Filosofi 1-0 Atletico Madrid pada Era Diego Simeone

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Diego Simeone membuat hasil 1-0 memiliki nilai yang sangat tinggi dalam dalam filosofinya.
  • Atletico Madrid kerap menjadi tim pertama yang selalu mencetak gol dalam setiap peratndingan pada Liga Spanyol musim ini.
  • Antoine Griezmann ketika masih di Atletico Madrid, 15 kali mencetak gol dalam kemenangan 1-0.

SKOR.id - Bagi yang mencetak gol pertama, dialah pemenangnya. Cukup dengan skor 1-0, itulah cara Atletico Madrid dalam menghadapi setiap pertandingan.

Lupakan dulu soal gelar karena filosofinya adalah game by game. Satu pertandingan dari satu pertandingan.

Banyak pelatih yang sering menyatakan "kami tidak memikirkan laga lainnya, kami hanya fokus di pertandingan yang ada di depan mata."

Namun, tidak ada yang lebih ahli dalam menerapkan mentalitas tersebut selain Diego El Cholo Simeone.

Malam ini, jika Atletico Madrid juara Liga Spanyol, sukses tersebut di antaranya karena filosofi yang diterapkan pelatih 51 tahun ini soal makna "1-0".

Luis Suarez dan kawan-kawan akan tandang menghadapi Real Valladolid dalam laga pekan terakhir Liga Spanyol, Sabtu (22/5/2021) pukul 23.00 WIB.

Kemenangan akan membawa mereka merengkuh trofi Liga Spanyol 2020-2021. Sekaligus mengakhiri pertarungan nan panjang dengan Real Madrid untuk meraih gelar tertinggi kompetisi domestik sepak bola Spanyol ini.

Ya, jika melihat deretan hasil yang diraih Atletico Madrid sepanjang musim ini di Liga Spanyol, memang hanya ada lima pertandingan ketika mereka menang dengan skor 1-0.

Dimulai dengan mengalahkan Barcelona (pekan ke-10), lawan Valencia (pekan ke-11), mengalahkan Getafe (pekan ke-16), menang atas Alaves (pekan ke-28), dan menekuk Elche (pekan ke-34).

Namun, filosofi 1-0 bukan hanya soal menang dengan skor satu gol tanpa kemasukan melainkan juga mereka mencetak gol lebih dulu ketimbang lawan yang mereka hadapi.

Faktanya, Atletico Madrid meraih 21 kemenangan dari 23 laga saat mereka mencetak gol lebih dulu.

Momen itu terjadi termasuk pada pekan pertama ketika mereka menggulung Granada, 6-1. Ketika itu, Atletico mencetak gol lebih dulu melalui Diego Costa pada menit ke-9.

Mencetak gol lebih dulu dan menang kemudian terjadi pada pekan ke-6 saat mengalahkan Celta Vigo dalam laga tandang yang berakhir 2-0.

Lalu lawan Real Betis di pekan selanjutnya juga dengan skor yang sama. Atau mengalahkan Osasuna di pekan ke-8.

Yang menarik pula, Atletico Madrid satu-satunya tim yang tidak pernah memberikan lawan comeback (lawan menang ketika tertinggal lebih dulu).

Dalam "kamus" Diego Simeone, comebacks bagi lawan tidak boleh terjadi. Dan, itu memang tidak pernah terjadi bagi Atletico Madrid pada musim ini.

Bandingkan dengan Real Madrid contohnya yang pada musim ini pernah menjadi korban dari dua kali comeback lawan.

Pertama terjadi ketika pasukan Zinedine Zidane kalah 1-4 dari Valencia pada pekan ke-8. Saat itu, Karim Benzema sempat membawa Real Madrid unggul 1-0 pada menit ke-23.

Namun kemudian, Valencia justru comebacks atau membalikkan kedudukan menjadi menang 4-1 melalui gol Carlos Soler yang ironisnya diciptakan dengan tiga kali penalti. Sedangkan satu gol lagi karena gol bunuh diri bek Real Madrid, Raphael Varane.

