupakan prajurit TNI sedangkan 4.730 personel lainnya merupakan aparat kepolisian.  

Bicara tentang pengamanan Paus, mantan Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Tono Suratman diketahui memiliki kenangan tersendiri. Itu terjadi saat Paus Yohanes Paulus II melakukan kunjungan ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. 

Saat itu, di Indonesia, Sri Paus mengunjungi Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili (kota di Timor Timur saat masih menjadi bagian dari Indonesia), dan Medan.   

Mayor Jenderal TNI (Purn) Valentinus Suhartono Suratman mengaku, saat itu perasaannya campur aduk begitu mengetahui namanya masuk ke dalam Tim Lima sekaligus menjadi komandan tim. 

Tim Lima sendiri adalah tim yang terdiri dari lima perwira yang direkrut dari kesatuan elite TNI Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus (Kopassus). 

Kenyang pengalaman di Kopassus – sebelum masuk Tim Lima menjadi Pa. Ops Den-81 Gultor (kini Sat-81 Gultor) serta Danyon-31 Grup 3 – membuat kapasitas dan kemampuan Tono dalam melakukan pengawalan dan pengamanan, jelas tidak diragukan. Apalagi, saat itu usia Tono Suratman baru 37 tahun dan kariernya sudah mulai menapaki level perwira menengah

Seperti dikutip HIDUP Katolik.Com, Tono Suratman mengaku saat itu rasa gembira, bangga, dan cemas campur aduk jadi satu. Maklum, saat itu ia dan Tim Lima bertugas mengawal Paus Yohanes Paulus II selama di Indonesia, termasuk saat kunjungan ke daerah.

Meskipun sempat gelisah karena saat itu belum pernah mengawal tamu kenegaraan seperti Bapa Suci, sebagai seorang prajurit – apalagi dari kesatuan seelite Kopassus – Tono harus selalu siap menjalankan tugas. 

Tono Suratman, yang menjabat sebagai Ketum KONI Pusat dua periode, 2011-2015 dan 2015-2019, mengisahkan jika sistem pengamanan untuk Paus Paulus Yohanes II saat itu sama seperti untuk presiden. 

Pengalaman Paling Berkesan

Seperti umat Katolik lainnya, bisa sangat dekat dengan Paus tentu sangat menyenangkan dan menggembirakan bagi mantan Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman (bertugas pada 2008-2010) tersebut. 

Karena sangat dekat dengan Sri Paus, Tono pun teringat sebuah ayat di Kitab Suci: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh” (Matius 9:21). Lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesiaa (AKABRI) 1975 itu pun langsung berusaha menyentuh pakaian Paus dan mengambil kesempatan saat angin berembus. 

Pengalaman mengesankan Tono berlanjut saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Dili, yang sejak 1999 menjadi wilayah negara Timor Leste. Ketika seorang pengawal Paus asal Vatikan mengetahui Tono Suratman penganut Katolik, ia pun diberi kesempatan untuk menerima Komuni langsung dari Bapa Suci saat misa. 

Tono Suratman pun mengenang bila setiap usai mengantar Paus Yohanes Paulus II ke kamar untuk beristirahat, ia dan rekan-rekannya selalu diberkati. 

“Kami berlutut di hadapan Bapa Suci dan mendapat berkat,” tutur Tono Suratman yang lalu menuangkan pengalamannya mengawal Paus ke dalam sebuah buku berjudul Santo Yohanes Paulus II Mencium Bumi Indonesia

Pengalaman mengawal Paus Yohanes Paulus II membantu Tono Suratman saat menjadi Komandan Komando Resor Militer (Dankorem) 164/Wira Dharma (1998-1999) di Timor Leste yang saat itu dalam kondisi panas menjelang referendum. 

Tono Suratman pun mengaku doa menjadi kekuatannya. Ia sangat yakin bila mengandalkan Tuhan, tidak ada yang mustahil. 

