• Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, punya cara berbeda dalam menikmati waktu penantian lanjutan Liga 1.
• Jika biasanya berkutat dengan sepak bola bersama Persib, kini Supardi Nasir mencoba menjadi guru dadakan untuk anaknya.
• Waktu libur latihan Persib belum berani digunakan Supardi Nasir untuk mengajak liburan keluarga karena pandemi Covid-19.

SKOR.id - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, memiliki cara berbeda agar bisa menikmati waktu penantian lanjutan Liga 1.

Lanjutan Liga 1 2020 kembali ditunda dan direncanakan baru akan bergulir Februari 2021 dengan nama Liga 1 2020-2021.

Alhasil para pemain Liga 1 mengalami kekosongan waktu yang lebih lama, termasuk dialami oleh Supardi Nasir di Persib.

Selama tidak bisa berlaga dan berlatih dengan Persib, Supardi Nasir memiliki cara yang tidak biasa dilakukannya.

Bek berusia 37 tahun ini mencoba menjadi guru dadakan bagi anaknya, membantu kala sang buah hati sekolah secara daring.

"Saya menikmatinya. Ada bagian pelajaran khusus yang saya coba bantu ajarkan," katanya, Kamis (5/11/2020).

"Walaupun, mereka lebih nyaman sama istri saya, tapi saya coba membantu beberapa pelajaran," ia menambahkan.

Adapun terkait kemungkinan liburan bersama keluaraga, Supardi Nasir mengaku belum merencanakan aktivitas itu.

Namun, untuk menghilangkan kejenuhan anak-anak selama belajar di rumah, ia kerap mengajak keluarganya ke alam terbuka.

"Tidak adanya kompetisi menjadi kebahagiaan buat anak-anak, karena kami bisa berkumpul bersama," ucap Supardi Nasir.

"Untuk liburan saya masih melihat pandemi ini belum terkendali. Kalaupun terpaksa berlibur, paling suasana alam dan mencari tempat yang sepi dari kerumunan," ia memungkasi.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Robert Rene Albert datang dari Belanda ke Swedia untuk melatih, lalu melanjutkan perjalanan kepelatihan jauh dari Eropa, Asia Tenggara. Awal 1990-an tepatnya 1992, Robert Rene Alberts menginjakkan kakinya di Malaysia. Kala itu, usia sang pelatih 38 tahun dan bekerja untuk Kedah FA. Setahun menangani Kedah FA, Robert Rene Alberts memberikan dua gelar atau double winners bagi skuad Lang Merah. Kedah FA di bawah asuhan pelatih asli Belanda ini menjuarai Liga Malaysia dan Piala Malaysia musim 1993. Sukses di Malaysia, Robert Rene Alberts meneruskan karier di Singapura per 1996. Namun, dia baru membawa tim asuhannya juara pada 1999 dan klub yang ditangani itu adalah yang kedua dari Liga Singapura. Home United, yang kini bernama Lion City Sailors FC, menjadi juara Liga Singapura berkat tangan dingin Robert Rene Alberts. Setelah sekitar satu dekade lebih tanpa gelar, Robert Rene Alberts masuk Indonesia pada 2010. Arema Indonesia merasakan tangan dingin dari sang arsitek dan menjadi juara kasta teratas Liga Indonesia atau Indonesia Super League 2010. Lalu, pelatih yang kini menangani Persib Bandung ini kembali bawa tim jadi juara pada Liga Malaysia. Menangani Sarawak FA untuk kali kedua, skuad berjulukan Bujang Senang ini dibawanya promosi ke Liga Super Malaysia 2014. Sarawak FA promosi dengan bekal juara kasta kedua Liga Malaysia atau Liga Premier Malaysia 2013. Empat gelar juara hasil tangan dingin Robert Rene Alberts ini membuktikan pelatih asal Belanda ini adalah penguasa Asia Tenggara.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Skor Indonesia (@skorindonesia) pada 4 Nov 2020 jam 3:06 PST

Baca Juga Berita Persib Lainnya:

Persib Libur Lama, Victor Igbonefo Punya Alasan di Rumah Saja

Kakang Rudianto, Bek Persib Jadi Pilihan Baru Shin Tae-yong