Diawali Mimpi Pesawat Mendarat di Belakang Rumah, Asep Dayat Terbang ke Italia

Dani Wihara

Editor:

  • Asep Dayat menjadi bagian tim PSSI Primavera yang menimba ilmu di Italia.
  • Mulanya Asep Dayat tak yakin PSSI punya tim yang diberangkatkan ke Negeri Pisa.
  • Namun setelah menerima surat pemanggilan dirinya, Asep Dayat baru percaya.

SKOR.id - Diawali mimpi pesawat yang mendarat di belakang rumahnya, Asep Dayat pun berkesempatan menimba ilmu di Italia bersama PSSI Primavera.

Asep Dayat bukan pemain bintang. Hanya seorang anak kampung yang punya mimpi besar mengharumkan Persib Bandung di pentas sepak bola nasional.

Namanya kalah gemerlap dari Sutiono Lamso, striker utama Maung Bandung. Enggak ada apa-apanya dibandingkan Robby Darwis yang sudah melegenda.

Berita Persib Lainnya: Penyerang Persib Putri Fokus Tingkatkan Kualitas Ibadah pada Bulan Ramadan

Tapi, Asep-lah pemain muda pertama Persib yang merasakan tempaan permainan sepak bola dunia di Italia tepatnya di Taparone, distrik kecil tak jauh dari Genoa, lewat proyek PSSI Primavera.

"Usai bentrok dengan Pelita Jaya di partai pembukaan Liga Indonesia perdana, saya memang dapat kabar dari pengurus Persib dilirik masuk Primavera," kata Asep kepada Skor.id, Sabtu (2/5/2020).

Tapi Asep tidak mau ambil pusing karena dirinya sedang menikmati bulan madu dengan Pangeran Biru. Bahkan bertekad mengantarkannya ke podium juara.

"Persib lagi bagus-bagusnya. Punya kualitas mumpuni dan sangat kompetitif karena baru juara Perserikatan terakhir 1993-1994," ujar Asep.

"Makanya saya abaikan informasi saya bakal ke Italia bergabung dengan PSSI Primavera. Apalagi saat itu saya enggak percaya PSSI punya tim yang berlatih di Italia," Asep menambahkan.

Baca Juga: Bek Asing Persib Bandung Berbagi Menu Latihan Lewat Kanal YouTube

Namun setelah tujuh laga beruntun bermain penuh 90 menit di Liga Indonesia pertama 1994-1995, dia harus berangkat ke Italia. Surat pemanggilan dari PSSI dan Menpora sudah ada di tangan pengurus Persib.

"Saya harus melupakan mimpi membantu Persib jadi juara Liga Indonesia. Akhirnya saya percaya ada tim PSSI yang berlatih di Italia setelah lihat sendiri surat panggilan tersebut," Jhon, sapaan akrabnya, bertutur.

Jhon tidak pernah bermimpi bisa ke luar negeri, sekalipun dia bermain untuk tim sebesar Persib.

Tapi beberapa hari sebelumnya, dalam tidurnya Asep bermimpi ada pesawat mendarat di belakang rumahnya.

"Belakang rumah saya kan kebun dan kandang sapi. Tapi kok ada pesawat mendarat. Mungkin maknanya saya dijemput untuk terbang ke Italia," Jhon bercerita.

 

Maka berangkatlah dia bersama Aples Tecuari, Chris Yarangga, Alexander Pulalo, Bejo Sugiantoro, dan Sapto Nugroho sebagai kloter kedua untuk proyek PSSI Primavera.

"Sampai di Italia pas musim dingin. Kupluk dan jaket tebal jadi pakaian wajib. Serasa jadi pemain film mafia," kata Asep disertai tawa panjang.

Untungnya, ketika sampai di villa (sebutan mes pemain Primavera) Taparone, Asep dan kawan-kawan bisa langsung melebur dengan Kuniawan Dwi Yulianto dan kawan-kawan yang sudah lebih dahulu menjadi bagian proyek Primavera.

"Saya enggak diberi waktu adaptasi. Kelar istirahat yang cukup harus ikut berlatih di bawah arahan Tord Grip, pelatih kepala Primavera," kata pria kelahiran Pangalengan, 14 Juni 1973 itu.

Berita Persib Lainnya: Ketua Viking Persib Club: Idealnya Liga 1 2020 Dilanjutkan

Tord Grip beralasan semua pemain harus siap diterjunkan di kompetisi Primavera, yang digelar setiap Sabtu. Tidak peduli mereka baru datang dan bergabung.

"Dua tiga kali latihan saya sudah ditampilkan Tord Grip di kompetisi Primavera. Kaget juga saya sudah masuk skemanya," Asep melanjutkan ceritanya.

