SKOR.id – Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto, sedang membangun fondasi kuat bagi skuad Garuda untuk menghadapi dua ajang besar, yakni SEA Games 2025 dan Piala Asia Futsal 2026.
Juru taktik asal Spanyol itu ingin meraih pencapaian setelah melalui proses panjang dan konsisten selama beberapa tahun terakhir.
Kini Timnas Futsal Indonesia bersiap menghadapi tantangan yang cukup berat, yaitu SEA Games 2025 dan Piala Asia Futsal 2026.
SEA Games 2025 akan digelar pada 3–20 Desember mendatang, dengan lima negara peserta yakni Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Indonesia.
Sementara itu, Piala Asia Futsal 2026 akan berlangsung di Jakarta pada 27 Januari–7 Februari 2026.
Hector Souto mengaku tak sabar menantikan dua turnamen besar tersebut. Menurutnya, SEA Games menjadi salah satu misi utama Timnas Futsal Indonesia.
Sejak futsal dipertandingkan di ajang olahraga terbesar Asia Tenggara itu, Indonesia belum pernah meraih medali emas. Kini, target tersebut menjadi prioritas utama.
“Kami ingin menulis sejarah baru. Indonesia sudah beberapa kali dekat dengan final, tapi kali ini kami ingin melangkah lebih jauh. Kami tahu Thailand dan Vietnam sangat kuat, tapi kami juga punya potensi besar. Dengan persiapan matang, saya yakin kami bisa bersaing untuk medali emas,” ujar Hector Souto.
Setelah SEA Games 2025, fokus Hector Souto akan beralih ke Piala Asia Futsal 2026, ajang bergengsi yang mempertemukan tim-tim elite Asia.
Ia menilai, turnamen ini akan menjadi tolok ukur sejati perkembangan futsal Indonesia di level Asia.
“Di Asia, kita punya tim-tim besar seperti Iran, Jepang, dan Uzbekistan. Tapi saya tidak ingin pemain takut. Kita harus belajar menghadapi mereka, bukan menghindar. Target kami adalah menembus babak perempat final lebih dulu, lalu berjuang untuk posisi empat besar. Itu target yang realistis, tapi tetap ambisius,” tegasnya.
Menurut Hector, keberhasilan mencapai target tersebut tidak hanya akan meningkatkan peringkat Indonesia di AFC, tetapi juga membuka peluang tampil di Piala Dunia Futsal 2028.
"Kalau kita bisa menembus delapan besar Asia, artinya kita sudah berada di jalur yang benar menuju level dunia. Kuncinya tetap kerja keras, disiplin, dan kontinuitas program. Tidak ada jalan pintas,” pungkasnya.