Real Madrid juga mengalami kekalahan pahit dengan cara tersebut saat lawan Levante pada pekan ke-20. Saat itu, Los Merengues sempat unggul di menit ke-13 lewat gol Marco Asensio.

Namun, Levante membalikkan kedudukan menjadi 2-1 melalui gol Jose Morales menit ke-32 dan gol Roger Marti menit ke-78 yang menentukan kemenangan Levante.

Sevilla, tim yang sempat bersaing di papan atas juga pernah mengalaminya saat lawan Athletic Bilbao, sedangkan Barcelona kalah dengan cara demikian di kandang ketika lawan Granada.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Atletico Madrid era Diego Simeone dengan filosofi "1-0" baik itu hasil maupun gol pertama, masih terlihat pada musim ini.

Artinya, ketika Atletico Madrid selalu mampu menjadi tim yang pertama mencetak gol dalam sebuah pertandingan, mereka pada akhirnya yang akan selalu meraih kemenangan.

Itu pula yang terlihat ketika mereka mengalahkan Elche 1-0 melalui gol yang diciptakan Marcos Llorente pada 1 Mei lalu.

Atau gol Yannick Carrasco ke gawang Real Sociedad pada menit ke-16 dalam kemenangan 2-1.

Gol Yannick Carrasco berarti pula Atletico Madrid 23 kali menjadi tim yang memecahkan kedudukan 0-0 menjadi 1-0, dan dari 23 laga tersebut, 21 di antaranya menang.

Mencetak gol pertama menjadi sangat penting bagi Atletico asuhan Diego Simeone. Berarti pula, gol pertama bagi Los Rojiblancos-nya Diego Simeone sangat tinggi nilainya.

Dengan cara unggul lebih dulu pula, mereka tinggal membuat lawan menderita. Inilah yang terjadi dan dialami Barcelona pada pertemuan pertama.

Filosofi Hasil 1-0

Meski demikian, filosofi 1-0 atau menang tandang 0-1 faktanya memang dominan ada dalam strategi Diego Simeone.

Menurut Besoccer.com, total ada 89 pertandingan Atletico Madrid era Diego Simeone di mana tim ini menang dengan hasil 1-0.

Lalu ada hasil kemenangan 2-0 Atletico Madrid era Diego Simeone dalam 69 pertandingan. Dan, hasil imbang 1-1 dalam 58 pertandingan.

Dengan demikian, hasil 1-0 mengambil 17,02 persen dari semua hasil yang diraih Atletico Madrid era Siemone, lalu hanya 13,19 persen yang hasilnya 2-0, dan 11,09 persen untuk hasil 1-1.

Lalu, siapakah penyerang yang paling terlibat dalam hasil 1-0 atau 0-1 (kemenangan tandang)? Antoine Griezmann.

Ya, penyerang tersebut memang sudah bermain di Barcelona. Pada masa karier Antoine Griezmann bersama Los Rojiblancos, bintang asal Prancis ini paling sukses menerapkan filosofi Diego Simeone.

Total, ada 15 pertandingan dalam karier Antoine Griezmann di Atletico Madrid ketika dia mencetak gol dalam kemengan 1-0 Los Rojiblancos.

Lalu di posisi kedua adalah Diego Costa dan Saul Niguez yang masing-masing membawa Atletico Madrid menang dengan 1-0 lewat gol mereka.

Radamel Falcao, total 6 kali mencetak gol dalam kemenangan 1-0 Atletico Madrid. Lau ada Kevin Gemeiro dan Raul Garcia yang mencetak gol, masing-masing 5 kali.

Statistik lainnya, ketika Diego Simeone membawa Atletico Madrid juara Liga Spanyol pada 2013-2014, ada 18 poin yang mereka raih (kandang dan tandang) dengan cara menang 1-0.

Musim ini, situasinya menjadi sedikit berbeda setelah tanpa Antoine Griezmann dan juga musim lalu yang menyulitkan.