Yang paling membuatnya kerasan, tiap pekan Asep dan kawan-kawan bisa menyaksikan Kompetisi Serie A di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, markasnya Sampdoria.

"Saya bisa lihat mainnya Ruud Gullit, David Plat, Walter Zenga, dan Attilio Lombardo, para pemain top Sampdoria saat itu. Itu enggak akan terjadi kalau saya tetap di Indonesia," ucap pengidola Jurgen Klinsmann itu.

Selain menyaksikan Serie A, Asep terkesan dengan keramahan penduduk lokal sekitar villa. Mereka bisa saling berkomunikasi dan berkunjung ke rumah penduduk lokal.

Berita Persib Lainnya: Pelatih Persib Kecewa Berat Ajax Amsterdam Gagal Juara Liga Belanda

"Mereka penduduk yang ramah. Kadang mereka main ke villa, kadang kita diundang makan ke rumahnya. Asyik pokoknya," ujar Asep.

"Cara komunikasinya pakai bahasa Italia karena kami belajar bahasa Italia dua kali seminggu. Kalau enggak konek, ya terpaksa pakai bahasa isyarat," kata Asep mengakhiri nostalgianya di PSSI Primavera.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ingat gaes, bukan tepung ???????????? Kartun: Abdul Rohim Ide cerita: Aprelia Wulansari - #skortun #sitoki #atletik #olahraga #ramadan #angkatbesi

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on

 

RELATED STORIES

Pemain Persib Putri Nilai Latihan Mandiri Kurang Efektif

Pemain Persib Putri Nilai Latihan Mandiri Kurang Efektif

Sambil menunggu kepastian kompetisi Liga 1 Putri musim ini, Uyung memilih fokus beribadah pada bulan Ramadan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

emil audero - timnas indonesia

National

Empat Penyelamatan Emil Audero Gagal Hindarkan Palermo dari Kekalahan

Emil Audero menelan hasil pahit bersama Palermo pada lanjutan Serie B 2024-2025.

Teguh Kurniawan | 01 May, 21:40

Penyerang Qatar, Akram Afif. (Dok. AFC/Grafis Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Berpotensi Jumpa Indonesia di Ronde 4, Timnas Qatar Gaet Mantan Pelatih Real Madrid

Timnas Qatar mengumumkan Julen Lopetegui sebagai pelatih untuk mengarungi sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Teguh Kurniawan | 01 May, 20:42

Bhayangkara FC

Liga 1

Legenda Bhayangkara FC Indra Kahfi Gantung Sepatu

Hampir dua dekade berkarier di lapangan hijau, bek senior Indra Kahfi Ardhiyasa memutuskan pensiun.

Teguh Kurniawan | 01 May, 16:59

Proliga 2025

Other Sports

Update Proliga 2025 Sektor Putra: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Kompetisi sektor Proliga 2025 hanya akan diikuti oleh lima tim voli dan akan berlangsung pada 3 Januari–11 Mei mendatang.

Doddy Wiratama | 01 May, 16:12

Bali United vs PSIS Semarang. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Hasil Bali United vs PSIS: Dua Gol Bunuh Diri, Mahesa Jenar Kalah dan Tenggelam

PSIS Semarang kian terpuruk di zona degradasi usai kalah 0-4 di markas Bali United pada pekan ke-31 Liga 1 2024-2025, Kamis (1/5/2025).

Teguh Kurniawan | 01 May, 14:05

Proliga 2025

Other Sports

Update Proliga 2025 Sektor Putri: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Rangkaian laga sektor putri Proliga 2025 bakal bergulir pada 3 Januari–10 Mei dengan melibatkan tujuh tim di babak reguler.

Doddy Wiratama | 01 May, 12:50

Event High Five Festival Honor of Kings. (Honor of Kings)

Esports

Honor of Kings Hadirkan Event High Five Festival

Event ini akan ada hingga 8 Mei, para pemain akan diberi hadiah saat bekerja sama dan bertempur di Gorge.

Gangga Basudewa | 01 May, 12:45

MPL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Jadwal Pekan Keenam MPL ID Season 15, Lawan Berat Menanti RRQ

RRQ dinantikan duel menghadapi Bigetron Esports dan ONIC Esports ID di pekan keenam.

Gangga Basudewa | 01 May, 12:40

Kompetisi sepak bola kasta keempat di Indonesia, Liga 4. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga 4 Nasional 2024-2025: Pesta Gol, Persema Malang Pastikan Lolos 16 Besar

Sementara itu, tiga tim dipastikan langkahnya terhenti di babak 32 besar.

Rais Adnan | 01 May, 11:19

Liga 4 Nasional atau Liga 4 putaran nasional. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Putaran Nasional Liga 4 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut jadwal, hasil, dan klasemen putaran nasional Liga 4 2024-2025.

Rais Adnan | 01 May, 10:37

Load More Articles