Keteladanan dari Paus Yohanes Paulus II terkait sikap rendah hati serta perhatian dan peduli kepada yang lemah – nilai-nilai yang sejatinya juga dilanjutkan Paus Fransiskus saat ini – sungguh menyentuh hati Tono Suratman

Saat menjadi Ketum KONI Pusat usai purnatugas dari TNI, Tono Suratman membuat sejumlah gebrakan. Salah satunya menekankan metode peningkatan prestasi atlet di level international melalui Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) yang terbentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010. 

Seusai tidak lagi di KONI, pada 14 Desember 2019, Tono Suratman diangkat Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah, yang diembannya hingga saat ini. 

“Jangan pernah kita meninggalkan kesempatan bersama Tuhan. Sembahyang dan berdoa juga tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain,” kata pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1952, itu.

  

 

 

 

RELATED STORIES

Pesan-pesan Paus Fransiskus untuk Pelaku Dunia Balap

Pesan-pesan Paus Fransiskus untuk Pelaku Dunia Balap

Paus Fransiskus memberikan masukan tentang pentingnya gairah bagi para pemuda, kepada para pembalap Formula E, MotoGP, dan Formula 1.

Paus Fransiskus: Antara Diego Maradona, Pele, Lionel Messi, Alfredo Di Stefano, dan San Lorenzo

Paus Fransiskus memiliki pilihan sendiri soal siapa pesepak bola terbaik dan tim pilihannya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Laga Persija vs Bali United Catatkan Rekor Penonton Terbanyak

Laga Persija vs Bali United yang digelar di JIS, Jakarta, Minggu (14/9/2025), dihadiri 29.389 penonton.

Arista Budiyono | 16 Sep, 10:35

Cover Black Steel.

Futsal

Black Steel Tak Lepas Semua Pemainnya ke Timnas Futsal Indonesia, FFI Ikut Aturan FIFA

Federasi Futsal Indonesia mengungkapkan Black Steel Papua tidak melepas dua pemainnya ke Timnas futsal Indonesia.

Taufani Rahmanda | 16 Sep, 10:31

Laptop ASUS

Esports

ASUS Dominasi Pasar Copilot dan PC di Indonesia

Industri laptop sudah memasuki fase baru yang ditandai dengan hadirnya laptop AI.

Gangga Basudewa | 16 Sep, 10:14

Gema gelaran Piala Presiden 2025 mendunia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2026 Tanpa Klub Super League dan Championship

Piala Presiden 2026 direncanakan diikuti 64 klub daerah/amatir pada April-Mei 2026.

Rais Adnan | 16 Sep, 10:08

Ilustrasi pertandingan golf (Hendy AS/Skor.id).

Other Sports

Masuk Kalender Event Premium International Series, JAKIC 2025 Siap Digelar Oktober

Jakarta International Championship 2025 akan digelar di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta, pada 2-5 Oktober 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Sep, 10:01

Indonesia Kings Laga 2025 atau IKL Fall 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap IKL Fall 2025, Winstreak RRQ Putus

Vesakha Esports tampil luar biasa di Week 4 dengan meraih kemenangan penting atas RRQ.

Gangga Basudewa | 16 Sep, 09:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Ganti Ketua Komdis PSSI

Erick Thohir mengumumkan ada perubahan di empat komite PSSI, salah satunya dia tak lagi jadi Ketua Komite Wasit.

Rais Adnan | 16 Sep, 08:57

The International (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

TI 2025: Team Falcons Juara, Penonton Terus Meningkat

Team Falcons jadi juara The International 2025 yang memiliki jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun sebelumnya.

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 04:22

Roster Team Liquid ID untuk MPL ID Season 16. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Apa yang Salah dengan Team Liquid ID Musim Ini?

Musim ini, apa yang salah dengan Team Liquid ID? Padahal dua musim lalu mereka jadi juara MPL Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 04:00

Liga Champions. (Hendy AS/Skor.id)

World

5 Fakta Unik Tim Liga Champions 2025-2026

Di Fase Liga Liga Champions 2025-2026, ada beberapa fakta soal tim-tim yang ikut serta. Apa saja?

Thoriq Az Zuhri | 16 Sep, 03:55

Load More Articles