Namun, kehadiran Luis Suarez  pada 2020-2021 ini justru membuka filosofi baru bagi Atletico, karena kemungkinan mereka mencetak gol lebih banyak menjadi sangat terbuka.

Hingga pekan ke-37 malam ini, Atletico Madrid telah mencetak 65 gol, jumlah yang sama telah juga ditorehkan Real Madrid, pesaing mereka meraih gelar malam ini.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Atletico Madrid Lainnya:

Prediksi Real Valladolid vs Atletico Madrid: Awas Terpeleset, Gelar Bisa Lepas!

Beatriz Ceritakan Besarnya Cinta Koke terhadap Atletico Madrid

Barcelona Naksir Joao Felix, Siap Lepas Griezmann ke Atletico Madrid

Presiden Atletico Madrid Ingin Pulangkan Antoine Griezmann

Source: as.combesoccer.com

RELATED STORIES

Atletico Madrid dan Real Madrid Sama-sama Tertinggal di Babak Pertama

Atletico Madrid dan Real Madrid Sama-sama Tertinggal di Babak Pertama

Atletico Madrid tertinggal 0-1 dari Real Valladolid dan Real Madrid juga tertinggal dengan angka yang sama dari Villarreal.

Atletico Madrid Juara Liga Spanyol 2020-2021

Atletico Madrid Juara Liga Spanyol 2020-2021

Atletico Madrid tampil sebagai juara Liga Spanyol 2020-2021 setelah mengalahkan Real Valladolid, 2-1, Sabtu (22/5/2021) malam WIB.

Real Madrid Menang 2-1 namun Gagal Membuat Drama di Pekan Terakhir

Real Madrid Menang 2-1 namun Gagal Membuat Drama di Pekan Terakhir

Real Madrid menang 2-1 tapi gagal meraih gelar Liga Spanyol karena Atletico Madrid menang atas Villadolid, Sabtu (22/5/2021).

Usai Rebut Gelar Liga Spanyol, Diego Simeone Nikahkan Putra Sulungnya

Pekan terakhir bulan Mei menjadi periode yang membahagiakan bagi Diego Simeone.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Sabar/Reza vs Junaidi/Roy

Sabar/Reza akan berhadapan dengan Junaidi/Roy di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pasangan?

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 00:18

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Alwi Farhan vs Justin Hoh

Alwi Farhan akan berhadapan dengan Justin Hoh di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pemain?

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:48

Skin Nathan MSC Pass 2025. (Moonton)

Esports

Daftar Lengkap Peraih Penghargaan di MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, telah usai. Berikut ini mereka yang meraih penghargaan di turnamen ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:36

Team Liquid. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Daftar Prestasi Team Liquid PH usai Juara MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, menjadi koleksi gelar juara terbaru bagi tim Filipina, Team Liquid PH.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:25

Ilustrasi Cover PUBG Mobile. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

PMWC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile tingkat dunia, PMWC 2025 alias PUBG Mobile World Cup 2025.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:02

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MSC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran MSC 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:01

macau open '25

Badminton

Jadwal 2 Wakil Indonesia di Final Macau Open 2025, Sama-sama Ketemu Malaysia

Alwi Farhan dan Sabar/Reza berpeluang persembahkan gelar buat Indonesia di Macau Open 2025, Minggu (3/8/2025).

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 19:08

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Capai Final Macau Open 2025, Alwi Farhan Berharap Bawa Pulang Gelar

Pebulu tangkis Indonesia, Alwi Farhan, di ambang gelar juara BWF World Tour Super 300 perdana dalam kariernya.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 18:34

tim voli putri indonesia

Other Sports

Timnas Voli Putri Indonesia Dipastikan Gagal Juara Leg Pertama SEA V.League 2025

Kalah lagi lawan Thailand, Sabtu (2/8/2025), Timnas Voli Putri Indonesia tak mungkin lagi juara leg pertama SEA V.League 2025.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Apresiasi Dukungan Pemprov Jatim dalam Pengembangan Sepak Bola Daerah

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik kesiapan Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan Liga 3 dan Liga 4 musim depan.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:08

Load More Articles