Cetak Gol Lawan Manchester United, Aubameyang Diyakini Bisa Subur Lagi

01 Nov 2020, 17:00

Xaveria Yunita

Editor:

Setelah bobol gawang Manchester United, striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang diyakini bisa tajam lagi.
Gol penalti Aubameyang mematahkan kutukan 14 tahun yang menaungi Arsenal ketika bertandang di Old Trafford.
Penyerang asal Gabon tersebut baru mencatatkan dua gol di Liga Inggris 2020-2021.

SKOR.id - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, yakin kalau gol kemenangan ke gawang Manchester United di partai lanjutan Liga Inggris, akan memacu Pierre-Emerick Aubameyang jadi subur lagi.

The Gunners mematahkan kutukan Old Trafford yang berlangsung 14 tahun. Sukses itu juga dicapai berkat gol semata wayang pemain kelahiran Prancis tersebut.

Striker itu mengakhiri paceklik gol yang dialami sejak pertengahan September lalu dari titik penalti dalam laga versus The Red Devils, Minggu (1/11/2020).

Keberhasilan merobek gawang Manchester United tampaknya akan meredakan sejenak gejolak di kalangan suporter.

Salah satu yang menerima kritik paling keras belakangan ini adalah Aubameyang. Keran golnya macet setelah menandatangani kontak baru musim panas lalu.

Dengan skema gaji yang kini mencapai 350 ribu pounds (sekitar Rp6,6 miliar) perpekan, ia baru menciptakan dua gol di mana salah satu disarangkan ke gawang Fulham, Sabtu (12/9/2020).

Untuk membungkam para pengritiknya, pesepak bola 31 tahun tersebut mesti kembali subur.

Arteta optimistis Pierre-Emerick Aubameyang akan menghasilkan deretan gol untuk Arsenal lagi. Ia pun mengajak anak buah yang lain lebih terlibat dalam misi itu.

“Kami merupakan tim yang berpengalaman, dengan para pemain menyerang berpengalaman dan kami tahu akan membalikkan hal ini. Saya tidak khawatir soal itu,” ucapnya.

“Setiap penyerang butuh gol-gol dan dalam momen ini, kami mesti menciptakan banyak untuk Auba. Dia telah menciptakan gol krusial yang tentunya mengangkat kepercayaan dirinya.”

Juru taktik asal Spanyol itu lantas memuji kinerja keseluruhan tim.

“Saya ingin membangkitkan keyakinan dan meminta mereka menjadi sebuah tim. Saya puas karena para pemain tampil dengan penuh keberanian dan personalitas hebat,” ia menambahkan.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

View this post on Instagram

Sebuah blunder dilakukan PSSI pada 14 tahun silam atau 2006, efeknya Liga Champions Asia tanpa wakil Indonesia. Padahal, Persipura Jayapura sebagai juara Liga Indonesia dan Arema Malang selaku jawara Piala Indonesia berhak jadi wakil negeri ini. Sayang, kiprah keduanya bermain pada level benua yaitu Liga Champions Asia gagal karena masalah sepele yang dilakukan PSSI. Hanya karena urusan administrasi, Arema Malang dan Persipura Jayapura dicoret sebagai peserta kompetisi dengan nama lama Asian Club Championship ini. Dinyatakan, Persipura dan Arema didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat administrasi, yakni menyerahkan kelengkapan formulir pendaftaran pemain sampai batas waktu yang ditentukan, 12 Februari 2006. Hal inipun dijelaskan langsung oleh Presiden AFC Mohamed bin Hamman, keputusan tersebut sudah tidak bisa diutak-atik lagi. Kedua klub Indonesia tersebut, dan juga dua klub Liga Thailand, Provincial Electricity Autohority dan Thailand Tobacco Monopoli, tidak punya hak untuk mengajukan banding. Sebab, empat klub dari Indonesia dan Thailand ini telah melanggar peraturan kompetisi. Dalam Regulasi 32 G i disebutkan, setiap tim yang tidak melakukan registrasi sesuai jadwal untuk pertandingan putaran grup, maka otomatis didiskualifikasi. Pada situasi ini, tim tersebut dinyatakan kalah di semua pertandingan dengan skor 0-3. Melalui situs AFC, Mohamed bin Hamman menyatakan, keputusan ini diambil demi kepentingan terbaik buat kompetisi ini. Otomatis, PSSI harus tanggung jawab atas blunder yang memalukan ini. Seharusnya, Arema Malang masuk Grup F bersama Tobacco Monopoly (Thailand), Tokyo Verdy (Jepang), dan Ulsan Horang-i (Korea). Sedangkan Persipura gabung di Grup G bersama Shanghai Shenhua (Cina), Dong Tam Long An (Vietnam), dan Provincial Electricity Authority (Thailand). Efek blunder PSSI dan dicoretnya mereka (termasuk juga kedua klub Thailand), maka Grup F hanya tersisa Tokyo Verdy dan Ulsan Horang-I. Sementara itu, Grup G tinggal beranggotakan Shanghai Shenhua dan Dong Tam Long An. Liga Champions Asia 2006 pun berjalan tanpa wakil Indonesia efek blunder PSSI dan saat itu yang juara adalah Jeonbuk Hyundai Motors asal Korea.

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Nov 1, 2020 at 6:30am PST